Anda di halaman 1dari 25

Definisi jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat
utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif
sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung
(dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan
bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga
sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung
umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3m, ada varietas yang
dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari
permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti
padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

 Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil,


jagung tergolong berakar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2
m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar
adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu
menyangga tegaknya tanaman.
 Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum
dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin.

 Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang.


Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun
sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk
halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini
berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air
pada sel-sel daun.

 Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah


(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga
memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut
floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari
berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun
dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun.

 Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu


tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga
jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih
dini daripada bunga betinanya (protandri).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian


Hidroponik Dan Contohnya Beserta Macam Tanamannya

Manfaat Tanaman Jagung


Manfaat jagung untuk kesehatan sangat banyak karena merupakan
sumber serat dan kaya nutrisi penting. Kandungan-kandungan yang
terdapat didalamnya memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh
kita dari berbagai serangan penyakit. Secara lebih spesifiki manfaat
kesehatan jagung adalah untuk diabetes, pencegahan penyakit
jantung, hipertensi dan pencegahan kecacatan pada saraf (neural-
tube) saat lahir.

Jagung merupakan salah satu sereal paling populer di dunia dan


menjadi makanan pokok di banyak negara termasuk Amerika Serikat.
Jagung tidak hanya menjadi sumber makanan untuk menyediakan
kalori yang diperlukan bagi metabolisme tubuh, tetapi merupakan
sumber yang kaya vitamin A, B, E dan banyak mineral. Kandungan
serat yang tinggi berperan dalam pencegahan penyakit yang
menyerang pencernaan seperti sembelit dan wasir serta kanker
kolorektal. Antioksidan pada jagung juga bertindak sebagai agen anti-
kanker dan mencegah Alzheimer. Jagung juga kaya phytochemical,
memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis.

Berikut ini adalah beberapa manfaat jagung untuk kesehatan:


1. Sumber Kalori: Jagung merupakan sumber makanan yang kaya
kalori yaitu 342 kalori per 100grams, salah satu yang tertinggi
dalam sereal.
2. Pencegahan Hemoroid dan Kanker Kolorektal: Kandungan serat
pada satu cangkir jagung berjumlah 18,4% dari jumlah harian
yang direkomendasikan untuk kebutuhan tubuh. Ini membantu
dalam mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit dan
wasir, serta menurunkan resiko kanker usus besar.
3. Banyak Mengandung Vitamin: Jagung kaya vitamin B, terutama
Thiamin dan Niacin. Thiamin penting untuk menjaga kesehatan
saraf dan fungsi kognitif. Kekuarangan Niacin berkaitan dengan
Pellagra, penyakit yang ditandai dengan diare, demensia dan
dermatitis biasa terjadi pada orang kekurangan gizi. Jagung juga
merupakan sumber asam pantotenat yang merupakan vitamin
yang diperlukan untuk karbohidrat serta metabolisme protein
dan lemak di dalam tubuh. Kekurangan asam folat pada wanita
hamil menyebabkan kelahiran bayi kurus dan juga dapat
mengakibatkan cacat tabung saraf saat lahir. Jagung kuning
merupakan sumber yang kaya beta-karoten yang membentuk
vitamin A dalam tubuh, penting untuk kesehatan mata dan kulit.
Biji jagung kaya akan vitamin E, antioksidan alami penting
untuk pertumbuhan.
4. Jagung Kaya Mineral: Jagung mengandung fosfor berlimpah
selain magnesium, besi, mangan, seng dan tembaga. Fosfor
sangat penting bagi pemeliharaan pertumbuhan normal,
kesehatan tulang dan fungsi ginjal normal. Magnesium
diperlukan untuk menjaga denyut jantung normal dan untuk
kekuatan tulang.
5. Sifat Antioksidan Jagung: Menurut studi yang dilakukan di
Cornell University, jagung merupakan sumber yang kaya
antioksidan yang memiliki kemampuan untuk melawan kanker.
Jagung merupakan sumber yang kaya asam fenolik senyawa
ferulic, agen anti-kanker yang telah terbukti efektif dalam
memerangi tumor pada kanker payudara dan kanker hati.
Anthocyanin, ditemukan dalam jagung ungu juga bertindak
sebagai pembasmi radikal bebas yang menyebabkan kanker.
6. Mencegah Kardiovaskular: Menurut peneliti, minyak jagung
telah menunjukkan sifat anti- aterogenik yang berefek pada
kadar kolesterol, sehingga mencegah risiko penyakit
kardiovaskular.
7. Mencegah Anemia: Vitamin B12 dan asam folat pada jagung
memiliki kemampuan untuk mencegah anemia yang disebabkan
oleh kekurangan vitamin ini.
8. Menurunkan Kolesterol LDL: Menurut Jurnal Biokimia Nutrisi,
konsumsi minyak kulit jagung dapat menurunkan kolesterol
LDL yang merukapan kolesterol buruk bagi tubuh.
9. Perlindungan terhadap Diabetes dan Hipertensi: Konsumsi
jagung membantu pengelolaan non-insulin dependent diabetes
mellitus (NIDDM) dan efektif terhadap hipertensi karena adanya
phytochemical fenolik di seluruh jagung.
10. Manfaat Jagung Untuk Kosmetik dan Kecantikan: Tepung
jagung digunakan dalam pembuatan kosmetik dan juga dapat
dioleskan untuk menenangkan ruam kulit dan iritasi.

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung


Walaupun diketahui bahwa sejumlah ras tanaman jagung mampu
beradaptasi dengan suhu rendah dan kawasan tinggi, jagung ialah
tanaman yang paling baik apabila dibudidayakan di dataran rendah
dengan suhu hangat dan cahaya matahari penuh. Perkecambahan
tanaman jagung justru akan terhenti pada suhu dibawah 10 derajat
celcius. Untuk kebutuhan air tanaman jagung ialah rata-rata, namun
kekurangan air pada masa awal tumbuh, masa pembungaan dan masa
pengisian biji akan berakibat pada penurunan hasil panen jagung yang
drastis.

Tanaman jagung bisa tumbuh pada berbagai tipe tanah, asalkan


ketersediaan air dan hara tercukupi dan akar mampu tumbuh dengan
baik. Perakaran tanaman jagung tidak dalam, yang sehingga lapis olah
tidak boleh terlalu keras. Yang kebutuhan hara jagung tinggi,
terutama terhadao nitrogen dan fosfor. Untuk hal ini tanaman jagung
menyukai tanah dengan kemasan netral “pH 5-6,5”, Penanaman
jagung di tanah masam, seperti gambut dan podsolik merah kuning
“PMK”, memerlukan pengapuran, pengatusan “drainasi” yang baik
serta kultivar yang toleran terlebih dahulu. Yang dalam pengolahan
lahan untuk persiapan penanaman jagung biasanya mencakup
pembajakan, perataan, pembuatan parit atusan, serta pengapuran
“pada tanah masam”, sebelum ditanam, lahan perlu di irigasi terlebih
dahulu.

Syarat Cara Bercocok Tanam Jagung


Dalam hal ini jagung memerlukan cahaya matahari langsung untuk
dapat tumbuh dengan normal. Suatu tempat dengan curah hujan
berkisar antara 85 hingga 200 mm per bulan, suhu udara berkisar
antara 23-27 derajat celcius dan pH tanah berkisar antara 5,6 hingga
7,5 ialah tempat terbaik atau ideal untuk pertumbuhan tanaman
jagung.
 Jenis tanah sebenarnya tidak terlalu penting, asalkan irigasinya
baik dan ketersediaan air mencukupi, namun perlu diketahui
apabila air yang cukup pada fase pertumbuhan awal dan fase
pembungaan serta pengisian biji ialah kritis bagi produksi
jagung pipilan.
 Lahan penanaman jagung tidak boleh memiliki genangan,
pengolahan tanah awal perlu mempertimbangkan pembuatan
parit pengatusan air atau pembuatan bedengan. Pada jenis tanah
masam pengapuran perlu dilakukan terlebih dahulu.
 Dalam penanaman jagung secara tradisional dilakukan dengan
tangan menggunakan tugal untuk melubangi tanah. Sementara
itu, dalam pertanian dengan mekanisasi, penanaman bijian
jagung dilakukan dengan menggunakan mesin penanam.
 Kepadatan populasi tanam yang biasa dipakai ialah sekitar
60.000-120.000 tanaman per Ha, yang biasanya diterjemahkan
dalam jarak antar baris 50-100 cm, dan jarak dalam baris 10-40
cm. Pemilihan jarak tergantung ukuran tanaman jagung.
 Kebutuhan hara tanaman jagung dikenal relatif tinggi, selain
memerlukan pupuk organik sebagai pupuk dasar/awal, tanaman
jagung juga memerlukan masukan nitrogen/N “dari urea
ataupun ZA” fosfat dan kalium untuk pertumbuhan dan hasil
yang optimal. Kebutuhan akan nitrogen pada tanaman jagung
yang tinggi, membuat pemberian pupuk N biasanya diberikan 2-
3 kali sehari, sementara itu, unsur kalium penting dalam tahap
pembungaan.

Pada pertengahan masa pertumbuhan vegetatif, tanaman jagung akan


mengeluarkan akar udara “aerial roots” sehingga memerlukan
pembumbunan untuk memaksimalkan penyerapan hara.
Pengendalian tumbuhan pengganggu seperti gulma dapat dilakukan
dengan menggunakan herbisida atau dilakukan dengan pendangiran.
Dan pemberian air biasanya diberikan dengan cara penggenangan
parit, yang dalam hal ini air akan dialirkan melalui saluran irigasi atau
menggunakan pompa air.

Cara Budidaya Tanaman Jagung


a. Penyiapan Benih
1. Persyaratan Benih
Bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya. Benih
berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, murni, tidak
mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang
terjamin adalah benih bersertifikat. Jagung hibrida berpotensi
produksi tinggi, namun mempunyai kelemahan yaitu harga benih
lebih mahal, dapat digunakan maksimal 2 kali turunan. Beberapa
varietas unggul jagung seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Beberapa Contoh Varietas Jagung Hibrida

Varietas Umur Potensi Rata- rata


Hasil Hasil
(Ton/ha)
(Ton/ha)

C6 98-105 – 10-10,3

C7 95-105 10-12,4 8,1

Pioneer 13 90-115 10-11 8,027

Pioneer 14 89-112 10-11 7,578

CPI -1 97 – 6,2

CPI- 2 97 8-9 6,2

IPB 4 100-105 – 6,6

Semar 2 91 – 5,0-6,1

Semar 3 94 8-9 5,3

2. Penyiapan Benih
 Benih jagung komposit dapat diperoleh dari penanaman sendiri,
dari jagung yang tumbuh sehat.
 Dari tanaman terpilih, diambil jagung yang tongkolnya besar,
barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak
terserang oleh hama penyakit.
 Tongkol dipetik setelah lewat fase matang fisiologi dengan ciri:
biji mengeras dan sebagian besar daun menguning.
 Tongkol dikupas dan dikeringkan, bila benih akan disimpan
dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan
disimpan di tempat kering.
 Dari tongkol kering, diambil biji bagian tengah. Biji di bagian
ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih.
 Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Benih yang dibutuhkan
adalah sebanyak 20-30 kg/ha.

3. Perlakuan Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dengan fungisida,
terutama apabila diduga akan ada serangan jamur. Bila diduga akan
ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih dimasukkan
ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan
sistemik.

b. Pengolahan Media Tanam


Pengolahan tanah bekas pertanaman padi dilaksanakan setelah
membabad jermi. Jerami dapat digunakan sebagai mulsa/penutup
tanah setelah jagung ditanam. Kegunaan mulsa yaitu mengurangi
penguapan tanah, menghambat pertumbuhan gulma, menahan
pukulan air hujan dan lama kelamaan mulsa menjadi pupuk hijau.
Pengolahan tanah pada lahan kering cukup sampai dengan kedalaman
10 cm dan semua limbah digunakan sebagai mulsa.

Pada saat pengolahan tanah setiap 3 m perlu disiapkan saluran air


sedalam 20 cm dan lebar 30 cm yang berfungsi untuk memasukkan
air pada saat kekurangan air dan pembuangan air pada saat air
berlebih.
Tanah dengan pH kurang dari 5,0, harus dikapur 1 bulan sebelum
tanam. Jumlah kapur yang diberikan 1-3 ton/ha untuk 2-3 tahun
disebar merata atau pada barisan tanaman, Dapat pula digunakan
dosis 300 kg/ha per musim tanam dengan cara disebar pada barisan
tanaman atau menggunakan mineral zeolit dengan dosis sesuai
dengan petunjuk produsen.

1. Minimum Tillage
Pada lahan-lahan yang peka terhadap erosi, budidaya jagung
perlu diikuti dengan usaha-usaha konservasi seperti penggunaan
mulsa dan sedikit mungkin pengolahan tanah. Bila waktu tanam
mendesak, pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada
barisan tanaman saja, selebar 60 cm dengan kedalaman 15 – 20
cm.
2. Zero Tillage (tanpa pengolahan tanah)
Pemberantasan gulma menggunakan herbisida 2-3 lt/ha. Tanah
dicangkul hanya untuk lubang tanaman.

c. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
1. Tumpang sari (Intercropping); Penanaman lebih dari 1 tanaman
(umur sama atau berbeda).
2. Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun
sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain
untuk mendapat keuntungan maksimum.
3. Tanaman bersisipan (Relay Cropping): dengan cara menyisipkan
satu/beberapa jenis tanaman selain jagung. Misalnya waktu
jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
4. Tanaman Campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas
beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam
maupun larikannya. Pada pola ini lahan efisien, tetapi riskan
terhadap hama dan penyakit.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3-5 cm, tiap lubang diisi 1
butir benih. Jarak tanam disesuaikan dengan umur panen. Jagung
berumur ≥100 hari jarak tanam 40 x 100 cm (2 tanaman /lubang).
jagung.berumur 80-100 hari, jarak tanamnya 25 x 75 cm (1
tanaman/lubang). Sedangkan jagung. berumur < 80 hari, jarak tanam
20 x 50 cm (1 tanaman/lubang).
Tabel 2. Jarak tanam dan Populasi Jagung Per Hektar

Jarak tanam Populasi


Varietas
(cm x cm) (Tanaman/Ha)

Umur dalam
100 x (40-50) 40.000 – 50.000
(>100 hari)

Umur tengah
75 x (40-50) 53.000 – 66.000
(90-100 hari)

Umur genjah
50 x (20-25) 80.000 – 100.000
(80-90 hari)

3) Cara Penanaman
Saat tanam tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila
tanah kering, perlu diairi, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan
turun. Jumlah benih per lubang tergantung keinginan, bila
dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3
biji/lubang, bila dikehendaki 1 tanaman/lubang, maka benih yang
dimasukkan 2 biji/lubang. Jumlah kebutuhan benih per hektar
dengan beberapa alternatif jarak tanam dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Jarak Tanam dan Kebutuhan Benih Jagung

Jarak tanam Non Hibrida Hibrida


(cm) (kg/ha) (kg/ha)

100 x 40 22,5 –

75 x 25 32 20

75 x 40 – 30 – 40

75 x 20 40 –

50 x 20 60 –

4) Lain-lain
Di lahan irigasi jagung ditanam pada musim kemarau. Di sawah tadah
hujan ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada
awal musim hujan dan akhir musim hujan.
1. Penjarangan dan Penyulaman
Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman dan hanya
dikehendaki 2 atau 1, tanaman yang tumbuh paling tidak baik,
dipotong dengan pisau atau gunting yang tajam tepat di atas
permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak
boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain. Benih
yang tidak tumbuh/mati perlu disulam, kegiatan ini dilakukan 7-
10 hari sesudah tanam. Penyulaman menggunakan benih dari
jenis yang sama.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada
tanaman muda menggunakan tangan, cangkul kecil, garpu.
Penyiangan harus hati-hati agar tidak mengganggu perakaran
yang belum kuat mencengkeram tanah.
3. Pembumbunan
Pembumbunan bersamaan dengan penyiangan dan pemupukan
pada umur 6 minggu. Tanah di kanan dan kiri barisan jagung
diurug dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman,
membentuk guludan memanjang. Pembubunan juga dilakukan
bersamaan penyiangan kedua.

4. Pemupukan
Pemupukan perlu memperhatikan jenis, dosis, waktu dan cara
pemberian pupuk. Pada umumnya varietas unggul lebih banyak
memerlukan pupuk dibandingkan dengan varietas lokal.
Pemupukan pada tanaman jagung disajikan pada tabel 4.
Tabel 4 Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk pada Tanaman Jagung

Waktu pemberian
Dosis
No Jenis Dasar 21 HST 35 HST
(kg/ha)
(kg/ha) (kg/ha) (kg/ha)

Non
1
Hibrida

– Urea 200 83,33 166,67 –

– TSP/SP-
75-100 75-100 – –
36
– KCL 50 50 – –

2 Hibrida – –

– Urea 300 100 100 100

– TSP/SP-
100 100 – –
36

– KCL 50 50 – –

Pertanaman jagung perlu dipupuk dengan pupuk organik 15.000-


20.000kg/ha disebar merata saat pengolahan tanah atau disebar
dalam larikan dengan dosis 300 kg/ha. Pupuk buatan diberikan
secara tugal/larikan sedalam ± 10 cm pada kedua sisi tanaman dengan
jarak 7 cm. Pada jarak tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di
dalam larikan yang dibuat di kiri kanan barisan tanaman.

5) Pengairan dan Penyiraman


Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali
bila tanah telah lembab. Pengairan diperlukan pada saat
pembentukan malai dan tongkol. Pemberian air pada pertanaman
jagung cukup sampai tingkat kapasitas lapang atau tidak sampai
tergenang. Pertanaman jagung yang terlalu kering dapat diairi melalui
saluran pemasukan air. Air yang diberikan cukup hanya menggenangi
selokan yang ada, dibiarkan satu malam dan pada pagi harinya sisa air
dibuang.

6) Pengendalian hama dan penyakit


Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Kultur teknis
a. Pembakaran tanaman
b. Pengolahan tanah yang intensif.
 Pengendalian fisik / mekanis
a. Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang
terserang kemudian memusnahkannya.
b. Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat
sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang
di tengah tanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
 Pengendalian Hayati
Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen SI-NPV (Spodoptera
litura- Nuclear Polyhedrosis Virus), Cendawan Cordisep,
Aspergillus flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan
Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda
Steinernema sp,. Predator Sycanus sp,. Andrallus spinideus,
Selonepnis geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus
spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.
 Pengendalian Kimiawi
Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah
monokrotofos, diazinon, khlorpirifos, triazofos, dikhlorovos,
sianofenfos, karbaril, matador zeon, actara, dan amistartop.

Pemeliharaan dan Pemupukan Jagung


 PENJARANGAN DAN PENYULAMAN
Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman
per lubang sesuai dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1
lubang tumbuh 3 tanaman, sedangkan yang dikehendaki hanya 2
atau 1, maka tanaman tersebut harus dikurangi. Tanaman yang
tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau
gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan
tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan
melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh.
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak
tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam.
Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama
dengan sewaktu penanaman. Penyulaman hendaknya
menggunakan benih dari jenis yang sama. Waktu penyulaman
paling lambat dua minggu setelah tanam.
 PENYIANGAN
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman
pengganggu (gulma). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali.
Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda biasanya
dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Yang
penting dalam penyiangan ini tidak mengganggu perakaran
tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah. Hal ini biasanya dilakukan setelah
tanaman berumur 15 hari.
 PEMBUBUNAN
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan
bertujuan untuk memperkokoh posisi batang, sehingga tanaman
tidak mudah rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yang
bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi.
Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 6 minggu,
bersamaan dengan waktu pemupukan. Caranya, tanah di sebelah
kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul,
kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan
terbentuk guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga
biasanya pembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan
kedua yaitu setelah tanaman berumur 1 bulan.
 PEMUPUKAN
Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk
Urea sebanyak 200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100
kg, dan pupuk KCl sebanyak 50- 100 kg. Pemupukan dapat
dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (pupuk dasar),
pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam. Pada tahap
kedua (pupuk susulan I), pupuk diberikan setelah tanaman
jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam. Pada tahap ketiga
(pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung
berumur 8 minggu atau setelah malai keluar.
 PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya,
kecuali bila tanah telah lembab. Pengairan berikutnya diberikan
secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu.
Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih
besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara
bumbunan tanaman jagung.

 PENYEMPROTAN PESTISIDA

Penggunaan pestisida hanya diperkenankan setelah terlihat adanya


hama yang dapat membahayakan proses produksi jagung. Adapun
pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang dipakai untuk
mengendalikan ulat. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya
memperlihatkan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi
hama yang menyerang, sehingga perlakuan ini akan lebih efisien.

Teknik Penanaman dan Pemupukan Jagung


Sebelum membahas tentang cara tanam dan pemupukan jagung,
sebaiknya kita mengetahui bagaimana posisi jagung di Indonesia.
Jagung merupakan tanaman yang berfungsi sebagai salah satu
makanan pokok di Indonesia, khususnya di beberapa daerah kering di
Jawa dan Nusa Tenggara. Jika di beberapa daerah tadi jagung
berfungsi sebagai makanan pokok, lain lagi dengan daerah-daerah
yang makanan pokoknya nasi. Di daerah-daerah tersebut, jagung
diposisikan sebagai makanan tambahan, bisa diolah menjadi lauk atau
bisa juga langsung dimakan setelah direbus atau dibakar terlebih
dahulu.

Dua jenis makanan dari jagung yang diolah secara dibakar atau
direbus ini memiliki penggemar yang sangat banyak. Bahkan, di
beberapa tempat wisata yang berhawa dingin, seperti Lembang dan
Ciwidey, jagung bakar dan jagung rebus ini menjadi salah satu sajian
utama penyambut para “tamu” yang berkunjung. Karena sebagian
besar masyarakat Indonesia menggemari jagung, tak heran jika
banyak dari para petani yang menanam jagung. Para petani jagung
akan sangat memperhatikan kualitas tanamannya agar hasil yang bisa
mereka dapat saat panen nanti akan maksimal. Ya, seperti tanaman
lainnya, tanaman jagung juga harus mendapatkan perawatan yang
baik agar hasilnya maksimal. Petani tidak bisa menanam jagung, lalu
duduk manis menunggu musim panen tanpa memberikan perawatan
pada tanaman jagungnya. Jika itu dilakukan, bersiaplah untuk
mengalami kegagalan panen.Lantas, bagaimana sebenarnya cara
menanam, merawat, dan melakukan pemupukan jagung agar hasil
panen petani menjadi maksimal? Berikut adalah uraiannya.
Teknik Menanam Jagung dan Pemupukan yang Baik
Jagung merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat. Oleh karena itu,
jangan pernah ragu untuk menanam jagung di mana pun Anda
berada. Namun begitu, ketika hendak memutuskan untuk menanam
jagung, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Dalam menanam
jagung yang baik, Anda harus mengikuti petunjuk atau teknik yang
meliputi beberapa langkah sebagai berikut.

Memilih Benih Berkualitas


Benih jagung bisa kita temui di mana saja. Namun, untuk memperoleh
benih jagung terbaik, kita harus memerhatikan betul kualitasnya,
jangan asal beli saja. Benih jagung yang akan kita tanam sebaiknya
memiliki kualitas dan mutu yang bagus. Benih seperti ini biasanya
berasal dari varietas jagung yang unggul (jagung hibrida). Anda bisa
mendapatkan benih bermutu tinggi ini dengan cara membeli benih
yang bersertifikat.
Beberapa contoh jenis jagung hibrida yang bisa Anda pilih untuk
dijadikan sebagai bibit, di antaranya hibrida C1 dan C2, hibrida
pioneer 1 dan 2, IPB 4, Kaliangga, CPI-1, permadi, bima, bogor
composite, master kuning, nakula, sadewa, parikesit, metro, kania
putih, dan beberapa varietas unggul lain yang baru-baru ini
dikembangkan, seperti bisi 2, semar 2, dan lainnya.
Pemupukan Jagung
Tanaman jagung bisa tumbuh di hampir seluruh kawasn Indonesia.
Namun, dalam menanam jagung, kita tidak bisa memberlakukannya
seperti ketika menanam singkong. Jagung tergolong tanaman yang
bisa tumbuh subur jika tanah yang ditumbuhinya pun subur. Ingat,
tidak semua media tanah yang akan ditanami jagung memiliki unsur
hara yang bagus. Untuk itu, pemupukan harus dilakukan dengan baik
agar kandungan hara tanah menjadi maksimal sehingga jagung yang
ditanam di atasnya pun akan mendatangkan hasil yang maksimal.
Jadi, dosis pemupukan tanaman jagung sangat bergantung pada
kondisi kesuburan tanah.

Anda bingung menentukan bagaimana kadar pemupukan


jagung yang baik? Jangan khawatir, berikut ini adalah takaran
pemberian pupuk pada tanaman jagung berdasarkan jenis pupuk dan
luas lahan yang dipupukinya.
 Pemberian urea: 200-300kg/ha
 Pemberian TSP: 75-100kg/ha
 Pemberian KCI: 50-100kg/ha

Adapun dosis dan pemupukan jagung pada setiap hektar lahan ini
dilakukan melalui tiga tahapan. Adapun ketiga tahapan yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
 Pemupukan dasar: dilakukan dengan cara menyebar 1/3 bagian
pupuk urea ditambah 1 bagian TSP saat melakukan proses
tanam.
 Pemupukan susulan I: dilakukan dengan cara memberikan 1/3
bagian pupuk urea ditambah 1/3 bagian KCI pada saat tanaman
jagung sudah menginjak usia 30 hari.
 Pemupukan susulan II: dilakukan dengan cara memberikan 1/3
bagian pupuk urea pada saat tanaman jagung sudah menginjak
usia 45 hari.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai takaran pemupukan jagung yang


baik, berikut penulis sajikan datanya dalam bentuk tabel.

Untuk lahan satu hektare

Takaran & Waktu Pemupukan


Takaran
Jenis Pupuk Dasar Susulan I Susulan II
(kg/ha)
0 HST 15 HST 30 HST

500
Atau
Petroganik 500 – –
Pupuk
kompos
2000

PHONSKA 270 135 135

Urea 247 65 70 135

Untuk lahan 3000 m2/pathok/kotak

Jenis Pupuk Takaran Total Takaran & Waktu Pemupukan


(kg)
Susulan
Dasar Susulan I
(kg/pathok) II
0 HST 15 HST
30 HST

Pupuk 700 kg atau 14


14 sak – –
kandang sak (@50kg)

45 atau 45 atau 1
PHONSKA 90
1 sak sak

Urea 83 22 23 45

Teknik Penanaman
Setelah mengetahui kadar pemupukan jagung yang baik, sekarang
kita mulai pembahasan selanjutnya, yakni tentang teknik penanaman
jaguung yang baik. Sebelum memulai aksi tanam jagung, sebaiknya
Anda memilih pola tanamnya. Pola tanam yang bisa dipilih untuk
menanam jagung, di antaranya pola tumpang sari, tumpang gilir, pola
bersisipan, dan pola campuran.

Beberapa pola tadi memiliki teknik penanaman yang berbeda. Pun


dengan hasil yang akan dihasilkan nanti. Meski begitu, pemilihan
beberapa pola tanam tadi hanya sebagai penyesuaian saja, toh tujuan
awalnya sama, yakni untuk menghasilkan kualitas jagung yang baik.
Setelah memilih pola tanam tersebut Anda harus membuat lubang
tanam pada lahan yang telah disiapkan dan diberi pupuk tadi. Setelah
dua langkah awal pananaman jagung tersebut dilakukan, kini saatnya
Anda untuk menanam jagung di lahan Anda. Caranya, pada jarak
tanam 75cmx25cm, setiap lubang tanam dimasukkan 1 sampai 3 biji
benih. Untuk proses ini setidaknya dibutuhkan empat orang untuk
melakukannya. Dua orang sebagai pembuat lubang dan dua orang
lainnya sebagai penabur benih dan pupuk.

Perawatan Pascapenanaman
Seperti yang sudah diulas di awal, setelah proses penanaman selesai,
petani tidak boleh membiarkan jagungnya tumbuh begitu saja tanpa
perawatan. Petani harus memberikan perawatan berupa pemberian
pupuk tambahan di setiap benih jagung yang sudah ditanam.
Pemberian pupuk tambahan ini dilakukan petani dengan cara ditugal.
Di tugal artinya petani memberikan lubang tambahan di dekat
tanaman jagung. Berikan pupuk secukupnya di lubang tadi. Berikut
adalah ketentuan penugalan jagung yang baik.
 Pupuk dasar ditugal di samping benih dalam baris tanaman
dengan jarak 5 cm,
 Pupuk susulan I ditugal dengan jarak 10 cm dari batang.
 Pupuk susulan II ditugal dengan jarak 15 cm dari batang

Setelah pemupukan tambahan ini, lubang yang tadi harus ditutup


kembali agar pupuk tidak tidak hilang oleh air atau hujan. Selain itu,
penutupan lubang tadi pun agar efisiensi penyerapan pupuk oleh
tanaman lebih efisien.

Perhitungan Ekonomi Budidaya Tanaman


Jagung
Perhitungan Untuk Analisis Ekonomi Dalam Budidaya Tanaman
Jagung
LUAS LAHAN 1 HEKTAR (POPULASI ± 25.000 POHON)
A. Biaya tetap
1. Sewa tanah =Rp. 10.000.000,-
2. Hand sprayer 5 buah @ Rp. 285.000 : 5 th : 4 tanam = Rp.
71.500,-
3. Drum untuk mencampur pestisida 2 bh @ Rp. 130.000,-:6 = Rp.
43.000,-
Jumlah = Rp. 10.114.500,-

B. Biaya variabel
1. Persiapan lahan
• Pengolahan tanah 100 HKP @ Rp. 25.000 =Rp. 2.500.000,-
• Pupuk anorganik :
o Urea 200 kg @ Rp. 1.300,-/1 kg = Rp. 260.500,-
o SP-36 150 kg @ Rp. 1.700,-/ 1 kg = Rp. 225.000,-
o KCl 100 kg @ Rp. 2.300,- / 1 kg = Rp. 230.000,-
Jumlah = Rp. 3.215.500,-

2. Penanaman dan pemeliharaan


• benih 15 KG @ Rp. 30.000,- = Rp. 450.000,-
• Penanaman 10 HKW @ Rp. 17.000,- = Rp. 170.000,-
• Penyulaman 5 HKW @ Rp. 17.000,- = Rp. 85.000,-
• Tenaga pemupukan susulan 2 x 10 HKW @ Rp. 17.000,- = Rp.
340.000,-
• Tenaga penyemprotan 3 x 5 HKP @ Rp. 25.000,- = Rp.
375.000,-
• Pestisida :
o Matador zeon 1 Lt = Rp. 150.000,-
o Actara 250 gr @ Rp. 22.000,-/10 gr = Rp. 550.000,-
o Amistartop 600 ml @ Rp. 135.000,-/250 ml = Rp. 324.000,-
• Penyiangan 3 x 10 HKP @ Rp. 25.000,- = Rp. 750.000,-
• pengairan 3 x 3 HKP @ Rp. 25.000,- = Rp. 150.000,-
Jumlah = Rp. 3.344.000,-
3.

Panen, pemipilan :
• Panen ;
o 20 HKW @ Rp. 17.000,- = Rp. 340.000,-
o 20 HKP @ Rp. 25.000,- = Rp. 500.000,-
• Pemipilan 10.000 kg @ Rp. 50,- = Rp. 500.000,-
Jumlah = Rp. 1.340.000,-

4.

Biaya operasional:
Biaya transport Rp 750.000,-
Biaya lain-lain Rp 500.000,- +
Jumlah Rp 1.250.000,-
Grand total biaya : Rp. 19.261.000,-

C. Keuntungan
9.000 kg @ Rp. 3.000,- = Rp. 27.000.000,-
Jadi keuntungan bersihnya yaitu : Rp. 27.000.000,- – Rp.
19.261.000,-
= Rp. 7.739.000,-
ket. : HKP = hari kerja pria
HKW = hari kerja wanita

Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dalam perencanaan usaha pertanian khususnya budidaya
tanaman jagung perlu mengetahui kondisi lingkungan yang
sesuai dengan tanaman jagung.
2. Perencanaan yang disusun akan membutuhkan beberapa biaya
yang diperlukan dalam usaha pertanian sehingga mempermudah
dalam pengambilan keputusan pada usaha pertanian.

Saran
Usaha bidang pertanian dengan budidaya tanaman jagung sangat
menguntungkan dilihat dari analisis ekonominya tetapi dalam usaha
perlu adanya perencanaan yang matang agar tidak terjadi kesalahan
dalam biaya maupun budidaya tanamannya.

Anda mungkin juga menyukai