I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata l.) merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang
cukup penting di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang
tanah. Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Tanaman pangan ini telah dikenal luas dan sudah lama dibudidayakan di Indonesia.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kelebihan kacang hijau dibandingkan dengan jenis kacang lain diantaranya
mampu hidup dan berbuah di daerah kering. Bahkan, pada musim kemarau hanya tanaman
kacang hijau yang masih bisa tumbuh di pematang sawah. Kacang hijau juga tahan
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah
bijinya. Biji kacang hijaudirebus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau
gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan
Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup
lama akan pecah dan pati yang terkandung dalambijinya akan keluar dan mengental,
menjadi semacam bubur. Tepung bijikacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kuedan cenderung membentuk gel. Tepung ini
Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain : amilum, protein, besi, belerang,
kalsium, minyak lemaak, mangan, magnesium, niacin, vitamin (B1, A dan E ). Meskipun
tanaman kacang hijau memiliki manfaat, namun tanaman ini masih kurang mendapatkan
perhatian petani untuk dibudidayakan. Disumatra barat, luas tanaman kacang hijau
menduduki posisi terakhir dibandingkan tanaman pangan alainnya, seperti : padi, jagung,
kacang tanah, umbi kayu, umbi jalar, dan kedelai. Padahal, tanaman kacang hijau memiliki
potensi yang tinggi untuk dfikembangkan. Kacang hijau memiliki kelebihan ditinjau dari
segi agronomi dan ekonomis, seperti : lebih tahan kekeringan, serangan hama dan penyakit
lebih sedikit, dapat dipanen pada umur 55 – 60 hari, dapat ditanam pada tanah yang kurang
kacang hijau dilahan sawah. Keseluruhan lahan ini sangat berpotensi untuk pengembangan
kacang hijau setelah panen padi sawah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap
kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil
yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus
dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara
B. Tujuan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi
pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang
sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu
sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat
permanent (tetap) dan tidak dapat balik (Irrevisible), sedangkan perkemobangan adalah
proses perubahan dalam bentuk. Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan
volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Nama lain proses
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul
Awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan
untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calon
daun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang
akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung
pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang
disebut testa. Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak
Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat
4
dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji misalnya
radikula dan plumula. Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui
mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada
hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau
endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein
menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian
menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk
membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan
asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji
memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa
yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa
hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapra.
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
5
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah
Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang
hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanah
(http://www.google.com, 2012)
adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung
batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
Faktor eksternal/lingkungan merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan
pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: Air dan mineral, suhu, kelembaban, dan
cahaya. Faktor Internal yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan
klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap
III. PEMBAHASAN
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kelebihan kacang hijau dibandingkan dengan jenis kacang lain diantaranya
mampu hidup dan berbuah di daerah kering. Bahkan, pada musim kemarau hanya tanaman
kacang hijau yang masih bisa tumbuh di pematang sawah. Kacang hijau juga tahan
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih
60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri
dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari
7
daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong
kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek.
Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : Protein (memperkuat daya
tahan tubuh). Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang). Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan
dan menghasilkan energy). Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh). Vitamin E
(membantu meningkatkan kesuburan). Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah).
Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak. Terdapat antioksidan yang berguna
bagi tubuh.
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Tanaman kacang hijau berbatang tegak
menyamping pada batang utama, berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan
cabangnya ada yang hijau ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan
letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang
serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan
panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna
hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
8
Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat, dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada
permukaan.
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama
hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas
permukaan laut. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya
rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi.
Menurut Balitkabi (2005), semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam
dilahan sawah. Namun, untuk daerah endemik penyakit embun tepung dan bercak daun
(Cercospora) dianjurkan menanam varietas Sriti, Kenari, Perkutut, Murai, dan Kutilang. Beberapa
varietas ini rata-rata memiliki daya hasil diatas 1,5 t/ha, dengan umur tanaman dapat
Tipe determinate produktifitas rata-rata 1,8 t/ha, warna biji hijau kusam, ukuran biji
besar ( 6,0 – 6,5 g/100 biji ), toleran penyaakit embun tepung dan bercak daun, umur panen
60 -65 hari.
Varietas introduksi ini berasal dari Institut Plant Breeding, Filipina dengan nomor
induk MLG 1026 dan nomor galur EVO 947. Warna batangnya hijau tua, sedangkan warna
daunnya hijau muda. Periode berbunganya serempak, tanaman berbunga 50 pada umur 35
hari. Varietas ini dapat dipanen pada umur 63 hari. Jumlah polong per tanaman sebanyak
13, sedangkan jumlah biji per polong rata-rata sebanyak 11. Biji kacang hijau varietas
9
Murai berwarna hijau kusam dengan ukuran 6 g/100 biji. Produktivitas 1,50 ton/ha.
Varietas ini merupakan introduksi dari AVRDC Taiwan, berasal dari galur VC
2750 dengan nomor induk MLG 1025. Warna batang dan daunnya hijau tua, periode
panennya 60 hari. Dalam satu tanaman terdapat 12 polong; satu polong rata-rata
mengandung 12 biji. Bijinya berwarna hijau mengilat dengan ukuran 5 g/100 biji.
Varietas ini merupakan introduksi dari AVRDC Taiwan, berasal dari galur
VC.3012B. Tinggi tanaman rata-rata mencapai 55 cm, Daunnya berwarna hijau, bijinya
hijau mengilat. Polong masak pada umur 60-65 hari. Rata-rata hasil per hektar yaitu 1,38
ton. Varietas ini agak tahan terhadap penyakit bercak daun dan toleran penyakit karat.
Varietas ini mempunyai nomor galur MI-5/Psj. Daunnya berwarna hijau muda,
sedangkan batang dan tangkai daunnya hijau. Polongnya terletak di atas kanopi, tidak
mudah pecah, jika sudah tua berwarna hitam. Bijinya hijau mengilat, berukuran kecil, dan
cepat lunak jika direbus. Rata-rata hasil per hektar 1,0-2,0 ton biji bersih. Varietas ini tahan
terhadap bercak cokelat (Cercospora sp.), cukup tahan terhadap penyakit kudis (Uromyces
sp.). Selain itu, Camar juga toleran terhadap lahan masam dan lahan asin.
Varietas ini berasal dari galur VR 8608-1-B, introduksi dari AVRDC. Daunnya
berwarna hijau tua dan bunganya kuning, muncul pada umur 35 hari. Rata-rata tinggi
tanaman mencapai 57 cm. Polongnya masak serempak pada umur 58 hari dan tidak mudah
10
pecah. Polong yang sudah masak berwarna hitam, sedangkan bijinya hijau mengilap. Berat
1.000 butir biji 61 g. Kisaran produksinya sekitar 1.400 kg/ha. Varietas ini tahan terhadap
penyakit bercak daun (Cercospora sp.) dan embun tepung (Erysiphe polygons).
D. Pengolahan Tanah
Kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis, ketinggian tanah
yang cocok untuk tanaman ini yaitu 500 m dpl. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya
kacang hijau ini suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan vegetative sangat cepat
Tanah yang cocok untuk budidaya kacang hijau adalah yang memiliki pH 5,8. Jika
pH kurang dari 5, tanah sebaiknya di beri kapur terlebih dahulu, dengan waktu 2-4 minggu
sebelum penanaman. Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan
air yang baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang
hijau, dan sisa-sisa tumbuhan padi seperti jerami bisa langsung dibenamkan.
Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya dapat
diratakan. Dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan kering, kacang hijau
ditananam pada akhir musim hujan. Dan tanaman ini bisa ditanam secara tumpang sari
E. Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal bermata
tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga yaitu lubang pertama untuk menanam bibit kacang
hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang pupuk. Lubang tanaman memiliki
kedalaman 4 cm dan lubang pupuk sedalam 7-10 cm. jarak antara lubang tanam dan lubang
F. Cara Penanaman
Untuk lahan yang belum pernah ditanami kacang sebelumnya, maka harus
dilakukan inokulasi bakteri. Caranya, yaitu benih kacang dibasahi dengan air secukupnya
dan dicampur secara merata dengan legin 10 gram dan sedikit dibasahi. Selama 1-4 jam
Tanah yang sudah biasa ditanami kacang hijau sudah banyak mengandung bakteri
Rhizobium. Hal ini akan lebih praktis, karena untuk mengejar waktu dan bakteri rhizobium
praktis sudah ada di dalam tanah. Setelah tanah sudah dilubangi, kemudian masukan benih
pada lubang pertama, setiap lubang diisi dengan 2 butir benih dan diikutii dengan
memasukan pupuk pada lubang du dan tiga dan metupnya dengan tanah. Sedangkan jarak
yang umum dipakai yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20 cm. jika ditanam pada musim
penghujan biasanya jaraknya 40 x 15 cm. sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x
25 cm atau 30 x 20 cm.
1. Pengairan
Pengairan pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi,
terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetative. Jika ditanam pada
sawah tadah tidak perlu diberi air. Sebab tanah masih lembap bila ditanam pada saat masih
ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan jika 5% lubang tanaman tidak
Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah berumur 2
minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan dilakukan untuk
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali, pertama diberikan pada saat tanam, dan yang kedua
diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur satu bulan. Dosis
pupuk yang diberikan adalah urea 50-100 kg/ha TSP 100 kg/ha dan KCL 50-75 kg/ha.
tanah jarak lubang pupuk 5-6 cm. kemudian lubang kedua yang jaraknya 10 cm kemudian
tutp dengan tanah. Pupuk jangan sampai kontak langsung dengan benih, karena
1. Jenis-jenis Hama
a) Lalat kacang
Ciri-cirinya tubuh kecil berukuran 1,5 mm, warna hitam mengkilap, siang hari
Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun pertama, polong yang
diserang gugur, daun mulai layu dan kekuning-kuningan, tanaman akan mati saat
masukan kedalam lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G, dan
b) Ulat Jengkal
menyungkal. Dampak pada tanaman, menyerang tanaman yang sudah tua, dan
13
c) Penggerek Polong
Ciri-cirinya, larva berwarna merah kebiruan pada waktu kecil, dan setelah besar
berwarna hijau, dan bentuk larva gemuk licin. Dampak pada tanaman, membuat
lubang pada polong, memakan biji, gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada
polong, dan biji pada polong habis dimakan. Pengendaliannya, tanam serempak,
tanam gilir, pengaturan waktu yang tepat, menghentikan penanaman selama 2 tahun
jika hama banyak, dan penyemprotan dengan pestisida, seperti azodrin 15 WSC
atau Sihalotrin.
Ciri-cirinya, ulat berwarna hijau terang, dan kupu-kupu kecil berwarna coklat
ulatnya, dan menyemprot pada saat berumur 3 minggu denga Fungisida Benlate 50
WP sebanyak 1 gram/liter air, dan setiap 10 hari pada umur 30-50 disemprot
2. Jenis-jenis Penyakit
penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari sampai 45 hari dengan
usia 3 minggu.
penyakit, tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang terserang, dan
Tanaman kacang hijau dapat dipanen pada saat umur tanaman pada umumnya 58-
85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong berwarna hitam
atau coklat serta telah kering dan mudah pecah, panen dapat dilakukan satu, dua, atau tiga
kali tergantung varietas dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari. Polong yang sudah
dipetik kemudian dijemur diatas lantai beralaskan terpal atau karung dengan ketebalan 2 -3
cm, dan dilakukan pembalikan setiap lebih kurang 3 jam. Setelah biji kacang hijau kuning
masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelah itu
lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak. Biji yang sudah bersih kemudian
dijemur lagi sampai 2-3 hari. Biji kemudian simpan dalam kaleng. Berilah abu dapur atau
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kacang hijau merupakan salah satu komoditas kacang-kacangan yang banyak dimakan
rakyat indonesia. Tanaman ini selain banyak mengandung zat-zat gizi juga bermanfaat untuk proses
pengobatan. Secara agronomis dan ekonomis, tanaman kacang hijau memiliki kelebihan
Potensi untuk mengembangkan tanaman kacang hijau dilahan sawah yang selama ini
sebagian besar dibiarkan bera setelah panen padi untuk waktu lama ( 1 – 3 bulan ). Lahan yang
memiliki potensi itu adalah lahan sawah tadah hujan, lahan sawah irigasi desa dan lahan sawah irigasi
sederhana. Permasalahan nya adalah masih rendahnya produktifitas hasil dibandingkan potensi
hasilnya. Hal ini antara lain disebabkan oleh praktik budidaya yang kurang optimal.
B. SARAN
sangat berpotensi dalam mengembangkan tanaman kacang hijau pada lahan pertanian.
Keseluruhan lahan ini sangat berpotensi untuk pengembangan kacang hijau setelah panen
padi sawah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang.
Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya
masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa kali.
Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis
DAFTAR PUSTAKA
Karmila,dkk. 2006. Contoh Laporan Biologi "Pertumbuhan Biji Kacang Hijau", Dalam
http://karmila,dkk.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-pertumbuhan-
biji.htmlhttp://tika-nurfarida.blogspot.com/.