Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GEOGRAFI

PENELITIAN BATUAN BEKU, SEDIMEN DAN METAMORF

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Rossa Sintia Dewi
2. Herma Densi
3. Melsa Julia Mufida C. K.
4. Repa Lina
5. Wanda Aditya Pratama

Guru Mata Pelajaran:


Sahrizal Efendi, S.Pd

SMA NEGERI 3 SELUMA


TAHUN PELAJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat

dan Hidayah sehingga penulis dapat menampungkan penyusunan makalah ini.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin penulis upayakan dan di dukung bantuan

berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.untuk itu

penulis tidak lupa mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

terdapat kekurangan baik dari penyusunan bahasa dan lainnya. oleh karena itu,

dengan lapang dada penulis membuka selebar lebarnya pintu bagipara pembaca yang

ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat

diambil manfaatnya.

06 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................4
Rumusan Masalah....................................................................................................4
Tujuan......................................................................................................................4
Manfaat.....................................................................................................................4
BAB II .....................................................................................................................5
PEMBAHASAN
A. Pengertian Batuan...............................................................................................5
B. Jenis-Jenis Batuan.................................................................................................5
1. Batuan Beku....................................................................................................5
2. Batuan Sedimen...............................................................................................8
3. Batuan Metamorf.............................................................................................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................14
Kesimpulan..............................................................................................................14
Saran .......................................................................................................................14
DAFTAR PUSATAKA..............................................................................................15
Lampiran ..................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya,
diantaranya batuan. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral,
batuan penyusun kerak bumi. Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan
menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-
beda dan bisa membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma
akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan sedimen dapat terbentuk
karena proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses
kimiawi dan organis serta proses penguapan atau evaporasi. Batuan metamorf
terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian
mengalami peningkatan temperatur yang cukup tinggi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari batuan?
2. Apa saja jenis batuan yang terdapat di bumi?
3. Bagaimana proses pembentukan batuan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari batuan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya batuan.

D. MANFAAT
1. Memberikan wawasan kepada siswa mengenai batuan.
2. Sebagai pengetahuan dan sumber informasi mengenai pengertian, jenis-jenis,
serta proses terbentuknya batuan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BATUAN
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), batuan adalah mineral atau
paduan mineral yang membentuk bagian utama dari kerak bumi. Definisi lain
mengenai batuan ini adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral
yang sudah dalam membeku atau keras. Tidak hanya itu saja, batuan merupakan salah
satu elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik, yang mana
melalui proses pelapukan dapat menghasilkan tanah.

B. JENIS-JENIS BATUAN
1. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.
Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena
membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu
berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas
mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah
patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa
gunung api dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh
didalam bumi.
Berdasarkan letak kejadiannya (Mulyo 2008:81) membagi batuan ini
menjadi tiga.
 Batuan beku dalam (plutonik)
Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah permukaan
bumi, yaitu pada kedalaman 15-50 km.Karena tempat pembekuannya dekat
dengan astenosfer, pendinginan magmanya sangat lambat sehingga
menghasilkan batuan yang berukuran besar dengan tekstur holokristalin,
yaitu semua komposisi batuan disusun oleh kristal yang sempurna.

5
Contoh batuan beku dalam adalah batu granit, diorite, gabbro, dan peridodit.
 Batuan Beku Korok/Gang (Hypabisal)
Dinamakan batuan beku korok/gang karena lokasi terjadinya pembekuan
magma adalah di sela-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diatrema
(saluran magma) yang sedang naik di lapisan kerak bumi.
Contoh batuan beku gang adalah porfiri granit dan porfiri gabro
 Batuan Beku Luar (Efusif)
Batuan beku luar atau disebut juga batu lelehan adalah batuan beku yang
terbentuk di permukaan Bumi. Magma yang keluar Bumi mengalami proses
pendinginan dan pembekuan sangat cepat sehingga tidak menghasilkan
krital-kristal betuan. Contoh batuan beku luar adalah riolit dan basalt.
Berikut ini penjelasan berbagai jenis batuan beku :
 Batu Andesit

Proses terbentuk : Berasal dari lelehan lava gunung merapi yang


meletus, terbentuk ketika temperatur lava 1,100 derajat Celcius. Batuan ini
merupakan jenis batuan beku luar yang dapat digunakan menjadi cobek,
lumping jamu, dan punden berundak.

 Batu Riolit

Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur


holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral

6
sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran
dalam bentuk retas, sill, dan aliran.

 Batu Felsite

Felsite digunakan untuk menyebut jenis batuan beku ekstrusif yang


mempunyai warna terang. Terdiri dari mineral kuarsa berupa butiran halus,
tapi tidak berkaca. Karakteristik bentuknya biasanya batu ini mempunyai
bentuk rhyolite serta ada tanda-tanda bentuk aliran.
 Batu Dasit

Magma dasit umumnya berkembang di zona subduksi yaitu di lempeng


samudera yang relatif muda yang menunjam di bawah lempeng benua. Saat
lempeng samudera turun ke mantel bumi, ia akan mengalami melting
(pencairan) parsial bersamaan dengan pembebasan air magma yang juga
memfasilitasi melting batuan di sekitarnya.
 Batu Diabas

7
Diabas atau (dolerite) merupakan kelompok batuan beku yang
memiliki warna gelap. Diabas sebagian besar terbentuk pada intrusi dangkal
dan memiliki komposisi basaltik. Diabas terdiri dari mineral feldspar
plagioklas (kebanyakan labradorit) dan piroksen (augit).

2. Batuan Sedimen

Butir-butir batuan berasal dari berbagai macam batuan yang mengalami


pelapukan.Semua batu yang terdapat di permukaan bumi akan mengalami
pelapukan. Material hasil pelapukan selanjutnya tererosi, kemudian tertranspor
dan diendapkan kembali. Material yang diendapkan dari proses ini akan
mengalami litifikasi, yaitu mengeras menjadi batuan, yang disebut dengan batuan
sedimen (Mulyo, 2008 :83).

Batuan sedimen dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Batuan sedimen
adalah batuan yang terbentuk melalui proses pengendapan (sedimentasi).

 Batuan Sedimen Klasik


Batuan Sedimen Klasik merupakan batuan sedimen yang berasal dari
campuran hancuran batuan beku.
 Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan Sedimen Kimiawi merupakan batuan sedimen yang berasal dari
endapan hasil pelarutan.
 BatuanSedimen Organik
Batuan sedimen Organik merupakan batuan sedimen yang berasal dari
endapan sisa hewan dan tumbuhan laut.

 Batu Gamping Merah

8
Gamping berwarna merah. Singkapan yang merupakan endapan laut
dalam ini berlapis hampir vertikal membentuk puncak-puncak punggungan yang
sempit. Ditemukan di karangsambung, Kebumen.

 Batu Arkose

Arkose umumnya terbentuk dari pelapukan batuan beku atau metamorf


yang kaya feldspar , paling sering granit, batuan , yang terutama terdiri dari
kuarsa dan feldspar (disebut ' grus ' sebagai pasir). Sedimen ini harus
diendapkan dengan cepat dan/atau di lingkungan yang dingin atau gersang
sehingga feldspar tidak mengalami pelapukan dan dekomposisi kimia yang
signifikan; oleh karena itu arkose ditetapkan sebagai batuan sedimen yang
belum matang secara tekstur .
 Batu Pasir (Sandstone)

Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang sebagian besar terdiri
dari puing-puing pelapukan ukuran pasir (1/16 hingga 2 milimeter). Lingkungan

9
tempat pasir dalam jumlah besar dapat terakumulasi meliputi pantai, gurun,
dataran banjir, dan delta.
 Batu Konglomerat

konglomerat terbentuk dari pertikel kecil yang membentuk


sedimentasi. Konglomerat bertekstur kasar, dan berbentuk besar. Rata- rata
berukuran lebih dari 2mm. Batu konglomerat terdiri dari materi sedimen yang
halus dan kasar. Materi itu berupa pasir halus dan kerikil yang mengendap.
 Batu Pasir Besi

Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur
dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar,
ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit,
titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah
bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit.
Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik
volkanik. Ditemukan di sungai luk ulo, Kebumen.

3. Batuan Malihan (Metamorf)


Batuan malihan (metamorf) merupakan batuan yang mengalami perubahan fisik
maupun kimiawi. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh suhu yang tinggi, tekanan
yang kuat, dan waktu yang lama.

10
Berdasarkan proses pembentukannya, Mulyo (2008: 89) mengkategorikan batuhan
malihan (metamorf) dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

 Metamorfisma Thermal (Kotak)


Terjadi karena perubahan suhu yang tinggi karena adanya aktivitas magma.
 Metamorfisma Dinamo
Terjadi akibat pengaruh tekanan kuat dalam waktu yang lama.
 Metamorfisma Dinamo Thermal (Regional)
Terjadi akibat penambahan tekanan dan kenaikan temperatur.

 Batu Milonit

Batuan milonit merupakan salah satu batuan metamorf yang mengandung


banyak sekali mineral kompak. Dimana batuan milonit ini terkristalisasi secara
dinamis mengikuti mineral pembawa zat pembentukan batuan metamorf. Untuk
warna dari batuan ini yaitu abu-abu, coklat, kehitaman, dan juga agak kebiru-biruan.
Batuan milonit ini mempunyai struktur yang tidak berfoliasi.
 Batu Filit

Batuan filit ini adalah salah satu jenis batuan metamorf yang biasanya terdiri
dari kuarsa, sericite mica, dan juga klorit. Dimana batuan filit ini berasal dari lanjutan
proses peralihan dari batuan Slate. Sebab, asal batuan filit berasal dari batuan slate,
maka dari itu material utama pembentukan batuan filit yaitu batuan shale. Adapun
warna dari batuan filit yaitu perak, merah, putih, ungu, coklat, dan juga kehijauan.
Untuk ukuran butir batuan filit lebih cenderung halus daripada batuan slate

11
 Batu Sekis

Batuan sekis merupakan batuan metamorf yang berasal dari batuan basalt.
Batuan sekis berwarna hitam, kehijauan, keunguan, kecoklatan, kemerahan,
kekuningan, dan keemasan. Ukuran butir dari batuan sekis ini berukuran menengah.
Komposisi yang terkandung dalam batuan sekis yaitu mika dan granit.
Batuan sekis memiliki struktur yang borfoliasi. Suhu dan tekanan ketika
membentuk batuan sekis ini adalah tinggi. Batuan sekis memiliki ciri khas atau
karakteristik yang bergelombang dan kadang-kadang terdapat Kristal garnet. Batuan
sekis digunakan untuk bahan konstruksi bangunan.

 Batu Kuarsit

Batuan ini dapat terbentuk ketika batu pasir yang kaya kuarsa diubah oleh
panas, tekanan, dan aktivitas kimia akibat proses metamorfosis.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pengkristalan butiran pasir bersamaan dengan
semen silikanya. Proses ini selanjunya menghasilkan ikatan yang sangat kuat antar
butir kuarsa tersebut. Kuarsit dengan struktur kristal yang demikian membuatnya
menjadi keras, kuat, dan menjadi semakin resisiten. Inilah salah satu karakteristik
utama yang membedakan batu kuarsit dengan batu pasir.
 Batu Gneiss

12
Batuan gneiss merupakan batuan yang berasal atau bermetamorfosis dari
sebuah batuan beku yang ada di dalam temperatur suhu serta tekanan tinggi.
Biasanya, batuan gneiss ini mempunyai warna seperti hitam, abu-abu, kecoklatan,
perak, biru, kehijauan, dan juga kekuningan. Untuk ukuran butir batu gneiss ini
cenderung medium atau menengah dan memiliki struktur berfoliasi. Sementara
komposisi yang ada di batuan gneiss ini merupakan kuarsa dan feldspar.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Batuan adalah mineral atau paduan mineral yang membentuk bagian utama dari
kerak bumi.
2. Terdapat tiga jenis batuan penyusun litosfer, yakni batuan beku, batuan sedimen
dan batuan malihan (metamorf).
3. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.
4. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk melalui proses pengendapan
(sedimentasi).
5. Batuan malihan (metamorf) merupakan batuan yang mengalami perubahan fisik
maupun kimiawi.
6. Batuan yang paling banyak kami temukan pada aliran sungai adalah batuan
sedimen.

B. Saran
1. Untuk kedepannya setiap siswa wajib lebih memperhatikan pembina yang sedang
menjelaskan.
2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan peralatan-peralatan
seperti kaca pembesar atau yang lainnya untuk lebih memahami tekstur dan
bentuk dari batu tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://g.co/kgs/dqBQxS
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6520198/contoh-batuan-beku-beserta-pengertian-
dan-jenisnya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batuan_metamorf
https://hokageunlam69.wordpress.com/2015/05/29/contoh-contoh-batuan-beku-sedimen-dan-
metamorf/

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai