Nim : 2006134990 Kelas : Agroteknologi-D Mata kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Agribisnis
Ringkasan materi 10 Pengambilan Keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan merupakan tindakan identifikasi dan memilih suatu cara
bertindak dalam mengahadapi masalah atau memanfaatkan peluang. Masalah merupakan keadaan yang berbeda denga napa yang diinginkan, tetapi dapat merupakan peluang yang tersamarkan. Proses penemuan masalah biasanya dapat terjadi secara informal ataupun secara intuitif, hal ini dapat dikelompokkan berdasarkan penyimpangan dari pengalaman, penyimpangan dari rencana, keluhan dari pihak luar (ex pelanggan), dan prestasi para pesaing. Dalam pengambilan keputusan didasari oleh 5 faktor yaitu pengalaman, fakta, wewenang, rasional, dan intuisi. Penemuan masalah didasari atas seberapa besar kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan, sejauh mana cara mengatasi kesenjangan, seberapa cepat tindakan harus diambil untuk mengatasi masalah, apakah masalah itu mudah diatasi, apakah bisa masalah tersebut terselesaikan sendiri atau haruskan keputusan ini diambil. Sifat pengambilan keputusan manajerial diambil sesuai dengan prosedur untuk mempermudah dalam situasi berulang, dengan membatasi/ meniadakan alternatif ini disebut dengan keputusan secara terprogram. Sedangkan keputusan yang tidak terprogam, untuk masalah luar biasa atau jarang seklai muncul sehingga tidak tercakup oleh kebijakan atau sangat penting sehingga perlu perlakuan khusus. Dalam mengambil keputusan, harus memperhatikan kondisi-kondisi seperti kepastian, resiko, dan ketidakpastian. Dengan kepastian kita mengenal sasaran dan memiliki informasi lengkap, terukur dan andal, dengan memahami resiko, informasi cukup untuk meramalkan bahwa alternatif sesuai keinginan, tapi tidak bisa dipastikan. Dalam ketidakpastian terdapat sedikit sekali sumber informasi tentang alternatif, hal ini diakibatkan 2 sumber yaitu sumber manajer menghadapi kondisi eksternal diluar kendali dan sumber manajer yang tidak memiliki akses terhadap informasi penting. Model pengambilan keputusan rasional didasari atas tahapan-tahapan, dimana tahap pertama ialah menyelidiki situasi, hal ini bertujuan untuk menentukan masalah utama, mengidentifikasi sasaran keputusan yang akan digunakan, dan mendiagnosis penyebabnya. Tahapan kedua yaitu mengembangkan alternatif. Tahapan ketiga mengevaluasi alternatif, dengan cara memilih pertanyaan terbaik sebagai pertanyaan kunci. Tahapan keempat melaksanakan keputusan dan adakan tindak lanjut seperti rencana implementasi,rencana, dan pantauan pelaksanaan. Dalam membantu pengambilan keputusan dapat menggunakan perangkat kuantitatif dimana ini dilakukan dengan 4 poin yaitu forecasting, penjadwalan, matriks hasil, dan pohon keputusan. Teknik yang bisa digunakan dalam mengambil keputusan ada 4 yaitu : 1. Berdasarkan situasi dapat digunakan Teknik ada kepastian (certainly) dimana pemecahaannya dilakukan dengan cara determinictic dimana Teknik yang digunakan memperhatikan linier progaraming, model transportasi, model penugasasn, model antrian, model network 2. Berdasarkan situasi yang ada resiko (risk) dimana pemecahannya dilakukan dengan cara probabilistic, dan Teknik yang digunakan berdasarkan model keputusan inventory probabilistic dan model antrian probabilistic 3. Berdasarkan situasi tidak ada kepastian (uncertainly), dalam pemecahan Teknik ini belum diketahui Teknik pemecahannya, namun hal yang harus diperhatikan ialah analisis keputusan dalam keadaan ketidakpastian 4. Berdasarkan situasi ada konflik (conflict), dalam pemecahannya tergantung tindakan dari lawannya, namun Teknik yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah teori permainannya. Keputusan dalam kepastian merupakan hasil dari setiap alternatif tindakan dapat ditentukan dimuka dengan pasti, contohnya model linear programing, model integer programing dan model deterministic. Dengan tujuan yang dimiliki ialah lebih dari satu tujuan dan satu alternatif tindakan, serta setiap tindakan memiliki satu atau lebih hasil. Keputusan dalam kondisi beresiko merupakan situasi yang dihadapi pengambil keputusan ialah memiliki lebih dari satu alternatif tindakan, pengambil keputusan mengeahui probabilitas yang akan terjadi terhatap tindakan dan hasilnya dengan maksimal expected return atau expected monetary value. Kriterian pengambilan keputusan dalam ketidakpastian dibagi menjadi 5 yaitu kriteria maximax, kriteria maximin, kriteria minimax regrat (penyesalan), kriteria hurwicz, dan kriteria laplace.
Contoh kasus dari pengalaman,
Pada tahun 2019, setelah lulus sma saya tidak mengikuti ujian masuk perguruan tinggi namun mengikuti tes untuk masuk kepolisian, namun saya gagal dalam seleksi tingkat akhir, di tahun 2020 saya ingin mencoba Kembali untuk mengikuti seleksi kepolisian tahun 2020, namun disini saya harus menghadapi suatu pilihan dimana saya harus memutuskan dan memikirkan apa yang akan terjadi kedepan jika saya gagal lagi dan saya tidak masuk ke perguruan tinggi. Disini dengan penuh pengamatan dan mengidentifikasi presentasi keberhasilan saya akan pilihan saya, akhirnya saya memilih untuk mengikuti seleksi untuk masuk perguruan tinggi ketimbang mengikuti seleksi penerimaan anggota polri, keputusan ini sudah saya pertimbangkan dengan matang, karena saya melihat jika saya gagal lagi di tahun 2020 untuk lulus seleksi anggota polri maka saya akan ketinggalan cukup lama dengan Pendidikan saya, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan Pendidikan saya kejenjang perguruan tinggi karna bagi saya itu pilihan yang tepat dan keputusan yang tepat.