Anda di halaman 1dari 5

HAND OUT

PENGARUH KALOR TERHADAP PERUBAHAN SUHU DAN


WUJUD ZAT

Sekolah : SMAN. 1 SIAK KECIL


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIA / 2
Materi Pokok :Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu dan Wujud Zat

A. INFORMASI PENDUKUNG

Jika sepotong besi bersuhu rendah


dimasukkan ke dalam baskom berisi air bersuhu
tinggi, maka akan Anda amati bahwa suhu besi
bertambah dan suhu air berkurang. Dapatkah Anda
menjelaskan fenomena ini? Anda dapat
menjelaskan fenomena tersebut dengan
mengasumsikan bahwa ada sesuatu yang berpindah
dari air ke besi sehingga suhu air turun dan suhu
Sumber:http://reremerkurius.blogspot.com/2013/06/
besi naik. Sesuatu yang berpindah tersebut
Gambar 1. Kalor yang tersimpan dalam
memiliki efek pada suhu. minyak goreng akan memanaskan kue.
Para ilmuwan mendefinisikan kalor sebagai
sesuatu yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Jika sebuah benda
melepaskan kalor maka suhunya berkurang. Memasak air merupakan proses pemberian kalor pada
air sehingga suhu air meningkat.

B. MATERI
PENGARUH KALOR TERHADAP
PERUBAHAN SUHU DAN WUJUD ZAT
a. Kapasitas Kalor
Jika sebuah benda menyerap kalor Q maka benda tersebut mengalami kenaikan suhu sebesar ∆ T .
Hubungan antara kalor yang diserap dan kenaikan suhu benda memenuhi persamaan berikut:
Q=C ∆ T
Dengan: Q = kalor yang diserap (J) Konsep Penting
∆ T = kenaikan suhu benda (K), dan
Kapasitas kalor menunjukkan banyaknya
C = kapasitas kalor (J/K) kalor yang diserap setiap kenaikan suhu .
kapasitas kalor bukan merupan sifat
spesifik dari suatu zat.
Zat yang sama memiliki kapasitas kalor yang berbeda bila massanya berbeda. Sebaliknya, zat
yang berbeda dapat memiliki kapasitas kalor yang sama bila memiliki perbandingan massa
tertentu. Satuan lain yang digunakan untuk menyatakan besaran kalor adalah kalori (kal).
Kesetaraaan antara satuan joule dan kalori adalah
HAND OUT

1 kal = 4,186 J
b. Kalor Jenis
Kita ingin memiliki besaran yang mencirikan sifat zat dalam kaitannya dengan penyerapan /
pelepasan kalor dan perubahan suhu. Oleh karena itu, kita definisikan besaran baru bernama kalor
jenis.
C
c=
m
Dengan C = kapasitas kalor benda (J/K), m = massa benda (kg), dan c = kalor jenis benda (J/kg K
atau J/kgoC).
Hubungan antara kalor yang diserap atau dilepas benda dengan perubahan suhu selanjutnya dapat
ditulis:
Q=mc ∆ T
Kalor jenis adalah kapasitas kalor dari 1 kg zat. Kalor jenis beberapa zat tampak pada tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1. Kalor jenis beberapa zat padat dan zat cair

Energi kalor dapat diperoleh melalui perubahan energi listrik, misalnya pada seterika listrik dan
lampu listrik. Hubungan energi kalor dengan energi listrik adalah
Q=mc ∆ T =P t
Dengan P = daya (W) dan t = waktu (s)

Konsep Penting
Kalor jenis adalah kapasitas kalor dari 1 kg zat dan merupakan sifat spesifik suatu zat

Contoh 1 :
Sebuah pemanas listrik yang memiliki daya 3 kW digunakan untuk mendidihkan 1,5 kg air yang
bersuhu awalnya 18 ℃ . Berapakah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu air hingga
titik didihnya? Berapakah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik didih air? Kalor jenis air
adalah 4.200 J/ kg K.
Jawab:
Energi yang diperlukan air: 1,5 kg
Q=m x c x ∆ T = m x c x ¿T2 – T1) ∆ T =¿ T2-T1
= 1,5 kg x 4.200 J/kg℃ x (100-18) ℃ = 516.000 J = 100℃−18 ℃

T1 = 18℃
= 82℃
energi 516.000 J
Waktu = = = 172 s
daya 3.000W
HAND OUT

c. Kalor Laten
Jika anda memasukkan termometer raksa kedalam sebuah wadah yang berisi campuran air
dingin dan es, anda akan mengamati setelah bergerak kebawah, permukaan raksa diam atau tidak
bergerak lagi. Permukaan raksa berhenti bergerak setelah mencapai suhu titik lebur air atau titik es
atau titik beku air (0 oC). Jika wadah terbuka maka kalor mengalir dari udara bersuhu lebih tinggi
menuju campuran es dan air yang bersuhu lebih rendah. Adanya tambahan kalor dari udara
menyebabkan es mencair. Selama es mencair, apakah suhu campuran es dan air berubah ? Selama
es mencair, suhu campuran air dan es tidak berubah. Apabila campuran es dan air dipanaskan
menggunakan api atau pemanas listrik, misalnya, maka semua es berubah menjadi air. Jika terus
dipanaskan maka suhu air meningkat hingga mencapai 100 oC. Pada suhu 100 oC, air mulai
menguap. Apabila nyala api diperbesar atau air terus dipanaskan, semakin cepat air berubah
menjadi uap, sedangkan suhu air tidakmengalamiperubahanatautetap 100 oC. Inia adalah suhu titik
didih air, suhu tertinggi yang dapat dicapai air.

Grafik hubungan kalor dengan perubahan suhu dan perubahan wujud air.

AB = Tambahan kalor menaikkan suhu es sampai 0 oC


BC = Tambahan kalor mencairkan es menjadi air
CD = Tambahan kalor menaikkan suhu air dari 0 oC sampai 100 oC
DE = Tambahan kalor menguapkan air
EF = Tambahan kalor menaikkan suhu uap

Grafik di atasmenunjukkan proses perubahan suhu dan perubahan wujud air selama air
menyerapkalor (pada tekanan udara 1 atmosfer). Jika air melepaskan kalor maka proses yang
terjadi adalah kebalikan dari proses di atas (tandah panah di balik). Penambahan kalor dari B – C
tidak menyebabkan perubahan suhu air tetapi hanya meleburkan es menjadi air. Demikianjuga
penambahan kalor dari D – E tidak menyebabkan perubahan suhu air tetapi hanya mengubah air
menja diuap. Air hanya salah satu contoh saja. Pada dasarnya semua benda akan mengalami
proses perubahan wujud dan perubuhan suhu seperti yang dialami oleh air, jika benda tersebut
menyerap kalor. Perbedaannya terletak pada titik beku dan titik didih. Setiap benda mempunya
ititik beku dan titik didih yang berbeda. Jika benda melepaskan kalor maka proses yang terjadi
adalah kebalikan dari proses di atas.

Kalor lebur adalah banyanya kalor yang diserapoleh 1 kg benda untuk mengubah
wujudnya dari padat menjadi cair atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah
wujudnya dari cair menjadi padat. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau
dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari padat menjadi cair (atau cair menjadi padat).
HAND OUT

Q = m LF
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LF = kalor lebur (F =
Fusion).
Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya
dari cair menjadi gas atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari gas
menjadi cair. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk
mengubah wujud benda dari cair menjadi gas (atau gas menjadi cair)
Q = m Lv
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LV = kalor uap
(V = Vaporization). Kalor lebur dan kalor uap disebut sebagai kalor laten.
Setiap benda mempunyai titik lebur dan titikdidih yang berbeda-beda. Kalor lebur dan kalor uap
setiap benda juga berbeda-beda.

Contoh 2 :

Kalor jenis es adalah 2.100 J/kg ℃ , kalor jenis air 4.200 J/kg ℃ , dan kalor lebur es 334 kJ/kg. Berapa
energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 5 kg es bersuhu -10 ℃ menjadi air bersuhu 20 ℃ ?
Jawab:
Disini ada tiga proses yang terjadi:
1. Menaikkan suhu es dari -10℃ sampai 0℃
2. Meleburkan es 0℃ menjadi air 0℃
3. Menaikkan suhu air dari 0℃ menjadi air bersuhu 20℃
Proses 1
Q1 = m ces∆ T = 5 kg x 2.100 J/kg x (0-(-10)) ℃
= 105.000 J = 105 kJ
Proses 2
Q2 = m Lf = 5 kg x 334 kJ/kg = 1.670 kJ
Proses 3
Q1 = m cair∆ T = 5 kg x 4.200 J/kg x (20-0) ℃
= 420.000 J = 420 kJ
Jadi, kalor total yang diperlukan untuk mengubah 5 kg es bersuhu -10 ℃ menjadi air bersuhu 20℃
adalah
Q = Q1 + Q 2 + Q 3
= 105 kJ + 1.670 kJ + 420 kJ = 2.195 kJ
HAND OUT

C. UJI KOMPETENSI

1. Sebanyak 5 kg air bersuhu 100 ℃ mengalami penguapan sampai habis. Berapakah massa
aluminium cair yang akan menguap bila dipanaskan dengan kalor yang sama dengan kalor untuk
penguapan air?
Jawab : ..............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.........................................................................

2. Hitunglah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 200 g es -10℃ menjadi uap air bersuhu 125
℃?
Jawab :
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.........................................................

3. Segelas air bermassa 200 g diletakkan di dalam lemari pendingin. Hitunglah besarnya energi
kalor yang diserap oleh lemari pendingin untuk membekukan air jika suhu air mula-mula 25℃ ?
Jawab :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................................................

4. Berapa banyakkah kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 g es pada suhu 0℃ menjadi uap air
pada suhu 100℃ ? Kalor jenis air = 4200 J/kgK, kalor lebur es 336 J/g, kalor uap air = 2260 J/g
Jawab :
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
..............................................................................

Anda mungkin juga menyukai