Suhu dan Kalor

Yusuf Supriadi
 PETA KONSEP
Pengukuran Suhu

Kalor

SUHU DAN Pengukuran Kalor Terhadap Zat

KALOR Perpindahan Kalor

Kalor Laten

Asas Black
PENGUKURAN SUHU
0C 0R 0F 0Rk
K
• Suhu adalah ukuran derajat
panas atau dinginnya suatu 1000 800 2120 3730 6710
benda. Alat untuk mengukur
suhu adalah termometer.
• Terdapat berbagai macam
termometer dengan skala 00 00 320 2730 4910
interval yang berbeda pula.
C : R : F : K : RK
5:4:9:5:9
KALOR

• Kalor (Q) adalah energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu
• Perubahan kalor (ΔQ) berkaitan dengan perubahan suhu (ΔT), dan
berbanding lurus dengan massa benda (m) dan jenis benda/ sifat alami
benda

Q = m.c.T

Kalor Jenis benda (J/kg.0C)

1. Kalor Jenis (c) satuan (J/kg.0C)
• Besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 kg benda sebesar 10C.
• Kalor jenis dinyatakan dengan persamaan:

Q
c =
m.T
Dengan: ΔQ = perubahan kalor (joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (joule/kgOC)
ΔT = perubahan suhu (OC
2. Kapasitas Kalor (C) satuan (J/0C)
• Besar kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu zat tanpa memperhatikan
massa zat.
• Kapasitas Kalor dinyatakan dengan persamaan:

Q
C =
T

Dengan: C = kapasitas kalor (joule/OC)

ΔQ = perubahan kalor (joule)
ΔT = perubhan suhu (OC)
PENGARUH KALOR TERHADAP ZAT
Benda akan mengalami pemuaian panjang, luas atau volume apabila terjadi
peningkatan suhu secara menyeluruh

1. Pemuaian Panjang (Ekspansi Linier)

l0 Δl

l
Sebelum dipanaskan, suhu T0
Sesudah dipanaskan, suhu T
 l =  .l0 .T

l0 = panjang awal benda (m) T0 = suhu awal benda (0C atau K)

l = panjang akhir benda (m) T = suhu akhir benda (0C atau K)
Δl = pertambahan panjang (m) ΔT = kenaikan suhu (0C atau K)
Δl = l – l0 ΔT = T – T0
2. Pemuaian Luas (Ekspansi Luas)

A0
Sebelum dipanaskan, suhu T0
Sesudah dipanaskan, suhu T
A0 = luas awal benda (m2) T0 = suhu awal benda (0C atau K)
A = luas akhir benda (m2) T = suhu akhir benda (0C atau K)
ΔA = pertambahan luas (m2) ΔT = kenaikan suhu (0C atau K)
ΔA = A – A0 ΔT= T – T0
 A =  . A0 .T

Dengan :  = 2
Dengan: Ao = luas awal (m2)
ΔA = pertambahan luas (m2)
ΔT = perubahan suhu (OC)
β = koefisien muai luas (/ OC)
2. Pemuaian Volume (Ekspansi Volume)

V0

Sebelum dipanaskan, suhu T0

Sesudah dipanaskan, suhu T
V0 = volume awal benda (m3) T0 = suhu awal benda (0C atau K)
V = volume akhir benda (m3) T = suhu akhir benda (0C atau K)
ΔV = pertambahan volume (m3) ΔT = kenaikan suhu (0C atau K)
ΔV = V – V0 ΔT= T – T0
 V =  .V0 .T

Dengan:  = 3

Dengan: Vo = volume awal (m3)

ΔA = pertambahan volume (m3)
ΔT = perubahan suhu (OC)
γ = koefisien muai volume (/ OC)
PERPINDAHAN KALOR
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
• Perpindahan kalor dengan cara menempelkan langsung dua medium yang berbeda
temperatur

Q
H =
t
T
H = kA
L

H = laju aliran kalor (J/s atau watt)

k = konduktivitas termal zat (W/mK)
A = luas penampang melintang (m2)
∆T= perubahan suhu (C atau K)
L = panjang penghantar (m)
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
• Perpindahan kalor dengan melalui aliran massa suatu medium perantara.

Q
H =
t
H = hAT

H = laju aliran kalor (J/s atau watt)

h = koefisien konveksi bahan (W/m2K)
A = luas penampang (m2)
∆T= perubahan suhu (C atau K)
3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
• Perpindahan kalor melalui pancaran gelombang elektromagnetik.

Temperatur di dalam
rumah meningkat
• Laju aliran kalor (P) tiap satuan waktu yang dihasilkan sebesar:

P = eAT 4

H= laju aliran kalor (J/s atau watt)

T= suhu benda (K)
A= luas (m2)
e = emisivitas benda
σ = koef. Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 W/m2.K4)
KALOR LATEN
• Besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fase m kilogram zat,
dinyatakan dengan:
Q = m.L

Q= besarnya kalor(J)
L = panas laten zat (J/kg)
Untuk proses peleburan, gunakan kalor laten peleburan. Untuk proses
penguapan, gunakan kalor laten penguapan
ASAS BLACK

• Perpindahan kalor akan terhenti saat terjadi

kesetimbangan kalor.
• Aliran kalor akan berhenti sampai jumlah kalor
yang dilepas benda sama dengan jumlah kalor
yang diterima benda lain

Qterima = Qlepas