Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI

PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH:

 SHALOM AURELIA PUTRI


 RESQI AULIA

X MIPA 6

UPT SMA NEGERI 1 BARRU


TAHUN AJARAN 2022/2023

i
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………….........................................................
i
Daftar isi…………………………………...………………………..…..... ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………. 1
………………...
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………...2 - 4
BAB III METODOLOGI ILMIYAH…………….…………………………...5 - 6
BAB IV HASIL / DATA PERKECAMBAHAN……………………………... 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………….………………... 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…... 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong-
polongan. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting,
sepertikalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan
lemaknyamerupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-
orang denganmasakan obesitas.

Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman
yangrelatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan
memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral,
kelembaban,suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang
hijau adalah air. Pemberian suhu air yang berbeda akan menghasilkan yang berbeda
akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut
kelompok kami pun tertarik meneliti tentang “Pengaruh suhu perendaman biji
kacang hijau terhadap kecepatan perkecambahan kacang hijau”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti
sebagai berikut :

1. Apakah perbedaan suhu air yang diberikan akan mempengaruhi proses


pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau?

2. Suhu air apakah yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, khususnya kacang hijau ?
1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Teori Perkecambahan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu


terjadi pada setiap makhluk hidup. Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun
jumlah) sel yangdapat dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan
tidak dapat kembali(irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses
perubahan menuju kedewasaanataupun proses pematangan sel menjadi sel dewasa
yang fungsional, tidak dapatdinyatakan dengan satuan (kualitatif) dan dapat
kembali ke semula (reversibel).

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari


beberapatahap, sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air
kedalam vakuola.
c. Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentumenjadi bentuk khusus (terspesialisasi)
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung
potensi-potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, seperti
embrio,cadangan makanan, dan bakal daun (bakal akar). Sebutir biji mengandung
1 embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan
plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio
tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan
beberapa jenis enzim. Kotiledon memiliki lapisan pelindung yang kuat bernama
testa. Testa berfungsi melindungi kotiledon serta mencegah kerusakan embrio dan
masuknya bakteri/jamurkedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil yang
disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit
kotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di
dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibatnya, biji tidak
dapat melangsungkan proses metabolismenya dan mulai mengalami dormansi
(istirahat panjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi yang tidak
kondusif (seperti suhu lingkungan yang ekstrim)karena struktur biji yang kuat akan
melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
2
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami
serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi
bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk
kotiledon yang berfungsi untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan
makanan.

Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apikal batang dan meristem apikal akar. Sel–sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah,
kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan
akar.Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk perkecambahan.

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen–


komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat
dalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut


meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke
daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).Imbibisi atau
proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air masuk ke dalam
kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada akhirnya memecah testa.

Awal perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim hydrolase


(protease,lipase dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma
oleh adanya air. Enzim protease segera mengubah molekul protein menjadi asam
amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membran sel dansitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian
menjadi glukosa.Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan
untuk membuat dindingsel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.

Proses-proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui


pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama akan membuka dan
memulai proses fotosintesis.
3
Tipe perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu hipogeal dan epigeal. Hipogeal merupakan
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul d iatas tanah, kotiledon relatif tetap pada
posisinya. Contoh tipe ini dapat dijumpai pada jagung dan kacangkapri. Sementara
itu pada tipe epigeal, hipokotil lah yang tumbuh memanjang sehingga
menyebabkan kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah.Perkecambahan tipe ini terjadi pada kacang hijau dan jarak.

2.1 Teori Kacang Hijau

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman kacang-
kacangan penting di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, tanaman ini
menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah, baik mengenai luas
areal penanaman dan produksinya maupun peranannya sebagai bahan makanan.
Tanaman ini merupakan tanaman semusim berumur pendek, lebih kurang 65 hari
Biji kacang hijau mempunyai kandungan protein sebanyak 24,4%, lemak 1%, dan
karbohidrat 64,6%. Selain itu menurut (Marzuki dan Soeprapto, 2007), tanaman ini
mengandung vitamin B1, vitamin A dan C. Biji kacang hijau sebagian besar
dikonsumsi untuk bahan makanan seperti tauge, sup, bubur, tepung, minuman dan
tahu.
Di Indonesia sebaran daerah produksi kacang hijau adalah Nangroe Aceh
Darussalam, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.

Penanaman kacang hijau sama halnya dengan kacang kedelai yaitu selalu
bertambah luas dari tahun ke tahun, namun produksinya tidak meningkat,Kacang
hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 22% dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada
kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.

Pulau Jawa merupakan penghasil utama kacang hijau di Indonesia, potensi


lahan kering daerah tersebut yang sesuai ditanami kacang hijau sangat luas.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi.

Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka
yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Tak hanya itu Kadar lemak yang
rendah dalam kacang hijau juga menyebabkan bahan makanan atau minuman yang
terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
4
BAB III
METODOLOGI ILMIAH

3.1 Variabel Penelitian


Judul penelitian: “Pengaruh suhu perendaman biji kacang hijau terhadap
kecepatan perkecambahan kacang hijau”
 Variabel bebas: “Pengaruh suhu perendaman”
 Variabel terikat: “Kecepatan perkecambahan”
 Variabel kontrol: “Kacang hijau”

3.2 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang digunakan:
 Alat
1) 4 buah gelas plastik
2) Kertas label
3) Pulpen
4) Stopwatch
5) Penggaris

 Bahan
1) 20 biji kacang hijau
2) Kapas
3) Air panas
4) Air hangat
5) Air normal
6) Air dingin

3.3 Metode kerja

Berikut ini metodenkerja dalam penelitian perkecambahan kacang hijau:

 Pertama-tama, rendam semua kacang hijau yang akan digunakan kedalam air
bersuhu normal, guna mengecek kacang hijau yang memiliki kualitas baik untuk
dilakukan perkecambahannya.
 Tiriskan sekitar 20 biji kacang hijau yang tidak terapung saat perendaman.
 Kemudian, siapkan wadah/gelas plastik dan masukkan kapas yang telah dibasahi
dengan air, lalu tandai semua gelas plastik dengan label

5
 Letakkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke dalam gelas plastik mineral di atas
permukaan kapas yang telah di basahi.

 Setelahnya, letakkan 4 gelas plastik mineral tersebut ke tempat yang telah


ditentukan (baik didalam maupun diluar ruangan)
 Catat dan amatilah masing-masing perkembangan biji kacang hijau selama 5 hari.
6
BAB IV
HASIL/DATA PERKECAMBAHAN

4.1 Tabel penelitian


Kecepatan Perkecaban (cm)
NO. Perkecambahan
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
1 Gelas A (air panas) 0,0 0,7 5,2 7,8 13,7
2 Gelas B (air hangat) 0,0 0,6 4,3 8 16,4
3 Gelas C (air dingin) 0,0 0,3 2,3 4,4 7
4 Gelas D (air normal) 0,0 0,5 3 5,3 8,8

4.2 Keterangan
 Gelas A (air panas)

Pada gelas A yang menggunakan air panas memiliki reaksi yang cukup cepat. Setelah
sehari, sudah menampakkan reaksi yaitu, kapas pada sekitaran kacang hijau berubah
warna menjadi hijau pudar dan ukuran bijinya mulai membesar, serta sudah
menampakkan kecambah.

 Gelas B (air hangat)

Pada kacang hijau yang direndami air hangat memiliki reaksi yang cepat. Pada hari
pertama setelah dilakukan perlakuan, ukuran biji kacang hijaunya mulai membesar dan di
hari ke-2 sudah menampakkan kecambah. Dapat disimpulkan air hangat memiliki reaksi
laju pertumbuhan yang cepat dibanding yang lain.

 Gelas C (air dingin)

Pada metode yang menggunakan air dingin, memiliki reaksi yang agak lambat. Karena
pada hari ke-2, kecambah yang tumbuh tidak terlalu nampak. Dan sampai hari ke-5
belum terlihat adanya daun yang tumbuh.

 Gelas D (air normal)


Pada metode yang menggunakan air normal, memiliki reaksi yang maksimal. Karena
sudah menampakkan ciri-ciri tumbuh sejak hari ke-2, dan kulit kacangnya sudah mulai
terkelupas sejak hari ke-3.

7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan
pertumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu air yang diberikan pada
tumbuhan kacang hijau. air sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan
tumbuhan, begitupun dengan suhu air yang diberikan kepada tumbuhan tersebut.
Suhu air yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau dari percobaan kami adalah air air hangat. Pada biji kacang hijau yang diberi
perlakuan dengan air normal dan panas memiliki laju pertumbuhan yang baik dan
maksimal. Sedangkan pada air dingin laju pertumbuhannya agak lambat.

5.2 Saran
1) Sebelum melakukan kegiatan, sebaiknya kacang hijau direndam terlebih dahulu di
air bersuhu normal umtuk memilih kualitas yang segar dan layak.

2) Usahakan air yang digunakan untuk membasahi kapas tidak menenggelamkan biji
dan membanjiri kapas.

3) Sebaiknya dalam perkecambahaan kacang hijau gunakan metode perendaman


menggunakan air hangat umtuk hasil yang optimal.
DAFTAR PUSAKA

http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
http://asnani-biology.blogspot.com/2009/05/pertumbuhan-dan-perkembangan.html/
https://stikesbanyuwangi.ac.id/manfaat-kacang-hijau-bagi-kesehatan-tubuh/
9

Anda mungkin juga menyukai