PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Geokimia
Ada banyak definisi tentang geokimia, tetapi definisi yang dilakukan oleh
Goldschmidt menekankan pada dua aspek yaitu Distribusi unsur dalam bumi
(deskripsi), Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut di atas (interpretasi).
Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan
distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak
terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga
kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti atom.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran
kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang
berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam
pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara
sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif,
vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi
abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background
geokimia).
2
3
2.3 Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau
fraksinasi unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya
pergerakan pasir di sungai) dan kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan
pengendapan dalam larutan). Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode
pengambilan conto, pemilihan lokasi conto, pemilihan fraksi ukuran dsb.
Contohnya dalam survey drainage pertanyaan muncul apakah conto diambil dari
air atau sedimen ; jika sedimen yang dipilih, haris diketahui apakah pengendapan
unsur yang dicari sensitif terhadap variasi pH (contohnya adsorpsi Cu oleh
lempung) atau kecepatan aliran sungai (contohnya dispersi Sn sebagai butiran
detrital dari kasiterit). Jika adsorp\si dari ion-ion yang ikut diendapkan dicari
dalam tanah atau sedimen, maka fraksi yang halus yang diutamakan; jika unsur
yang dicari hadir dalam mineral yang resisten, maka fraksi yang kasar
kemungkinan mengandung unsur yang dicari.
survey batuan sedangkan pola geokimia sekunder merupakan target bagi survey
tanah dan sedimen.
Sumber : josephsirait.blogspot.co.id
Foto 2.1
Pengambilan conto sedimen sungai aktif ( Freeport, Irian Jaya)
Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral
berat dalam sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan
menangkap emas berbutir kasar dan mineral berat lainnya. Dapat dilihat
seperti gambar di bawah ini :
Sumber : josephsirait.blogspot.co.id
Foto 2.2
Geologist mengambil sampel dulang (pan concentrate)
Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa
terkecuali. Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu
mendeteksi kadar emas yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb).
Dalam prakteknya BLEG dilakukan pada tahap awal dengan densitas 1
conto per 5-10 km, sedangkan SS dan PC dilakukan pada tahap
berikutnya dengan densitas1 conto per 1-3 km. Contoh peta yang
dihasilkan dengan menggunakan metoda geokimia dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
7
Sumber : josephsirait.blogspot.co.id
Gambar 2.1
Peta Sebaran Unsur
2.7.2 Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling )
Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :
Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak
berkembang
Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei
sedimen sungai
Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika
Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan
Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui
Sumber : josephsirait.blogspot.co.id
Gambar 2.2
Deniliasi Target Bor Uji
8
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
9
3.1 Tugas
Dari data yang telah diberikan maka buatlah peta sebaran unsur dengan
metode dibawah ini :
3.1.1 Buatlah Peta Geokimia dengan Metode Soil
3.1.2 Buatlah Peta Geokimia dengan Metode BLEG
3.1.3 Buatlah Peta Geokimia dengan Metode Stream Sediment
3.2 Pembahasan
3.2.1 Peta Geokimia Metode Soil
BAB IV
ANALISA
Kadar Au
13
14
Kadar Au
Kadar Au
250.00
200.00
150.00
Kadar As 100.00
50.00
0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
Kadar Au
Grafik 3.4
Kadar Au terhadap Kadar As Metode Stream Sediment
Dari grafik diatas terlihat garis linier yang menurun ke bawah. Hal ini
ditafsirkan bahwa keterdapatan As dalam daerah penyelidikan jauh lebih banyak
dari pada kadar kadar yang lainnya. Keterdapatan As sangat banyak apabila
dibandingkan dengan keterdapatan Au dan mengingat keterdapatan Au yang
sangat sedikit dilapangan.
Kadar Pb
Kadar Cu
tertransport tidak jauh sehingga kadar di hulu lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar dihilir.
Percabangan sungai terkadang terdapat kadar unsur yang berbeda
bahkan berbedanya cukup jauh. Hal ini diindikasikan perbedaan arus pada
sungai satu dengan sungai yang lainnya yang mempengaruhi hal tersebut.
Apabila sungai satu memiliki arus lebih deras dibandingkan dengan sungai dua
dapat diindikasikan sungai satu memiliki kadar unsur yang lebih rendah
dibandingkan dengan kadar unsur dua. Karena arus yang cukup kuat dapat
membawa unsur tersebut sehingga pada sungai tersebut konsentrasi unsurnya
lebih kecil dibandingkan dengan sungai lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA