Anda di halaman 1dari 2

Nama : Daniel Ginting Suka

Nim : 2006134990
Kelas : Agroteknologi-D
Mata kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Agribisnis

Ringkasan materi 10 Pengambilan Keputusan dalam manajemen

Pengambilan keputusan merupakan tindakan identifikasi dan memilih suatu cara


bertindak dalam mengahadapi masalah atau memanfaatkan peluang. Masalah merupakan
keadaan yang berbeda denga napa yang diinginkan, tetapi dapat merupakan peluang yang
tersamarkan. Proses penemuan masalah biasanya dapat terjadi secara informal ataupun secara
intuitif, hal ini dapat dikelompokkan berdasarkan penyimpangan dari pengalaman,
penyimpangan dari rencana, keluhan dari pihak luar (ex pelanggan), dan prestasi para
pesaing.
Dalam pengambilan keputusan didasari oleh 5 faktor yaitu pengalaman, fakta,
wewenang, rasional, dan intuisi. Penemuan masalah didasari atas seberapa besar kesenjangan
antara kenyataan dengan keinginan, sejauh mana cara mengatasi kesenjangan, seberapa cepat
tindakan harus diambil untuk mengatasi masalah, apakah masalah itu mudah diatasi, apakah
bisa masalah tersebut terselesaikan sendiri atau haruskan keputusan ini diambil. Sifat
pengambilan keputusan manajerial diambil sesuai dengan prosedur untuk mempermudah
dalam situasi berulang, dengan membatasi/ meniadakan alternatif ini disebut dengan
keputusan secara terprogram. Sedangkan keputusan yang tidak terprogam, untuk masalah luar
biasa atau jarang seklai muncul sehingga tidak tercakup oleh kebijakan atau sangat penting
sehingga perlu perlakuan khusus.
Dalam mengambil keputusan, harus memperhatikan kondisi-kondisi seperti kepastian,
resiko, dan ketidakpastian. Dengan kepastian kita mengenal sasaran dan memiliki informasi
lengkap, terukur dan andal, dengan memahami resiko, informasi cukup untuk meramalkan
bahwa alternatif sesuai keinginan, tapi tidak bisa dipastikan. Dalam ketidakpastian terdapat
sedikit sekali sumber informasi tentang alternatif, hal ini diakibatkan 2 sumber yaitu sumber
manajer menghadapi kondisi eksternal diluar kendali dan sumber manajer yang tidak
memiliki akses terhadap informasi penting.
Model pengambilan keputusan rasional didasari atas tahapan-tahapan, dimana tahap
pertama ialah menyelidiki situasi, hal ini bertujuan untuk menentukan masalah utama,
mengidentifikasi sasaran keputusan yang akan digunakan, dan mendiagnosis penyebabnya.
Tahapan kedua yaitu mengembangkan alternatif. Tahapan ketiga mengevaluasi alternatif,
dengan cara memilih pertanyaan terbaik sebagai pertanyaan kunci. Tahapan keempat
melaksanakan keputusan dan adakan tindak lanjut seperti rencana implementasi,rencana, dan
pantauan pelaksanaan.
Dalam membantu pengambilan keputusan dapat menggunakan perangkat kuantitatif
dimana ini dilakukan dengan 4 poin yaitu forecasting, penjadwalan, matriks hasil, dan pohon
keputusan. Teknik yang bisa digunakan dalam mengambil keputusan ada 4 yaitu :
1. Berdasarkan situasi dapat digunakan Teknik ada kepastian (certainly) dimana
pemecahaannya dilakukan dengan cara determinictic dimana Teknik yang
digunakan memperhatikan linier progaraming, model transportasi, model
penugasasn, model antrian, model network
2. Berdasarkan situasi yang ada resiko (risk) dimana pemecahannya dilakukan
dengan cara probabilistic, dan Teknik yang digunakan berdasarkan model
keputusan inventory probabilistic dan model antrian probabilistic
3. Berdasarkan situasi tidak ada kepastian (uncertainly), dalam pemecahan Teknik
ini belum diketahui Teknik pemecahannya, namun hal yang harus diperhatikan
ialah analisis keputusan dalam keadaan ketidakpastian
4. Berdasarkan situasi ada konflik (conflict), dalam pemecahannya tergantung
tindakan dari lawannya, namun Teknik yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah
teori permainannya.
Keputusan dalam kepastian merupakan hasil dari setiap alternatif tindakan
dapat ditentukan dimuka dengan pasti, contohnya model linear programing, model
integer programing dan model deterministic. Dengan tujuan yang dimiliki ialah lebih
dari satu tujuan dan satu alternatif tindakan, serta setiap tindakan memiliki satu atau
lebih hasil.
Keputusan dalam kondisi beresiko merupakan situasi yang dihadapi
pengambil keputusan ialah memiliki lebih dari satu alternatif tindakan, pengambil
keputusan mengeahui probabilitas yang akan terjadi terhatap tindakan dan hasilnya
dengan maksimal expected return atau expected monetary value.
Kriterian pengambilan keputusan dalam ketidakpastian dibagi menjadi 5 yaitu
kriteria maximax, kriteria maximin, kriteria minimax regrat (penyesalan), kriteria
hurwicz, dan kriteria laplace.

Contoh kasus dari pengalaman,


Pada tahun 2019, setelah lulus sma saya tidak mengikuti ujian masuk
perguruan tinggi namun mengikuti tes untuk masuk kepolisian, namun saya gagal
dalam seleksi tingkat akhir, di tahun 2020 saya ingin mencoba Kembali untuk
mengikuti seleksi kepolisian tahun 2020, namun disini saya harus menghadapi suatu
pilihan dimana saya harus memutuskan dan memikirkan apa yang akan terjadi
kedepan jika saya gagal lagi dan saya tidak masuk ke perguruan tinggi. Disini dengan
penuh pengamatan dan mengidentifikasi presentasi keberhasilan saya akan pilihan
saya, akhirnya saya memilih untuk mengikuti seleksi untuk masuk perguruan tinggi
ketimbang mengikuti seleksi penerimaan anggota polri, keputusan ini sudah saya
pertimbangkan dengan matang, karena saya melihat jika saya gagal lagi di tahun 2020
untuk lulus seleksi anggota polri maka saya akan ketinggalan cukup lama dengan
Pendidikan saya, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan Pendidikan
saya kejenjang perguruan tinggi karna bagi saya itu pilihan yang tepat dan keputusan
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai