Anda di halaman 1dari 21

Bab

Bab 11
Kalor
Kalor dan
dan Perpindahan
Perpindahan
Kalor
Kalor
Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi
energi pada berbagai perubahan energi.
Kompetensi Dasar:
• Menganalisis pengaruh kalor terhadap peru-
bahan suatu zat.
• Menganalisis cara perpindahan kalor.
• Menerapkan asas Black pada pemecahan
masalah.
A. Pengertian Kalor

• Energi yang diberikan


karena perbedaan suhu
dinamakan kalor.
• Kalor dinyatakan dalam
satuan joule, kalori, atau
kilokalori.
• Kesetaraan kalori dengan joule:
1 kalori = 4,18 joule atau 1 joule = 0,24 kalori
1. Kalor Jenis

Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang


diperlukan atau dilepas oleh satu kilogram massa zat
tersebut, untuk menaikkan atau menurunkan suhu
sebesar satu Kelvin.

Q  mct

Keterangan:
Q = kalor yang diserap atau dilepas (J atau kal)
m = massa zat (kg atau gram)
t = perubahan suhu (K atau oC)
c = kalor jenis zat (J/kgoC atau J/kgK)
Kalor jenis beberapa zat
2. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan
suatu benda dalam menerima atau melepas kalor
untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda itu
sebesar 1°C atau 1K.

Q
C atau C  mc
t

Keterangan:
Q = kalor yang diserap atau dilepas (J atau kal)
t = perubahan suhu (K atau oC)
m = massa zat (kg atau gram)
c = kalor jenis zat (Jkg/oC atau J/kg/K)
C = kapasitas kalor (J/K atau kal/oC )
B. Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat

Apabila suatu benda menerima sejumlah kalor,


kemungkinan yang terjadi adalah:
1. suhu benda akan naik;
2. benda mengalami pemuaian;
3. benda mengalami perubahan wujud.

1. Pemuaian
Besarnya pemuaian benda tergantung pada:
a. ukuran benda semula;
b. kenaikan suhu;
c. jenis benda.
a. Muai Panjang

l t  l 0 (1  t )

Keterangan:
lt = panjang batang pada suhu t (m)
l0 = panjang batang mula-mula (m)
t = perubahan suhu (K atau oC)
 = koefsien muai panjang (/°C)
Koefisien muai beberapa zat

Sambungan rel
diberi ruang
muai
b. Muai Luas

At  A0 (1  t )

Keterangan:
At = luas bidang pada suhu t (m)
A0 = luas bidang mula-mula (m)
t = perubahan suhu (K atau oC)
 = 2 = koefsien muai luas (/°C)
c. Muai Volume

Vt  V0 (1  t )

Keterangan:
Vt = volume zat cair pada suhu t (m)
V0 = volume zat cair mula-mula (m)
t = perubahan suhu (K atau oC)
 = 3 = koefsien muai luas (/°C)
d. Muai Gas
Berlaku hukum Boyle-Gay Lussac:

PV
 konstan
T
2. Perubahan Fase

Grafik perubahan fase pada air dan karbondioksida


Titik perpotongan ketiga garis pada grafik di
atas disebut dengan titik tripel. Pada titik
tripel, ketiga fase berada pada kesetimbangan
bersama.
Titik Tripel Beberapa Zat
3. Perubahan Wujud Zat

Untuk melebur dan menguap, zat memerlukan kalor.


Q
L
m
Keterangan:
Q = kalor yang diserap (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
Grafik perubahan wujud zat
C. Perpindahan Kalor
1. Konduksi

Konduksi, adalah proses


perpindahan kalor melalui
suatu zat, tanpa disertai
dengan perpindahan partikel-
partikel zat itu.

t
H  kA
d
Keterangan:
H = Q/t = kelajuan hantaran kalor, banyaknya kalor per
satuan waktu (J/s)
2. Konveksi

Konveksi, adalah proses


perpindahan kalor melalui
suatu zat, disertai dengan
perpindahan partikel-partikel
zat itu.

H  hAt
Keterangan:
H = laju perpindahan kalor (J/s atau kal/s)
h = koefsien konveksi (J/(s m2 K) atau kal/(scm2 °C))
3. Radiasi

Radiasi, adalah proses


perpindahan kalor melalui
pancaran sebuah benda.

E  eT 4

Keterangan:
E = energi yang dipancarkan atau diserap per satuan waktu
per satuan luas (J/sm2 atau W/m2)
s = tetapan Stefan = 5,67 × 10–8 W m–2K–4
T = suhu mutlak (K)
e = emisivitas permukaan (koefsien pancaran serapan benda)
Daya yang dipancarkan atau diserap oleh
permukaan suatu benda dapat dirumuskan:

P  eT A 4

Energi total yang diserap atau dilepas tiap satuan


waktu tiap satuan luas dirumuskan:

E  e T1
4
 T2
4

D. Azas Black

Azas Black menyatakan


bahwa:

Qserap  Qterima
Untuk mengukur kalor yang
diserap, digunakan
kalorimeter.

Anda mungkin juga menyukai