Anda di halaman 1dari 8

Keterangan Penjelasan Catatan

Definisi Suhu adalah derajat (tingkat) panas suatu benda, atau ukuran panas-dinginnya satu benda. Suhu
sering juga disebut temperatur.
Suhu dapat dirasakan dan dapat diukur. Oleh karena itu, suhu termasuk dalam besaran pokok.
Lambang Suhu dilambangkan dengan T dengan satuan derajat (°)
Alat Pengukur Alat pengukur suhu adalah termometer.

Jenis Skala Jadi, ada empat jenis skala termometer yang berbeda: Termometer Celcius, Termometer Reamur,
Termometer Termometer Fahrenheit, dan Termometer Kelvin. Mereka semua berbeda dalam cara mereka
mengukur suhu. Mari kita lihat lebih dekat:

1. Termometer Celcius
• Titik awalnya adalah ketika es sedang mencair, yang diberi angka 0°.
• Titik puncaknya adalah ketika air mendidih, yang diberi angka 100°.
• Satuannya disebut derajat Celcius dan ditulis sebagai °C.
2. Termometer Reamur
• Titik awalnya juga pada saat es sedang mencair dengan diberi angka 0°, dan titik
puncaknya adalah 80°.
• Reamur memilih angka 80 karena dapat dibagi menjadi dua sebanyak empat kali dengan
hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5)
• Satuannya disebut derajat Reamur dan ditulis sebagai °R.
3. Termometer Fahrenheit
• Titik awalnya adalah ketika campuran es dan garam amonium klorida, yang diberi angka
0°F.
• Titik puncaknya adalah ketika air mendidih, yang diberi angka 212°F.
4. Termometer Kelvin
• Pada skala Kelvin, titik beku dan titik didih air digunakan sebagai titik acuan seperti pada
skala Celsius. Namun, yang membedakan skala Kelvin adalah 0 Kelvin, yang merupakan 0
mutlak di mana gerakan partikel dianggap minimal.
• Suhu pada skala Kelvin dinyatakan dalam kelvin (K) dan tidak menggunakan tanda derajat.
Setiap kelvin setara dengan satu derajat Celsius.
• Titik beku air dinyatakan sebagai 273,15 Kelvin, sedangkan titik didih air dinyatakan
sebagai 373,15 Kelvin. Titik beku dan titik didih air digunakan sebagai titik acuan pada
skala Kelvin, seperti halnya pada skala Celsius.

Jadi, keempat jenis skala termometer ini menggunakan titik awal dan titik puncak yang berbeda
untuk mengukur suhu, serta memiliki skala yang berbeda-beda untuk menunjukkan suhu yang
berbeda pula.
Gambar Kesetaraan
Skala Termometer
pada Titik Beku dan
Titik Didih
Konversi Skala Suhu

Jadi, dapat diketahui dari setiap kenaikan 5°C = kenaikan 4°R = kenaikan 9°F = kenaikan 5K begitu
juga dengan penurunan suhunya.
Konversi Skala Suhu
secara umum

Termometer X dengan titik tetap bawah (tb)X dan titik tetap atas (ta)X. Termometer Y dengan titik
tetap bawah (tb)Y dan titik tetap atas (ta)Y. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer
di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan normal.

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing
termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.

Keterangan:
(ta)X = titik tetap atas termometer X
(tb)X = titik tetap bawah termometer X
tX = suhu pada termometer X
(ta)Y = titik tetap atas termometer Y
(tb)Y = titik tetap bawah termometer Y
tY = suhu pada termometer Y
Definisi Kalor Kalor adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan panas yang ditransfer dari suatu benda
ke benda lain ketika keduanya memiliki perbedaan suhu. Saat benda yang lebih panas menyentuh
benda yang lebih dingin, ia memberikan panas ke benda yang lebih dingin sehingga suhu benda
yang lebih dingin akan naik.
Perbedaan Kalor dan 1. Kalor dan Suhu sebagai Sifat Fisik Benda: Kalor dan suhu keduanya adalah sifat fisik dari
Suhu suatu benda, tetapi mereka mengukur hal yang berbeda. Kalor mengacu pada energi panas
yang ditransfer antara benda karena perbedaan suhu, sedangkan suhu mengukur seberapa
panas atau dingin suatu benda.
2. Kalor sebagai Bentuk Energi, Suhu sebagai Ukuran Kalor: Kalor merupakan bentuk energi
yang terkait dengan pergerakan partikel dalam suatu zat, sementara suhu adalah ukuran
dari jumlah kalor yang dimiliki suatu benda.
3. Hubungan Antara Suhu dan Kalor: Suhu dan kalor memiliki hubungan berbanding lurus di
mana jika kalor ditambahkan ke suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat.
Sebaliknya, jika kalor dihilangkan dari benda, suhu benda akan menurun.
Standar Kalori Satu kalori setara dengan sekitar energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air
sebesar 1 derajat Celsius. Di sisi lain, satu joule adalah satuan energi yang digunakan dalam fisika.
Bilangan 4,2 joule menjadi standar dalam kalori yang menunjukkan jumlah energi yang diperlukan
untuk menghasilkan satu kalori energi panas.
Rumus Umum Rumus umum yang digunakan untuk menghitung jumlah panas (Q) yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu benda dari suhu awal (T0) ke suhu akhir (T1) adalah:
Q = m x c x T1 − T0
Q = m x c x ∆T
Keterangan:
Q adalah jumlah panas,
m adalah massa benda,
c adalah kalor jenis benda, dan
ΔT adalah perubahan suhu benda.
Perpindahan Kalor Konduksi:
• Perpindahan panas melalui zat padat.
• Energi panas diteruskan dari satu ujung zat ke ujung lainnya.
• Molekul zat tidak berpindah selama perpindahan kalor.
• Perpindahan kalor dipengaruhi oleh daya hantar kalor zat tersebut.
• Zat dengan daya hantar kalor yang tinggi dapat menghantarkan kalor lebih cepat.
Konveksi:
• Perpindahan kalor dengan perpindahan partikel zat karena perbedaan massa jenis.
• Contoh konveksi dapat diamati saat mendidihkan air, di mana air yang panas akan naik
karena massa jenisnya berkurang, dan air dingin akan turun karena massa jenisnya lebih
besar.
• Terjadi pada zat cair dan gas, seperti angin laut dan angin darat di pantai.
Radiasi:
• Perpindahan kalor tanpa adanya zat perantara.
• Panas matahari adalah contoh radiasi, di mana panasnya dapat dirasakan meskipun
matahari berada jauh.
• Warna benda mempengaruhi penyerapan dan pemancaran kalor, di mana benda dengan
warna gelap cenderung menyerap dan memancarkan kalor lebih baik daripada benda
dengan warna terang dan mengkilap.
Perubahan Wujud
Kalor

Kalor Lebur Kalor lebur adalah energi panas yang dibutuhkan atau dilepaskan ketika suatu zat berubah fase
antara padat, cair, atau gas tanpa perubahan suhu. Ini terjadi ketika suatu bahan melewati
perubahan fase dari satu bentuk ke bentuk lain, seperti saat es mencair menjadi air atau air
mendidih menjadi uap.
Konsep Kalor Lebur 1. Kalor adalah energi yang ditransfer antara benda karena perbedaan suhu. Ketika kalor
ditambahkan ke benda, suhu benda akan naik, dan sebaliknya, jika kalor dihilangkan dari
benda, suhu benda akan turun.
2. Kalor lebur, di sisi lain, terjadi saat suatu zat mengalami perubahan fase antara padat, cair,
atau gas tanpa perubahan suhu. Jadi, kalor lebur merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan
atau dilepaskan ketika suatu benda mengalami perubahan fase pada suhu tetap.
3. Massa benda juga memainkan peran penting dalam perhitungan kalor dan kalor lebur.
Semakin besar massa benda, semakin banyak kalor yang dibutuhkan untuk mengubah suhu
benda, dan semakin besar pula kalor yang diperlukan atau dilepaskan saat benda
mengalami perubahan fase.

Titik Lebur Titik lebur adalah titik suhu spesifik di mana zat padat beralih menjadi cair. Misalnya, titik lebur air
adalah 0 derajat Celsius, yang merupakan suhu di mana es mencair menjadi air. Di sisi lain, kalor
lebur adalah energi panas yang diperlukan atau dilepaskan selama perubahan fase tanpa perubahan
suhu. Misalnya, kalor lebur air adalah energi yang diperlukan untuk mencairkan es menjadi air atau
sebaliknya, energi yang dilepaskan saat air membeku menjadi es.
Rumus Kalor Lebur Rumus umum untuk menghitung kalor lebur adalah
𝑄 = 𝑚 .𝐿
Keterangan:
Q adalah kalor lebur yang diukur dalam joule (J) atau kalori (kal).
m adalah massa zat yang mengalami perubahan fase, diukur dalam kilogram (kg) atau gram (g).
L adalah kalor lebur spesifik dari zat tersebut, diukur dalam joule per kilogram (J/kg) atau kalori per
gram (kal/g).
Grafik Kalor Air

Tabel Kalor Jenis


Bahan

Anda mungkin juga menyukai