6 minutes read
Shalat itu memiliki kedudukan yang mulia. Dalil-dalil yang diutarakan kali ini
sudah menunjukkan kedudukan dan muliannya ibadah shalat.
1- Shalat adalah tiang Islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali dengan
shalat.
َر ْأ ُس اَألْم ِر اِإل ْس َالُم َو َع ُم وُد ُه الَّص َالُة َو ِذ ْر َو ُة َس َن اِم ِه اْلِج َه اُد
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak
perkaranya adalah jihad” (HR. Tirmidzi no. 2616. Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini hasan). Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka
ambruk pula bangunan tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan Islam.
2- Shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang
bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya.
” ِإ َّن َأ َّو َل َم ا ُي َح اَس ُب ِب ِه الَع ْب ُد َيْو َم الِق َي اَم ِة ِم ْن َع َم ِلِه َص اَل ُت ُه َف ِإ ْن
َف َف َف َف َأْف َل َأْن َل
َص َح ْت َق ْد َح َو َج َح َو ِإ ْن َس َد ْت َق ْد َخ اَب َو َخ َس َر ِإ ِن
اَنَظ ُر ْو ا َه ْل: اْن َت َق َص ِم ْن َف ْي َض ِت ِه َش ْي ٌء َق اَل الَّر ُّب َت َب اَر َك َو َت َع اَلى
ِر
ِل َع ْب ِد ي ِم ْن َت َط ُّو ٍع ؟ َف ُي ْكَم ُل ِب َه ا َم ا اْن َت َق َص ِم َن الَف ِر ْي َض ِة ُث َّم َي ُكْو ُن
” ُث َّم الَّز َكاُة ِم ْث ُل َذ ِل َك ُث َّم: َو ِف ي ِر َو اَي ٍة. ” َس اِئ ُر َع َم ِلِه َع َلى َذ ِل َك
. ” ُتْؤ َخ ُذ اَألْع َم اُل َح َس َب َذ ِل َك
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari
kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan
keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan
menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah
Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut
memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan
menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya
seperti itu.”
Hadits ini jelas menyatakan bahwa ketika tali Islam yang pertama sudah
putus dalam diri seseorang, yaitu ia tidak berhukum pada hukum Islam, ia
masih bisa disebut Islam. Di sini Nabi tidak mengatakan bahwa ketika tali
pertama putus, maka kafirlah ia. Bahkan masih ada tali-tali yang lain hingga
yang terakhir adalah shalatnya.
َو اْذ ُكْر ِف ي اْلِك َت ا ِإْس َم اِع يَل ِإ َّن ُه َكاَن َص اِد َق اْلَو ْع ِد َو َكاَن َر ُس واًل
ِب
) َو َكاَن َي ْأ ُم ُر َأ ْه َلُه ِب الَّص اَل ِة َو الَّز َكاِة َو َكاَن ِع ْنَد َر ِّب ِه54( َن ِب ًّي ا
)55( َم ْر ِض ًّي ا
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang
tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar
janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh
keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang
yang diridhai di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam: 54-55).
َف َخ َلَف ِم ْن َبْع ِد ِه ْم َخ ْلٌف َأَض اُع وا الَّص اَل َة َو اَّت َب ُع وا الَّش َه َو اِت
َف َس ْو َف َي ْلَق ْو َن َغ ًّي ا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-
nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak
akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).
ِإ َّن اْلُم َن اِف ِق يَن ُي َخ اِد ُع وَن اَهَّلل َو ُه َو َخ اِد ُع ُه ْم َو ِإ َذ ا َق اُم وا ِإ َلى
الَّص اَل ِة َق اُم وا ُكَس اَلى ُي َر اُء وَن الَّن اَس َو اَل َي ْذ ُكُر وَن اَهَّلل ِإ اَّل َق ِل ياًل
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS.
An Nisa’: 142).
7- Rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat adalah
shalat.
ُب ِن َى اِإل ْس َالُم َع َلى َخ ْم ٍس َش َه اَد ِة َأ ْن َال ِإ َلَه ِإ َّال اُهَّلل َو َأ َّن ُم َح َّم ًد ا
َع ْب ُد ُه َو َر ُس وُلُه َو ِإ َق اِم الَّص َالِة َو ِإ يَت اِء الَّز َكاِة َو َح ِّج اْلَبْي ِت َو َص ْو ِم
َر َم َض اَن
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan
zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, -pen), (5) berpuasa di
bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
)2( ) اَّلِذ يَن ُه ْم ِف ي َص اَل ِت ِه ْم َخ اِش ُع وَن1( َق ْد َأْف َلَح اْلُم ْؤ ِم ُن وَن
) َو اَّلِذ يَن ُه ْم ِل لَّز َكاِة َف اِع ُلوَن3( َو اَّلِذ يَن ُه ْم َع ِن الَّلْغ ِو ُم ْع ِر ُض وَن
) ِإ اَّل َع َلى َأْز َو اِج ِه ْم َأ ْو5( ) َو اَّلِذ يَن ُه ْم ِل ُف ُر وِج ِه ْم َح اِف ُظ وَن4(
) َف َم ِن اْبَت َغ ى َو َر اَء َذ ِل َك6( َم ا َم َلَكْت َأ ْي َم اُن ُه ْم َف ِإ َّن ُه ْم َغ ْي ُر َم ُلوِم يَن
) َو اَّلِذ يَن ُه ْم َأِلَم اَن اِت ِه ْم َو َع ْه ِد ِه ْم َر اُع وَن7( َف ُأ وَلِئ َك ُه ُم اْلَع اُد وَن
)9( ) َو اَّلِذ يَن ُه ْم َع َلى َص َلَو اِت ِه ْم ُي َح اِف ُظ وَن8(
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-
orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri
dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang
menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali
terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari
yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-
9).
ْأ
َو ْأ ُم ْر َأ ْه َلَك ِب الَّص اَل ِة َو اْص َط ِب ْر َع َلْي َه ا اَل َن ْس َأ ُلَك ِر ْز ًق ا َن ْح ُن َن ْر ُز ُق َك
َو اْلَع اِق َب ُة ِل لَّت ْق َو ى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah
bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132).
12- Semenjak anak-anak sudah diperintahkan shalat dan boleh dipukul jika
tidak shalat pada waktu berumur 10 tahun. Perintah shalat ini tidak
ditemukan pada amalan lainnya, sekaligus hal ini menunjukkan mulianya
ibadah shalat.
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُم ُر وا َأ ْو َالَد ُكْم ِب الَّص َالِة َو ُه ْم َأ ْب َن اُء َس ْب ِع ِس ِن يَن َو اْض ِر ُب وُه ْم َع َلْي َه ا
ْل َض َف ُق َأ
َو ُه ْم ْب َن اُء َع ْش ِر ِس ِن يَن َو ِّر وا َب ْي َنُه ْم ِف ى ا َم اِج ِع
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka
berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka
berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka“. (HR. Abu
Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
13- Siapa yang tertidur atau lupa dari shalat, maka hendaklah ia
mengqodhonya. Ini sudah menunjukkan kemuliaan shalat lima waktu
karena mesti diganti.
َال َكَّف اَر َة َلَه ا ِإ َّال َذ ِل َك، َم ْن َن ِس َى َص َالًة َف ْلُي َص ِّل ِإ َذ ا َذ َكَر َه ا
“Barangsiapa yang lupa shalat, hendaklah ia shalat ketika ia ingat. Tidak ada
kewajiban baginya selain itu.” (HR. Bukhari no. 597 dan Muslim no. 684).
Referensi:
Shalatul Mu’min, Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Abi Wahf Al Qohthoni, terbitan
Maktabah Malik Fahd, cetakan ketiga, tahun 1431 H.
Akan segera terbit buku terbaru karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal,
yaitu Buku Mengenal Bid’ah Lebih Dekat (harga: Rp.13.000,-). Bagi yang
ingin melakukan pre order, kirimkan format pemesanan via sms ke no 0852
0017 1222 atau via PIN BB 2AF1727A: Buku Bid’ah#Nama#Alamat#no HP.
Nanti akan diingatkan ketika buku sudah siap untuk dikirim.
#keutamaan shalat
One Comment
Dede Rb
December 28, 2013 at 16:08
Reply