Anda di halaman 1dari 3

SUHU DAN KALOR

A. SUHU
Suhu atau temperatur adalah derajat panas dinginnya suatu benda. Alat yang digunakan untuk
mengukur suhu disebut thermometer. Zat yang biasanya digunakan untuk mengisi
thermometer adalah air raksa (Hg). Beberapa kelebihannya antara lain:
 Warna mengkilap sehingga mudah dilihat
 Pemuaiannya teratur
 Tidak membasahi dinding wadah
 Daerah batas ukur luas (-400C s/d 3600C)
 Penghantar panas yang baik

Jenis-jenis thermometer:
 Termometer raksa, memiliki titik beku dan titik didih pada suhu -400C s/d 3600C
 Termometer alkohol, memiliki titik beku dan titik didih pada suhu -1200C s/d 800C
 Pirometer, untuk mengukur suhu yang tinggi
 Termometer diferensial, mengukur selisih suhu antara dua tempat yang berbeda
 Terrmometer maksimal minimal Six Bellany, untuk mengukur suhu tertinggi dan
terendah suatu daerah.
Alat yang digunakan untuk mengatur suhu dalam ruangan agar selalu stabil sesuai kebutuhan
disebut Thermostat. Skala suhu yang digunakan dalam thermometer adalah Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin
Celcius (0C) Reamur (0R) Fahrenheit (0F) Kelvin (K)
Titik beku 00 00 320 2730
Titik didih 1000 800 3730
2120

Persamaan umum konversi satuan suhu:


T X −TB X T −TB y
= y
TD X −TB X TD y −TB y
Keterangan:
Tx = suhu yang ditanya
TDx = titik didih dari suhu yang ditanya
TBx = titik beku dari suhu yang ditanya
Ty = suhu yang diketahui
TBy = titik beku dari suhu yang diketahui
TDy = titik didih dari suhu yang diketahui

B. KALOR
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah melalui perbedaan suhu. Kalor
mengakibatkan suhu benda berubah. Benda yang suhunya naik artinya menyerap kalor, dan
benda yang suhunya turun artinya melepas kalor. Selain mengakibatkan perubahan suhu,
kalor juga dapat mengubah wujud benda. Benda yang mengalami perubahan suhu, maka
tidak mengalami perubahan wujud, dan sebaliknya.Rumus kalor untuk benda yang
mengalami perubahan suhu:
Q=m. c . ∆ T ,
Dimana m . c=C, maka
Q=C . ∆ T
C adalah kapasitas kalor.
Untuk benda yang mengalami perubahan wujud, kalor dirumuskan dengan:
Q=m. L , dimana L adalah kalor lebur
Q=m. U, dimana U adalah kalor uap

PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi (hantaran), yaitu proses perpindahan kalor yang memerlukan medium
perantara dan tidak disertai perpindahan partikel benda. Rumus:
∆T
H=kA
l
Ket:
H = laju kalor atau kalor yang mengalir tiap satu satuan waktu (J/s)
k = koefisien konduksi termal (J/sm0C)
A = luas penampang batang (m2)
∆ T = selisih suhu (0C)
l=¿ Panjang batang (m)

2. Konveksi (aliran), yaitu proses perpindahan kalor yang memerlukan medium perantara
dimana partikel zat ikut berpindah. Rumus:
H=h. A . ∆ T
Ket:
H = laju kalor (J/s)
A = luas penampang (m2)
h = koefisien konveksi termal (J/sm0C)

3. Radiasi (Pancaran), yaitu perpindahan kalor tanpa melalui zat (medium) perantara.
Rumus: H=e σ A T 4
Ket:
σ = konstanta Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 J/sm2K4)
e = emisivitas benda
T =suhu mutlak (K)
A = luas permukaan benda
Emisivitas benda berkisar antara 0 sampai 1. Benda hitam memiliki e = 1 dan benda
putih memiliki e = 0.

ASAS BLACK
Menyatakan bahwa jika dua benda suhunya tidak sama digabungkan, benda yang bersuhu
tinggi akan melepas kalor dan benda yang suhunya lebih rendah akan menerima kalor
sehingga terjadi kesetimbangan termal. Besarnya kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diterima.
Q lepas =Q terima
m c ∆T lepas =m c ∆ T terima
m c ( T L −T c )=m c (T c −T T )
ket:
T L = suhu yang melepas kalor, suhu yang lebih tinggi (0C)
T c = suhu campuran (0C)
T T = suhu yang menerima kalor, suhu yang lebih rendah (0C)

PEMUAIAN
Muai Panjang Muai Luas Muai ruang/volume
Koefisien muai α β γ
Pertambahan ukuran ∆ l=l 0 α ∆ T ∆ A= A0 β ∆ T ∆ V =V 0 γ ∆ T
Ukuran setelah l t =l 0+ ∆ l At = A0 + ∆ A V t =V 0 +∆ V
dipanaskan Atau Atau Atau
l t =l 0 (1+ α ∆ T ) At = A0 (1+ β ∆ T ) V t =V 0 (1+γ ∆ T )
Hub. koefisien α β=2 α γ =3 α

Anda mungkin juga menyukai