Oleh :
Nama : Cristopher Alvian Joey Rahajaan
NIM : 2019-43-016
Kelas : A
B. Indikator :
Mengamati percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suatu benda
C. Dasar Teori :
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat
besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
a. Kalor dapat mengubah suhu suatu benda
Sebagai contoh air panas memiliki suhu yang tinggi. Air dingin memiliki suhu yang
rendah. Apabila kedua kondisi suhu tersebut dicampur, akan diperoleh suhu yang
baru pada air. Perubahan suhu terjadi karena panas dari suhu air yang lebih tinggi
berpindah ke air yang suhunya lebih rendah. Suhu rendah meningkat, karena
menerima panas dari suhu tinggi. Panas yang bergerak dari suhu yang tinggi ke suhu
yang rendah itu disebut kalor.
Q ≈ ΔT
Dengan demikian, kalor merupakan salah satu bentuk energi, karena kalor adalah
energi panas yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah. Kalor diukur dengan satuan kalori. Satu kalori yaitu banyaknya
energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1°C pada 1 gram air. Air
yang massanya 1.000 gram dinaikkan suhunya dari 24°C menjadi 25°C dibutuhkan
energi sebesar 1.000 kalori.
Sedangkan berdasarkan satuan SI, energi kalor dinyatakan dengan joule (J). Joule
berasal dari percobaan James Prescott Joule, bahwa 1 kalori sebanding dengan 4,186
yang dibulatkan menjadi 4,2 joule (1 kalori = 4,2 joule) sehingga 1 joule itu sebanding
dengan 4,2 kalori (1 joule = 4,2 kalori).
Salah satu faktor banyaknya kalor ketika pemanasan air berupa peningkatan suhu
Ketika memanaskan air semakin lama waktunya semakin tinggi kenaikan suhunya,
dan semakin tinggi suhunya semakin banyak pula energi kalor yang diperlukannya.
Dengan demikian perubahan suhu berpengaruh terhadap banyaknya energi kalor yang
diperlukan. Selain perubahan suhu, ada dua faktor lagi yang dapat memengaruhi
banyaknya energy kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat. Berikut ini
uraian dua faktor yang lainnya itu.
Banyaknya benda yang dipanaskan pada umumnya dinyatakan dengan massa benda.
Massa benda dilambangkan dengan m dengan satuan kilogram (kg). Maka, banyaknya
kalor yang dibutuhkan (Q) sebanding dengan massa benda atau secara bentuk
persamaannya:
Q≈m
Banyaknya kalor yang diperlukan antara air dan minyak goreng yang sama massanya
akan berbeda. Minyak goreng akan lebih cepat panas dibandingkan air, sehingga kalor
yang dibutuh-kan air intuk mencapai suhu tersebut, lebih banyak. Dengan demikian
faktor ketiga yang memengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan adalah jenis zat.
Banyaknya kalor yang diperlukan setiap kilogram zat untuk menaikkan suhu satu
Kelvin disebut kalor jenis. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhunya sebanding dengan kalor jeniS benda itu. Kalor jenis dilambangkan dengan c,
dan banyaknya kalor dengan Q, maka terbentuk persamaan:
Q=c
Besarnya kalor jenis pada beberapa zat berbeda-beda. Satuan kalor jenis dalam SI
adalah joule per kilogram Kelvin (J/kg.K), atau dalam joule per kilogram derajat
Celsius (J/kg°C). Besarnya kalor jenis pada beberapa zat dapat kita amati pada tabel
berikut.
Kalor Jenis Beberapa Zat
Dengan demikian, kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu
benda bergantung kepada massa (m) dengan satuannya kilogram (kg), kalor jenis (c)
dengan satuannya J/kg.K atau J/kg °C, dan perubahan suhu (ΔT) dengan satuannya
Kelvin atau °C. Hubungan antara banyaknya kalor (Q), massa benda (m), kalor jenis
(c), dan perubahan suhu (ΔT) dapat dinyatakan dengan persamaan:
Q = m.c. ΔT
Selain dengan menggunakan rumus, untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima
atau yang dilepaskan benda dapat menggunakan alat yang disebut kalorimeter.
Kalorimeter sederhana, alat untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima atau
dilepaskan suatu benda.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menganalisis suhu dan kalor
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh volume air terhadap kenaikan suhu
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh kalor jenis zat terhadap kenaikan
suhu
E. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh volume air terhadap kenaikan suhu ?
F. Hipotesis
Semakin besar volume air, maka semakim lama waktu yang dibutuhkan untuk
memanaskan air
G. Variabel :
1. Variabel manipulasi adalah volume air
2. Variabel respon adalah kenaikan suhu air
3. Variabel kontrol adalah waktu pemanasan air
H. Defenisi Operasional
Seorang peneliti sedang melakukan pengujian pengaruh volume air terhadap “waktu
pemanasan air”. Variabel “waktu pemanasan air” dapat didefinisikan menurut banyak
cara yang berbeda, sebagai misal:
1. Berapa lama air dipanaskan
2. Jumlah jam air yang dipanaskan
J. Prosedur Percobaan
Percobaan 1. Pengaruh Kalor Terhadap Suhu benda dan massa zat
1. Siapkan alat dan bahan
2. Nyalakan ketiga buah spirtus atau lilin dan
3. Letakan 3 buah kaki penyangga dan 3 kawat kasa tepat di atas spirtus atau lilin yang
menyala
4. Letakan 3 buah gelas beker pada masing-masing spirtus yang telah disediakan
5. Pada wadah pertama masukan air sebanyak 50 ml, wadah kedua sebanyak 100 ml,
dan wadah ketiga sebanyak 200 ml.
6. Rangkailah seperti pada gambar
Analisis Perhitungan :
Percobaan 1 :
Untuk volume air 50 ml
Diketahui : cair = 4.184 J/Kg.K
To =
t=
Ditanya :a ¿ ∆T =…?
b ¿ Q=…?
Penyelesaian : a ¿ ∆T =T −T 0
∆ T =¿
b ¿ Q=mc air ∆ T
Q=¿
Percobaan 2 :
Untuk air 100 ml
Diketahui : cair = 4.184 J/Kg.K
To =
t=
Ditanya :a ¿ ∆T =…?
b ¿ Q=…?
Penyelesaian : a ¿ ∆T =T −T 0
∆ T =¿
b ¿ Q=mc air ∆ T
Q=¿
K. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan diatas dan hasil analisis data dikaitkan
atau dihubungkan dengan hipotesis dan rumusan masalah yang telah dibuat.
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Selamat Bekerja