Perkembangbiakan Bakteri
o Pada fase ini pertumbuhan melambat, jumlah sel mati dengan jumlah
sel baru seimbang dan populasi stabil
o Ukuran sel menjadi lebih kecil, karena sel tetap membelah meskipun
nutrisi sudah habis dan produk metabolit paling tinggi
o Akumulasi sisa produk beracun dan kehabisan bahan nutrisi tertentu
bersamaan dengan perubahan pH dan suhu mungkin menjadi sebab
metabolit tinggi
o Dengan menggunakan kemostat mungkin dapat mempertahankan
pertumbuhan eksponensial
Fase Kematian
Biasanya pada akhir pertumbuhan akan terjadi jumlah sel mati lebih
banyak daripada sel hidup
Laju kematian sel tinggi dan sel mengalami lisis
Hal ini terus terjadi sampai popolasi menjadi sangat kecil jumlahnya
Waktu Generasi
1) Nutrisi
Nutrisi untuk bakteri : diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal.
Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri :
a) Bakteri Autotrof
Yunani, auto=diri; trophos= memakan adalah bakteri yang mampu membuat
makanannya sendiri. Bakteri autrof dibedakan dalam dua kelompok berdasarkan
asal energi untuk mensintesis makanannya, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof
Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat
makanannya. Jenis pigmen bakteri autotrof utama adalah klorofil dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh makanannya melalui proses
fotosintesis
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk
mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari proses oksidasi
senyawa anorganik.
Contoh:
o Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang mengoksidasi
senyawa amonia menjadi ion nitrit
o Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat
o Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero menjadi ion feri.
o Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang mengoksidasi gas hydrogen
menjadi air
b) Bakteri Heterotrof
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah bakteri yang makanannya
berupa senyawa organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri
saprofit dan bakteri parasit.
Bakteri Saprofit
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme atau produk
organisme lain. Sisa-sisa organisme, misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan,
sedangkan produk organisme, misalnya susu dan daging. Bakteri saprofit merupakan
salah satu organisme pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit adalah
E. coli, Lactobacillus bulgaricus dan Mycobacterium (bakteri pengurai sampah)
Bakteri parasit.
Adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Inang tempat hidup
bakteri adalah tumbuhan, hewan atau manusia.
Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka bakteri disebut bakteri pathogen.
Contoh: Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan Clostridium tetani
2) Media
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba diperlukan
suatu substansi yang disebut media.
Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge, kentang, wortel,
daging, telur, susu ataupun dari bahan buatan yaitu senyawa kimia
organik ataupun anorganik.
Syarat Media :
a. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
b. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba, seperti
pH
c. Harus dalam keadaan steril
3) Kondisi fisik / Lingkungan
a) Suhu
Suhu selain mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi
perbanyakan, dan daya tahan. Suhu setiap jenis bakteri bervariasi.
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3
golongan:
Psikrofil (0 - 15ºC) : bakteri, fungi, alga, protozoa.
Mesofil (25 - 40ºC): hampir semua mikroba (termasuk bakteri
patogen).
Termofil ( > 50ºC) : prokariotik.
Temperature
For optimal growth and metabolism :
• Psychrophile : 0 to 15 °C
• Mesophile : 20 to 40 °C
• Thermophile : 45 to 80 °C
b) pH
pH optimum pertumbuhan bakteri : 6,5 – 7,5
Perubahan pH di dalam medium → ditambahkan larutan penyangga
(buffer misal KH2PO4, K2HPO4).
c) Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya
cahaya merusak sel mikro organisme yang tidak berklorofil. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang
berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar
sterilisasi atau pengawetan bahan makanan. Jika keadaan lingkungan
tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia
tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies
dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora.
d) Gas Atmosfir
Gas-gas utama : Oksigen , Karbon dioksida, Nitrogen, Metan
1. Penghitungan langsung
a. Metode Turbidimetri
b. Metode Total Count
c. Metode Berat Kering
Jumlah Mikroba
•D=BxP
• D = jumlah mikroba (cfu/ml) B =
jumlah koloni mikroba
• P = Pengenceran
1) Transformasi
Pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain. DNA bebas
sel bakteri donor akan mengganti sebagian DNA bakteri penerima, tanpa
melalui kontak langsung. Ex : Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
sp, Bacillus sp, Neisseria sp, Pseudomonas sp. Transformasi merupakan
cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain
2) Transduksi
Merupakan perpindahan sebagian materi genetik dari satu sel bakteri
ke bakteri lain melalui perantara virus. Virus tersebut
menyambungkan materi genetik dengan cara membentuk profag.
Ketika terbentuk virus baru, dalam DNA virus tersebut mengandung
sebagian DNA bakteri. Virus yang memiliki 2 macam DNA ini
disebut dengan Partikel Transduksi
3) Konjugasi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetik satu bakteri ke sel
bakteri lainnya dengan kontak langsung. Transfer materi genetik ini
terjadi melalui ujung pilus. Kemampuan sel donor memindahkan
DNA diatur oleh transfer faktor.