Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

PENGANTAR BIOTEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN


“Penemuan Struktur DNA”

Oleh :

ANDI SITTI RAHIMI HL


NIM. D1E117023

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
DEFINISI DNA

Secara definitif, DNA ialah kependekan dari Deoxyribonucleic acid, atau asa
m deoksiribonukleat berisi instruksi yang dibutuhkan organisme untuk berkembang,
hidup, dan bereproduksi. Molekul instruksi ini ditemukan di dalam setiap sel dan
diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka.

STRUKTUR DNA

Secara definitif, DNA ialah kependekan dari Deoxyribonucleic acid, atau asa
m deoksiribonukleat berisi instruksi yang dibutuhkan organisme untuk berkembang,
hidup, dan bereproduksi. Molekul instruksi ini ditemukan di dalam setiap sel dan
diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka.
Nukleotida pada DNA saling menempel dalam dua untaian panjang yang
membentuk struktur heliks (spiral) ganda. Bentuk heliks ganda ini mirip tangga yang
memutar, dengan molekul fosfat dan gulasebagai sisinya, dan basa nitrogen ialah
anak tangganya. Basa nitrogen pun saling berpasangan dalam
untaian heliks ini: adenineberpasangan dengan thymine (T), dan guanine dengan cyt
osine (C).
Menurut U.S. National Library of Medicine (NLM), DNA manusia memiliki
sekitar 3 miliar pangkalan, dan lebih dari 99 persen pangkalan itu sama pada semua
orang. Karena molekul DNA yang sangat panjang, hal ini membuatnya tidak dapat
masuk ke dalam sel tanpa kemasan yang tepat. Maka, agar muat di dalam sel, DNA
digulung erat dalam struktur yang disebut kromosom; setiap kromosom mengandung
satu molekul DNA. Secara keseluruhan, manusia memiliki 23 pasang kromosom
yang semuanya ditemukan di dalam inti sel.
PENEMUAN DNA

1. Sumber: https://kumparan.com/@kumparansains/definisi-struktur-dan-
sejarah-penemuan-dna-1qrgesaVJlb
DNA pertama kali diamati oleh seorang ahli biokimia asal
Jerman, Frederich Miescher, pada tahun 1869. Tetapi, kala itu, para peneliti belum
menyadari betapa pentingnya molekul-molekul ini. Barulah pada tahun 1953, James
Watson, Francis Crick, Maurice Wilkins, dan Rosalind Franklin, menyadari bahwa
struktur DNA(double helix) dapat membawa informasi biologis bagi setiap makhluk
hidup. Ketiga orang itu pun (terkecuali Franklin) dianugerahi Nobel berkat
penemuannya itu pada tahun 1962.
Sejak ilmu pengetahuan mulai menyadari pentingnya DNA dalam kehidupan
makhluk hidup, beragam terobosan pun terus ditemukan dan masih berlanjut hingga
saat ini. Sebagai contohnya, yaitu sebuah studi tahun 2017, yang menegaskan
bahwa kesalahan acak dalam DNA (bukan karena faktor keturunan atau faktor
lingkungan) telah menghadirkan dua per tiga sel yang bermutasi kanker.

2. Sumber: https://blogpenemu.blogspot.com/2015/07/francis-harry-compton-
crick-penemu-struktur-dna.html

Francis Harry Compton Crick adalah seorang ahli biologi molekul


berkebangsaan Inggris, yang dikenal sebagai ahli biofisika, dan neurosains. Crick,
bersama dengan Watson, dan Maurice Wilkins mendapatkan Nobel Prize dalam
Fisiologi atau Obat-obatan setelah temuan mereka yang berhubungan struktur
molekul asam acid dan signifikansinya untuk kehidupan.
Francis Crick juga dikenal sebagai salah satu dari dua penemu struktur DNA.
Dalam mengembangkan penelitian tersebut, Crick berkolaborasi dengan James D
Watson.
Biografi

Crick lahir pada tanggal 8 Juni pada tahun 1916, di sebuah desa kecil
bernama Weston Favell di Northampton, England. Dia merupakan anak sulung dari
pasangan Harry Crick dan Annie Elizabeth Wilkins. Adik tunggal Crick, yaitu A.F.
Crick, adalah seorang dokter yang masyur di New Zealand.
Sejak kecil Crick tertarik untuk mempelajari sains dan mempelajari apapun
dari buku yang dia baca. Kemudian, ketika dia berusia 12 tahun, dia tidak lagi
mengunjungi gereja karena dia tertarik untuk kebenaran mengenai kepercayaannya
dari sudut pandang sains. Ketika berumur 14 tahun, Crick memulai pendidikannya
dengan hijrah ke London untuk menempuh pendidikan di Grammar School and Mill
Hill School.
Ketika Crick berumut 21 tahun, dia mendapatkan gelar B.Sc dari jurusan
fisika murni dari University College London. Kemudian, Crick memulai
penelitiannya untuk memperoleh gelar Ph.D dengan dibimbing oleh Profesor E.N. da
C. Andrade. Sayangnya, penelitian tersebut terganggu oleh awal Perang Dunia II
pada tahun 1939, sehingga dia bekerja sebagai ilmuwan untuk Angkatan Laut Inggris
di spesialisasi ilmu kemagnetan dan acoustic mines. Setelah perang dunia berakhir,
pada tahun 1947, dua meninggalkan Angkatan Laut dan mulai mempelajari ilmu
biologi.
Dengan dukungan material dari Medical Research Counsil dan keluarga,
Crick menimba ilmu di Universitas Cambridge, dan bekerja di Strangeways Research
Laboratory. Lalu, pada tahun 1949, Crick bergabung dan menjadi anggota tetap
dengan Medical Research Council yang dipimpin oleh M.F. Perutz. Satu tahun
kemudian, Crick kembali mengadakan penelitian lagi untuk studinya, dan
mendapatkan gelar Ph,D tersebut pada tahun 1950, dengan menulis thesis yang
berjudul X-Ray Diffraction; Polypeptides and Proteins.
Sebagai ahli biologi molekul, fisika, dan neurosains, Crick mendapatkan
banyak sanjungan dan kritikan. Crick mendapatkan banyak penghargaan, beberapa
nobel, dan sanjungan yang luas terhadap jasanya dalam sains. Namun, Crick juga
mendapatkan beberapa kritik mengenai karyanya, dan juga merupakan sosok
kontroversial dalam kristiani, karena dia memiliki pandangan yang berbeda.

Dalam hidupnya, Crick menikah dua kali; menjadi ayah bagi tiga anak, dan kakek
bagi enam cucu. Pernikahannya dengan Ruth Doreen Crick dikaruniai seorang
Michael Francis Compton yang juga seorang ilmuwan. Sedangkan pernikahannya
dengan Odile Crick dikaruniai dua orang anak yang bernama Gabrielle Anne dan
Jacqueline Marie-Therese.
Rasa keingintahuan akan alam semesta diwarusi Crick dari kakeknya; walter
Drwabridge Crick, yang menuliskan survey mengenai foraminifera dan
berkorespondensi dengan Charles Darwin.
Crick meninggal akibat kanker usus besar pada pagi hari 28 Juli 2004 di
University of California, San Diego (UCSD) Rumah Sakit Thornton di La Jolla; ia
dikremasi dan abunya disebar ke Samudera Pasifik. Sebuah peringatan publik
diadakan pada 27 September 2004 di Salk Institute, La Jolla, dekat San Diego,
California; pembicara tamu termasuk James Watson, Sydney Brenner, Alex Kaya,
Seymour Benzer, Aaron Klug, Christof Koch, Pat Churchland, Vilayanur
Ramachandran, Tomaso Poggio  Leslie Orgel, Terry Sejnowski, anaknya Michael
Crick, dan putri bungsunya Jacqueline Nichols. Sebuah peringatan pribadi untuk
keluarga dan rekan-rekan diadakan pada tanggal 3 Agustus tahun 2004.
Dia meninggal dalam proses editing manuscript hasil temuannya di bidang
neurobiologi yang menelaah kesadaran manusia.

3. Sumber: http://pursue-my-biggest-dream.blogspot.com/2013/09/v-
behaviorurldefaultvmlo.html.

DNA terdiri atas dua untai benang polinukleotida yang berpilin membentuk


heliks ganda (double helix). Model DNA itu pertama kali dikemukakan olehJames
Watson dan Francis Crick pada tahun 1953 di Inggris.
(James Watson (kiri) dan Francis Crick dengan model DNA)

Struktur tersebut mereka buat berdasarkan foto difraksi sinar X pada DNA
yang ditunjukkan kepada mereka oleh Maurice Wilkins. Foto tersebut diambil
oleh Rosalind Franklin. Karena yang difoto itu tingkat molekul, maka yang tampak
hanyalah bayangan gelap dan terang saja. Bayangan foto itu dianalisis sehingga
mereka berkesimpulan bahwa molekul DNA merupakan dua benang polinukleotida
yang berpilin.

(Rosalind Franklin dan foto difraksi sinar X dari DNA)

Sebelum Rosalind Franklin dapat merasakan hasil dari jerih payahnya menemukan
foto DNA dengan difraksi sinar X, ia meninggal akibat kanker rahim yang
dideritanya pada umur 38 tahun. Ada kontroversi yang beredar setelah kematian
Rosalind Franklin tentang namanya yang seharusnya layak diberi penghargaan nobel.
Tetapi pada kenyataannya nobel tentang penemuan model DNA hanya diberikan
kepada Watson, Crick dan Wilkins. Walaupun menurut informasi yang saya peroleh
dari Wikipedia, Wilkins menunjukkan foto DNA itu kepada Watson dan Crick tanpa
izin dari Franklin.
4. Sumber: https://biologimediacentre.com/watson-dan-crick-sang-penemu-
struktur-dna-1/

James Dewey Watson lahir di Chicago, Illinois, pada tanggal 6 April 1928,


sebagai putra tunggal dari James D. Watson, seorang pengusaha, dan Jean Mitchell.
Leluhur ayahnya awalnya keturunan Inggris dan pernah tinggal di midwest selama
beberapa generasi. Ayah ibunya adalah seorang kelahiran Skotlandia, menikah
dengan seorang putri imigran Irlandia yang tiba di Amerika Serikat sekitar tahun
1840. Seluruh masa kanak-kanak muda Watson dihabiskan di Chicago di mana dia
selama delapan tahun bersekolah di Horace Mann Grammar dan selama dua tahun di
South Shore High School. Dia kemudian menerima beasiswa kuliah ke Universitas
Chicago, dan di musim panas 1943 melakukan eksperimen mereka selama empat
tahun kuliah.

Pada tahun 1947, ia menerima gelar B.Sc. dalam bidang Zoologi. Minatnya
semasa kanak-kanak dalam pengamatan burung mendorongnya untuk serius belajar
genetika. Pada tahun 1950 ia menerima penghargaan Fellowship untuk studi
pascasarjana Zoologi di Indiana University di Bloomington, di mana ia menerima
gelar Ph.D. dalam bidang Zoologi. Saat di Indiana, ia sangat dipengaruhi oleh konsep
genetika HJ Muller dan TM Sonneborn, juga SE Luria, seorang mikrobiologi
kelahiran Italia yang bekerja sebagai staf di Indiana Bacteriology Departmen. Tesis
Watson disusun di bawah bimbingan Luria, meneliti tentang efek X-ray pada
pembelahan bakteriofag (virus yang menyerang bakteri, umumnya E. coli).
Dari September 1950 hingga September 1951 ia menghabiskan tahun pertama
postdoctoral di Kopenhagen sebagai Fellow Merck Dewan Penelitian Nasional.
Tahun itu dihabiskan bersama ahli biokimia Herman Kalckar, juga dengan
mikrobiolog Ole Maaløe. Sekali lagi ia bekerja dengan virus bakteri, mencoba untuk
mempelajari DNA dari partikel virus tersebut. Selama musim semi tahun 1951, ia
pergi bersama Kalckar ke Stasiun Zoologi di Naples. Ada di Simposium akhir bulan
Mei. Ia bertemu Maurice Wilkins dan melihat untuk pertama kalinya difraksi sinar-X
pola DNA kristal. Hal ini sangat mendorong dia untuk mengubah arah penelitiannya
terhadap struktur kimia asam nukleat dan protein. Langkah in menjadi mungkin
ketika Luria, pada awal Agustus 1951, yang bekerja sama dengan John Kendrew
membantu Watson melakukan penelitian di Laboratorium Cavendish, di mana ia
mulai bekerja pada awal Oktober 1951.
Saat bertemu Crick, mereka menemukan persamaan keinginan memecahkan
struktur DNA. Upaya serius pertama mereka dilakukan pada akhir musim gugur
tahun 1951, dengan hasil yang tidak memuaskan. Upaya kedua mereka pada awal
Maret 1953 lebih didasarkan pada bukti eksperimental dan apresiasi yang lebih baik
dari literatur asam nukleat, dan dituliskan dalam proposal tentang konfigurasi
komplemen double-heliks.

(Struktur DNA yang berhasil ditemukan oleh Watson dan Crik)

Pada saat yang sama, ia melakukan eksperimen untuk menyelidiki struktur


TMV (Tobbacco Mozaic Virus), menggunakan teknik sinar-X terdifraksi. Tujuannya
adalah untuk melihat apakah sub-unit kimiawi yang sebelumnya pernah diungkapkan
dengan elegan oleh percobaan Schramm, memang berupa spiral yang teratur. Tujuan
ini dicapai pada akhir Juni 1952, ketika menggunakan tabung anoda berputar sinar-
X yang memungkinkan demonstrasi yang meyakinkan mengenai pembentukan heliks
virus.
Dari tahun 1953 sampai 1955 Watson berada di California Institute of
Technology sebagai Senior Research Fellow dalam bidang Biologi. Di sana ia
bekerja sama dengan Alexander Rich dalam mempelajari difraksi X-ray terhadap
RNA. Pada 1955-1956 ia kembali ke Cavendish, bekerja dengan Crick. Selama
bekerja sama mereka menerbitkan beberapa makalah tentang prinsip-prinsip umum
konstruksi virus.
Sejak musim gugur tahun 1956, ia telah menjadi anggota dari Departemen
Biologi Harvard. Pertama sebagai Asisten Profesor, tahun 1958 sebagai Associate
Professor, dan sebagai Profesor sejak tahun 1961. Selama waktu ini, ia melakukan
penelitian utamanya tentang peran RNA dalam sintesis protein. Di antara rekan-
rekannya selama periode ini adalah ahli biokimia Swiss, Alfred Tissieres dan ahli
biokimia Perancis, François Gros. Banyak bukti eksperimental yang mendukung
konsep tentang RNA duta (ARNd/ARNm) yang telah dikumpulkannya. Kolaborator
utamanya adalah seorang ahli fisika teoritis Walter Gilbert, yang membuat Watson
bersemangat belajar tentang eksperimen dalam bidang biologi molekuler.

Gelar kehormatan yang diperoleh Watson meliputi:

 John Collins Warren Prize of the Massachusetts General Hospital, yang


diperoleh bersama Crick pada tahun 1959
 Eli Lilly Award in Biochemistry pada tahun yang sama
 Lasker Award, diperoleh bersama Crick dan Wilkins pada tahun 1960
 Research Corporation Prize, diperoleh bersama Crick pada tahun 1962
 American Academy of Arts and Sciences dan National Academy of Sciences
 Foreign membership of the Danish Academy of Arts and Sciences
 Watson juga seorang konsultan untuk Komite Penasehat Ilmiah Presiden

Selama hidup Watson tidak menikah. Hobinya sederhana: mengamati burung


dan berjalan-jalan.

Anda mungkin juga menyukai