Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Pengaruh Beberapa Jenis Air Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Kacang Hijau’ sebagai laporan praktikum bidang study
Biologi. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Terima kasih tak terhingga kami dedikasikan kepada berbagai
pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini. Terima kasih tak terhingga kami
haturkan kepada Bu Siti Asminah sebagai guru pembimbing kami yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini. Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini
membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya. Pontianak, 7
September 2011 Penyusun Kelompok 5, XII IPA 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................................................................ i
ABSTRAK .....................................................................................................................................
.. ii DAFTAR
ISI .................................................................................................................................... iii BAB
I : PENDAHULUAN 1.1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kacang hijau atau
Phaseolus aureus
berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara
itu, kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh
orang-orang dengan masakan obesitas. Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif
mudah termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada
iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan
mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik. Salah
satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau adalah
air. Pemberian jenis cahaya yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda
pula. Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang
paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh cahaya matahari pada pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2.Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di 2 tempat berbedan ( Tempat
terang dan gelap )
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Untuk mengetahui pertubuhan perkecambahan kacang hijau
1.5 HIPOTESIS
Ada pengaruh antara cahaya matahari dengan pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau
BAB I
ertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjai pada setiap
makhluk hidup. Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan.
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun jumlah) sel yang
dapat dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali
(irreversibel). Sedangkan
perkembangan
adalah proses perubahan menuju kedewasaan ataupun proses pematangan sel menjadi sel
dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan dengan satuan (kualitatif) dan dapat
kembali ke semula (reversibel). Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut : a.
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. b.
Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola. c.
Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi). Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan
individu.
Sorotan
Tambah Catatan
Berbagi Kutipan
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air didalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibatnya, biji tidak dapat melangsungkan
proses metabolismenya dan mulai mengalami dormansi (istirahat panjang). Dormansi biji
sangat bermanfaat pada kondisi yang tidak kondusif (seperti suhu lingkungan yang ekstrim)
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami serangkaian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis zigot akan berkembang
menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya
membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon yang berfungsi
untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan. Pada kutub embrio ditemukan
dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apikal batang dan meristem apikal
akar. Sel
–
sel tersebut berada dalam kondisi dorman ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah
biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan
batang dan akar. Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu
saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk perkecambahan.
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan
proses pertumbuhan embrio dan komponen
–
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan
baru
. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat dalam biji, misalnya
radikula
dan
plumula
.
Tahapan Perkecambahan
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah
lainnya serta asimilasi (fotosintesis). Imbibisi atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi
melalui mikropil. Air masuk ke dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang
pada akhirnya memecah testa.
Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan. Merupakan daerah yang
ukuran selnya mengalami perpanjangan c.
Daerah diferensiasi sel, terletak di epidermis akar. Pada daerah ini terdapat jaringan khusus
(epiblem) yang membentuk rambut akar yang berguna untuk memperluas daerah
penyerapan
1.
Faktor eksternal / lingkungan merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah : a.
kelembaban c.
suhu d.
cahaya 2. Faktor internal, faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan
pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit
biji 2.
Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering
hamper tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas
akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air
maka supply oksigen meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya
pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah
mendifusi keluar. 3.
Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon kepada
titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk
protoplasma baru. Tanaman dengan jenis air yang kurang tepat tidak dapat tumbuh secara
normal, bahkan akan terhambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, air merupakan faktor
penting pada pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Berdasarkan dengan kajian
teori diatas, kami akan merencaakan penelitian sesuai dengan masalah yang kami bahas.
Dalam perencanaan ini, kami akan menempatkan tanaman kacang hijau dengan perlakuan
jenis air yang berbeda
–
beda. 1.
Tujuh biji kacang hijau pertama diberi perlakuan dengan air kolam 2.
Tujuh biji kacang hijau kedua diberi perlakuan dengan air hujan 3.
Tujuh biji kacang hijau ketiga diberi perlakuan dengan air tanah merah 4.
Tujuh biji kacang hijau keempat diberi perlakuan dengan air soda (coca-cola) Dalam
penelitian yang kami lakukan selama 10 hari, kami menyimpulkan bahwa bagi pertumbuhan
kecambah lebih baik menggunakan air kolam, air tanah merah dan air hujan. Karena zat
–
zat alami yang terkandung dalam air kolam dan air tanah merah sangat baik bagi
pertumbuhan kacang hijau. Hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian kami, yaitu wadah
yang berisi air tanah merah dan air hujan dapat tumbuh dengan baik dan yang diberi air
kolam dapat tumbuh dengan subur. Sedangkan yang diberi air soda (coca-cola) tidak
mengalami pertumbuhan sama sekali. Hal ini dikarenakan air soda mempunyai sifat
destruktif (merusak) sehingga tidak dapat menunjang pertumbuhan.
2.2 KAJIAN DAN HASIL PENELITIANI