Anda di halaman 1dari 16

BATUAN DAN MINERAL

Dosen Pengampu : Ibu Lailatul Husna Br. Lubis S.Pd., M.Sc.

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Geofisika

NADIYAH AZZUHRIYYAH
NIM. 0705211044

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah Swt yang dengan kasih sayang dan rahmat-Nya,
kita dapat melanjutkan proses perkuliahan secara luar jaringan (luring) yang bertempat di
KAMPUS IV UINSU Tuntungan dengan keadaan sehat wal ‘afiat. Tak lupa pula, sholawat
berangkaikan salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang mengajak kita berpikir
dan termotivasi atas kemuliaan akhlaknya yang tak pernah padam dilalui arus zaman. Dan kepada
para fisikawan terdahulu, yang telah mendedikasikan waktunya untuk menempuh berbagai macam
penelitian yang pondasi peradaban bagi umat manusia dan umat Islam di kemudian hari.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, yaitu Ibu
Lailatul Husna Br. Lubis S.Pd., M.Sc yang telah bersedia membimbing dan mendiidk kami di mata
kuliah ini dalam pembelajaran mengenai ilmu geofisika. Semoga ilmu yang Ibu berikan dapat
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kami dan bagi orang lain yang kami bicarakan dengannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kami
memohon maaf apabila terdapat pemilihan, ejaan kata, dan pemahaman tulisan yang kurang tepat.
Kami berharap para pembaca sekalian, khususnya teman-teman kami agar kiranya dapat
memberikan kritik dan saran agar kami dapat menyempurnakan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.

Semoga makalah ini dapat memberikan dampak yang baik bagi para pembaca dan
khususnya bagi kami sendiri agar kedepannya dapat mendapatkan pemahaman yang baik sehingga
menjadi suatu pengamalan yang bermanfaat di dunia sains di kemudian hari. Demikianlah tutur
kata yang dapat kami sampaikan, kami ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Penulis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Batuan
Bumi merupakan proyektil yang terdiri dari besi dan nikel dengan kerak di permukaanya.
Planet diluar bumi pun memiliki komposisi struktur batuan yang sama, yang berawal dari temuan
berbagai jenis meteorit di ppermukaan bumi.

 Siderite atau meteteorit besi, terdiri dari campuran besi dan nikel.
 Siderolit, teridiri dari campuran besi-nikel dengan silikat-silikat berat seperti
olivine dan piroksen.
 Aerolit atau meteorit batu, terdiri dari silikat-slikat berat (olivine, piroksin) dan
mineral lainnya.(Harjono, 2015)

Magma merupakan asal mula dari terbentuknya semua batuan dan mineral. Suhu magma
dibagian teratas antara 700° C sampai 1200° C. Hal ini bisa diketahui bila terjadi letusan gunung
berapi yang mengeluarkan lava yang berasal dari dalam litosfer. Proses pembekuan yang terjadi di
dalam dapur magma, dimulai dari bagian atas ke arah bawah, sebab pendinginannya dimulai dari
bagian atas. Proses pembekuan magma ada beberapa taraf, yaitu.

 Taraf Magmatik (paragenesa), artinya batuan atau mineral membeku pada waktu
magma masih berwujud cairan yang panas dan liat.
 Taraf pneumatolitik dan pagmatik, yaitu batuan atau mineral membeku atau
mengkristal sewaktu berwujud uap magma yang panas.
 Taraf hidrotermal, artinya batuan dan minral membeku atau mengkristal sewaktu
berwujud cairan magma.

Di dalam dapur magma kristal yang terbentuk besar-besar. Selama terjadinya proses
kristalisasi di dalam dapur magma akan terjadi pelepasan gas dan gas ini akan berada di dalam
magma yang belum mengkristal yang disebut dengan magma sisa. Magma sisa dari proses
kristalisasi ini makin lama makin sedikit jumlahnya, sehingga tekanan gas nya selalu bertambah.
Akhirnya tekanan gas makin membesar, melebihi tekanan batuan yang ada di dalam dapur magma.
Gas tersebut akhirnya menerobos keluar, membawa serta magma, dan membentuk intrusi di dalam
kerak bumi di atas dapur magma. Atau juga membentuk ekstrusi lava dan vulkanik. Jadi
volkanisme adalah kelanjutan dari proses kristalisasi di dalam dapur magma.

2.1.1 Definisi Batuan

Batuan/Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut
komposisi mineral. Penjelasan ini dibuat dengan berdasarkan: Bagian luar bumi tertutupi oleh
daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi
karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka
banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah
kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.

Pengertian batuan yang dimaksun batuan adalah suatu benda tersusun dari muneral-mineral
yang sama atau tidak sama jenisnya. Mineral batuan tidaklah mesti besar atau kekar, akan tetapi
lumpur, liat dan pasir juga termasuk ke dalam istilah batuan. Batuan sebagai bagian dari pada kulit
bumi dapat digolongkan menjadi 3 bagian.

 Batuan beku (igneous rock) yaitu batuan langsung yang terjadi dari pembekuan magma.
 Batuan sedimen (sedimentary rock) yaitu batuan hasil pengendapan dari bahan
rombakan, pelarutan atau unsur organis.
 Batuan metamorfik (metamorphic rock) yaitu merupakan batuan hasil ubahan dari
batuan terdahulu karena pengaruh suhu da tekanan yang tinggi.

2.1.2 Siklus Batuan


Siklus batuan adalah konsep utama dalam geologi yang menggambarkan pergerakan dan
transformasi batuan di dalam kerak bumi melalui berbagai proses geologis. Siklus ini mencakup
tiga tahap utama:

1. Pembentukan Batuan (Formasi):

-Batu Beku (Igneous): Batuan beku terbentuk dari pendinginan magma atau lava. Jika terbentuk
di dalam bumi, itu disebut batuan beku intrusif. Jika terbentuk di permukaan, itu disebut batuan
beku ekstrusif. Contoh: granit, basal, dan andesit.

- Batu Sedimen (Sedimentary): Batuan sedimen terbentuk dari endapan partikel seperti pasir,
lumpur, dan kerikil, atau dari material organik yang terkumpul dan mengalami presipitasi kimia.
Proses sedimentasi meliputi pengendapan, kompaksi, dan pengikatan partikel. Contoh: batu pasir,
batu kapur, dan batu bara.

- Batu Metamorf (Metamorphic): Batuan metamorf terbentuk dari batuan yang telah mengalami
tekanan dan suhu tinggi, menyebabkan perubahan dalam mineral dan struktur batuan. Batuan
induk dapat menjadi batuan metamorf dari jenis yang sama (misalnya, batu pasir menjadi kwarsit)
atau jenis yang berbeda (misalnya, batuan beku menjadi batuan metamorf). Contoh: marmer,
amfibolit, dan lepidolit.

2. Siklus Transportasi dan Erosi:

Batuan yang terbentuk di permukaan bumi dapat mengalami erosi dan pelapukan karena
pengaruh cuaca, air, dan aktivitas organisme. Bagian dari batuan ini dapat tergerus, terpisah, dan
diangkut oleh air, angin, atau es.
3. Siklus Pengendapan dan Diagenesis:

Partikel yang terbawa dari proses erosi dapat mengendap dan membentuk lapisan baru dari
batuan sedimen. Selama proses ini, partikel-partikel tersebut dapat mengalami kompaksi
(penekanan) dan diagenesis (perubahan kimia dan fisik) untuk membentuk batuan sedimen yang
padat.

Selain tahapan utama ini, batuan-batuan dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
melalui proses geologis seperti peladangan, metamorfosis, atau leburan. Siklus ini adalah bagian
penting dari siklus material di bumi dan merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan
dan evolusi kerak bumi.

2.1.3 Jenis-Jenis Batuan yang Terdapat di Bumi

a. Batuan beku:

Menurut tempat membekunya magma dapat dibagi ke dalam batuan beku dalam (instrusive)
dan batuan beku luar (extrusive).Batuan beku dalam menurut tempat pembekuannya

 Batuan beku plutonik yakni batuan yang dihasilkan oleh magma yang membeku
ditempat yang dalam sekali di kulit bumi,
 Batuan beku hipobisal jika magma membeku pada kedalaman dibawah permukaan kulit
bumi dan dangkal,
 Batuan beku effusive jika magma yang membeku berada dipermukaan bumi (lava)

Selanjutnya beberapa bentuk batuan beku diantaranya:

 Batolit : plitonik berdimensi besar dengan bidang kontak yang meninjau keluar dan . dasar
yang tak pernah ditemukan, letaknya diperkirakan 3-8 km dari mika bumi. Umumnya
terbentuk pada jalur orogenetik (Bangka, Malaya dsb). Stock dan bass merupakan opofisa
dari batolit.
 Lakolit : hipo bisal yang berdimensi lebih kecil, konkordan dengan dasar rata dan tetap
cembung, letaknya lebih dekat dengan permukaan bumi ± 1-3 km.
 Sill : konkordan dengan bentuk tipis tapi luas. Kadang-kadang hanya beberapa dm dan
panjangnya beberapa ratus meter, terletak mendatar berupa lembaran diantara dua lapisan
sedimen.
 Dike : diskordan, tipis dan luas. Letaknya dekat atau sampai dipermukaan bumi. Menyusup
diantara dua batuan berupa celah tegak atau miring. Lebarnya bisa puluhan meter dan
panjangnya beberapa km.
 Diatrema : umumnya memanjang, terbentuk silindris dan membeku pada cerobong.

a.1 Batuan Beku Luar

Berdasarkan struktur, lava yang terbentuk dapat dibagi kedalam :

 Lava blok (bongkah) yaitu lava yang mempunyai permukaan kasar terdiri dari berbagai
ukuran.
 Lava tali adalah lava yang permukaannya licin berkerut-kerut, kadang-kadang mirip
bentuk tali.
 Lava berstruktur bantal berbentukgumpalan-gumpalan lonjong dengan retakan radier
dengan permukaan licin juga berlubang-lubang (vesikuler).

Tentang macam-macam batuan beku luar ini beberapa ahli telah menulis, misalnya
Hamblin dan Howard (1971) dan Soetoto (1981) menyebutkan contoh-contoh batuan beku luar
adalah :

 Obsidian : merupakan gelas fulkanikyang masif, berwarna cerah dan mengkilap jika
banyak magnetik sedang mineral lainnya hitam, kadang-kadang kuning, merah atau coklat
karena magnetik dan hematit.
 Pumice : berupa gelas vulkanik yang sangat porous berstruktur pumiceous.
 Tuff : merupakan fragmen gunung berapi dengan ukuran butir kurang dari seperempat inci.
 Vulcanic brecia : fragmen yang berbentuk runcing, dengan ukuran seperempat sampai dua
inci.
 Agglomerates : berupa bongkah-bongkah vulcanic yang runcing maupun bulat berukuran
kurang dari dua inci.

b. Batuan Sedimen
Sedimen Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya penyatuan dan
pembatuan dari hancuran batuan-batuan sebelumnya (litifikasi). Kebanyakan batuan sedimen hasil
dari proses pelapukan dan erosi dari batuan sebelumnya dan sebagian kecil merupakan timbunan
dari bahan-bahan organis, abu vulkanis, meteroit dan mineral-mineral yang terbawa air. Proses
pembentukan batuan sedimen sebagai berikut:

1) pelapukan fisika dan kimia dari bahan induk,

2) transportasi hasil-hasil pelapukan oleh air, es, angin ataupun gravitasi,

3) deposisi bahan tersebut pada basin sedimen, dan

4) pemadatan dan sementasi menjadi batuan yang padat

Dilihat dari cara dan tempat pengendapan itu berada maka dibedakan:

1. Mornil sediments, dibagi kedalam: - ferrigen : sedimen dilautkan yang berasal dari hasil
pelapukan dan transportasi daratan. - pelagie : sedimen dilautkan yang bersal dari organisme
yang sudah mati dilaut.

2. Costal sediment : pengendapan yang terdapat dipantai yang terbentuk dari campurandaratan
maupun lautan, mengendap berupa delta, lagoria dan esturia

3. Fluvial sediment : pengendapan air di sungai oleh aliran air sungai. Disini akan terbentuk
endapan aluvium (alluvial fan)

4. Aeolian sediment : pengendapan didarat oleh angin terutama di gurun-gurun

5. Lacustrine sediment : pengendapan di danau

c. Batuan metamorfik

Merupakan batuan yang terbentuk akibat alterasi fisik dan kimia dari batua yang keras yang
berubah dalam hal tekstur, struktur dan komposisi mineral yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan. Macam-macam Metamofisme.

1. Metamorfise termal/kontak, terjadi pada zone-zone kontak dengan tubuh magma, intrusi
maupun ekstrusi dengan tekanan 1000-3000 atmosfir dan suhu 300°- 800° C.
2. Metamorfisme dinamik : terjadi pada zone-zone yang mengalami dislokasi intensif ditempat-
tempat yang sempit, misalnya sesar/patahan.

3. Metamorfise regional: terjadi pada zone yang sangat luas akibat gerak-gerak orogenesa
(pembentukan pegunungan)

2.1.4 Karakteristik Batuan

Karakteristik batuan mencakup berbagai aspek yang mencirikan sifat fisik, kimia, dan
struktural dari suatu bahan batuan. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari batuan:

1. Komposisi Mineral : Batuan terbentuk dari satu atau lebih mineral. Komposisi mineral dalam
sebuah batuan dapat bervariasi, dan ini mempengaruhi sifat-sifatnya.

2. Tekstur: Tekstur mengacu pada cara mineral-mineral dalam sebuah batuan tersusun atau
terdistribusi. Contohnya, tekstur butiran halus (afanitik) menunjukkan butiran mineral yang sangat
kecil dan sulit untuk terlihat, sementara tekstur butiran kasar (faneritik) menunjukkan butiran yang
besar dan mudah terlihat.

3. Warna: Warna merupakan karakteristik yang mudah diamati dari sebuah batuan. Namun, perlu
diingat bahwa warna bisa bervariasi dalam spektrum yang luas, bahkan pada batuan dengan
komposisi yang serupa.

4. Kilap: Kilap mengacu pada kemampuan permukaan batuan untuk memantulkan cahaya. Batuan
dapat memiliki kilap yang mengkilap (seperti kriolit) atau yang tidak mengkilap (seperti piroksen).

5. Kekerasan: Kekerasan adalah sifat fisik yang mengukur seberapa tahan batuan terhadap
penetrasi atau goresan. Skala kekerasan Mohs digunakan untuk mengukur kekerasan mineral.

6. Fraktur dan Patahan: Fraktur mengacu pada cara batuan pecah ketika terkena tekanan atau gaya,
sementara patahan mengacu pada permukaan pecah pada batuan.

7. Kepadatan: Kepadatan adalah ukuran seberapa padat atau berat batuan dalam satu volume
tertentu.

8. Porositas: Porositas mengacu pada ruang terbuka atau "pori-pori" dalam struktur batuan. Ini
dapat mempengaruhi kemampuan batuan untuk menahan air atau minyak.
9. Kekuatan: Kekuatan adalah sifat yang mengukur seberapa tahan batuan terhadap tekanan,
tarikan, atau gaya lainnya.

10.Permeabilitas: Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk memungkinkan air atau fluida
lainnya untuk mengalir melalui pori-pori atau celah di dalamnya.

11. Asal Usul dan Proses Pembentukan: Mengetahui bagaimana suatu batuan terbentuk, apakah
melalui pendinginan magma, sedimentasi, atau metamorfosis, merupakan karakteristik penting.

12. Usia: Usia batuan dapat diidentifikasi melalui metode radiometrik untuk membantu dalam
memahami sejarah geologis suatu wilayah.

Penting untuk diingat bahwa karakteristik batuan dapat bervariasi secara signifikan
tergantung pada jenis dan proses pembentukannya. Oleh karena itu, identifikasi dan pemahaman
karakteristik batuan penting dalam studi geologi dan dalam aplikasi praktis seperti konstruksi dan
pengeboran.

2.1.5 Pemanfaatan Batuan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Batu dan mineral memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan batuan dalam berbagai aspek kehidupan..

1. Konstruksi Bangunan

- Granit, Marmer, dan Batu Kapur: Digunakan dalam konstruksi untuk membuat lantai, dinding,
countertop, dan elemen dekoratif lainnya.

2. Pembangkit Energi

- Batu Bara: Digunakan sebagai sumber energi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara.

3. Industri Logam:

- Bauksit: Sumber utama aluminium.

- Besi: Diekstraksi dari bijih besi dan digunakan dalam produksi baja.

4. Pertanian:
- Gipsum: Digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan memperbaiki pertumbuhan
tanaman.

5. Industri Kimia:

- Belerang: Digunakan dalam pembuatan bahan kimia dan farmasi.

- Soda Abu: Digunakan dalam pembuatan sabun dan deterjen.

6. Industri Elektronik:

- Pasir Silika: Digunakan dalam pembuatan semikonduktor dan kaca.

7. Perhiasan dan Logam Mulia:

- Berbagai Jenis Batu Mulia: Digunakan dalam pembuatan perhiasan dan benda seni berharga.

8. Pengolahan Makanan dan Minuman:

- Garam: Bahan penting dalam pengolahan makanan.

- Batu Kapur: Digunakan dalam produksi gula, tepung, dan banyak produk makanan.

9. Kosmetik dan Farmasi:

- Talc: Digunakan dalam pembuatan bedak dan produk kosmetik lainnya.

- Bentonit: Digunakan dalam produk perawatan kulit dan kosmetik.

10. Transportasi:

- Aspal: Digunakan dalam konstruksi dan perbaikan jalan.

11. Pengelolaan Limbah:

- Zeolit: Digunakan dalam pengolahan air limbah dan penghilangan ion logam berat.

12. Pengobatan dan Kesehatan:

- Marmer Medis: Digunakan dalam produksi obat-obatan dan peralatan medis.

13. Teknologi Informasi:

- Kuarsa: Digunakan dalam pembuatan komponen elektronik seperti chip.


14. Pengolahan Air dan Limbah Cair:

- Zeolit dan Batuan Vulkanik: Digunakan sebagai agen penjernih dan penyerap dalam
pengolahan air minum dan limbah.

15. Bahan Hiasan dan Dekoratif:

- Berbagai Jenis Batu Alam: Digunakan dalam seni, arsitektur, dan dekorasi rumah.

Batu dan mineral memainkan peran kunci dalam industri, pertanian, kesehatan, teknologi,
dan banyak aspek kehidupan sehari-hari lainnya. Dengan penggunaan yang bijak, kita dapat
memastikan keberlanjutan sumber daya ini untuk generasi mendatang.2.2 Mineral

2.2.1 Definisi Mineral

Mineral adalah unsur anorganik pembentukan batu-batuan. Ada berbagai jenis mineral,
pembedanya berdasarkan kilap, keras, warna,warna gores, ira (belahan), pecahan dan berat
jenisnya. Sebagian besar batuan mengandung dua atau tiga mineral, tetapi ada beberapa yang
mengandung hanya beberapa macam saja. nama dan sifat kelompok batuan ditentukan oleh
kandungan dan proporsi mineralnya. Karena setiap kelompok mineral berkaitan dengan jenis
khusus batuan, maka sifat ini sangat memudahkan ahli geologi dalam mengenali batuan.

2.2.2 Jenis-Jenis Mineral yang Terdapat di Bumi

Ada berbagai jenis material yang terdapat di bumi. Material-material ini meliputi mineral,
batuan, bahan organik, dan bahan-bahan lainnya. Berikut adalah beberapa jenis material yang
umum dijumpai di bumi:

1. Mineral:

 Kuarsa: Salah satu mineral terbanyak di kerak bumi, digunakan dalam pembuatan kaca,
keramik, dan elektronik.
 Feldspar: Digunakan dalam pembuatan keramik, kaca, dan batu hias.
 Hematit: Sumber utama besi dalam industri metalurgi
 Kalium Feldspar: Digunakan dalam industri keramik dan produksi pupuk.
2. Batuan

 Granit: Digunakan dalam konstruksi bangunan dan pembuatan lantai, dinding, dan
countertops.
 Batu Kapur: Digunakan untuk pembuatan semen, plester, dan bahan konstruksi lainnya.
 Batuan Pasirstone: Digunakan sebagai bahan dasar untuk jalan dan bangunan.
 Marmer: Digunakan dalam pembuatan patung, monumen, dan lantai mewah.
 Batu Bara: Digunakan sebagai sumber energi utama di seluruh dunia.

3. Bahan Organik

 Bahan Bakar Fosil (Minyak Bumi, Gas Alam, Batu Bara): Digunakan sebagai sumber
utama energi.
 Biomassa: Digunakan dalam produksi energi terbarukan dan bahan bakar.
 Kayu: Digunakan dalam konstruksi, pembuatan kertas, dan banyak produk lainnya.

4. Material yang Terkait dengan Air

 Air: Sumber kehidupan, digunakan untuk minum, pertanian, dan industry


 Es: Digunakan dalam pendinginan dan banyak aplikasi industri.

5. Logam dan Logam Tanah Jarang:

 Besi: Digunakan dalam pembuatan baja, mesin, dan berbagai produk logam.
 Aluminium: Digunakan dalam konstruksi, industri otomotif, dan kemasan.
 Emas, Perak, dan Tembaga: Digunakan dalam perhiasan, elektronik, dan industri lainnya.
 Logam Tanah Jarang (Misalnya: Neodymium, Cerium): Digunakan dalam industri
teknologi tinggi seperti elektronik dan pembuatan baterai.

6. Bahan Kimia dan Mineral Langka:

 Fosfat: Digunakan dalam pembuatan pupuk dan bahan kimia pertanian.


 Diamon, Beril, Rubi, Safir, dan Lain-lain: Digunakan sebagai batu permata dan dalam
industri perhiasan.
7. Bahan Baku untuk Industri Kimia:

 Silikon: Digunakan dalam produksi komponen semikonduktor dan industri elektronik.

8. Material Bangunan Khusus dan Industri Berat:

 Bentonit: Digunakan dalam industri pengeboran minyak dan gas serta dalam pembuatan
kertas dan cat.
 Gipsum: Digunakan dalam industri konstruksi dan sebagai bahan kimia dalam berbagai
aplikasi.

Setiap jenis material memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan
industri. Penting untuk memahami sumber daya alam ini dan mengelolanya secara berkelanjutan
untuk memastikan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.

2.2.3 Pemanfaatan Mineral dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mineral memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan dalam
berbagai industri dan aplikasi. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan mineral dalam
kehidupan sehari-hari:

1. Bahan Bangunan:

 Kuarsa, Feldspar, dan Batu Kapu: Digunakan dalam produksi kaca, keramik, dan beton.
 Batu Kapur dan Gips: Digunakan dalam pembuatan semen dan plester.

2. Industri Elektronik:

 Silikon: Digunakan dalam produksi komponen semikonduktor, transistor, dan chip


terpadu.

3. Peralatan Rumah Tangga:

 Aluminium: Digunakan dalam pembuatan panci, kaleng, dan peralatan dapur lainnya.
 Besi: Digunakan dalam pembuatan alat dapur, peralatan rumah tangga, dan konstruksi.
 Nikel: Digunakan dalam pembuatan kran, kunci, dan peralatan rumah tangga lainnya.
4. Kendaraan dan Transportasi:

 Besi dan Alumunium: Digunakan dalam produksi mobil, kereta api, dan pesawat terbang.
 Besi, Tembaga, dan Aluminium: Digunakan dalam pembuatan sepeda motor, mobil, dan
pesawat terbang.

5. Perhiasan dan Logam Mulia

 Emas, Perak, Berlian, dan Batu Permata Lainnya: Digunakan dalam pembuatan perhiasan
dan barang-barang mewah.

6. Industri Listrik

 Batu Bara, Gas Alam, dan Minyak Bumi: Digunakan sebagai bahan bakar untuk
pembangkit listrik.
 Tembaga dan Aluminium: Digunakan dalam produksi kabel listrik dan transformator.

7. Kesehatan dan Kedokteran:

 Berbagai Jenis Mineral: Digunakan dalam produksi obat-obatan dan suplemen gizi.
 Kalsium dan Fosfat: Penting untuk kesehatan tulang dan gigi.

8. Industri Kimia:

 Sodium, Kalium, Kalsium, dll.: Digunakan dalam produksi bahan kimia, deterjen, dan
garam meja.

9. Industri Makanan dan Minuman:

 Garam: Digunakan sebagai bumbu dalam makanan dan pengawet dalam pengolahan
makanan.
 Kalium: Digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan nutrisi.

10. Pertanian:

 Fosfat: Digunakan dalam pupuk fosfat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

11. Pembuatan Kertas


 Kalsium Karbonat dan Serat Selulosa: Digunakan dalam produksi kertas.

12. Kosmetik dan Perawatan Pribadi

 Talcum Powder (Talk): Digunakan dalam produk bedak dan kosmetik.

Pemanfaatan mineral ini hanya mencakup sebagian kecil dari berbagai aplikasi yang ada.
Mineral memiliki peran penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia dan industri
modern, sehingga pengelolaan dan eksploitasi yang bijak sangat penting untuk memastikan
keberlanjutan sumber daya alam ini.

Anda mungkin juga menyukai