Anda di halaman 1dari 10

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea
mays L.) sebagai tanaman monokotil dan berbagai
macam tanaman dikotil lainnya seperti : kacang merah
(Phaseolus vulgaris ),kacang kedelai (Glycine max) dan
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) Pengamatan
meliputi tinggi tanaman,perbandingan pertumbuhan
keduanya(dalam perlakuan yang sama) yang diukur satu
minggu sekali selama 2 minggu dalam media kapas dan
tanah.
PENDAHULUAN

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama.Selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), ), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung
(dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku
industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan
pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Selain sebagai
bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi
polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu
perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi
bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.Tanaman ini merupakan
bahasan kita pada tanaman biji berkeping 1 atau monokotil.

Berikut adalah pendauluan kita selanjutnya pada tumbuhan biji berkeping 2


atau dikotil :

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah
kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji
kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde,
bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge.
Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung
dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji
kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam
pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat
diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi
bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Kedelai
banyak mengandung protein yang berfungsi sebagai pembangun tubuh. Baik
untuk perkembangan sel-sel otak pada anak-anak, protein kedelai
menyehatkan tubuh, meningkatkan stamina, dan produksi sel tubuh yang
baik.Manfaat lainnya adalah sebagai pencegah kangker,meringankan
diabetes,mencegah osteoporosis,antiaging,dll.Olehkarenaitu,kedelai sangat
penting bagi kebutuhan masyarakat dan perlu dikembangkan dengan
baik.Olahan dari biji kedelai tersebut antara lain dapat dijadikan :
tahu(tofu),kecap,tempe,susu kedelai,tepung kedelai,minyak
biodiesel,tauco,dll.

Kacang merah atau kacang buncis merupakan sejenis polong-polongan


yang dapat dimakan. Buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai
sayuran. Sayuran ini kaya dengan kandungan protein. Buncis adalah sayur yang
kaya dengan protein dan vitamin ini membantu menurunkan tekanan darah
serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat sesuai dimakan oleh
mereka yang mengidap penyakit diabetes atau hipertensi. Kandungan serat
dan enzim yang tinggi dapat membantu penurunan berat badan. Kacang
merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat,
vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi
esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.
Kacang merah memiliki kemampuan untuk mengatasi bermacam-macam
penyakit, antara lain mampu mengurangi kerusakan pembuluh darah, mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengurangi konsentrasi gula
darah, serta menurunkan resiko kanker usus besar dan kanker payudara.
Kandungan lemak dan natrium yang dimiliki oleh kacang merah sangat rendah,
nyaris bebas lemak jenuh, serta bebas kolersterol. Di samping itu, kacang
merah juga merupakan sumber serat yang baik. Dalam 100 gram kacang merah
kering, dapat menghasilkan 4 gram serat yang terdiri dari serat yang larut air
dan serat yang tidak larut air. Serat yang larut air secara nyata mampu
menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah. 
Untuk itulah kita perlu mengetahui cara ataupun tahap tumbuh
kembangnya agar kita tahu bahkan dapat membuatnya lebih efisien.Mungkin
kita dapat mengembangkannya sejalan dengan teknologi yang telah ada
bahkan menemukan teknologi baru demi kelangsungan hidup manusia yang
terus berlipatganda saat ini.

BAHAN DAN METODE


Bahan dan Alat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2010 di rumah saya
sendiri
Rawamangun Jakarta-Timur
Bahan yang digunakan adalah biji jagung yang telah dikeringkan dan biji kacang
hijau,gelas plastik bekas,serta kapas dan tanah sebagai media.
pemeliharaan dengan kapas basah ditempatkan di tempat tak langsung
terkena cahaya matahari, suhu ruangan kurang lebih 26 derajat celcius.
Alat-alat yang digunakan antara lain kamera digital,pinset,dan wadah
pengamatan. Wadah
pengamatan yang digunakan pada pengamatan pendahuluan dan seterusnya
adalah piring plastik . Adapun wadah pemeliharaan adalah 5 stoples/gelas
plastik bekas
bervolume 240ml.

Metode Penelitian

Seleksi benih/biji dilakukan pada siang hari, kemudian hasil seleksi


dikumpulkan pada masing-masing wadah gelas plastik/stoples
plastik yang diisi kapas dan ditetesi beberapa tetes air. Tujuannya
adalah memberikan kelembaban pada kapas.Masing-masing gelas plastik tadi
dimasukkan beberapa buah biji jagung dan kacang hijau. Pada pagi hari kedua,
saat kelembaban tinggi,mulai terangsang biji untuk berkecambah.Lalu diambil
langkah mengamati.Kecambah yang dihasilkan digunakan untuk contoh
pengamatan pendahuluan.
Metode yang digunakan adalah pengamatan terhadap sekelompok biji yang
telah berkecambah maupun belum yang diletakkan pada Piring plastik cekung
dari waktu ke waktu. Dengan cara ini terlihat bahwa perkembangannya lebih
lambat dan beragam. Kemudian dilakukan metode sampling. Dalam metode ini
adalah kecambah dibiarkan berkembang dalam wadah penampungan khusus
dan setiap waktu tertentu perkembangannya diamati serta didokumentasikan
dengan mengambil contoh.
Pengamatan perkembangan kecambah dan seterusnya dilakukan dengan
menggunakan kecambah dari pengamatan pendahuluan. Kecambah hasil
perkecambahan langsung ditebarkan di wadah pemeliharaan berupa pot-pot
plastik berukuran kecil dan dengan sedikit pupuk.

Analisis Data

Data disajikan secara deskriptif. Dalam bab hasil, semua data berupa
dokumentasi.Deskripsi ini disajikan berurut mulai dari morfologi dan anatomi
Zea mays L. dan Phaseolus radiatus L. , cara mendapatkan
Biji/benih, hingga perkembangan perkecambahan.
Data disusun urutannya sesuai dengan pola yang ada, dengan perkiraan waktu
yang dibutuhkan untuk perkecambahan,yaitu objek diamati setiap seminggu
sekali dan diambil fotonya.Data tambahan dimasukkan untuk melengkapi
deskripsi perkecambahan benih-benih ini.Oleh karena itu dapat diambil
beberapa kesimpulan mengenainya.

HASILAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan pertama kita jatuh pada tanaman jagung (Zea mays.) yang mana
berbiji monokotil. agung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya


berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi
6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas
sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan
anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah


dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam
satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga
dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga
betinanya (protandri) (Wikipedia.com).

TAHAP PERTAMA
(Zea Mays sp., Phaseolus vulgaris L., Glycine max, Phaseolus radiatus L.)

Saya melakukan tahap pertama dengan memilih benih (jagung


kering,kacang kedelai,kacang merah,dan kacang hijau)) yang telah saya beli di
toko pakan ternak untuk kemudian ditanam pada media gelas plastik
bekas.Tidak ada indikasi khusus dalam pemilihan,tetapi saya memilihnya yang
telah benar-benar kering dan tidak terlihat cacat.Saya menyeleksi rata-rata
sekitar 3-5 butir benih untuk ditanam.Saya menanamnya pada media kapas
basah yang diletakkan di dalam gelas plastik bekas kurang lebih bervolume
240ml.Saya meletakkannya tak langsung terkena cahaya matahari guna
menghindari kekeringan kapas.

TAHAP KEDUA
Pada tahap ini saya mulai mendapatkan kecambah dari masing-masih
tanaman.saya mulai memindahkan media dari yang berupa kapas basah ke
media tanah.Di media tanah saya masih memilih menggunakan gelas plastik
tersebut (hanya media yang berganti).Saya meletakkannya pada tempat yang
langsung terkena cahaya matahari karena saya telah melihat tanaman siap
untuk berfotosintesis.Sebelum ia dapat berfotosintesis(biji) ia menggunakan
peroksisom(glioksisom) yang mengandung enzim yang mengawali
pengubahan asam lemak menjadi gula sebagai energi.

TAHAP KETIGA
Pada tahap ini saya mulai menghitung data-data yang diperlukan.Metode
saya adalah mengumpulkan data pengamatan setiap dua minggu.Data-data
tersebut meliputi morfologi dan anatomi nya. Berikut disajikan tabel data
tersebut :

No. Nama Jenis Biji Tinggi Jumlah Benih Tinggi


Tanaman yang tumbuh Tanaman
(minggu 1) (minggu 2)
1. Zea Mays Monokotil 3 cm 1 5 cm
sp.

Phaseolus
2. vulgaris L. Dikotil 25;23;26,5c 3 34;24;26cm
m
3. Glycine
max 5 cm;1cm
Dikotil 2 17,5;27cm
Phaseolus
4. radiatus L.
14;14;14,5;
Dikotil 20 cm 4 20;19,5;21;2
1,5cm
Pemberian pupuk dilakukan pada minggu kedua.Pupuk dibeli pada toko
tanaman hias.Pupuk yang dipakai adalah yang biasa dipakai untuk tanaman
hias.Komposisinya antara lain : Tanah pertanian,pasir malang,pupuk
kandang,cocopeat,sekam bakar,dan pakis.Dan nutrisi tambahannya
antaralain : Nitrogen,Fosfor,Kalium,Furadan,dan Fermentasi.

Berikut adalah foto yang diambil pada minggu pertama dan kedua :
Gambar 1.1 (Minggu Pertama) dan Gambar 1.2 (Minggu Kedua)
KESIMPULAN

Sebenarnya tujuan dari penelitian ini hanya tertuju pada pertumbuhan atau
perkecambahan tanaman dikotil dan monokotil.

Anda mungkin juga menyukai