PENDAHULUAN
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar
daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat
diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan
jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang
berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses
terbentuknya.
Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku sebenarnya
telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan orang
hanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian
dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhana batuan beku adalah batuan
yang terbentuk dari pembekuan magma.
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka tujuan dibuatnya makalah ini
antara lain :
1. siswa dapat menjelaskan yang dimaksud dengan Batu, Batuan, dan batuan beku.
2. siswa dapat menjelaskan siklus Batuan.
3. siswa dapat menjelaskan Struktur internal bumi.
4. siswa dapat menjelaskan Karakteristik, Klasifikasi, dan macam-macam batuan beku.
5. siswa bisa mendeskripsikan macam-macam batuan beku.
BAB II
1
PEMBAHASAN
Batu–batu sejenis bahan yang berisi mineral, dalam geologi, adalah benda padat yang
tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid.
o Transisi ke beku
Ketika batu didorong jauh di bawah permukaan bumi, mereka dapat melebur menjadi
magma . Jika kondisi tidak lagi ada untuk magma untuk tetap dalam keadaan cair, maka akan
mendinginkan dan mengeras menjadi batuan beku. Sebuah batu yang dingin dalam bumi
disebut mengganggu atau plutonik dan akan mendinginkan sangat lambat, menghasilkan
tekstur yang kasar. Sebagai hasil dari vulkanik aktivitas, magma (yang disebut lava saat
mencapai permukaan bumi) mungkin dingin sangat cepat ketika berada di permukaan bumi
terkena atmosfer dan disebut ekstrusif batuan vulkanik atau. Ini batuan halus dan kadang-
kadang dingin sangat cepat sehingga tidak ada kristal dapat membentuk dan menghasilkan
alami kaca , seperti obsidian . Salah satu dari tiga jenis utama dari batuan (batuan beku,
sedimen, dan metamorf) dapat melebur menjadi magma dan dingin ke batuan bek
o Pasca-vulkanik perubahan
3
Batuan beku massa asal tidak cepat didinginkan daripada mereka mulai berubah. Gas-
gas dengan mana magma dibebankan secara perlahan hilang, aliran lava sering tetap panas
dan mengepul selama bertahun-tahun. Gas-gas ini menyerang komponen batuan dan mineral
deposito baru dalam rongga dan celah. Para zeolit sebagian besar asal ini. Bahkan sebelum ini
"pasca-vulkanik" proses telah berhenti, dekomposisi atmosfer atau pelapukan dimulai sebagai
mineral komponen batuan vulkanik beku dan tidak stabil di bawah kondisi permukaan
atmosfer. Hujan, salju, asam karbonat , oksigen dan agen lainnya beroperasi terus menerus,
dan tidak berhenti sampai seluruh massa telah runtuh ke bawah dan sebagian besar bahan-
bahan yang telah diselesaikan menjadi produk baru atau terbawa dalam larutan air. Dalam
klasifikasi batuan perubahan sekunder umumnya dianggap tidak penting: batuan
diklasifikasikan dan digambarkan seolah-olah mereka idealnya segar, meskipun hal ini jarang
terjadi di alam.
o Sekunder perubahan
o Transisi ke malihan
Ini berlian adalah mineral dari dalam batuan beku atau metamorf yang terbentuk pada
suhu tinggi dan tekanan. Rocks terkena suhu tinggi dan tekanan dapat berubah secara fisik
atau kimia untuk membentuk batuan yang berbeda, yang disebut metamorfik. Metamorfosis
Daerah mengacu pada efek pada massa batuan besar di daerah yang luas, biasanya dikaitkan
dengan peristiwa bangunan gunung dalam sabuk orogenic . Batuan ini biasanya menunjukkan
band yang berbeda berbeda mineralogi dan warna, yang disebut foliation . Jenis lain utama
dari metamorfosis disebabkan ketika tubuh batuan datang ke dalam kontak dengan intrusi
batuan beku yang memanas ini batu negara sekitarnya. Ini kontak metamorfosis
menghasilkan sebuah batu yang diubah dan kembali mengkristal oleh panas yang ekstrim dari
magma dan / atau dengan penambahan cairan dari magma yang menambahkan bahan kimia
ke batuan sekitarnya ( metasomatism ). Setiap jenis yang sudah ada batuan dapat dimodifikasi
oleh proses metamorfosis.
4
o Transisi ke sedimen
Batuan yang tersingkap ke atmosfer yang tidak stabil dan bervariasi tunduk pada
proses pelapukan dan erosi . Pelapukan dan erosi memecahkan batu asli ke dalam fragmen
yang lebih kecil dan membawa pergi bahan terlarut. Bahan ini terfragmentasi terakumulasi
dan dimakamkan oleh bahan tambahan. Sementara butir individu pasir masih anggota dari
kelas batuan itu terbentuk dari, batu yang terdiri dari biji-bijian seperti menyatu bersama
adalah sedimen. Batuan sedimen dapat dibentuk dari lithification dari fragmen kecil terkubur
( klastik batuan sedimen), akumulasi dan lithification bahan yang dihasilkan oleh hidup
organisme ( biogenik batuan sedimen - fosil ), atau bahan kimia lithification diendapkan dari
larutan mineral bantalan karena evaporasi ( endapan batuan sedimen). Batuan klastik dapat
terbentuk dari fragmen rusak terpisah dari batuan yang lebih besar dari jenis apa pun, karena
proses seperti erosi atau dari bahan organik, seperti sisa-sisa tanaman. Biogenik dan endapan
batuan terbentuk dari pengendapan mineral dari bahan kimia terlarut dari semua jenis batuan
lainnya.
Berdasarkan gelombang seismic struktur internal bumi dapat dibedakan menjadi tiga
komponen utama,yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).
o Intibumi (core)
Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua
macam yaitu inti luar dan inti dalam.Inti luar berupa zatcair yang memiliki kedalaman 2900-
5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan
intidalamdipisahkanoleh Lehman Discontinuity.
Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis
meteorit logam yang terdiri dari besi dannikel. Atas dasar ini para ahli percaya bahwa inti
bumi tersusun oleh senyawa besi dannikel.
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium.Intidan mantel
dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity.Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas
yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah
bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.
Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak
membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer.Mantel atas bagian bawah yang bersifat
plastis atau semiplastis disebut sebagiasthenosfer.
o Kerakbumi (crust)
5
Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km.
Kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity.Kerak bumi dominan tersusun
oleh feldsfardan mineral silikatlainnya.Kerak bumi dibedakan menjadi duajenisyaitu :
Keraksamudra, tersusunoleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebutsima.
Ketebalankeraksamudraberkisarantara 5-15 km (Condie, 1982)denganberatjenis rata-
rata 3 gm/cc.
Keraksamudrabiasanyadisebutlapisanbasaltiskarenabatuanpenyusunnyaterutamaberko
mposisi basalt.
Batuan beku merupakan batuan penyusun kerak bumi yang berasal dari pembekuan
magma, Magma merupakan cairan silikat panas dan pijar bersidat obile dengan suhu
sekitar 1500 - 2500 C yang terdiri dari unsur O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, Na, K.
o Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur
holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah
membeku di dekat permukaan.
o Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi
terdiri dari massa kristal.
o Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur
holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies
yang lebih kecil dari tubuh batuan.
Granularitas
Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
o Fanerik/fanerokristalin
Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara
megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
¤ Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.
¤ Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 – 5 mm.
¤ Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 – 30 mm.
¤ Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.
o Afanitik
Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa
sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh
kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dapat dibedakan:
7
¤ Mikrokristalin, apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan
bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm.
¤ Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati
meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002
mm.
¤ Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.
Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan
secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
¤ Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
¤ Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
¤ Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
¤ Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.
¤ Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.
¤ Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang
lain.
¤ Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.
Inequigranular
8
Yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar.
Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa
berupa mineral atau gelas.
Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku,
pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan
batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :
Pluton atau Intrusi, terbentuk dalam lingkungan yang jauh di dalam perut bumi dalam kondisi
tekanan tinggi.
Bentuk intrusi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Bentuk Konkordan, adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur batuan
intrusi ini dengan batuan sekelilingnya sedemikian rupa sehingga batas/bidang
kontaknya sejajar dengan bidang perlapisan batuan sekelilingnya. Macamnya : sill,
laccolith, phacolith, lopolith.
Bentuk Diskordan, adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur yang
memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya. Macamnya : dike,
batolith, stock.
¤ Dike : Intrusi yang berbentuk tabular yang memotong lapisan batuan
sekitarnya.
¤ Batholith : intrusi yang tersingkap di permukaan, berukuran >100 km persegi,
bentuk takberaturan dan tidak diketahui dasarnya.
¤ Stock : intrusi mirip dengan batholith, dengan ukuran yang tersingkap di
permukaan <100 style="font-weight: bold;">Hypabisal, terbentuk pada
lingkungan yang tidak jauh dari permukaan bumi.
Berdasarkan kandungan senyawa kimia (kandungan silikanya) maka batuan beku dapat
dibagi menjadi :
9
Batuan beku Asam : apabila kandungan ( Silika ) SiO2 lebih dari 66%. Contohnya
adalah riolit.
Batuan beku Intermediate /Menengah : apabila kandungan ( Silika ) SiO2 antara 52%
- 66%. Contohnya adalah dasit.
Batuan beku Basa : apabila kandungan ( silika ) SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya
adalah andesit.
Batuan beku Ultrabasa : apabila kandungan ( Silika ) SiO2 kurang dari 45%.
Contohnya adalah basalt.
Menurut Whitford (1975), setiap peningkatan K2O dan SiO2 akan mengalami
perubahan seri magmatik mulai dari seri toleitik-calc alkaline sampai high k calc alkaline,
begitu pula akan mengalami perubahan jenis batuan mulai dari basalt, andesite basaltic,
andesite, sampai dacite.
Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu:
Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.
Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.
Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.
Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
Skoria /Scorious
Struktur vesikuler yang penyebarannya merata dengan lubang-lubang yang saling
berhubungan.dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
Amigdaloidal
Struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder,
biasanya mineral silikat atau karbonat.
Xenolitis
Struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk
dalam batuan yang mengintrusi.Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif),
sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint)
atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar
tiang), dan sheeting joint (kekar berlembar).
Joint Struktur
Merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur
tegak lurus arah aliran. hal ini disebabkan adanya kontraksi pada proses
pendinginannya.
Masif
yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan
adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam
dalam tubuh batuan beku.
Vesikuler
pada masa batuan terdapat lubang-lubang kecil yang berbentuk bulat atau elips
dengan penyebaran yang tidak merata. Lubang ini merupakan lubang bekas gas yang
11
terperangkap pada waktu magma membeku.
Macam-macam :
Batuan Beku
Batuan Beku Dalam
Pengertian batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk dari magma yang berada
dibawah permukaan bumi.Nama lain batuan beku dalam adalah batuan beku plutonik.
Ciri-ciri batuan beku dalam adalah permukaan kasar dan mengkristal.Contoh batuan
beku dalam adalah sienit, granit, diorit, grabo.
Granit Sienit
Obsidian Basalt
Batuan Sedimen
12
Pengertian batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari benda padat yang
mengalami erosi yang kemudian mengendap dan mengeras. Macam-macam batuan sedimen
adalah :
Stalaktit Stalagmit
13
metamorfosis.Contoh batu malihan thermal-pneumatolik adalah batu permata, batu zamrud
atau Emerald.
Zamrud – Emerald
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
14
Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
19
Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
Granularitas : fanerik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
batu - batu sejenis bahan yang berisi mineral, dalam geologi, adalah benda padat yang
tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid.Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan instrus iyaitu batuan
beku dalam dan bekuluar.
Strukturbatuanbekuada 4, yaitustrukturbantal, strukturvesikular, struturaliran, struktur
kekar.Beberapa jenis batuan beku antara lain batu, Diorit, Diabas, Basalt,
Dunit, perodit,Obsidian, Granit, Granodiorit, Sienit, AndsitdanZeolit dan lain sebagainya.