Materi-04
Metode Geokimia
Geokimia
▪ Secara umum dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari:
✓ Kelimpahan/kandungan unsur-unsur dan isotopnya dalam
berbagai komponen penyusun bumi
✓ Distribusi dan migrasi unsur-unsur dalam siklus geologi
✓ Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi dan migrasi unsur ke
seluruh siklus geologi
Eksplorasi/prospeksi geokimia:
▪ lebih menekankan pada pengukuran kelimpahan, distribusi, dan
migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat
dengan bijih, dengan tujuan melacak keterdapatan suatu endapan
bijih.
Eksplorasi geokimia dalam pengertian yang lebih sempit
dengan tujuan:
▪ menemukan konsentrasi logam (endapan bijih) yang dapat
ditambang.
Distribusi Unsur dalam Kerak Bumi
▪ hanya delapan unsur penyusun kerak bumi yang memiliki
kelimpahan lebih > 1 %, yaitu :
✓ oksigen dan silikon membentuk hampir 75 % dari kerak bumi,
✓ aluminium, besi, kalsium, natrium, kalium dan magnesium
berada pada urutan berikutnya, dimana aluminium sekitar 8 % ,
✓ magnesium 2 %.
▪ Unsur-unsur base metal yang umum: tembaga, seng, dan nikel
relatif jarang, masing-masing hanya sekitar 100 ppm, sedangkan
timbal 15 ppm.
▪ Timah putih hanya 3 ppm , tungsten 1 ppm dan emas sangat jarang,
yaitu sekitar 0,005 ppm.
Konsentrasi Unsur
2. Pertumbuhan Kristal
Presipitasi garam-garam pada celah atau rongga batuan yang
dilewati air tanah menimbulkan tekanan dan dapat
menyebabkan desintegasi pada batuan
3. Tekanan Es (Frost Wedging)
Di daerah dingin, air yang membeku pada pori-pori batuan
akan menekan dinding sekitarnya, karena volume es lebih
besar 9% dari volume air.
4. Pengaruh Suhu
perbedaan suhu yang ekstrim antara siang dan malam akan
menyebabkan batuan mengkerut pada malam hari dan
memuai pada siang hari sehngga ikatan antar butir melemah
5. Pengaruh Tumbuhan
Akar tumbuhan yang membesar dan menerobos batuan
dapat menghancurkan batuan di sekitarnya.
Pelapukan Kimia
1. Hidrolisa
2. Hidrasi
3. Oksidasi dan reduksi:
4. Pelarutan:
5. Chelation
Hidrolisa
▪ reaksi kimia antara mineral (ion asam lemah dan basa lemah)
dengan air yang melibatkan aksi ion H+ dan OH- yang dapat
menghasilkan mineral baru atau material terlarut , contohnya:
A. Hidrolisa karbonat:
CO32- + 2 H2O → HCO3- + OH-
▪ Air yang kaya akan mineral juga dapat melarutkan mineral silikat,
melepaskan silika dan kation-kation yang umum seperti K, Mg, Na dan Ca,
khususnya pada hidrolisa dari silikat primer seperti olivin berikut ini :
Catatan:
✓ Proses leaching pada horizon A dan akumulasi pada
horizon B dalam studi tanah dikenal dengan istilah
podzolisasi.
Horizon C
▪ adalah zone batuan dasar yang lapuk, lunak dan remuk, namun in
situ dan masih memperlihatkan tekstur dan struktur batuan
asalnya. Batuan lapuk ini dikenal juga dengan istilah saprolit.
▪ Batuan segar yang tidak lapuk sering disebut sebagai horizon R
▪ Catatan :
✓ Profil tanah dapat berkembang pada :
➢ batuan dasar in situ
➢ material tertransport seperti halnya aluvial, hasil erosi
glasial, dan juga
➢ pada sisa-sisa profil tanah terdahulu
Tekstur dan Struktur Tanah
Zona stagnasi
▪ Zone hidrogeologi yang lebih bawah disebut zona stagnasi ,
dicirikan oleh air yang immobile oleh karenanya reaksi kimia akibat
agen permukaan langka.
Covellite