Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN

“Media Selektif untuk Bakteri dan Komposisinya”

Oleh :

ANDI SITTI RAHIMI HL


D1E117023

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
A. MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI

Media pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media berupa molekul-
molekul yang selanjutnya dirakit untuk menyusun komponen sel dan memperbanyak
diri sehingga sel-sel tersebut dapat dimanfaatkan. Dengan adanya media
pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur tunggal dan
juga memanipulasi mikroorganisme yang didapatkan untuk kepentingan tertentu.
Media selektif (selective medium) /media penghambat adalah media yang
ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan
mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang
mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri
gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif.
Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu
sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang
pertumbuhan mikroba yang diinginkan.  Contohnya adalah Luria Bertani medium
yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan
menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline Salt broth yang ditambah NaCl 4%
untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Media ini dipakai untuk menyeleksi mikrorganisme sesuai dengan yang diinginkan,
jadi hanya satu jenis mikrorganisme saja yang dapat tumbuh dalam media ini atau
hanya satu kelompok tertentu saja.

B. SUSUNAN MEDIA

            Sesuai dengan fungsi fisiologi dan masing-masing komponen yang terdapat


di dalam media, maka susunan media mempunyai kesamaan isi, yaitu:
1. Kandungan air
2. Kandungan nitrogen, baik berasal dari protein, asam amino, dan senyawa lain
yang mengandung nitrogen. Sebagian besar digunakan untuk sintesis protein dan
asam-asam nukleat.
3. Kandungan karbon berasal dari karbohidrat, lemak, dan senyawa-senyawa lain
yang. Diperlukan sebagai sumber energi bagi reaksi-reaksi sintesis dalam
pertumbuhan, pemeliharaan keseimbangan cairan, bergerak dan sebagainya.
4. Kandungan garam-garam anorganik, baik unsur makro maupun mikro, seperti
fosfat, potasium, sodium, besi, mangan, magnesium, dan sulfat
5. Kandungan vitamin dan asam-asam amino sebagai unsur tambahan bagi
pertumbuhan dan sintesis metabolik esensial. 

C. MANFAAT DAN FUNGSI MEDIA

Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia


nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga
berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat
digunakan untuk mempelajari sifat-sifat koloni/pertumbuhan mikroorganisme, serta
sifat-sifat biokimiawinya. Di  dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran media
juga dapat digunakan untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman
dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.

D. SIFAT MEDIA

   Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan


mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain seperti isolasi, seleksi dan diferensiasi
biakan yang didapat. Artinya penggunaan beberapa jenis zat tertentu  yang
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perrkembangbiakkan mikroba,
banyak juga dilakukan dan digunakan. Sehingga masing-masing media mempunyai
sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya. Berdasarkan sifat-sifatnya,
media dibedakan menjadi:
1. Media dasar/ umum Yaitu media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat
yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga
sebagai komponen dasar untuk membuat media pembiakan lain.
2. Media Diperkaya. Media ini dibuat dari media dasar dengan penambahan bahan-
bahan lain umtuk mempersubur pertumbuhan mikroba tertentu, yang pada media
dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu dibutuhkan beberapa
penambahan nutrisi pengaya kedalam media dasar yang dapat menyokong
pertumbuhan mikroba, misalnya dengan menambahkan darah, serum atau ekstrak
hati.
3. Media diferensial. Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter
koloni mikroba yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh di dalam media
ini, tetapi hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan pertumbuhan
yang khas. Media ini berfungsi untuk isolasi dan identifikasi bakteri.
4. Media Selektif. Media ini digunakan untuk menyeleksi  pertumbuhan mikroba
yang diperlukan dari campuran mikroba-mikroba lain yang terdapat dalam bahan
yang akan diperiksa. dengan penambahan zat-zat tertentu mikroba yang dicari
dapat dipisahkan dengan mudah. Media ini sangat berguna untuk identifikasi.
Contohnya, SS-agar (agar Salmonella-Shigella) yang digunakan untuk
mengisolasi bakteri jenis  Salmonella dan Shigella.
5. Media Uji. Media ini digunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu
dengan bantuan mikroba. Misalnya, media penguji vitamin, antibiotika, residu
pestisida, residu deterjen dan lain-lain. Media ini disamping tersusun oleh
senyawa dasar untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba,
juga sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji.
6. Media Enumerasi. Media ini digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada
suatu biakan. Media ini dapat berbentuk media dasar, media selektif, media
diferensial maupun media uji.
E.     PERSYARATAN MEDIA

Untuk menciptakan keadaan lingkungan yang tepat secara sintetis sebagai


pengganti keadaan alam, maka diperlukan persyaratan tertentu agar bakteri dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik dalam media. Persyaratan tersebut yaitu:
1. Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan bakteri.
2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan bakteri. 
3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri yang
dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain.
F. BENTUK MEDIA

Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadatan,


seperti agar-agar, gelatin dan sebagainya. Ada tiga bentuk media, yaitu:
1.      Media padat
Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah
tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila
mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit,
tetapi bila kadar air harus rendah maka penambahan tepung agar harus lebih banyak.
Media padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang
mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu:
a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.

 Agar Nutrien
NA berguna Mengasingkan/mempelajari koloni bakteri. Fungsi utama dari
medium NA adalah sebagai medium kultivasi dan enumerasi bakteri. Untuk
komposisi nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air
desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L.
 Media NA (Nutrien Agar)
Media Nutrient agar adalah medium pertumbuhan mikrobiologi yang
umum digunakan untuk budidaya mikroba. Media ini biasanya
mengandung :
0,5% Peptone
0,3% ekstrak daging sapi / ekstrak ragi
1,5% agar
0,5% NaCl

 Agar Darah
Media Blood Agar merupakan media pertumbuhan bakteri yang dapat
membedakan bakteri pathogen berdasarkan efek exotoksin hemolitik bakteri
pada sel darah merah. Agar Darah Berguna Membiakkan bakteri yang
memerlukan nutrisi tinggi dan melihat adanya reaksi hemolisis. Komposisi
Blood Agar Plate (BAP) yaitu mengandung trypton 15 gram, soy peptone 5
gram, sodium khloride 5 gram, lithium khloride 10 gram, magnesium
sulphate 3,8 gram, dan agar 15 gram.
 Media Blood Agar Plate merupakan media diperkaya. Disebut
diperkaya karena media ini ditambahkan darah saat
pembuatannya.Dimana darah yang bisa digunakan yaitu darah
mamalia seperti domba, kuda dan manusia. Adapun kandungan-
kandungan yang terdapat pada Blood Agar Base antara lain:
Lab ’Lamco’ Powder 10,0 g/L, Peptone 10,0 g/L, Sodium Chloride
5,0 g/L dan Agar 15,0 g/L.

 Agar Coklat Thayer Martin


Thayer-Martin agar (atau Thayer-Martin medium ) adalah Mueller-Hinton
agar dengan 5% darah domba dan antibiotik coklat. Hal ini digunakan untuk
membudidayakan dan terutama mengisolasi bakteri Neisseria patogen ,
termasuk Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis , sebagai media
menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme lainnya. Ketika
menumbuhkan Neisseria meningitidis , biasanya dimulai dengan cairan tubuh
yang biasanya steril (darah atau CSF), jadi agar coklat polos digunakan.
Agar-agar Thayer-Martin awalnya dikembangkan pada tahun 1964, dengan
formulasi ditingkatkan diterbitkan pada tahun 1966.
 Endo Agar
Berguna untuk Medium selektif dan diferensial untuk membiakkan bakteri
entrik. Kandungan medium ini adalah pepton (10 g), Na2HPO4 (2.5 g),
laktosa (10 g), sodium sulfat anhidrose (3.3 g), pararosanilin/ fuksin (0.3 g)
dan agar (12.5 g).
 Agar Eosin Methylene Blue (EMB)
Media Eosin Methylene Blue Agar adalah hasil modifikasi yang digunakan
untuk diferensiasi Escherichia coli dan Enterobacteria aerogenes, untuk
identifikasi cepat dari Candida albicans, dan untuk identifikasi
Staphylococcus koagulase-positif. Media yang sudah jadi dirumuskan secara
spesifik oleh APHA (American Public Health Association) (1970-1992).
Media ini dibuat dan dirumuskan dengan tujuan untuk mendeteksi dan
membedakan mikroorganisme dari kelompok bakteri coliform.
 Komposisi dari EMB Agar secara umum terdiri dari sumber nutrisi
atau zat makanan dan komposisi media pertumbuhan. Salah satu
media EMB Agar yang diproduksi oleh pabrik yang biasa digunakan
di laboratorium adalah media EMB Agar dengan merk Oxoid
CM0069, terdiri dari komponen :

Peptone : 10.0 g/L


Lactose : 10.0 g/L
Dipotassium hydrogen phosphate: 2.0 g/L
Eosin : 0.4 g/L
Methylene blue : 0.065 g/L
Agar : 15.0 g/L

 Agar Salmonella Shigella


Kegunaan : Untuk menumbuhkan bakteri Salmonella sp dan Shigella
sp, karena media ini merupakan media selektif merupakan media kompleks
dan selektif terhadap kuman- kuman tertentu.
 Komposisi:
Lab- Lemco Powder : 5,0 gram
Peptone : 5,0 gram
Laktosa : 10,0 gram
Bile Salt : 8,5 gram
Sodium Citrate : 10,0 gram
Sodium Thiosulphate : 8,5 gram
Ferric Citrate : 1,0 gram
Briliant Green : 0,00033 gram
Neutral Red : 0,025 gram
Bacto Agar : 13,5 gram

 Agar Thiosulphate Citrate Bile Sucrose(TCBS)


Agar TCBS ( Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose) adalah medium
selektif yang digunakan untuk isolasi spesies vibrio dari specimen berak
( stool) yang mengaduk bakteri campuran.
 Komposisin kandungan yang terdapat pada TCBS agar antara lain :
Yeast extract powder   5,0 g
Bacto peptone  10,0 g
Sodium thiosulpate  10,0 g
Sodium citrate  10,0 g
BTB  0,04 g
Agar  14,0 g
Ox Bile  8,0 g
Sakarose  20,0 g
Sodium chloride  10,0 g
Fervic citrate 1,0 g
TB 0,04 g

 Serum Loeffler
Loeffler serum medium base dengan serum bovine digunakan untuk
cultur dari Corynebacterium diphteriae dan sebagai alternatif media kultur
untuk Mycobacterium.
 Komposisi :
1)Peptic digest of animal tissue, heart muscle infusion, dan serum
bovine Menyediakan asam amino dan komplek nitrogen lainnya untuk
mendukung pertumbuhan dari Corynebacterium.
2)Dextrose Sumber dari karbohidrat dan energi yang akan difermentasi
3)Sodium Chlorida Membantu menjaga keseimbangan osmotik
4)Egg powder
 Agar Darah Telurit
Tellurite blood agar adalah agar selective differensial enrichment yang
digunakan untuk isolasi Corynebacterium dipthteriae . Tidak mengandung
indikator tetapi mengandung darah dengan kadar 5- 10% dan Kalium Telurit
1% 37.5 ml.

 Triple Sugar Iron Agar


Berguna melihat kemampuan bakteri dalam meragi gula-gula dan
membentuk H2S.
 Komposisi :
Lab-Lemco powder 3,0g, sebagai sumber vitamin B bagi
mikroorganisme; 
Yeast extract 3,0 g, sebagai sumber nitrogen; 
Peptone 20,0g, sebagai sumber energi/nutrisi bagi mikroorganisme; 
Sodium Chloride 5,0g, sebagai pengatur keseimbangan tekanan
osmosis/bahan buffer media; 
Ferri Citrace 0,3g, sebagai penerima elektron yang dapat
memperlihatkan pembentukan H2S oleh bakteri dan juga sebagai
bahan buffer; 
Sodium thiosulphate 0,3g, sebagai sumber mineral dan energy bagi
mikroorganisme; 
Phenol red 0,5g, sebagai indikator; 
Agar, sebagai bahan pemadat media dan tempat tumbuhnya
mikroorganisme; 
Glucose 10,0g, sebagai sumber karbohidrat yang akan
difermentasikan oleh mikroorganisme; 
Lactose 10,0g, sebagai sumber karbohidrat yang akan difermentasikan
oleh bakteri; 
Sucrose 10,0gr, sebagai sumber karbohidrat yang akan
difermentasikan oleh bakteri.

 Lowenstein Jansen
Lowenstein Jensen adalah media yang digunakan untuk isolasi dan
budidaya micobakterium dan sebagai basis untuk selektif, diferensial dan
media diperkaya untuk Micobacterium tuberculosis.
 Komposisi media Lowenstein Jansen Dalam 600 ml air mengandung :
1. Lowenstein jensen medium,
Asparagine 3,60 g
Monopotasium phosphate 2,50 g
Magnesium citrate 0,50 g
Magnesium sulfate 0,24 g
Potato flour 30,00 g
Malasit green 0,40 g
Egg(fresh,whole) 1000,00 ml
Glyserol 12,00 g
2. Lowenstein jensen dengan 5% sodium cloride
Sama dengan prosedur no 1 hanya ditambah dengan 80,0 g sodium
chloride
3. Lowenstein jensen dengan micobacterium selective
Sama dengan prosedur no 1 hanya ditambah dengan Cycloheximide
0,64g, Lincomicin 3,2mg, dan asam nalidixic 56,0 mg
4. Lowenstein jensen Gruft modification
Sama dengan prosedur no 1 hanya ditambah dengan 56,0 mg asam
nalidixic dan 80 mg RNA

 Agar Sabouraud (SDA)


Ada dua kekuatan pendorong di belakang pengembangan Sabouraud
tentang media ini: kebutuhan untuk menghindari kontaminasi bakteri
sementara dermatofit kultur dan jamur lainnya, dan kebutuhan untuk
menyediakan media yang akan menghasilkan hasil yang dapat diandalkan
untuk identifikasi jamur di laboratorium.
Komposisi: Mycological peptone 10 g 
Glucose 40 g 
Agar 15 g

2.     Media padat
Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya
dipergunakan untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.

Media Cair
No Media Kegunaan
Membiakkan bakteri atau membuat suspensi
1. Kaldu
bakteri.
Membiakkan bakteri dan melihat hemolisis
2. Kaldu Darah
bakteri.
Membiakkan bakteri dan membuat suspense
3. Air Pepton
bakteri.
4. Perbenihan Tarozzi Membiakkan bakteri anairob.
Perbenihan transpor dan persemaian untuk
5. Perbenihan Thioglikolat
bakteri aerob dan anaerob.
Membiakkan bakteri enteric terutama
.6. Perbenihan Empedu
untukSalmonella sp.
3.      Media semi padat atau semi cair

Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya
diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan
hidup anaerobik atau fakultatif, atau untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri.
 Media Agar Semisolid (0,5% Agar)
Berguna untuk melihat gerak bakteri dan dapat juga digunakan untuk
melihat reaksi indol.

Anda mungkin juga menyukai