Disusun Oleh :
Pertama tama kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho allah SWT.
Karena tanpanya kami tidak dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun tema dari makalah ini adalah proses pembentukkan dan jenis batuan.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah penegetahuan dan pengalaman
untuk pembaca.
Kami membuat makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang
perlu di perbaiki dan di kritik,maka dari itu kami mohon maaf atas segala kekuranga dan
kesalahan kata yang ada di dalam makalah ini.
DAFTAR ISI
daur batuan berdasarkan proses pembentukannya dapat dikelompokkan sebagai batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf (malihan).
1) Batuan beku
a. Pengertian
Apa itu batuan beku? Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari
magma yang mengalami pembekuan. Batuan beku ini juga disebut dengan batuan
ignesius. Magma yang membeku ini merupakan magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, yang terjadi baik di bawah
permukaan sebagai jenis batuan intrusif atau plutonik, maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif atau vulkanik.
b. Proses Terbentuknya Batuan Beku
Pembahasan selanjutnya kita akan membicarakan mengenai proses terbentuknya
batuan beku. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa batuan beku ini
terbentuk oleh magma yang ada di dalam perut bumi. Namun kita juga perlu
mengetahui proses terjadinya dari magma hingga menjadi bentuk batuan. Batuan
beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau mengalami
pembekuan. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan
yang sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi.
Secara umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari
kenaikan temperatur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi.
Selanjutnya untuk proses pembentukan batuan beku ini juga terkadang tergantung
pada jenis batuan bekunya masing- masing. Beberapa jenis batuan beku dan
proses pembentukannya antara lain:
- Deep seated Rock, yakni batuan beku yang terbentuk jauh di dalam
lapisan atmosfer bumi. Deep seated rock ini disebut juga dengan
batuan plutonik. Batuan plutonik ini merupakan batuan beku yang
proses terbentuknya atau proses terjadinya ada di dalam dapur
magma.
Batuan beku asam. Batuan beku asam merupakan jenis batuan beku yang
kandungan SiO2nya lebih dari 66%. Contoh dari batuan ini adalah riolit.
Batuan beku intermediate. Batuan beku intermediate merupakan batuan
beku yang kandungan SiO2nya antara 52% hingga 66%. Contoh dari
batuan ini adalah dasit. Batuan beku basa. Batuan beku basa merupakan
jenis batuan beku yang kandungan SiO2nya antara 45% hingga 52%.
Contoh dari batuan ini adalah andesit. Batuan beku ultra basa. Batuan beku
ultra basa merupakan jenis batuan beku yang kandungan SiO2 nya kurang
dari 45%. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu basalt.
Itulah klasifikasi jenis- jenis batuan yang dilihat berdasarkan kandungan
SiO2nya. Yakni dilihat dari banyaknya kadar SiO2 yang terkadung di
dalamnya.
Selanjutnya adalah jenis- jenis batuan beku yang dilihat dari indeks warna
batuan itu sendiri. Jika dilihat dari klasifikasi sudut ini, batuan beku
dibedakan menjadi 3 hingga 4 macam. Mengapa 3 hingga 4 macam?
Karena ada beberapa pendapat dari para ahli yang menyatakan jenis- jenis
dari batuan beku berdasarkan indeks warnanya ini.
a. Pendapat pertama dari S.J. Shand (1943) – yang menyatakan bahwa
batuan beku dilihat dari indeks warnanya dibedakan menjadi 3 jenis,
yakni:
Leucoctaris rock, yakni batuan beku yang mengandung kadar mineral
mafik kurang dari 30%.
Mesococtik rock, yakni batuan beku yang mengandung kadar mineral
mafik sebanyak 30% hingga 60%.
Melanocractik rock, yani batuan beku yang mengandung kadar mineral
mafik lebih dari 60%.
Itulah lasifikasi betuan beku berdasarkan indeks warna yang dipaparkan
menurut S.J. Shand. Selanjutnya adalah pendapat dari S.J. Ellis (1984).
b. Pendapat kedua dari S.J. Ellis – Berbeda dengan pendapat sebelumnya,
S.J. Ellis mengklasifikasikan batuan beku menurut indeks warna ini
menjadi 4 macam, yakni:
Holofelsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna kurang
dari 10%.
Felsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna antara 10%
hingga 40%.
Mafelsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna antara
40% hingga 70%.
Mafik, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna lebih dari
70%.
Itulah beberapa klasifikasi atau jenis- jenis batuan beku jika dilihat dari
berbagai aspek atau sisi. Jenis batuan beku ini memang ada banyak namun
semua jenis batuan beku ini pastilah mempunyai karakteristiknya sendiri-
sendiri.
1. Batu Obsidian
Batu obsidian merupakan salah satu jenis batuan beku. Batu obsidian ini juga
disebut sebagai batu kaca. Batu obsidian ini memiliki warna hitam ataupun
cokelat tua. Batu obsidian ini memiliki permukaan yang halus dan juga
mengkilap. Batu obsidian ini banyak dimanfaatkan sebagai alat pemotong dan
juga mata. Proses terjadinya batu obsidian ini berasal dari magma yang membeku
dengan cepat di atas permukaan bumi. Karena proses terbentuknya ini yang
berada di luar permukaan bumi, maka batu obsidian ini seringkali disebut sebagai
salah satu jenis batuan beku luar atau batuan beku efusit.
2. Batu Granit
Batu granit juga merupakan salah satu jenis batuan beku. Batu granit terbentuk
atas butiran- butiran yang kasar yang semi berwarna- warni. Disebut semi
berwarna warni karena jenis batu ini memiliki warna yang berbeda- beda ada yang
berwarna putih dan ada juga yang berwarna keabu- abuan. Batu ini merupakan
jenis batu yang sering digunakan untuk bahan bangunan atau sering digunakan
untuk membangun sebuah gedung. Jenis batuan ini terbentuk karena adanya
magma yang membeku yang prosesnya terjadi di dalam kerak bumi. Proses
pembekuan ini berlangsung secara perahan- lahan dan dalam waktu yang cukup
lama. Maka dari itu jenis batuan ini termasuk ke dalam jenis batuan beku dalam.
3. Batu Basal
Salah satu jenis lain dari batuan beku adalah batu Basal. Batu basal ini sering
disebut juga sebagai batu lava. Batu lava atau basal ini memiliki warna hijau
keabu- abuan dan terdiri dari butiran- butiran kecil atau berbentuk butiran- butiran
kecil. Batu ini juga merupakan salah satu jenis batuan yang sering digunakan
untuk membuat bahan bangunan. Proses terbentuknya batu ini berasal dari magma
yang membeku di bawah lapisan kerak bumi yang bercampur dengan gas- gas
tertentu yang menyebabkan magma tersebut memiliki rongga- rongga kecil.
Proses terjadinya dimulai dari magma yang keluar dari dapur magma dan
mencapai permukaan bumi yang membeku dengan cepat di atas permukaan bumi.
Maka dari itu jenis batuan ini termasuk ke dalam jenis batuan beku luar atau
batuan beku efusit.
4. Batu Andesit
Salah satu jenis batuan beku lainnya adalah batu andesit. Batu andesit ini
merupakan jenis batuan beku yang mempunyai warna putih keabu- abuan dan
butirannya kecil- kecil seperti ciri- ciri yang dimiliki oleh batu basal. Batu ini
seringkali digunakan dalam pembuatan arca dan juga bangunan- bangunan candi
dan semacamnya. Proses terbentuknya batu ini berasal dari magma yang
membeku dengan sangat cepat yang berada di bawah kerak bumi. Batu andesit ini
merupakan salah satu jenis batuan beku yang tergolong ke dalam batuan beku luar
atau batuan beku efusit.
5. Batu Apung
Jenis batuan beku selanjutnya adalah batu apung. Batu apung merupakan salah
satu jenis dari batuan beku yang memiliki ciri khusus berwarna cokelat bercampur
dengan abu- abu muda. Selain warna yang khas tersebut, batu ini juga memiliki
bentuk berongga- rongga. Batu ini seringkali digunakan untuk mengampelas kayu
dan juga digunakan sebagai bahan penggosok. Batu ini terbentuk dari magma
yang membeku di permukaan bumi. Maka dari jenis cara pembentukannya, batu
ini tergolong sebagai batuan beku dengan jenis batu beku efusit.
2) Batuan Malihan
Pengertian
Batuan malihan adalah batuan yang terbentuk melalui tekanan tinggi maupun suhu yang
tinggi. Batuan malihan juga disebut sebagai batuan metamorf. Batuan ini mengalami proses
metamorfosis sehingga mengubah struktur batuan asal menjadi batuan baru. Mineral adalah
elemen pembentuk batuan. Setiap mineral dalam batuan malihan akan mengalami perubahan.
Proses Pembentukan
Batuan malihan adalah batuan yang terjadi akibat proses metamorfosis. Proses metamorfosis
adalah perubahan struktur mineral, sehingga menjadi batuan yang baru. Dalam proses ini,
dibutuhkan tekanan dan panas dengan suhu yang tinggi. Batuan malihan pada awalnya
adalah batuan beku atau batuan sedimen. Kedua batuan ini mendapatkan tekanan serta suhu
yang tinggi.
Hal ini menyebabkan kedua batuan ini, mengalami perubahan struktur batuan. Salah satu
proses pembentukan batuan malihan adalah rekristalisasi. Rekristalisasi adalah perubahan
partikel kecil yang berubah menjadi besar. Hal ini disebabkan suhu panas dan tekanan yang
didapatkan oleh batuan awal. Proses ini biasanya terjadi pada batuan beku. Selain itu terdapat
proses foliasi. Proses ini adalah proses pelapisan dalam batuan malihan. Dalam proses ini,
betuan memendek untuk menyeimbangkan mineral yang memendek akibat tekanan pada
proses rekristalisasi.
b) Batu Sabak
Batu sabak merupakan suatu batu yang berasal dari batu serpih, yang pada umumnya
berwarna abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat juga dibelah-belah menjadi
beberapa lempeng-lempeng tipis.
c) Batu ganes
Batu gneiss atau ganes merupakan sebuah batu yang pada umumnya berwarna putih
keabu-abuan, terdapat goresan-goresan yang bisa tersusun atas mineral-mineral,
mempunyai sebuah bentuk bentuk jajaran yang tipis dan terlipat pada sejumlah
lapisan dan juga bisa terlihat urat-urat tebal yang terdiri dari beberapa butiran-
butiran mineral.
d) Batu Sekis
Batu sekis merupakan salah satu batu yang pada umumnya juga berwarna hitam,
hijau dan ungu, mineralnya umumnya terpisah menjadi beberapa berkas-berkas
bergelombang yang juga dapat diperlihatkan dengan kristal yang berkilau.
e) Batu kuarsit
Batu kuarsit merupakan suatu batu yang umumnya berwarna abu-abu, kekuningan,
coklat, atau merah, yang juga sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil.
Batu ini merupakan suatu perubahan dari batuan pasir yang mendapatkan suhu yang
sangat tinggi. Batu ini juga dapat digunakan sebagai suatu bahan kerajinan atau pun
kontruksi jalan raya.
f) Batu Milonit
Batu milonit merupakan sebuah batuan yang terdapat beberapa butir-butir halus,
dapat dibelah, berwarna abu-abu, kehitaman, coklat, ataupun biru. Batu ini dapat
terbentuk oleh terbentuknya beberapa mineral-mineral yang mengakibatkan sebuah
pengurangan ukuran butir-butir batuan awal. Batu ini juga dapat digunakan sebagai
salah satu bahan kerajinan.
3) BATUAN SEDIMEN
a. Pengertian
Batuan Sedimen atau batuan endapan adalah batuan yang terbentuk di
permukaan bumi pada kondisi temperature dan tekanan yang rendah.
b. Proses
Asal mula batuan sedimen melibatkan empat proses utama :
a. Pelampukan.
b. Transportasi
c. Pengendapan (Deposition)
d. Pemadatan
c. Jenis Jenis
1) Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen
dapat digolongkan atas 3 bagian:
a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
Contohnya : batu pasir, batu konglomerat, batu breksi
Konglomerat Breksi
b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
Contohnya : tanah loss, sand dunes, tanah tuff, gurun pasir.
Sand dunes
Moraine Drumlin
.
2) Penggolongan batuan sedimen yang didasrakan pada cara pengendapannya,
dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a) Sedimen klastis
Sedimen Klastis adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari
pecahan batuan dan sisa sisa kerangka organisme yang telah mati.
Contoh : Batu pasir
Batu pasir
b) Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain.
Contoh : limestone, chalk, travertine, mergel, dolomite.
Lime Stone Dolomite
Batu Bara
2. Geologi struktur
Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang bangun, bentuk dan
susunan batuan penyusun kulit bumi yang dihasilkan oleh pergerakan yang ada dari dalam
bumi. Contoh-contoh kenampakan yang di akibatkan oleh pergerakan dalam bumi adalah
struktur lipatan (fold), kekar (joint), patahan (sesar) dan ketidakselarasan
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai produk dari gaya
gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks); (2).
Perlipatan (folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting). Ketiga jenis struktur tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu:
Kekar
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja
pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a).
Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti
kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi.
Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta
arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan
adalah sebagai berikut:
1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling
berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint
umumnya bersifat tertutup.
2. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
3. Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan
arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
Lipatan (Fold)
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk
lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang
cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :
1). Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
2). Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
3). Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya
sumbu utama.
4). Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya 5). Lipatan chevron adalah
lipatan bersudut dengan bidang planar 6). Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
7). Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.
Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti Lipatan
Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
3. Air Tanah
1) Ilmu Tanah
Hidroligi adalah Cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar pergerakan, distribusi, dan
kualitas air yang ada dibumi serta siklus hidrologi dan sumber daya air. Sedangkan
Pengertian Siklus Hidrologi Secara Umum adalah sirkulasi air dari laut ke atmosfer lalu ke
bumi dan kembali lagi ke laut dan seterusnya.
Geohidrologi adalah Ilmu yang mempelajari air yang berada di dalam tanah (ground water/
air tanah). Air tahan adalah air (yang berasal dari hujan) yang tersimpan pada rongga-rongga
(poros/ intencities) batauan atau tanah pada rongga jenuh yang bergerak. Rongga jenuh di
sebut juga Saturated zone.
2) Air
Air yang terdapat di bumi dapat di bagi dalam 3 kelompok besar yaitu:
1) Air atmosfer Yaitu air yang asalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh ke permukaan
bumi. Contoh: Hujan, Kabut, dan Salju
2) Air litosfer Termasuk Air permukaan dan air tanah
3) Air borisfer, air yang terdapat dalam magma, terdapat dalam mineral, dan hasil
pembekuan magma atau disebut juga air juvenil
3) Siklus air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
evapotranspirasi.
4) Infiltrasi / Perkolasi
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju
muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
sistem air permukaan.
5) Air Permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai
lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran
permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungaisungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
6) Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam lapisan tanah ataubatuan di bawah permukaan
tanah. Air tanah ini terdapatpada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer). Akifer
(aquifer) terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
a) Akifer bebas yaitu akifer yang terletak di atas lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut juga dengan unconfined aquifer.
b) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer
ini sering disebut dengan confined aquifer
c) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran
kecil. Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.
g) Sifat Hidrologi Tanah
Sifat-sifat hidrologi dari tanah:
1) Permeabilitas
2) Porositas
3) Kapasitas peresapan
4) Higroskopisitas/kelembaban
5) Kapasitas perkolasi
6) Kapasitas adhesi dan kapiler Dari sifat-sifat tersebut di atas, air dapat terdapat
dalam tanah atau batuan yang berasal dari atmosfer, permukaan tanah atau yang
mengalir di dalam tanah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan observasi terkait jenis Batuan, Struktur Geologi, dan Air tanah
kami mendapat kesimpulan bahwasan nya banyak faktor yang mempengaruhi terhadap
Batuan, Struktur Geologi, dan Air tanah yang menyebabkan ke tiga poin tersebut menjadi
banyak jenisnya. Dan kita dapat memanfaatkan jenis jenis tersebut untuk kebutuhan kita
sebagai umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-malihan
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3918454/jenis-batu-alam-untuk-bahan-bangunan-
berikan-tampilan-rumah-yang-sejuk
https://www.google.com/search?q=batuan+sedimen+bisa+digunakan+untuk+apa+saja&rlz=1
C1CHWL_enID1025ID1025&oq=batuan+sedimen+bisa+digunakan&aqs=chrome.1.69i57j3
3i160l2j33i22i29i30.7482j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8