Oleh :
Segala puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Ilahi Robbi Allah
SWT, karena berkat rahmat, hidayat serta inayah-Nya lah, kita saat ini bisa
menghirup udara segar di pagi hari dan menikmati semilir angin di sore hari.
Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu terlimpah kepada Nabi, rasul dan
cahaya umat, Muhammad SAW. Beserta keluarganya, keturunannya, para sahabat
serta siapa saja yang senantiasa mengikuti tauladan dan sunahnya.
Alhamdullilah, penyusunan Makalah Botani ini dapat saya selesaikan dengan
penuh kelancaran tanpa kurang satu apapun. Adapun Makalah Botani tentang
“Mekanisme Perkecambahan” yang saya susun ini merupakan salah satu pemenuhan
dari tugas akademis sebagai mahasiswi.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan Makalah Botani
tentang “Mekanisme Perkecambahan” ini tidak lepas dari bantuan sebagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung, berupa dorongan, pemikiran, materil
maupun moril. Karena rasa syukur kehadirat Allah SWT, Dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada ibu dosen dan
teman-teman yang telah membantu.
Demikian pengantar dari kami semoga bermanfaat bagi para pembaca
khususnya dan umumnya bagi semua pihak. Kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca dan atas itulah kami sebagai penulis akan dapat
melakukan penyempurnaan perbaikan atas segala kekurangan dan kekhilafan sebagai
hamba Allah yang lemah dan tidak berdaya tanpa adanya bimbingan dan
perlindungan-Nya. Amin…
KATA PENGANTAR ...................................................................................................i
DAFTAR IS
............................................................................................................................
..............ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan benih bisa diartikan sebgai organ
generatif hasil fertilisasi putik oleh tepung sari yang ditujukan untuk
perbanyakan. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Tipe
perkecambahan terdiri atas dua tipe, yaitu tipe epigeal dan hypogeal. Perkecambahan
epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan bagian hipokotil terangkat
ke atas permukaan tanah.
Perkecambahn hipogeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan
terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tetap berada di dalam tanah (hipokotil tetap berada di dalam tanah). Proses
perkecambahan biji terjadi melalui proses-proses : Imbibisi (penyerapan air), aktivasi
enzim, perombakan cadangan makanan, translokasi makanan ke titik tumbuh,
pembelahan dan pembesaran sel, dan munculnya radikal dan pertumbuhan
kecambah.
B. Saran
Kozlowski, T.T. 1972. Shrinking and Sweling of Plant Tissues. In Water Deficit and
Plant Gwowth. Vol III. Academic Press. New York.
Sumpena, U. 2005. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta, hlm 17-
19.
Sutopo, L., 2004. Teknologi Benih. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Syamsuri.2004. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Bagod Sudjadi dan Siti Laila. 2007. Biologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
Salisbury, G. W. Dan N. L. Van Demark. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi
Buatan pada Sapi. Terjemahan R. Djanuar. Fakultas Peternakan.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta