1
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta,
Indonesia
a
Email korespondensi: dhimassepuluh10@gmail.com
Sari. Wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Utara merupakan daerah yang memiliki Sejarah Artikel :
tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang umumnya berasal dari Diterima
kegiatan industri, pemukiman, perkantoran, dan kegiatan masyarakat. Air adalah 20 November 2020
salah satu zat penting yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan dan Revisi
10 Desember 2020
semua jenis makhluk hidup. Airtanah merupakan salah satu komponen yang penting
Disetujui
dalam siklus hidrologi di bagian bawah permukaan tanah (Sen., 2015). Penelitian ini 20 Januari 2021
bertujuan untuk menentukan karateristik hidrokimia airtanah di Daerah Cilincing dan Terbit Online
Sekitarnya. Data yang digunakan pada analisis ini adalah hasil analisis laboratorium 27 Februari 2021
unsur utama dari sampel air tanah yang telah diambil pada lokasi penelitian. Analisis
karaterstik airtanah ditentukan dengan metode analisis diangram piper segiempat. Kata Kunci :
Karateristik hidrokimia airtanah yang terbentuk adalah tipe airtanah semi bikarbonat Airtanah,
dan tipe airtanah sulfat. Hidrokimia,
Cilincing dan sekitarnya
Abstract. The region of DKI Jakarta, especially North Jakarta is an area that has a level
of pollution and environmental damage that is generally derived from industrial
activity, residential, offices, and community activities.Water is one of the important Keywords :
substances on earth that is needed for life and all types of living things. Groundwater Groundwater,
is one of the important components in the hydrological cycle at the bottom of the Hidrochemical,
surface (Sen., 2015). This research aims to determine the hydrochemical Cilincing and surrounding
characteristics of groundwater in the Cilincing and surrounding areas. The datas used areas,
in this research are the result of laboratory analysis of the main elements of
groundwater samples that have been taken at the study site. Analysis of groundwater
Page 64
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
PENDAHULUAN
Jakarta merupakan ibukota dengan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi di Indonesia (Badan Pusat
Statistik, 2015). Oleh sebab itu sebagai tentunya kebutuhan akan air bersih menjdi sangat besar, dan
airtanah menjadi salah satu pemenuh kebutuhan tersebut. Air adalah salah satu zat berbentuk cairan
yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan bagi semua jenis makhluk hidup.
Air berfungsi sebagai bahan kebutuhan primer yang harus ada karena memiliki banyak manfaat, contoh
sebagai air minum, mandi, serta dalam penggunaan industri. Airtanah merupakan salah satu komponen
yang penting dalam siklus hidrologi di bagian bawah permukaan tanah (Sen, 2015). Airtanah disimpan di
bawah permukaan tanah pada ruang pori antar butir, retakan, atau pada rongga (vesicular), adanya proses
pelarutan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam upaya pengelolaan dan penggunan airtanah
adalah sifat kimia dari airtanah tersebut untuk mengetahuin kondisinya Sehingga selain mampu
mengetahui sifat kimiawi airtanah, kita dapat mengetahui karateristik airtanah tersebut. Berdasarkan
pernyataan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk menentekuan karateristik kimiawi
airtanah daerah cilincing dan sekitarnya.
GEOLOGI REGIONAL
Geologi Regional
Turkandi dkk (1992) menyatakan batuan yang menutupi wilayah DKI Jakarta adalah endapan yang
mempunyai umur Kuarter (Gambar 1), terletak secara tidak selaras di atas batuan dasar berumur Tersier.
Batuan Tersier tersebut menempati dasar Cekungan Jakarta dan tersingkap ke permukaan di bagian
selatan wilayah DKI Jakarta yakni Depok bagian selatan (Formasi Bojongmanik), bagian tenggara di sekitar
Citereup (Formasi Bojongmanik), dan bagian baratdaya di sekitar Serpong (Formasi Serpong).
Secara umum batuan Tersier tersebut terdiri dari perselingan batugamping dan batulempung (Formasi
Bojongmanik bagian barat Bogor), dan ke arah Timur Bogor tersusun dari batugamping koral bersisipan
batugamping (Formasi Klapanunggal dan Parigi), serta berupa tufa – batuapung, batupasir, breksi-andesit
dan konglomerat (Formasi Genteng). Sedangkan perselingan konglomerat dan batupasir dikenal dengan
sebutan Formasi Serpong. Batuan berumur Kuarter umumnya menutupi wilayah Provinsi DKI Jakarta
dapat dikelompokkan menjadi empat satuan batuan, yakni : endapan kipas alluvium, endapan sungai, dan
pematang pantai serta endapan alluvial tua.
Page 65
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
METODE PENELITIAN
Page 66
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
di laboratorium pada contoh airtanah. Hasil yang didapatkan kemudian dikonversikan dalam satuan (%
meq), kemudian dimasukan ke dalam diagram piper segiempat.
Page 67
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Gambar 3. Hasil input data kation dan anion pada Diagram Piper Segiempat (Rahmanto, 2019)
Hasil input data yang dilakukan menempatkan sampel nomor 1/Lp 3, 2/ Lp 5, 3/Lp 76, 4/Lp 81, 5/Lp 14,
6/Lp 15, dan 8/Lp 25, dan sampel no 11/ Lp 84 masuk ke dalam tipe hidrokimia II. Kategori II merupakan
airtanah semibikarbonat (Kloosterman,1983) dengan komposisi campuran ion kation natrium(Na⁺),
kalium(K⁺), dan magnesium (Mg2⁺) dengan anion klorida (Cl⁻), sulfat (SO4²⁻), bikarbonat (HCO3⁻), dan
karbonat ( CO3²⁻). Konsentrasi ion klorida (Cl⁻), dan sulfat (SO4²⁻) memiliki konsentrasi rendah hingga
sedang sedangkan bikarbonat (HCO3⁻) memiliki konsentrasi sedang hingga tinggi yang disebut dengan air
semikarbonat. Unsur bikarbinat yang tinggi dapat dipengarui karna adanya pelarutan dari batuan sedimen
karbonat oleh airtanah yang ditandai terdapatnya litologi batupasir. Airtanah akan memiliki rasa yang
tawar, berkualitas baik, dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan MCK dengan nilai DHL < 2500
µmhos/cm (Langgeng, 2000).
Hasil input data yang dilakukan menempatkan sampel nomor 7/LP 35, 9/Lp 51, 10/Lp 41, dan 12/Lp
95 masuk ke dalam kategori tipe hidrokimia IV. Tipe hidrokimia IV merupakan tipe airtanah sulfat
(Kloosterman,1983) dengan komposisi campuran dengan kandungan bikarbonat (HCO 3⁻) dan karbonat
(CO3²⁻) dengan tingkatan rendah hingga cukup tinggi, kandungan mangnesium (Mg2⁺) dan kalsium (Ca²⁺)
rendah, kandungan natrium (Na⁺) dan kalium (K⁺) sedang hingga cukup tinggi, serta
kandungan klorida (Cl⁻) dan sulfat (SO4²⁻) sedang sampai tinggi, namun kandungan sulfat (SO4²⁻) memiliki
nilai kosentrasi lebih tinggi. Tipe ini dapat dipengaruhi oleh proses pencampuran ion dan litologi.
Kandungan ion sulfat (SO4²⁻) yang tinggi dapat dipengaruhi oleh batulempung yang dapat mengandung
semen terlarut pada daerah penelitian. Airtanah di tipe ini memiliki kualitas air yang buruk dengan rasa
yang payau dengan kandungan sulfat (SO4²⁻), dan klorida (Cl⁻) yang tinggi. Airtanah daerah ini bisa disebut
air sulfat karena pada umumnya air tipe ini memiliki kandungan sulfat yang tinggi yang buruk untuk
digunakan untuk air konsumsi (Langgeng,2000). Peta karateristik kimiawi airtanah hasil dari penginputan
data dari diagram piper segiempat dapat di lihat pada Gambar 4.
Page 68
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Gambar 4. Peta zonasi karateristik hidrokimia airtanah Metode Diagram Piper Segiempat (Rahmanto, 2019)
KESIMPULAN
Karateristik hidrokimia airtanah pada daerah penelitian terbagi menjadi dua tipe airtanah yaitu contoh
nomor 1/Lp 3, 2/ Lp 5, 3/Lp 76, 4/Lp 81, 5/Lp 14, 6/Lp 15, dan 8/Lp 25, dan contoh no 11/ Lp 84 masuk ke
dalam tipe hidrokimia II yang merupakan airtanah semi bikarbonat dengan komposisi campuran ion kation
natrium (Na⁺), kalium (K⁺), mangnesium (Mg2 ⁺), kalsium (Ca²⁺) dengan anion klorida (Cl⁻), sulfat (SO4²⁻),
bikarbonat (HCO3⁻), dan karbonat ( CO3²⁻). dan contoh nomor 7/LP 35, 9/Lp 51, 10/Lp 41, dan 12/Lp 95
masuk ke dalam kategori tipe hidrokimia IV yang merupakan tipe airtanah sulfat dengan komposisi
campuran dengan kandungan bikarbonat (HCO3⁻) dan karbonat (CO3²⁻) dengan tingkatan rendah hingga
cukup tinggi, kandungan mangnesium (Mg2 ⁺) dan kalsium (Ca²⁺) rendah.
Tabel 1. Hasil uji laboratorium sampel airtanah kecamatan cilincing dan sekitarnya (Rahmanto, 2019)
Page 69
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Tabel 3. Nilai presentase kation dan anion untuk Digram Piper Segiempat (Rahmanto, 2019)
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. Abdurachman Asseggaf M.T, Bapak
Aditya Utomo ST. MT , dan Bapak Farid Rizqo yang telah banyak membantu dalam proses penelitian saya
dilapangan dan pemberian referensinya.
Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Meinita Dian Pratiwi S.T dan Bapak Aldi
Prasetya S.T yang memberikan support dan dukungan penuh dalam penyusunan jurnal ini.
Page 70
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH
CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pusat Statistik., 2015. ”Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta 2010, 2014, dan 2015”. Diperoleh 22 januari 2019,dari
https://jakarta.bps.go.id /statictable/ 2017 /01/30/136/ jumlah-penduduk-dan-laju-pertumbuhan-
penduduk-menurutkabupaten-kota-di-provinsi-dki-jakarta-2010-2014-dan-2015.html
2. Brassington, Rick., 2007. Field Hydrogeology. Edisi ketiga. London: John Wiley & Sons, Inc. Chapter 7.
3. Bemmelen, R.W. van., 1949, The Geology of Indonesia : General Geology of Indonesia and Adjacent
Archipelagoes, vol. IA, Government Printing Office, Martinus Nijhoff, The Hague
4. Hem., 1970, Study and Interpretation of the Chemical Characteristik of Natural Water, New York : U.S
Geological Survey Water-Supply : Paper 2254
5. Kloosterman, F. H., 1983. Reconnaissance Study of Groundwater Resources in the Kabupaten Cirebon.
Provincial Health Service Irectorate CDC, Bandung.
6. Langgeng., 2000. Model Hidrostratigrafi dan Hidrokimia Untuk Penelusuran Genesis dan Tipe Akifer
di Lembah Rawa Jombor Kecamatan Bayat – Klaten,Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian, UGM,
Yogyakarta.
7. Turkandi, T., Sidarto, Agustyanto, D.A., Hadiwidjoyo, M.P., 1992, Geologi Lembar Jakarta dan
Kepulauan Seribu, Jawa, Direktorat Geologi, Departemen Pertambangan dan Energi, Republik
Indonesia, Bandung
8. Rahmanto, D. D., 2019. Karateristik Hidrokimia Airtanah Daerah Cilincing dan Sekitarnya, Kecamatan
Cilincing, Kodya Jakarta Utara. Laporan Skripsi. Trisakti, Jakarta.
Page 71