Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum

Pengaruh intensitas Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan kecambah Kacang Hijau

Disusun oleh :
Asyka Lazuardi (04)
Kelas : XII MIPA 3

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Cimahi


Jl. Pesantren No.161, Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa
Barat 40513
(022) 6652807
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Biologi 
mengenai “Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Kecambah Kacang Hijau”.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini
yaitu bapak Drs. Johny Simbolon.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, tentu masih terdapat
beberapa kesalahan dan masih jauh dari yang diharapkan. Maka dari itu, saya
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar kedepannya dapat
mencapai kesempurnaan.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kita
semua. Aamiin.

Cimahi, 20 Agustus  2022

Asyka Lazuardi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................................................3
2.1 Pertumbuhan dan Perkecambahan pada Tumbuhan........................................................................3
2.2 Macam-macam Pertumbuhan dan Perkecambahan.........................................................................4
2.2.1 Pertumbuhan Primer..................................................................................................................4
2.2.2 Pertumbuhan Sekunder..............................................................................................................4
2.3 Hormon Auksin..................................................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan..................................................................................................................................6
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................................................6
3.3 Cara Kerja Penelitian/Praktikum........................................................................................................6
3.4 Variabel.............................................................................................................................................6
3.5 Cara Pengambilan Data.....................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................................8
4.1 Data yang diperoleh..........................................................................................................................8
4.2 Grafik Penelitian dan Analisis Penelitian............................................................................................8
4.2.1 Grafik Penelitian.........................................................................................................................8
4.2.2 Analisis Penelitian.......................................................................................................................8
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10
LAMPIRAN.................................................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan ciri dari setiap makhluk hidup, tak
terkecuali tumbuhan. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang
dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian berkembang lagi menjadi satu
individu yang mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel
yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Pertumbuhan dan perkembangan pada biji diawali dari perkecambahan.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Sedangkan
yang di maksaud perkembangan adalah peristiwa yang berawal dari differensiasi
yang semakin tampak perbedaan struktur dan fungsi masing-masing organ hingga
perubahan yang terjadi semakin kompleks.
Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ialah kacang
hijau. Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering
dibuat kecambah atau toge.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya
kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada
penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh yang akan timbul akibat dari
pemberian intensitas cahaya yang berbeda. Kacang hijau termasuk tumbuhan hijau,
memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk
pertumbuhannya.
Seperti yang kita ketahui selama ini dalam pertumbuhan pasti membutuhkan
cahaya matahari, air, zat hara, dan lainnya. Nah, untuk membuktikan hal tersebut
kita akan melakukan praktikum dengan menanam kacang hijau namun kita akan
bedakan lokasi penanamannya yaitu satu di tempat yang terkena cahaya matahari
dan yang satu berada di tempat yang gelap untuk mengetahui pengaruh cahaya
matahari dalam pertumbuhan tanaman.

1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui pertumbuhan kacang hijau
 Untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari
1.4 Manfaat Penelitian
 Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui
pengaruh cahaya bagi tumbuhan kacang hijau.
 Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
 Sebagai bahan untuk memperdalam ilmu pengetahuan bagi penulis.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pertumbuhan dan Perkecambahan pada Tumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga
disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan  perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan.

       Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan


perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil
sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu
tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.

      Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu
epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan
ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga  dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan
perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap
di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.

     Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal


dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan
cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap
tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya
dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat
di tempat gelap disebut etiolasi.

     Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang
dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek
daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang
(lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut
berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain

3
mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan
batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.

      Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom
mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi
cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah
jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.

2.2 Macam-macam Pertumbuhan dan Perkecambahan


Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk
stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan.
Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel,
membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
2.2.1 Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung
pada embrio,  bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
 Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
 Akar embrionik, yaitu calon akar
 Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3
daerah :

 Daerah pembelahan: Sel-sel didaerah ini aktif membelah (meristematik)


 Daerah pemanjangan: Berada dibelakang daerah pembelahan
 Daerah Diferensiasi
            Bagian paling belakang dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.

4
2.2.2 Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium
gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan
menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
 Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut
kembium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk
xilem dan floem primer.
 Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium intervasis
 Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan  xilem
dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
 Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup
 Keluar membentuk floem : Sel-sel mati
2.3 Hormon Auksin
Adapun fungsi hormon Auksin antara lain:

 Merangsang perpanjangan sel.


 Merangsang pembentukan bunga dan buah.
 Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
 Mempengaruhi pembengkokan batang.
 Merangsang pembentukan akar lateral.
 Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
 Pot Sederhana (Wadah Plastik)
 Kacang Hijau
 Air
 Tisu/Kapas
 Penggaris
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mengenai tempat pelaksanaan penelitian, saya dan kelompok melakukan penelitian
ini di rumah. Untuk kacang hijau yang langsung terkena cahaya matahari,
diletakkannya tak jauh dari jendela kamar, dan untuk kacang hijau yang berada di
tempat gelap diletakkanya di dalam lemari.
Perkecambahan ini berlangsung selama 6 hari. Penyiraman 1x sehari.
3.3 Cara Kerja Penelitian/Praktikum
Cara kerja dalam penelitian ini, ialah :

 Rendam beberapa biji kacang hijau.


 Siapkan wadah plastic siap pakai.
 Basahkan beberapa kapas, lalu masukkan kedalam wadah.
 Taburkan biji kacang hijau di setiap wadah.
 Letakkan salah satu wadah di tempat yang langsung terkena cahaya matahari
dan yang satu di tempat yang gelap.
 Tunggu beberapa hari sampai kecambah muncul, dengan terus menyiramkan
sedikit air agar tetap lembab.
 Setelah kecambah sudah cukup tinggi lakukan pengukuran setiap harinya, di
setiap wadah kacang hijau tersebut.
3.4 Variabel
 Variabel Bebas           : Cahaya Matahari
 Variabel Terikat         : Kacang hijau
 Variabel Kontrol        : Kapas, Air, dan Suhu

6
3.5 Cara Pengambilan Data
Dengan menghitung tinggi kecambah tertinggi menggunakan penggaris dan
dicek secara berkala, dan difoto sebagai bukti atau dokumentasi penelitian.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data yang diperoleh

PERLAKUAN Hasil Ketinggian (Cm) / pada Hari Ke ……


Di….. 1 2 3 4 5 6 7
Tempat Terang 0.3 cm 1 cm 1.5 cm 2 cm 3 cm 3.5 cm

Tempat Gelap 1.8 cm 4 cm 9 cm 15 cm 18 cm 21 cm

4.2 Grafik Penelitian dan Analisis Penelitian


4.2.1 Grafik Penelitian
25

20

15

10

0
Terang Gelap

1 2 3 4 5 6

4.2.2 Analisis Penelitian


Tanaman yang ditempatkan di tempat terang memiliki batang yang cukup pendek
dan memiliki daun yang berwarna hijau dan tebal. Tanaman yang di tempat yang
gelap memiliki batang yang panjang dibanding kacang hijau yang ditemat terang
dan memiliki daun yang berwarna pucat dan tipis.

8
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan dari karya ilmiah kami yang berjudul pengaruh intensitas cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan terhadap kacang hijau yaitu
Kacang hijau yang di tempatkan pada tempat yang gelap pertumbuhannya lebih
tinggi dari pada di tempat terang, hal ini di sebabkan karena kacang hijau pada
tempat gelap mencari matahari sedangkan pada tempat terang hormon etilen sangat
cepat berkembang, dimana hormon etilen fungsinya membuat batang lebih tebal
dan menahan pemanjangan batang, stilah tumbuh di tempat yang gelap ini
dinamakan etiolisasi.
Sedangkan kacang hijau yang ditempat terang pertumbuhan dan
perkembangannya yaitu kacang hijau berwarna hijau cerah, daunnya lebar,
batangnya tidak terlalu tinggi dan akarnya cukup kuat.
Dan type perkecambahan ada tanaman kacang hijau yang menjadi objek
penelitian adalah epigeal karena kotiledon berada diatas atau terangkat keatas
tanah dan kotiledonnya menyatu dengan batang.

9
DAFTAR PUSTAKA
WIKIPEDIA
KOMPAS.COM
ERLANGGA
BUKU PAKET BIOLOGI KURIKULUM 2013 KELAS 12

10
LAMPIRAN
Tempat Gelap

1. Hari ke-3
2. Hari ke-4
3. Hari ke-5
4. Hari ke-6
Tempat Terang

1. Hari ke-1
2. Hari ke-2
3. Hari ke-3
4. Hari ke-4
5. Hari ke-5
6. Hari ke-6

11

Anda mungkin juga menyukai