DISUSUN OLEH
LEBRINA UNITLY
1810033
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
procedure atau prosedur tetap medis (Mukti, 2007: 9). Pelayanan yang bermutu
bercirikan melakukan hal yang benar secara benar (doing the right things right).
Azrul Azwar (1997) dalam Bustami (2011: 16) menyebutkan bahwa mutu
perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang
baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam
keterbatasan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan
(Depkes RI, 2008). Parasuraman (2001: 26) dalam Nursalam (2014: 301)
kepuasan pasien ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal dengan istilah
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien.
2
kesehatan (Depkes RI 2008). Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan
pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh
156).
2005: 78).
kesehatan, izin ini diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, izin ini
berlaku selama 5 tahun serta dapat diperpanjang. Selain itu, Puskesmas juga wajib
3
ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara
Lokasi atau keberadaan suatu Puskesmas harus strategis di dan tidak boleh
berdekatan dengan Rumah Sakit Swasta atau Umum, jika hal itu terjadi maka
dapat menjadi ancaman bagi Puskesmas tersebut dalam menarik jumlah pasien,
penjaminan mutu atau quality management system). Oleh karena itu mutu
ISO 9001 adalah sistem penjaminan mutu, yaitu mekanisme standar yang
organisasi terkait manajemen mutu (Suryatama, 2014: 28). ISO 9001: 2008 lebih
B. RUMUSAN MASALAH
4
Bedasarkan latar belakang yang diapaparkan di atas, maka yang menjadi
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam pembahasan ini adalah
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Praktis
masyarakat/pasien.
b. Manfaat Teoritis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEPUASAN PASIEN
diberikan, walaupun subyektif tetap ada dasar objektifnya, artinya penilaian itu
2. Pendidikan
6
Kepuasan pasien berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan
Tahun 2005 : 31). Kepuasan pasien dipertimbangkan sebagai salah satu dimensi
kualitas yang paling penting dan merupakan kunci sukses dalam organisasi
kesehatan seperti Rumah Sakit. Kepuasan pasien dapat diteliti dalam konteks
Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang
yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya. Kepuasan pasien adalah
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan
2014: 342). Menurut Pohan (2006: 157), tingkat kepuasan pasien yang akurat
karena itu pengukuran tingkat kepuasan pasien perlu dilakukan secara berkala,
7
Sebuah survei cross sectional deskriptif dilakukan Dr. Kashinath K R, et al.
mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi 15 pertanyaan untuk menilai
daerah yang perlu diperbaiki. Dari hasil penelitian diketahui 60% responden
merasa terganggu dengan masa tunggu lebih untuk perawatan seperti RCT,
Crown dan lain lain, para pasien sering merasa tidak puas ketika kebutuhan
kepuasan pasien bernilai 60,887 dalam skala 1 sampai 100, yang hanya
penerima jasa pelayanan kesehatan dapat didekati melalui 4 aspek mutu yang
meliputi :
a. Kenyamanan
8
Hubungan pasien dan petugas yang mencakup keramahan,
dan terkenal.
d. Biaya
kesembuhan belaka.
tetangga.
9
3. Berhubungan dengan prioritas peningkatan pelayanan dalam dana yang
kebutuhan pasien.
4. Analisa kuantitatif
B. PELAYANAN KESEHATAN
suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
Setyabudi (2014: 135), pelayanan adalah suatu kumpulan atau kesatuan yang
kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-
Undang Dasar (Daryanto dan Ismanto Setyabudi, 2014: 137). Oleh karena itu,
10
perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber
Pelayanan kesehatan (Mubarak dan Nurul Chayatin, 2009: 132) adalah suatu
mungkin (Dedi Mulyadi, dkk, 2013: 1206). Menurut Pohan (2006: 14) pemberi
perawatan yang paling penting bagi pasien adalah sebagai berikut: menghormati
11
dan komitmen dari dokter, informasi sebelum prosedur, peralatan perawatan, dan
perawatan medis.
Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983) dalam Mubarak dan Nurul
dan masyarakat.
b. Pelayanan kedokteran
dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu
dan keluarga.
12
ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat
yang dibutuhkan.
adalah terutama dari sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang
mahal dan karena itu hanya mungkin dinikmati oleh sebagian kecil
telah ditetapkan.
13
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada JKN menyebutkan terdapat persyaratan yang harus dipenuhi bagi
terdiri atas:
2. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik
Apoteker (SIPA) bagi Apoteker, dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin
Nasional.
2. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin\
Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain;
14
3. Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal klinik
d. Untuk Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki:
15
2. Untuk rumah sakit harus memiliki:
yang berpengaruh pada kepuasan pasien. Secara garis besar ada lima
kategori yaitu :
d. Service quality, yaitu bagaimana konsumen akan merasa puas atas jasa
16
f. Price, adalah harga produk atau jasa yang diukur dari value (nilai)
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas diri setiap pasien, makin
(Pohan, 2011: 5). Dimensi service quality yang lebih dikenal dengan ServQual
responsiveness.
kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk atau jasa.
komunikasi.
pasien.
17
pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan
C. PUSKESMAS
1. Pengertian Puskesmas
kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan,
sarana peran masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari
suatu wilayah (Dedi Alamsyah dan Ratna Muliawati, 2013: 43). Peraturan
a. Geografis;
c. Kontur tanah;
d. Fasilitas parkir;
18
e. Fasilitas keamanan;
h. Kondisi lainnya.
kesehatan di suatu wilayah kerja (Trihono, 2005: 8). Sesuai dengan strategi
Indonesia sehat tahun 2010 dan kebutuhan pembangunan sektor kesehatan di era
desentralisasi ini, Departemen Kesehatan Pusat sudah menetapkan visi dan misi
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
sebagian besar bukti efektivitas pelayanan kesehatan primer difokuskan pada bayi
dan kesehatan anak, tetapi ada juga bukti peran positif pelayanan kesehatan
2. Fungsi Puskesmas
19
Menurut Arsita Eka Prasetyawati (2011: 121-122), Puskesmas memiliki tiga
untuk:
20
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
Sistem Rujukan.
Tangibles
Reliability
TINGKAT KEPUASAN
Empathy PASIEN TERHADAP
MUTU PELATANAN
Responsiveness
Assurance
21