Anda di halaman 1dari 28

PENGENDALIAN MIKROBA

(BAKTERI)
Pengertian Pengendalian
• Adalah suatu upaya dalam mencegah
perkembangbiakan mikroba pada suatu
lingkungan hidup, makanan dan bahan-bahan
makanan serta dalam kehidupan manusia.
• Pengendalian mikroba merupakan upaya
pemanfaatan mikroba dalam mengoptimalkan
keuntungan peran mikroba dan memperkecil
kerugiannya
Tujuan pengendalian
Mikroba
1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi
pada manusia, hewan dan tumbuhan.
2. Mencegah dan membasmi mikroba pada
bahan, inang, makanan, tempat, dan alat.
3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan
oleh mikroba.
4. Mencegah kontaminasi bahan-bahan yang
digunakan dalam laboratorium.
Fungsi Pengendalian
Mikroba
1. Untuk mengatur berbagai faktor-faktor yang
mempengaruhi lingkung hidup mikroba, sehingga
aktivitas mikroba dapat dikendalikan
2. Untuk mempertahankan keadaan lingkungan
hidup mikroba pada suatu bahan makanan atau
bahan lainnya.
3. Untuk mempertahankan keadaan, kondisi serta
kualitas bahan makanan tetap seperti aslinya.
Pertumbuhan Mikroba
(Bakteri)
Pertumbuhan mikroba (bakteri) dikenal ada 4
fase diantarnya :
1. Fase lag
2. Fase log
3. Fase stationer
4. Fase kematian
Kurva pertumbuhan
Aktivitas Antimikroba pada
Mikroba (Bakteri)
• Aktivitas antibakteri dalam pengendalian mikroba dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu
1. Aktivitas bakteriostatik (menghambat pertumbuhan tetapi
tidak membunuh mikroba) dan
2. Aktivitas bakterisidal (dapat membunuh mikroba dalam
jumlah banyak).
• Sifat aktivitas antibakteri suatu zat ditentukan berdasarkan
jumlah konsentrasinya dan mekanisme kerja antibakteri.
• Beberapa zat yang dapat memberi efek bakteriostatik ialah
sulfonamide, trimetoprim dan sulfon, sedangkan zat
bakterisidal diantaranya penisilin, sefalosporin, vankomisin
dan tetrasiklin
Cara Pengendalian
Mikroba (Bakteri)
• Metode pengendalian mikroba dapat
dilakukan menggunakan beberapa cara
seperti;
1. Secara fisik
2. Secara kimia dan
3. Secara biologi.
Pengendalian Mikroba
secara fisik
1. Menggunakan uap air panas dan tekanan tinggi,
diperoleh panas lembab, efektif dengan
menggunakan autoklaf. Sterilisasi dengan otoklaf
memerlukan suhu 121⁰C, tekanan 15 selama 15
menit dengan tekanan 1 atm
berfungsi utk media dan bahan utk pertumbuhan
2. Sterilisasi fisik (Oven) dapat juga dengan panas
kering menggunakan oven160⁰C, selama2 jam.
Berfungsi utk Sterilisasi peralatan gelas
Pengendalian Mikroba
secara fisik (2)
• Perebusan
• Pemanasan
• Pengasapan
• Penyaringan
• Pembakaran
Beberapa Cara
Sterilisasi
Pengendalian Mikroba
secara mekanik
• Secara mekanik, untuk bahan yang mudah
rusak karena pemanasan, misalnya vitamin,
enzim, serum, antibiotik.
• Contoh : filtrasi, menggunakan filter berupa
membran dengan tebal tertentu, terbuat dari
asbes, diatom, porselen, kaca berpori,
selulosa. membran selulosa : diameter pori
0,01-10 μm
Pengendalian Mikroba
secara mekanis (2)
• Bahan/zat yang tidak dapat dipanaskan pada
suhu lebih dari 100⁰C, dapat dilakukan
pasteurisasi dan tindalisasi.
• Pasteurisasi memerlukan pemanasan 60-70⁰C,
digunakan untuk pengawetan air, susu, bir,
anggur.
• Pasteurisasi dapat membunuh mikroorganisme
pathogen (Mycobacterium, Salmonella, Coxiella)
dan beberapa mikroorganisme normal.
Lanjutan
• Pelaksanaan pasteurisasi dapat dilakukan dengan
cara :
1. LTH = low temperatur holding, menggunakan
suhu 63 0C , selama 30 menit
2. HTST = high temperatur short time, mengguna-
kan suhu 72 ⁰C, selama 15 detik
• Tindalisasi adalah pemanasan dengan suhu 80-
100⁰C, selama 30 menit, 3 hari berturut-turut.
Lanjutan
• Pelaksanaan tindalisasi melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Tindalisasi 1: sel vegetatif mati, kemudian
diinkubasi, spora berkecambah menjadi sel
vegetatif.
2. Tindalisasi 2: sel vegetatif mati, spora yang
tersisa berkecambah menjadi sel vegetatif.
3. Tindalisasi 3: semua sel mati.
Pengendalian Mikroba
secara kimia
• Kelompok utama bahan kimia yang digunakan sebagai
pengendalian mikroba (bakteri) diantara ;
1. Fenol dan Turunannya
2. Alkohol
3. Halogen (FLOUR, ClOR. BROM DAN YODIUM)
4. Logam Berat dan Persenyawaannya
5. Detergen
6. Senyawa Ammonium Kuartener
7. Aldehid
8. Gas Kemosterlisator.
Beberapa hal memilih bahan kimia sebagai
pengendalian mikroba
1. Memiliki kemampuan untuk mematikan
mikroorganisme dalam konsentrasi rendah pada
spectrum luas.
2. Bisa larut dalam air atau pelarut lain sampai taraf
yang diperlukan secara efektif.
3. Memiliki stabilitas tinggi, jika dibiarkan dalam waktu
relatif lama tidak kehilangan sifat antimikrobanya.
4. Bersifat letal bagi mikroorganisme, tetapi aman bagi
manusia maupun hewan.
Lanjutan
5. Bersifat homogen, sehingga komposisi selalu
sama untuk setiap aplikasi dosis takaran.
6. Senyawa tersedia dalam jumlah besar dengan
harga yang pantas.
7. Sifat bahan harus serasi.
8. Dapat menentukan tipe mikroorganisme yang
akan dibasmi.
9. Aman terhadap lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
antimikroba
1. Konsentrasi bahan antimikroba
2. Waktu
3. pH
4. Temperatur
5. Sifat
6. Sifat mikroba
7. Umur mikroba
8. Nutrisi
Pengendalian Mikroba
secara biologi
1. Proses anaerobik di industri karet,
pembuatan pupuk organik.
2. Pembuatan yakul
3. Pembuatan natadekoko
Beberapa Contoh
Cara Pengendalian mikroba (bakteri)
• Cara pengendalian mikroba dapat dilakukan secara
aseptik, desinfeksi dan steril.
• Teknik aseptik merupakan langkah-langkah yang diambil
untuk memperoleh hasil yang akurat dalam suatu
percobaan yaitu dengan menghindarkan percobaan dari
mikroorganisme yang dapat mengontaminasi produk
menjadi produk yang tidak diinginkan.
• Teknik aseptik dapat dilakukan dengan menyemprot
alkohol pada tangan dan mengelap meja percobaan
sebelum memulai kegiatan mikrobiologi (Hadioetomo
1993).
Cara pengendalian
mikroba (bakteri)
• Desinfektan merupakan bahan yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
• Kerusakan pada permeabilitas dinding sel atau
transport aktif dinding sel bakteri hingga
mengalami lisis (Herliana 2010).
• Steril merupakan kondisi mutlak akibat
penghancuran dan penghilangan
mikroorganisme hidup (Dwidjoyoseputro 1989).
Contoh hasil penelitian
• Beberapa bahan alami mengandung senyawa-senyawa
yang dapat berperan sebagai zat antibakteri, misalnya
kunyit, bawang putih, belimbing wuluh, dan garam.
• Senyawa fenolik curcumin yang berasal dari kunyit
(Curcuma longa) bersifat antifarmasi dan antioksidan
(Rustam et al. 2007).
• Bawang putih memiliki senyawa alisin yang mampu
menghambat pertumbuhan Salmonella
typhimurium dan hampir sama efektif dengan penisilin
(Saleh et al. 2006).
Lanjutan
• Garam cenderung menghambat aktivitas
proteolitik dan berfungsi menurunkan
ketersediaan air bebas sehingga
keseimbangan osmotik sel bakteri terganggu
(Heruwati 2002)
ISTILAH DAN PENGERTIAN
1. STERILISASI : suatu kegiatan untuk membebaskan suatu benda
atau subtansi dari segala bentuk kehidupan mikrobabaik
vegetatif maupun generatif.
2. DISINFEKSI : Suatu usaha untuk mematikan, menyingkirkan
atau menghapuskan mikroorganisme penyebab infeksi.
3. DISINFEKTAN adalah bahan kimia yang digunakan untuk
melaksanakan disinfeksi. Disinfektan ditujukan terhadap benda-
benda mati, lantai, piring, pakaian dll.
4. ANTISEPTIK adalah bahan kimia yang digunakan
untukmematikan, menyingkirkan atau menghambat mikroba,
khusus digunakan untuk makhluk hidup, seperti manusiaatau
hewan.
Lanjutan Istilah dan
Pengertian
5. BAKTERIOSTATIKA : menghambat multiplikasi, akan tetapi bila zat
penghambat itu dihilangkan, maka multiplikasi mikroba berjalan kembali.
6. BAKTERISIDA adalah bahan kimia yang berfungsi untuk membunuh atau
memusnahkan khusus bakteri, seperti antibiotika, antiseptika,
disinfektan maupun bahan pengawet.
7. BAKTERIN vaksin yang dibuat dari bakteri yang mati, dan dapat
menimbulkan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit yang ditimbulkan
oleh bakteri jenis itu.
8. BAKTERIOSILIN anti bodi yang terbentuk dalam darah dan dapat
menghancurkan bakteri.
9. BAKTERIOLISIS suatu proses pembasmian bakteri dengan
memecahkannya sel-sel bakteri.
10. BAKTERIOSTASIS pencegahan atau penghentian pertumbuhan
bakteri.
Lanjutan Istilah dan
Pengertian (3)
11. BAKTERIOSTAT adalah substansi atau agen
atau bahan yang menghambat pertumbuhan
atau perkembangbiakan bakteri, misal golongan
sulfonamida.
12. BAKTERISIDAL berkemampuan untuk
membunuh atau memusnahkan bakteri.
13. BAKTERIURIA terdapatnya bakteri dalam urin
14. SEPTIKEMIA persistenaldan multiplasi bakteri
hidup dalamdarah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai