Anda di halaman 1dari 9

KIMIA DASAR

Review Jurnal Nasional dan Internasional

Pertemuan Kedua

DISUSUN OLEH:

Qoori Nadhilah

22136028

DOSEN PENGAMPU

Deded Chandra, S.Si.,M.Si

Program Studi Geografi

Departemen Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang


1. Review Jurnal Nasional (Satu)

Reviewer Qoori Nadhilah


NIM 22136028
Tanggal Review Selasa/ 7 Februari 2023
Judul KUALITAS AIR TANAH DI KECAMATAN WATES,
KABUPATEN KULON PROGO BERDASARKAN DATA
GEOKIMIA
Penulis Pungky Nurhayati, Wahyu Wilopo
Link Akses https://repository.ugm.ac.id/274771/1/OHT1_KUALITAS%20AIR
%20TANAH%20DI%20KECAMATAN%20WATES%2C
%20KABUPATEN%20KULON%20PROGO%20BERDASARKAN
%20DATA%20GEOKIMIA.pdf

Abstrak Dalam pemanfaatkan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari, namun ada
beberapa lokasi yang payau. air tanah yang ada di daerah penelitian
berdasarkan analisis geokimia kandungan ion mayor tidak sesuai
dengan UU no.32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu air bersih
dan PERMENKES No. Tahun 2010 tentang standar baku mutu air
minum.

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu dimulai dari tahap
persiapan yang meliputi studi pustaka, pengumpulan data sekunder dan
recconaissance. Tahap kedua yaitu tahap pengambilan data yang
meliputi data geologi, hidrogeologi, dan pengambilan 23 sampel air
tanah pada sumur gali dan 4 sampel air permukaan pada sungai serta
pengambilan sampel tanah menggunakan metode hand auger pada
lokasi yang memiliki TDS dan DHL tertinggi dan terendah untuk
dilakukan uji kandungan mineral. Tahap ketiga yaitu tahap pemrosesan
dan analisis yang meliputi analisis kondisi fisik air tanah berdasarkan
parameter suhu, pH, TDS, DHL, dan ketinggian muka air tanah,
analisis kandungan mineral pada sampel tanah menggunakan metode
X-Ray Diffraction (XRD) di Departemen Teknik Geologi UGM.

Pembahasan Alluvial dan satuan dataran pantai. daerah penelitian dibedakan


menjadi 2 satuan litologi. Lapisan yang bersifat impermeabel. aliran
muka air tanah. Ketinggian air tanah di daerah penelitian berkisar
antara. 10,63 – 0,63 m, bagian selatan yang menunjukkan arah aliran
dari selatan ke utara. Morfologi gumuk pasir memiliki topografi yang
lebih tinggi dari sekitarnya antara 22,2 C – 32,2 C. Nilai DHL di
daerah penelitian cukup beragam.

Kualitas air tanah suatu daerah secara umum. Sifat fisika-kimia air
tanah yang perlu. diperhatikan antara lain nilai pH, suhu, DHL dan
TDS. Standar baku mutu nilai pH untuk air. untuk digunakan sebagai
air bersih maupun air minum. Nilai suhu dari air tanah digunakan.
untuk menghitung nilai konversi dari DHL air tanah menjadi suhu
standar yaitu 25 C. suhu sendiri tidak terlalu signifkan mempengaruhi
kualitas air tanah. Nilai DHL dan TDS. pula nilai DHL dari air tanah
sebab jumlah ion yang terlarut semakin tinggi. parameter yang diatur
oleh PERMENKES. Tidak semua air tawar dapat aman digunakan
untuk air minum dan air bersih. mutu air minum dari Menteri
Kesehatan antara lain STA 8, 19, 22, dan 23. Keempat lokasi.
pengolahan lebih lanjut agar aman untuk diminum.

Geokimia air tanah dapat digunakan untuk penentuan dari kualitas air
tanah, untuk menentukan kelayakan suatu air. Ion yang digunakan
sebagai parameter air bersih antara lain nitrat, sulfat, dan klorida untuk
standar air minum.

Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis geokimia pada air tanah di daerah penelitan,
maka dapat disimpulkan jika kualitas air tanah di daerah penelitian secara
umum baik namun ada 6 lokasi yang memiliki kualitas kurang baik yaitu
Desa Triharjo bagian tenggara (STA 8 dan 22), Desa Ngestiharjo bagian utara
(STA 23), Desa Sogan bagian timur (STA 18 dan 19), dan Desa Karangwuni
bagian timur (STA 15) kemudian ada 2 lokasi yang memiliki kualitas buruk
antara lain Desa Karangwuni bagian timur laut dan barat tepatnya di Sungai
Serang. Lokasi yang memiliki kualitas buruk merupakan air permukaan,
sedangkan yang memiliki kualitas kurang baik merupakan air tanah. Rasa
payau pada airtanah dibeberapa lokasi disebabkan dari akuifer yang
mengandung mineral dengan kandungan klorida cukup tinggi.

Kelebihan Kelebihan dari jurnal ini antara lain adalah memuat komponen abstrak
dan kesimpulan yang singkat dan ringkas, namun mencakup semua
materi yang dibahasa. Jurnal ini juga menggunakan bahasa yang lugas
namun inti dari jurnal itu sendiri tersampaikan dengan baik.

Kekurangan Kekurangan dari jurnal ini adalah, memiliki banyak bahasa asing yang
hanya berlaku di bidang tertentu saja, namun tanpa menyertakan
footnote sehingga sedikit menyulitkan pembaca.
2. Review Jurnal Nasional (Dua)

Reviewer Qoori Nadhilah


NIM 22136028
Tanggal Review Selasa/ 7 Februari 2023
Judul PETROLOGI DAN GEOKIMIA BATUAN VOLKANIK DI
DAERAH KULON PROGO DAN SEKITARNYA, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penulis 1) Agus Harjanto
Link Akses http://eprints.upnyk.ac.id/19286/1/B4.%20PETROKIMIA%20MTG
%202011.pdf

Abstrak Geologi daerah penelitian didominasi oleh batuan volkanik berumur


antara Oligosen-Miosen. Batuan volkanik tersebut termasuk dalam
Formasi Andesit tua yang terdiri dari breksi volkanik, tuff, andesit,
dasit dan diorit. Selain itu batuan volkanik juga termasuk dalam Busur
magmatik Sunda-Banda. Batuan volkanik ini mempunyai komposisi
kimia antara andesit basaltik sampai dasit dan termasuk seri batuan
kalk alkali. Fenokris batuan terdiri dari piroksen, hornblende,
plagioklas, felspar alkali dan kuarsa. Busur magmatik yang dihasilkan
secara umum berarah timurlaut-baratdaya, berafinitas kalk - alkali dan
berhubungan dengan lingkungan tektonik tansisional antara Busur
Kepulauan dengan Tepian Benua Aktif

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian:


1). Tahap Pertama kompilasi dan analisa data sekunder .
2). Tahap kedua adalah pekerjaan lapangan.
3). Tahap ketiga kegiatan laboratorium.
4). Tahap keempat kegiatan di studio.

Pembahasan Geografi Regional


Tengah, Zona Depresi Tengah dan Pegunungan Selatan terletak di
zona poros pematang). Formasi berdasarkan analisis foraminifera
plangton umur Formasi Nanggulan adalah Eosen Tengah. Di atas
Formasi Nanggulan diendapkan Formasi Andesit Tua (Bemmelen,
1949). dan Formasi Dukuh. Formasi Jonggrangan dicirikan oleh napal
tufaan dan batupasir gampingan dengan sisipan lignit yang berubah
menjadi batugamping berlapis dan batugamping terumbu, bagian
bawah dicirikan oleh perselingan batulempung dan batupasir. Bagian
atas dari formasi ini dicirikan oleh batugamping berlapis dan
batugamping. penyebaran batuan volkanik barat – timur. Miosen
Tengah – Miosen Akhir yang menghasilkan busur magmatik. Dalam
hal ini gaya yang bersifat regangan berubah menjadi gaya kompresi.
Sedangkan busur magmatik Tersier sedikit.

Petrologi dan Geokimia Batuan Volkanik daerah Kulon Progo.


Analisis petrografi batuan volkanik di daerah telitian terdapat pada
Formasi Andesit Tua, terdiri dari mikro diorit, dasit dan andesit.
Analisis petrografi bertujuan untuk mengetahui batuan asal dan
himpunan batuan secara umum yang disusun oleh mineral-mineral
plagioklas, piroksen, biotit dan gelas. Himpunan batuan tersebut
berinteraksi dengan larutan hidrothermal sehingga warnanya berubah
menjadi abu-abu kehijauan, sebagian sudah terkekarkan (lebar 1-2
mm) dan ada sebagian mineralisasi yang menyebar di batuan. Mineral
penyusun batuan berbutir halus hingga sedang (0,1–. gelas volkanik,
batuan andesit hornblenda sebagian telah mengalami ubahan
menghasilkan himpunan. Kandungan Th yang relatif rendah menunjukkan
batuan beku daerah Kulon Progo telah mengalami kontaminasi yang berasal
dari kerak bagian bawah. Berdasarkan ciri-ciri petrologi dan kimiawinya
menunjukkan bahwa sumber magma dari batuan beku di daerah Kulon Progo
dimungkinkan berasal dari mantel bagian atas demikian juga yang
ditunjukkan oleh pola dari diagram laba- labanya

Kesimpulan Proses magmatisme di daerah Kulon Progo terjadi dua periode, yaitu :
magmatisme kala Oligosen Akhir-Miosen Awal menghasilkan diorit,
andesit dan dasit; sedangkan magmatisme kala Miosen Akhir
menghasilkan diorit dan dasit. Berdasarkan komposisi kimianya,
batuan volkanik di daerah Kulon Progo termasuk dalam seri kalk alkali
dengan komposisi mineral dari andesit basaltik sampai dasit.
Kandungan unsur Lantanum, Iterbium dan Serium menunjukkan
bahwa conto batuan volkanik di daerah Kulon Progo berasal dari
lingkungan tektonik transisional antara Busur Kepulauan dengan
Tepian Benua Aktif.

Kelebihan Kelebihan dari jurnal ini adalah menampilkan pembahasan yang detail,
namun bahasa yang digunakan tidak bertele-tele. Susunan penulisan
yang urut dan rapi serta menampilkan diagram serta hasil penelitian
secara gambling.

Kekurangan Kekurangan dari jurnal ini adalah tidak ada runag untuk memberi
respon bagi pembaca, dan mengandung banyak kata peristilahan asing
yang berlaku hanya di bidang tertentu.
3. Review Jurnal Internasional (Satu)

Reviewer Qoori Nadhilah


NIM 22136028
Tanggal Review Rabu/ 8 Februari 2023
Judul Early developments in petroleum geochemistry
Penulis John M. Hunta , R. Paul Philp b, *, Keith A. Kvenvolden c
Link Akses https://doi.org/10.1016/S0146-6380(02)00056-6

Abstract Petroleum geochemistry is the outgrowth of the application of the


principles and methods of organic chemistry to petroleum refining and
petroleum geology. This paper reviews 120 years of petroleum
geochemistry, from about 1860 to 1980, and includes a discussion of
the formal recognition of petroleum geochemistry as an earth-science
discipline starting in 1959 when a general petroleum geochemistry
symposium was first organized at Fordham University, New York. A
chronology of significant events, including concepts, techniques, and
textbook publications, is presented.

Discussion Chronology of significant events to 1980


Iran, India, Trinidad, Cuba, and North America. By the end of the.
century saw the early development of a petroleum industry in what
became the USSR. This well produced about 25. Production from this
new U.S. of choice, whale oil. 1 illustrates a flow chart showing the
major. and later gasoline on a large scale growing industrial demand.
Oil fields in the eastern United. This theory proposed that pet-. Two
important conclusions resulted from this.

Formal recognition of petroleum geochemistry


This symposium was organized by B. and P. the same year, B. was
held in Milan, Italy, co-chaired by U. About one-third of the 39 papers
presented. were about petroleum geochemistry. Six petroleum
geochemists from the United. Witherspoon, H. Dickey and J. This
meeting demonstrated that petroleum geochemistry.

Surface prospecting
Hydrocarbon accumulations prospecting technique up to that time. Oil
seeps have. Many of the early publications only reported. certainly no
indication of the spectacular failures. or bitumen from the subsurface.
The presence of seeps in a basin can considerably. the subsurface. a
case where high pressure gases move up a fault in petroleum producing
area. Gas concentrations along the. would be directly over the location
of the trap.

Summary Petroleum geochemistry has come a long way since 1860. Many of the
most significant advances have developed in parallel with the evolution
of sophisti-cated analytical techniques. Other major advances have
resulted from the close liaison between exploration geologists and
petroleum geochemists. Petroleum geo-chemistry is now a routine part
of virtually all exploration efforts by major and smaller companies,
although it is disappointing that there is not more emphasis on
petroleum geochemistry in the academic curriculum of earth sciences.
The past 60 or 70 years have seen advances from characterizing oils on
the basis of bulk properties such as API gravity or optical rotation, to
extremely detailed characterization of crude oils at the molecular level.

Acknowledgement The early developments in petroleum geochemistry were accomplished


through the efforts of numerous individuals, some of whom are
recognized here. The list shows the international scope of early
petroleum geo-chemistry undertaken in research laboratories of oil
companies, institutions, and academia

Strength The strenght of this journal include that it contains abstract


components and conclusions that are short and concise, but cover all
the material discussed. This journal also uses straightforward language
but the essence of the journal itself is conveyed properly.

Weakness The weakness of this journal are that there is no space to provide
responses for readers, and it contains many foreign terms that apply
only in certain fields.
4. Review Jurnal Internasional (Dua)

Reviewer Qoori Nadhilah


NIM 22136028
Tanggal Review Rabu/ 8 Februari 2023
Judul Urban environmental geochemistry of trace metals
Penulis Coby S.C. Wong a,b , Xiangdong Li a, *, Iain Thornton c
Link Akses https://sci-hub.ru/https://doi.org/10.1016/j.envpol.2005.09.004

Abstract As the world’s urban population continues to grow, it becomes


increasingly imperative to understand the dynamic interactions
between human activities and the urban environment. The
development of urban environmental geochemistry has yielded a
significant volume of scientific information about geochemical
phenomena found uniquely in the urban environment, such as the
distribution, dispersion, and geochemical characteristics of some toxic
and potentially toxic trace metals. The aim of this paper is to provide
an overview of the development of urban environmental geochemistry
as a field of scientific study and highlight major transitions during the
course of its development from its establishment to the major scientific
interests in the field today.

Introduction As of 2000, an estimated 47% of the world’s population. The statistics


also indicate that. The statistics undeniably suggest that the urban
envi-. ment (Nriagu, 1979, 1996; Nriagu and Pacyna, 1988). The
prolonged presence of the contami-. Reagan, 1998; Boyd et al., 1999;
Mielke et al., 1999). The direct health impacts of. Nonetheless, it is
generally accepted that children. et al., 1996; Shen et al., 1996). The
exposure of children to. The toxicological effects are further
aggravated by. Other indirect consequences of. This may affect the
quality of aquatic ecosystems and. Thus, trace metal contamination of
the urban environ-. uniquely found in urban settings have been
investigated. environment, especially of urban soils. Urban
environmental geochemistry can be. conditions of an urbanized
environment (Siegel, 2002). metals/ metalloids in urban ecosystems.

Discussion Development of urban environmental geochemistry


However, excessive releases of toxic trace metals into. contamination of the
urban environment was denoted. began to emerge. In addition to Pb, some of
the early studies. tion of urban soils in Scotland with Cu, B, and Zn. urban
environment. an urban area of Michigan, USA. This geographical. major
urban centers were located. and Plant, 1980; Carey et al., 1980). that time.
This started to change towards the end of the. In Southeast Asia, in. and
evaluate the environmental consequences. Similar to Pb, these trace metals
are. Furthermore, the inclusion of these trace metals also. of the toxicological
effects.

Recognition of the uniqueness of urban environments


An urban envi-. These characteristics are only possible under one con-. These
alternations, in turn, give rise to physical,. These issues must be taken into
account when an. priate when implemented in an urban setting. In some cases
.
Trace metal contamination of the urban terrestrial environment
Taminants in the terrestrial ecosystem. Regardless of their
functionality, they are highly sus-. due to their proximity to intense
human activities. mented and small in size. Because of urban planning,
they. and aesthetic purposes. et al., 2004). of healthy urban living. in
(a) Europe, (b) America, and (c) Asia-Pacific. The list is by. Instead,
the purpose is to provide. ied in the past. and a wide range of trace
metals have been examined. The UK. ied urban environments. in the
recent past.

Possible future research directions


A considerable amount of scientific knowledge. ther progress or that
have yet to be explored. In the following,. significant scientific value.
These areas are: (1) the inclusion. other metal isotopes (e.g. Cu and
Zn); (3) the incorporation. potential use of phytoremediation in urban
areas. Environmental geochemical studies of the urban environ-. a
considerable amount of scientific knowledge. ther progress or that have
yet to be explored. In the following,. significant scientific value. These
areas are: (1) the inclusion. other metal isotopes (e.g. Cu and Zn); (3)
the incorporation.

Acknowledgments This review paper was supported by a research grant from the Research
Grants Council of the Hong Kong SAR Government (PolyU
5062/01E). We acknowledge the discussion with Professor Margaret
Farago, who helped in the formulation of the major scope of this
manuscript

Strenght The strengt of this journal include that it contains abstract components and
conclusions that are short and concise, but cover all the material discussed.
This journal also uses straightforward language but the essence of the journal
itself is conveyed properly.

Weakness The weakness of this journal is that in the analysis of statements it offers a
limited context where it is difficult to understand the processes, and studies in
the journal do not collect data from the library

Anda mungkin juga menyukai