Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRATIKUM PETROLOGI

Disusun Oleh : Randu Ramadhanu /2022310001


Dosen Pengampu : Reni Arisanti, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKIK
UNIVERSITAS PRABUMULIH
2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya,
karena atas izin rahmat dan kesehatan yang diberikan penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktikum Petrologi ini.Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk melengkapi salah satu
syarat pada matakuliah praktikum Petrologi. Dalam praktikum ini di harapkan agar
mahasiswa mampu mendeskripsikan atau mengklasipikasikan batuan beku, sedimen dan
Metamorf. Pada saat penyusunan laporan ini penyusun mendapat berbagai macam kesulitan
dan permasalahan,namun berkat bantuan dari berbagai pihak penyusun bisa mengatasi
kesulitan dan masalah tersebut.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangannya. Dalam kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengharapkan bantuan
dan saran maupun kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi kebaikan
dankesempurnaan laporan ini.Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini berguna dan
dapat memberikan nilai tambah bagi pembaca khususnya bagi penyusun sendiri.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Later Belakang


Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang mempelajari batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf, asal mula pembentukan batuan, pembentuk
kulit bumi, serta penyebarannya baik didalam maupun dipermukaan bumi,mencakup
aspek deskripsi dan aspek genesa-interpretasi. Aspek pemberian nama antaralain meliputi
warna, tekstur, struktur, komposisi, berat jenis, kekerasan, kesarangan(porositas),
kelulusan (permebilitas) dan klasifikasi atau penamaan batuan. Aspekgenesa – interpretasi
mencakup tentang sumber asal (“source”) hingga proses atau cara terbentuknya batuan.
Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak(kulit)bumi dan
merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telahmenghablur
(mengkristal). Dalam arti sempit, yang tidak termasuk batuan adalah tanahdan bahan
lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia, fisika maupun biologis, serta proses
erosi dari batuan. Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukandan erosi tersebut
termasuk batuan.
Batuan sebagai agregat mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapatdikelompokkan
menjadi tiga jenis batuan, yaitu :
1.Batuan beku (“igneous rocks”), adalah kumpulan mineral silikat sebagai hasil
pembekuan daripada magma yang mendingin (Huang, 1962).
2.Batuan sedimen (“ sedimentary rocks”), adalah batuan hasil litifikasi bahan
rombakan batuan yang berasal dari proses denudasi atau hasil reaksi kimia maupunhasil
kegiatan organisme (Pettijohn, 1964).
3.Batuan metamorf atau batuan malihan (“metamorphic rocks”), adalah batuan yang
berasal dari suatu batuan yang sudah ada yang mengalami perubahan tekstur
dankomposisi mineral pada fasa padat sebagai perubahan kondisi fisika (tekanan
dantemperatur) (Winkler, 1967).

1.2 PembatasanMasalah
A.Apakah yang dimaksud dengan batuan beku dan bagaimana prosesterbentuknya?
B.Apakah yang dimaksud dengan batuan sedimen dan bagaimana prosesterbentuknya?
C.Apakah yang dimaksud dengan batuan metamorf dan bagaimana prosesterbentuknya?
1.3 Maksud da tujuan
Maksud dari praktikum petrologi ini adalah memerikan dan mengelompokkan batuan
secara optis sehingga dapat diketahui pertologinya, hal ini akan sangat terbatastanpa
bantuan dari cabang ilmu geologi lain, seperti mineralogi, mineral optik, petrologi, dan
petrografi. Kepentingan Petrogafi dalam hal ini merupakan bagian sangat berarti dalam
petrologi ( ilmu tentang pembentukan batuan ).Pada pemerian petrografi, pertama-tama
akan diamati mineral penyusun batuan,selanjutnya tekstur batuan. Tekstur batuan sangat
membantu dalam pengelompokan batuan selain memberikan gambaran proses yang
terjadi selama pembentukan batuandan beberapa pengklasifikasian berdasarkan jenis
batuan yang akan diamati. Adapuntujuan dari praktikum ini adalah :
A.Praktikan dapat mengetahui batuan beku intrusive dan ekstrusif.
B.Praktikan dapat mengetaui batuan sedimen klastik dan non klastik.
C.Praktikan dapat mengetahui batuan metamorf foliasi dan nonfoliasi
BAB II

LATAR BELAKANG TEORI

2.1 Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku karena proses
pendinginan. Secara umum, batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak
ada lapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil, seperti dikutip dari buku Geografi:
Membuka Cakrawala Dunia oleh Bambang Utoyo.Mineral utama yang menyusun batuan
beku adalah mineral silikat, seperti kuarsa (silikon dioksida). Kebanyakan mineral silikat juga
mengandung elemen lain, seperti aluminium, kalsium, natrium, kalium, dan magnesium,
demikian dikutip dari buku IPA Kelas X oleh Tia Mutiara. Batuan beku memiliki banyak
jenis. Untuk memudahkan dalam menelaah sifat-sifat fisik dan kimiawinya, para ahli
ilmuwan kebumian mencoba mengelompokkan atau mengklasifikasikan batuan beku
berdasarkan dasar-dasar tertentu.

jenis Batuan Beku

1. Batuan Beku Dalam (Plutonik)

Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaitu pada
kedalaman 15-50 km.Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan
magmanya sangat lambat sehingga menghasilkan batuan yang berukuran besar dengan
tekstur holokristalin, yaitu semua komposisi batuan disusun oleh kristal yang sempurna.
Contoh batuan beku dalam adalah batu granit, diorite, gabbro, dan peridodit.

2. Batuan Beku Korok/Gang/CelahDinamakan batuan beku gang karena lokasi terjadinya


pembekuan magma adalah di sela-sela lapisan batu-batuan atau pada corong diatrema
(saluran magma) yang sedang naik di lapisan kerak bumi.Magma yang bergerak menuju ke
permukaan bumi, mengalami proses pendinginan lebih cepat. Akibatnya, ada sebagian batuan
yang berukuran besar (disebut fenokrist) dan ada juga yang berukuran kecil disebut massa
dasar atau ground mass.

3. Batuan Beku Luar (Efusif) Batuan beku luar atau disebut juga batu lelehan adalah batuan
beku yang terbentuk di permukaan Bumi. Magma yang keluar Bumi mengalami proses
pendinginan dan pembekuan sangat cepat sehingga tidak menghasilkan krital-kristal betuan.
Contoh batuan beku luar adalah riolit dan basalt.

Komposisi Mineral Batuan Beku

Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan
indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna, mineral sebagai penyusun batuan beku
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kuarsa,
feldspar, feldspatoid dan muskovit.Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap,
terutama biotit, piroksen, amfibol dan olivin.

Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan cara terjadinya, kandungan SiO2, dan indeks
warna. Dengan demikian dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam
jenis batuan yang sama, menurut dasar klasifikasinya.

1.Klasifikasi Berdasarkan Cara Terjadinya

Menurut Rosenbusch (1877–1976) batuan beku dibagi menjadi: Effusive rock, untuk batuan
beku yang terbentuk di permukaan.Dike rock, untuk batuan beku yang terbentuk dekat
permukaan.Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang
(1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik.

2. Klasifikasi Berdasarkan Kandungan SiO2

Menurut C.L. Hugnes (1962), yaitu:Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari
66%. Contohnya adalah riolit, granit dan dasit.Batuan beku intermediate, apabila kandungan
SiO2 antara 52%–66%. Contohnya adalah andesit dan diorit.Batuan beku basa, apabila
kandungan SiO2 antara 45%–52%. Contohnya adalah basalt dan gabro.Batuan beku ultra
basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah peridotit,
dunit, dan komatiit.

2.2 Batuan Sedimen

Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi yang
bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada dasarnya, batuan
sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi.Dalam buku Fisika Bumi Volume I yang ditulis
Nur Islami dan diterbitkan oleh Universitas Riau Press, sedimentasi merupakan nama kolektif
untuk proses yang menyebabkan partikel mineral atau organik mengendap pada
tempatnya.Nah, sebelum mengendap, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi dari
daerah sumber yang kemudian diangkut ke tempat pengendapan.Proses pengangkutan ke
tempat pengendapan ini dapat dilakukan oleh air, angin, es, gerakan massa atau gletser yang
disebut sebagai agen transportasi.

1. Pelapukan

Merupakan pemecahan batu, tanah, mineral, serta bahan kayu dan buatan melalui kontak
dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis. Pelapukan terjadi di tempat asal
dengan sedikit atau tanpa gerakan.Pelapukan melibatkan pergerakan batuan dan mineral oleh
agen, seperti air, es, salju, angin, ombak, dan gravitasi untuk diangkut dan disimpan di lokasi
lain. Terdapat tiga klasifikasi penting dari proses pelapukan, yakni pelapukan fisika, kimia
dan biologi.

a. Pelapukan Fisika, merupakan proses pelapukan yang melibatkan kontak langsung dengan
kondisi atmosfer, seperti panas, air, es, dan tekanan.

b. Pelapukan Kimia, merupakan pelapukan akibat efek langsung dari bahan kimia atmosfer
atau bahan kimia yang diproduksi secara biologis.

c. Pelapukan Biologi, merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dan
disebebkan oleh proses organisme hewan, tumbuhan, dan manusia.

2. Transportasi

Proses pengangkutan material dari tempat asal ke tempat pengendapan. Proses ini
memerlukan agen transportasi berupa gravitasi, angin, gletser, dan air.

3. Pengendapan

Pengendapan adalah proses geologi ketika sedimen yang dihasilkan dari proses pelapukan
atau tanah dan batuan ditambahkan ke suatu lahan dataran lebih rendah yang
ditransportasikan oleh angin, gletser, air, dan gravitasi.

4. Pemadatan (Compaction) dan Penyemenan (Cementation)


Pemadatan terjadi ketika sedimen terkubur dalam-dalam, menempatkan mereka di bawah
tekanan karena berat lapisan yang ada di atasnya.Sementara itu, penyemenan adalah mineral
baru yang menempel pada butiran sedimen layaknya semen mengikat butiran pasir
pada bahan bangunan.

Jenis-jenis dan Contoh Batuan Sedimen

A .Sedimen aquatis, merupakan sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.

Contoh: Batu pasir, konglomerat, dan breksi

B. Sedimen aeolis atau aeris, yakni sedimen yang diendapkan oleh angin.

Contoh: Tanah loss, sand dunes, tanah tuff, dan gurun pasir.

c. Sedimen glasial, sedimen yang diendapkan oleh gletser.

Contoh: Moraine dan drumlin

2. Berdasarkan cara pengendapannya, batuan sedimen, dikelompokkan menjadi:

a. Sedimen klastis, merupakan akumulasi pertikel-partikel dari pecahan batuan dan sisa-sisa
kerangka organisme yang sudah mati.

b. Sedimen organik, adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.

Contoh: Batubara, endapan diatomae, dan batu karang.

c. Sedimen kimiawi, yakni batuan sedimen yang terangkut dalam bentuk larutan dan
diendapkan secara kimia di tempat lain.

Contoh: Limestone, chalk, travertine, mergel, dan dolomite.

2.3 Batuan Metamorf

Batuan Metamorf atau batuan malihan adalah batuan beku atau batuan sedimen yang
mengalami perubahan akibat pengaruh fisis dalam jangka waktu yang lama. Pengaruh
fisis tersebut dapat berupa suhu dan tekanan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan
struktur partikel-partikel penyusun batu berubah.
Jenis dan Contoh Batuan Metamorf

1. Batuan Metamorf Kontak

Batuan metamorf kontak adalah batuan yang berubah karena pengaruh suhu yang
tinggi. Suhu sangat tinggi disebabkan karena letaknya dekat dengan magma, antara
lain di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, stock, lakolit, sill, dan dike.Luas zona
metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan kilometer persegi, di sekitar
stock bisa sampai ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike zona
metamorfosis tersebut tidak begitu jelas.Pada zona metamorfosis banyak dijumpai
mineral-mineral bahan galian yang letaknya cenderung teratur menurut jauhnya dari
batuan intrusi. Makin jauh dari intrusi makin berkurang derajat metamorfosisnya
karena temperaturnya makin rendah.Mineral-mineral bahan galian yang terjadi
melalui proses metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink (seng)
dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale.

2. Batuan Metamorf Dinamo (Metamorf Kinetis)

Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah karena pengaruh tekanan yang
sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama, dan dihasilkan dari proses pembentukan
kulit bumi oleh tenaga endogen.Adanya tekanan dari arah yang berlawanan
menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.
Contohnya, batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis (slate). Contoh lain batuan
metamorf dinamo, yakni batu sabak yang terbentuk dari sedimen tanah liat yang luas
dan tertimbun batuan di atasnya dalam waktu lama. Akibat tekanan dalam waktu
dalam waktu lama dari timbunan tersebut, sedikit-demi sedikit berubah
menjadi batu sabak.

3. Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak

Batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah batuan yang berubah karena pengaruh
gas-gas dari magma. Contohnya, kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin
(sejenis permata) dan kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topaz (permata
berwarna kuning).
Manfaat Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan salah satu dari beberapa jenis batu yang sering
dimanfaatkan untuk berbagai jenis kebutuhan manusia, mulai dari untuk kebutuhan
bangunan, dekorasi, sampai aksesoris. Berikut beberapa manfaat dari batuan
metamorf, sebagaimana dilansir dari situs Kemendikbud, di antaranya:

1. Pualam

Dimanfaatkan menjadi meja, asbak, guci, dan lain sebagainya.

2. Kuarsa

Sebagai pembuatan kaca, keramik, dan batu perhiasan

3. Sabak

Sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel instrumen listrik, dan pada zaman
dahulu digunakan sebagai pengganti buku.

4.Batu Marmer

Batu marmer biasanya digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan
pelapis dinding bangunan atau lantai.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 DETERMINASI BATUAN BEKU

1. Jenis batuan : Batuan beku luar

2. Nomor Batuan : 01

3. Struktur : Masif

4. Tekstur :

a. Kristalinity : Holohyalin

b. Granularity : Afanitik

c. Fabrik : Anhendral

d. shape : Equigranular

5.Komposisi Mineral : silikat 100%

6. Genesa Batuan : Obsidian merupakan batuan yang terbentuk dari hasil kegiatan
erupsi gunung, Pembekuannya sangat cepat sehingga terbentuk gelas kaca.

7. Nama Batuan : Obsidian


1. Jenis batuan : Batuan Beku Dalam (Asam)

2. Nomor Batuan : 02

3. Struktur : Massive

4. Tekstur :

a. Kristalinity : Holokristalin

b. Granularity : Fanerik

c. Fabrik : Subhedral

d. shape : Equigranular

5.Komposisi Mineral : Kuarsa 15%, sanidin 20%, piroksen 55%, plagioksa mika 10%

6. Genesa Batuan : Batuan beku plutonik yang terjadi dari hasil pembekuan
magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi.

7. Nama Batuan : Sienit


1. Jenis batuan : Batuan beku( intermediet)

2. Nomor Batuan : 03

3. Struktur : Massive

4. Tekstur :

a. Kristalinity : Holokristalin

b. Granularity : Kenerik

c. Fabrik : Euhedral

d. shape : Equigranular

5.Komposisi Mineral : Plagioklas 45%, piroksen 14%, ortoklas 5%, na-plagioklas


5%, flornblende 15% , kuarsa 7%

6. Genesa Batuan : Diorit salah satu jenis beku dalam bertekstur fenerig
mineralnya berbutir kajar.

7. Nama Batuan : Diorit


1. Jenis batuan : Batuan beku

2. Nomor Batuan : 04

3. Struktur : Sloria

4. Tekstur :

a. Kristalinity : Hipohyalin

b. Granularity : Fanitik

c. Fabrik : Hedral

d. shape : equigranular

5.Komposisi Mineral : Abu Gunung 100%

6. Genesa Batuan : Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api, yang
mengalami pengendapan piroklostik jauhan di satu tempat yang memiliki tesktur
amorf,

7. Nama Batuan : Batu Apung


1. Jenis batuan : Batuan Beku (intermediet)

2. Nomor Batuan : 05

3. Struktur : Massive

4. Tekstur :

a. Kristalinity : Hipokristalin

b. Granularity : Manitik

c. Fabrik : Subhedral

d. shape : Inequigranular

5.Komposisi Mineral : Kuarsa 40% ,piroksea 25% ,homblende 15% ,biotit 15%,
mineral lain 5%

6. Genesa Batuan : Andesit Terbentuk dari magma yang mengalami intrusi


sekunder sebagai dike maupun sile

7. Nama Batuan : Andesit

Anda mungkin juga menyukai