Anda di halaman 1dari 40

MEDIA DAN

STERILISASI MIKROBA

RACHMAD SAPUTRA, S.P., M.SC.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN BAKTERI

1. Nutrisi
2. Media
3. Kondisi fisik : suhu, oksigen, ph,
lingkungan

1. Nutrisi
diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya
yang normal. Sehingga diketahui beberapa tipe
nutrisi bakteri :
• Autotrof • Heterotrof
• Kemoautotrof • Saprofit
• Fotoautotrof • Parasit
BAKTERI AUTOTROF

Yunani, auto=diri; trophos= memakan) adalah


bakteri yang mampu membuat makanannya
sendiri.
Bakteri autotrof dibedakan dalam dua
kelompok berdasarkan asal energi untuk
mensintesis makanannya, yaitu fotoautotrof dan
kemoautotrof Thiocystis sp

Bakteri fotoautotrof
→ bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis
pigmen bakteri autotrof utama adalah klorofil
dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh
makanannya melalui proses fotosintesis
Bakteri kemoautotrof
adalah bakteri yang menggunakan
energi kimia untuk mensintesis
makanannya. Energi kimia diperoleh dari
proses oksidasi senyawa anorganik.
Contoh: Nitrosomonas sp
Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang
mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit
Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat
Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero
menjadi ion feri.
Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
Nitrobacter sp

Gallionella Hydrogenobacter sp
BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah
bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari
organisme lain.
Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit dan bakteri
parasit.

Bakteri Saprofit
→ bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa
organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa organisme,
misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan, sedangkan
produk organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme
atau produk organisme yang mengandung bakteri akan
mengalami proses penguraian.
Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme pengurai
(decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit adalah E. coli,
Lactobacillus bulgaricus dan Mycobacterium (bakteri pengurai
sampah)

Lactobacillus
Eschericia coli Mycobacterium
bulgaricus
Bakteri parasit.
→ bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
Inang tempat hidup bakteri adalah tumbuhan, hewan
atau manusia.

Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka


bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan
Clostridium tetani

Mycobacterium
tuberculosis Bacillus anthracis Clostridium tetani
PATOGEN TANAMAN

1. Kelapa Sawit → Ganoderma sp.


2. Padi → RGSV, RRSV, Tungro,
Xanthomonas oryzae pv oryzae, Pyricularia
orizae (Magnaphorte grisea)
3. Kol : Plasmodiophora brassicae,
Xanthomonas campestris pv campestris,
Erwinia caratovora (Pectobacterium
caratovorum)
PARASIT

→ Parasit obligat
→ Parasit Facultatif
NUTRISI MIKROBA

1. Air
2. Sumber Energi
3. Sumber Nitrogen
4. Mineral
5. Vitamin dan Faktor Pertumbuhan lain
Sumber Energi

❖ Sumber Energi terbesar pada mikroba/sel adalah karbon (C) .


❖ Meliputi 50% berat kering sel dan penyusun utama dalam
makromolekul
❖ Bakteri dapat mengasimilasi sumber C organik seperti as.
amino, as. lemak, asam oraganik, gula, basa nitogen, dll untuk
membentuk bahan seluler.
❖ Sebagian besar bakteri bersifat autotrof karena mampu
membentuk struktur seluler dari karbondioksida dengan energi
dan cahaya atau senyawa anorganik lain.
❖ Bentuk dalam media glukosa, malat, asetat, piruvat, as amino
atau senyawa komplek (cth: ekstrak khamir)
Sumber Nitrogen

➢ Kebutuhan nitrogen untuk Beberapa tipe bakteri berbeda-


beda. Ada yang menggunakan senyawa nitrogen anorganik
dan yang lain membutuhkan nitrogen organik
➢ Sel mengandung 12% Nitrogen dalam bobot kering sel.
➢ Nitrogen penting untuk protein, as nukleatdan penyusun sel.
➢ Nitrogen di alam dalam bentuk organik maupun anorganik
seperti NO3, NH3, dan N2,
➢ Gas N2 dibutuhkan bakteri penambat N2
➢ Dalam bentuk media anorganik NH4CL, (NH4)2SO4, KNO3,
N2 (anorganik), dan as amino, N-basa nukleotida, N-organik
(organik)
3. Fosfor
Di dalam media dapat berupa KH2PO4, Na2HPO4
Berfungsi untuk sintesis as nukleat dan lipid

4. Sulfur (Belerang)
Di dalam media dapat berupa Na2SO4, Na2S2O3, Sistein, S-organik
Kebutuhan belerang (sulfur) diperlukan untuk membentuk as amino sistein dan
metionin, dan beberapa vitamin seperti biotin,tiamin, as lipoat, dan koenzim

5. Kalium (K)
Didalam media dapat berupa KCl, KH2PO4, K2HPO4
Berbagai enzim yang terlibat dalam sintesis protein membutuhkan kalium
untuk aktivitasnya.

6. Magnesium
Di dalam media dapat berupa MgCl2, MgSO4
Magnesium berfungsi untuk menstabilkan ribosom, membran, dan asam
nukleat, juga diperlukan enzim untuk aktivitasnya
7. Natrium (Na)
Di dalam media dapat berupa NaCl
Natrium dibutuhkan untuk indikator habitat dari bakteri tersebut

8. Kalsium (Ca)
Di dalam media dapat berupa CaCl2
Berfungsi untuk menstabilkan dinding sel dan berperan dalam
stabilitas endospora

9. Besi (Fe)
Di dalam media dapat berupa FeCl3, FeSO4, larutan kelat
(Fe3+, EDTA, sitrat)
Berpera dalam respirasi seluler
10. Hidrogen dan Oksigen
Kebutuhan H2O dan O2 untuk fungsi metabolik dan
pertumbuhannya.
air berfungsi sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam
metabolisme dan sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel
pada respirasi
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya
agar memperoleh energi, bakteri dapat dibedakan menjadi
bakteri aerob dan anaerob
MEDIA PERTUMBUHAN
MIKROBA
Media → substansi untuk menumbuhkan dan mengembang
biakan mikroba.

Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge,


kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan
buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun anorganik

Syarat Media :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba,
seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
BENTUK MEDIA
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya
penambahan zat pemadat seperti agar, gelatin
dsb

Dikenal tiga bentuk media :


1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat
pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi
2. Media padat : menggunakan agar, merupakan media
umum yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri
heterotrof, ragi dan jamur
3. Media semi padat atau semi cair: penambahan zat
padat 50%, dipergunakan untuk pertumbuhan
mikroba yang banyak memerlukan air, anaerobik atau
fakultatif
SUSUNAN MEDIA
Susunan Media Mengandung air, protein, asam amino,
energi dan vitamin dapat berbentuk :
1. Media alami : disusun oleh bahan alami, kentang,
daging, susu, telur dll
2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia
3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan
campuran bahan alami dan bahan sintetis

Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari


pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar toge
untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel untuk
pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
SIFAT MEDIA
Sifat media → tujuan lain penggunaan media yaitu untuk
isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang
didapat, artinya penggunaan zat tertentu yang
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembang biakan. Setiap media mempunyai sifat
(spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya.
Pembagian media berdasarkan sifat :
1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar kentang
dekstrosa
2. Media pengaya
3. Media selektif
4. Media differensial
5. Media penguji
6. Media perhitungan
Media umum
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang
biakan satu atau lebih kelompok mikroba secara
umum, seperti agar kaldu nutrisi (NA/Nutrien agar, dan
NB/Kaldu Nutrien/Nutrien Bruth) untuk bakteri , agar
kentang dekstrosa (PDA/Potato Dextrose Agar) untuk
jamur

Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan
kesempatan terhadap suatu jenis atau kelompok
mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat
dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di
dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri
penyebab tifus dari feses manusia.

Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau
lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat
atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya . Contoh :
menia SS (Salmonella-Shigella)
Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba
tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media
agar darah yang dipergunakan untuk pertumbuhan
bakteri hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak
dapat tumbuh atau dihambat.

Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa
atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya
media penguji vitamin, asam amino, antibiotika, residu
pestisida. Media ini mengandung senyawa dasar untuk
pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba juga
ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji

Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada
suatu bahan. Media ini dapat berbetuk media umum,
media selektif, media differensial atau media penguji
STERILISASI

➢ Sterilisasi → proses pemusnahan secara lengkap


semua mikroba hidup dan spora2nya dari
sediaan.
➢ Proses sterilisasi : fisika,kimia dan mekanis
➢ Metode sterilisasi : panas basah ( uap ),panas
kering,penyaringan, gas dan radiasi
➢ Metode yg digunakan untuk mendapatkan
sterilitas sediaan sangat tergantung pada sifat
sediaan dan zat aktif yang dikandung.
LAMANYA STERILISASI BERGANTUNG PADA :
1. Jenis mikroorganisme :
- vegetatif (100oC, 60 menit +)
- spora (100oC, 60 menit - )
- Clostridium tetani (140oC, 15 menit)
- Clostridium botulinum (140oC, 60 menit)

2. Tinggi/rendahnya suhu sterilisasi


- 148oC (3 jam)
- 170oC (1 jam)

3. Faktor lain : pH
pH asam/alkalis > netral
pH 1,2 (5 menit, 100oC)
pH 10,2 (11 menit, 100oC)
pH 7,2 (29 menit, 100oC)
Bentuk spora lebih tahan dari bentuk vegetatif → Spora
mengandung protein Ca-dipikolinat yaitu senyawa komplek
stabil yang melindungi protein dari panas.

Pemanasan Basah :
Pada pemanasan Basah ada uap air
Prinsip :
Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
Ikatan disulfida dan hidrogen dari strains protein dirusak
(inaktif)
Tanpa air sulit dirusak butuh energi banyak

Pemanasan basah waktu lebih singkat dan suhu lebih rendah


dibanding pemanasan kering
AUTOCLAVE
PROSEDUR PENGGUNAAN
AUTOCLAVE
Bejana diisi air
Hubungkan sumber panas
Masukkan objek/bahan yang akan disterilkan
Tutup
Ventilasi terbuka lebih kurang 5 menit mendidih
Tutup ventilasi
Tercapai suhu dan tekanan
Biarkan selama waktu sterilisasi
Putuskan hubungan sumber panas
Biarkan sampai suhu dan tekanan sama luar
Buka tutup
Pemanasan Kering
Pada pemanasan Kering tidak ada air dan kelembaban
Prinsip :
terjadi dehidrasi dan oksidasi protein
Butuh energi yang banyak

Cara :
1. Membakar Nyala api langsung
2. Menggunakan alat :
a. Oven dengan udara panas
b. Balok pemanas
c. Radio frekwensi induksi
Oven Dengan Udara Panas
1. Termometer
2. Regulator
3. Rak tempat objek
4. Sumber panas listrik / gas
5. Suhu : 140oC-180oC
6. Waktu tidak lebih 135 menit

Untuk : - alat-alat gelas, logam, minyak, lemak, serbuk


Tidak untuk : - karet, kain, kertas, larutan air dan plastik.
OVEN
BEBERAPA ALAT LABORATORIUM YANG
MENDUKUNG STERILISASI KERJA
LAMINAR SAAT DAN TIDAK DISINARI UV
INKUBATOR
MENSTERILKAN MEJA KERJA
CARA MENUANG MEDIA KE DALAM
PETRI
CARA MEMINDAHKAN BIAKAN MURNI
CARA MEMINDAHKAN KULTUR
MENGGUNAKAN PIPET
TRANSFER KULTUR
“Success is journey, not a destination”

39
TUGAS PERORANGAN :
1. CARILAH 5 CONTOH MIKROBA YANG BERKAITAN
DENGAN PERTANIAN YANG TERMASUK KEDALAM
KELOMPOK BERIKUT :
 FOTOAUTOTROF
 KEMOAUTOTROF
 SAPROFIT
 PARASIT

1. CARILAH 2 CONTOH MEDIA YANG TERGOLONG


KEDALAM JENIS MEDIA BERIKUT :
 MEDIA UMUM
 MEDIA PENGAYA
 MEDIA SELEKTIF
 MEDIA DIFERENSIAL
 MEDIA PENGUJI
 MEDIA PERHITUNGAN

Anda mungkin juga menyukai