Anda di halaman 1dari 28

Sitaresmi Yuningtyas, M.

Si
(Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
 Definisi : Pertumbuhan sel diartikan sebagai
 adanya penambahan semua komponen dalam sel (RNA. DNA,
Protein, dll )yang diartikan pula sebagai penambahan kuantitas isi
dan kandungan di dalam selnya.
 Pertambahan jumlah atau massa melebihi yang ada di dalam media
asalnya
 Uniseluler → Pertambahan jumlah sel / jumlah organisme (pertumbuhan
populasi merupakan akibat dari adanya pertumbuhan individu, misalnya
dari satu sel menjadi dua, dan seterusnya hingga berjumlah banyak
 Multiseluler → peningkatan jumlah sel tiap organisme, dimana ukuran
organisme menjadi lebih besar
 Mikroorganisme mengalami
pertumbuhan → pembelahan sel
 Semakin kompleks organisme → waktu
pembelahan semakin lama

 Waktu Membelah diri :


 Bakteri : 20-90 menit
 Ragi : 90-120 menit
 Kapang : 4-8 jam

 Umur sel → waktu segera setelah proses


pembelahan sel selesai
 Umur kultur → waktu atau lamanya
inkubasi

 Pertumbuhan semakin cepat dan ukuran


sel semakin besar → nutrisi semakin baik
dalam substrat
 Untuk mendukung pertumbuhannya mikroorganisme memerlukan :
 Bahan makanan (nutrien) yang diperlukan untuk sintesis bahan
sel dan untuk mendapatkan energi
 Kondisi fisiko-kimia yang mendukung
 Peran utama nutrien adalah sebagai :
 Sumber energi
 Aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan
energi).
 Pertumbuhan dan perkembangbiakan sel

 Energi diperlukan untuk :


 Mempertahankan kehidupan sel
 Pergerakan sel
 Bahan makanan (Nutrien) yang diperlukan
oleh mikroorganisem terdiri dari
1. Air
2. Sumber energi
3. Sumber karbon
4. Sumber aseptor elektron
5. Sumber mineral
6. Faktor pertumbuhan
7. Nitrogen

Dalam media pembenihan harus


mengandung seluruh elemen yang
penting untuk sintesis biologik
oranisme baru
Nutrient untuk pertumbuhan
mikroorganisme tersedia dalam media
pertumbuhan

 Media pertumbuhan mikroorganisme


adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya
 Media berfungsi untuk menumbuhkan
mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan
jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan
menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media
Agar mikroba dapat tumbuh dengan baik syarat-syaratnya
adalah:
1) Media harus mengandung zat hara yang dibutuhkan mikroba.
2) Media harus mengandung tekanan osmosis dan pH sesuai dengan
mikroba.
3) Media harus steril.
Formula suatu media membutuhkan bahan baku & penunjang,
yaitu:
 Nukleat : Protein, pepton, amino, dll.
 Energi : Karbohidrat (yang dipakai: fruktosa, maltosa,
dan sukrosa)
 Logam & mineral : Mg, Perosulfat, Fosfat, Asetat, dll.
 Indikator : Fenol red (fenol merah), brontikan fosfor, dll.
 Bahan selektif : Antibiotika, dll.
 Pembuat padat : Agar-agar, serum, gelatin, protein, dll.
1. Bahan dasar
➢ Air (H2O) sebagai pelarut
➢ Agar (dari rumput laut) yang
berfungsi untuk pemadat media. Agar
sulit didegradasi oleh mikroorganisme
pada umumnya dan mencair pada suhu
45 oC.
➢ Gelatin berfungsi yang sama seperti
agar. Gelatin (polimer asam amino yang
diproduksi dari kolagen).
Kekurangannnya lebih banyak jenis
mikroba yang mampu menguraikannya
dibanding agar.
➢ Silica gel, mengandung natrium silikat.
Fungsinya sebagai pemadat media →
khusus digunakan untuk memadatkan
media bagi mikroorganisme autotrof
obligat.
2. Nutrisi atau zat makanan : media harus mengandung unsur-unsur yang
diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C,
H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
✓ Sumber karbon dan energi → senyawa organik atau anorganik sesuai
dengan sifat mikrobanya.
✓ Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa
bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N
anorganik seperti urea.
✓ Vitamin-vitamin.
3. Bahan tambahan
 Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan
tujuan tertentu, misalnya:
1) phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator
perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme
2) Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
non-target/kontaminan.
 Agar terbuat dari beberapa jenis rumput laut.
Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling)
yang pertama kali digunakan oleh Fraw &
Walther Hesse untuk membuat media.
 Peptone, adalah produk hidrolisis protein
hewani atau nabati seperti otot, liver, darah,
susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai.
Komposisinya tergantung pada bahan asalnya
dan bagaimana cara memperolehnya.
 Meat extract, mengandung basa organik terbuat
dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi.
 Yeast extract,terbuat dari ragi pengembang roti
atau pembuat alcohol, mengandung asam amino
yang lengkap & vitamin (B complex).
 Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya
pembentukan asam amino dan gas dari
karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya
digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa,
galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi
yang ditambahkan untuk analisis fermentasi
adalah 0,5-1%.
1) Media padat : media yang mengandung
agar 1,5% sehingga setelah dingin media
menjadi padat, contoh ; NA (Nutrien Agar),
TSIA, KIA, agar.
2) Media semi padat: media yang
mengandung agar 0,3-0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak
begitu cair → tujuan supaya pertumbuhan
mikroba dapat menyebar ke seluruh media
tetapi tidak mengalami percampuran
sempurna jika tergoyang, contoh ; NB
(Nutrien brwoth), pepton alkalis brwoth,
dll.
3) Media cair : media yang tidak mengandung
agar , contoh; NB (Nutrient Broth), LB
(Lactose Broth).
4) Diphasic Medium: yaitu medium dengan
dua fase, berupa medium dengan dasar
padat dan diatasnya dilapisi cairan atau gel.
1) Media alamiah, yaitu media yang
terdiri dari bahan-bahan alam.
Contoh: sari buah wortel, jagung,
tauge, telur, dll.
2) Media semi almiah, yaitu media
yang terdiri dari bahan-bahan alam
ditambah bahan kimia. Contoh:
PDA (Potato Deksto Agar), tauge
ekstrak agar, dll.
3) Media sintesis, yaitu media yang
terdiri dari bahan senyawa kimia
yang komposisinya sudah
ditentukan. Contoh: Nutrien Agar,
Simon Ekstrak Agar, dll.
1) Media umum (media Dasar), yaitu
media yang digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan
satu atau lebih mikroba secara umum,
mengandung pepton dan ekstrak daging
Contoh: Nutrien Agar (untuk bakteri),
Potato Dextrose Agar (untuk jamur),
wortel agar (untuk ragi).

2) Media enrichment (media


penyubur/pengayakan), yaitu media
yang digunakan untuk
memperbanyak/memperkaya bakteri
agar menjadi banyak. Komponen sama
seperti pada media pembiakan dasar,
ditambah darah, ekstrak, hati, dsbnya.
Zat tambahan → untuk mempersubur
pertumbuhan mikroorganisme tertentu,
yang pada media pertumbuhan dasar
tidak dapat tumbuh dengan baik.
Contoh: NA, NB, Selenik broth, dll.
3) Media selektif, yaitu media yang
digunakan untuk memilih satu
organisme dari campuran bakteri-
bakteri lain yang terdapat dalam bahan
dengan adanya reaksi/ciri khas.
❑ Dengan penambahan zat-zat tertentu,
bakteri yang dicari dapat dipisahkan
dengan mudah.
❑ Media ini hanya dapat ditumbuhi oleh
satu atau lebih jenis mikroba tertentu,
tetapi akan menghambat atau
mematikan jenis bakteri lainnya.
❑ Contoh: Salmonella Shigella Agar,
Briliant Green Bile Agar, dll.
4) Media diferensial, yaitu untuk menumbuhkan/membedakan satu jenis
mikroba dengan yang lain dengan adanya reaksi/ciri khas. Contoh:
Eosin metilen blue agar (bakteri yang dapat memfermentasikan
laktosa), Manitol Salt Agar (Staphylococcus), Blood Agar, dll.
5) Media transportasi, yaitu untuk mengirim atau
memindahkan mikroorganisme dari suatu tempat ke laboratorium
(Carry and Blair).
1. Difusi pasif → perpindahan nutrisi dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
dg cara difusi melalui membran sel tanpa
energi, contoh : air
2. Difusi Dipercepat → perpindahan nutrisi
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah, dg kecepatan lebih tinggi dari
difusi pasif krn dibantu oleh enzim
permease pada membran, contohnya :
masuknya gula pd eukariot, gliserol pd
prokariot
3. Transpor aktif → perpindahan nutrisi
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi shg dibutuhkan enzim permease dan
energi. Contoh : masuknya laktosa dalam
sel (dg enzim betagalaktosida permease)
FASE PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
 Apabila nutrisi dan kondisi mendukung untuk terjadinya
pertumbuhan, maka mikroorganisme akan tumbuh dengan
mengalami beberapa fase pertumbuhan
➢ Fase I (Fase Adaptasi/ Lag
Phase) → Lama fase ini
bervariasi tergantung medium
dan jumlah inokulum, bakteri
belum mengadakan pembiakan
➢ Acceleration Phase→ Jumlah
bakteri mulai bertambah, sel
sel tampak gemuk gemuk
➢ Fase II (fase logaritma/ Log Phase)
Fase pembiakan cepat; dipengaruhi oleh
pH, kandungan nutrien, suhu dan
kelembaban, pembiakan bakteri paling
cepat shg baik dijadikan inokulum
➢ Decline Phase→ Fase pembiakan
diperlambat, akibat keadaan nutrisi
medium berkurang dan kondisi
lingkungan memburuk (hasil metabolisme
yang menghambat pertumbuhan)
➢ Fase III (Stasioner) → fase konstan,
jumlah yang berkembangbiak sama
dengan jumlah yang mati, ukuran sel lebih
kecil → sel tetap membelah dalam
keadaan nutrisi kurang, sel lebih tahan
terhadap panas, dingin, radiasi dan bahan
kimia.
 Fase Kriptik : beberapa saat setelah fase
stasioner (stabil) → sel yang lisis
menyebabkan keluarnya isi sel yang
menjadi nutrisi untuk sel yang masih
hidup → pertumbuhan baru

 Fase IV (Kematian)→ Fase kematian,


jumlah yang mati semakin banyak,
keadaan ini dpt berlangsung bbrp
minggu tergantung spesies, keadaan
medium dan lingkungan. Kematian
disebabkan karena zat makanan yang
diperlukannya habis dan eksresi sendiri
menjadi tertimbun shg mengganggu
pembiakan dan pertumbuhan
 Pertumbuhan sel terjadi secara eksponensial
 Kecepatan pertumbuhan dinyatakan dalam waktu generasi yaitu waktu
yang dibutuhkan untuk suatu populasi sel untuk bertambah jumlahnya
menjadi dua kalinya
 Kecepatan pertumbuhan juga dapat dinyatakan dalam jumlah
generasi/ jam

Anda mungkin juga menyukai