GEOLOGI DASAR
BATUAN BEKU
DISUSUN OLEH :
NIM : 2009086040
KELOMPOK : 08 ( Delapan )
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
- margin 3.5 dan 2.5
- font times new roman
BAB I - perhatikan bahasa
PENDAHULUAN asing, tanda baca,
huruf kapital
1.1 Latar Belakang - spasi 1.5
Batuan beku atau batuan igneus adalah jenis batuan yang terbentuk
dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik dibawah permukaan sebagai batuan intrusif maupun
diatas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Magma ini dapat berasal
dari batuan setengah cair maupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh
salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan
tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku
berhasil di deskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan
kerak bumi.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung dari hasil pembekuan
magma, baik itu dibawah permukaan bumi (intrusif) ataupun dipermukaan bumi
(ekstrusif). Secara umum batuan beku memiliki ciri-ciri sebagai berikut; Massive
Maksudnya batuan tersebut memiliki struktur yang kompak dan keras. Terdiri dari
paduan mineral-mineral pembentuk batuan, yaitu mineral primer (mineral utama dan
mineral aksesoris). Tidak ada perlapisan Maksudnya batuan tersebut tidak menunjukkan
adanya bidang perpisahan pada strukturnya. Berikut ini bentuk-bentuk badan batuan
beku (Rock body) Batuan beku luar, berupa produk ekstrusif (bukit, gunung dan
planteau). Batuan beku adalah merupakan kumpulan mineral-mineral silikat dari hasil
pengabluran magma yang mendingin. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan
kepada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa
kimia yang terkandung dan berdasarkan susunan mineralnya. Pembagian yang
berdasarkan genetik atau tempat terjadinya dari batuan beku dapat dibagi atas batuan
ekstrusi dan batuan intrusi. Batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan
kepermukaan bumi baik di daratan maupun di bawah permukaan laut material ini
mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat atau suatu larutan yang kental dan
panas yang disebut lava. Magma yang mencapai permukaan bumi melalui rekahan atau
lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku
menjadi batuan beku luar (W.T. Huang, 1962).
Batuan beku berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dapat dibagi tiga, yaitu : Batuan
intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi (15 –
50 km). Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka pendinginan
berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk batuannya besar – besar dan mempunyai
kristal yang sempurna dengan bentuk tekstur holokristalin (semua komposisi disusun
oleh kristal sempurna), karena pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat
waktu penghablurannya sangat lama. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro,
diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah) dan lain-laijn. Batuan Ekstrusi
adalah Magma yang bergerak dari dalam ke permukaan bumi, sebagian besar membeku
di dalam sebagai batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya yang membeku di
permukaan bumi dan dikenal sebagai Batuan Vulkanis atau vulkanik. Suatu aktivitas
vulkanisme akan mengeluarkan materi – materi berupa gas, cair dan padat. Kelompok
batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaaan bumi baik
di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, ada
yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan kental dan panas, cairan ini disebut lava.
Ada dua tipe magma intrusi, yang pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan
vikositasnya rendah. Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki
kandungan silika yang tinggi dan vikositas relatif tinggi.Contoh batuan beku vulkanik
adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite. Batuan Gang
antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara batuan yang terbentuk
dalam celah – celah serta rekahan – rekahan dalam kerak bumi. Batuan yang terbentuk
adalah batuan gang atau batuan korok disebut juga batuan hypo-abisik. Gang disini
adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar. Magma yang membeku
dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau membeku
dalam celah – celah di kerak bumi. Misalnya magma yang mempunyai susunan granit
itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk disebut porfiri granit
yang berarti batuan granit bertekstur porfiri (Munir, 1995).
Batuan beku terbentuk dari hasil kristalisasi atau pembentukan magma dan yang keluar
sampai di permukaan bumi melalui letusan gunung api disebut batuan vulkanik atau
ekstrusi. Magma yang mencapai berarti basaltic menyangga (menopang) kedua lempeng
kerak tersebut. Daerah andesit merupakan campuran keduanya (Suharno,2010).
- Warna
- Tekstur
- Struktur
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik di bawah
permukaan (intrusif) maupun di atas permukaan (ekstrusif). Ciri khas batuan beku
adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang
saling mengikat satu sama lain. (Budi Setiyarso,1981).
Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kritalin, yaitu memiliki unit-unit
kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain.. Sifat fisika dan kimia yang
umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan adalah :
1. Warna
Warna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku
itu sendiri. Mineral-mineral tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, yakni:
berwarna cerah (bersifat asam/felsic) dan berwarna gelap (bersifat basa/ mafic).
2. Tekstur
Tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan
sususnan butir mineral penyusun batuan. Tekstur dapat dijadikan petunjuk
tentang proses (ganesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan
batuan tersebut. Tekstur yang umumnya sering dijumpai pada batuan beku:
3. Struktur
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian batuan yang berbeda.
Macam - macam struktur yang terdapat pada batuan beku:
- Masif : bila batuan tersebut pejal, tanpa retakan maupun lubang gas.
Batuan beku asam mempunyai kandungan SiO2 > 66% contohnya adalah trakit, granit,
riolit, syenit, dan latit. Batuan beku intermediet SiO2 = 52-66% contohnya gronodiorit,
diorit, dasit, dan andesit. Batuan beku basa SiO2nya = 45-52% contohnya gabro, basalt,
teprit, dan teralit. Sedangkan batuan beku ultra basa SiO2 nya < 45% contohnya
peridotit, limburgit, dan serpentinit.
Batuan beku berasal dari hasil pendinginan dan pembekuan magma, dimana magma ini
merupakan suatu lelehan pijar yang terdiri dari zat-zat yang mobil yang panas bersuhu
antara 9000-12000 terbentuk secara alamiah yang merupakan senyawa silikat dan
magma juga mengandung gas. Sistem yang paling berguna dan signifikan dalam
pengklasifikasian batuan beku, didasarkan oleh dua kriteria yaitu: komposisi dan
tekstur. Pentingnya kriteria tersebut tidak hanya terletak pada kegunaan untuk
mendeskripsikan batuan sehingga bisa dibedakan dengan batuan tipe lain, tetapi juga
penting dalam pengertian umum. Pada komposisi mineral terdapat petunjuk-petunjuk
penting mengenai sifat dasar magma, dan tekstur menunjukkan sejarah
pendinginan.Kira-kira 99% dari dari sebagian besar batuan beku tersusun hanya dari 8
elemen, yaitu oksigen, kalsium, alumunium, silikon, sodium, magnesium, dan
potassium. Sebagian besar dari elemen terebut masuk ke dalam struktur kristal
pembentuk batu silikat dan membentuk feldspar, amphibole, kuarsa, mika, piroksen,
dan olivin. Keenam mineral ini terdapat pada 95% volume dari semua batuan-batuan
beku dan yang terpenting adalah untuk mempelajari klasifikasi dan asal batuan beku
(Turner dan Verhoogen 1960).
Pada dasarnya sebagian besar batuan beku hanya terdiri dari unsur unsur utama yaitu;
Oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, sodium, potasium dan magnesium. Unsur
unsur utama yaitu ; oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, sodium,potasium dan
magnesium.unsur unsur ini membentuk mineral silikat utama yaitu feldspar, olivin,
piroksen, ampibol, kuarsa, dan mika. Mineral mineral ini menyusun lebih utama 95%
volume batuan beku, dan menjadi dasar untuk klasifikasi dan menjelaskan tentang
magma asal. (Suharno,2010).
Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami pendinginan.
Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya
lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi
dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang
lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan. Magma akan keluar mencapai
permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magama
yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku
dalam.Batuan Beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin
dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh
salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi (Budi Setiyarso,1981).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat
- Komparator
- Loop
- Kamera
3.1.2 Bahan
- Alat tulis
- Form deskripsi batuan
NIM : 2009086040
Kelompok : 08 ( Delapan )
No. Urut 01
- Tekstur : Faneritik
- Warna : Abu – abu
- Komposisi Mineral : Mineral Intermediate
Plagioklas, Orthoklas, Biotit, dan Kuarsa
- Nama : Diorite
- Keterangan : Batu diorit merupakan salah satu dari jenis batuan beku
yang tersusun antara batu granit hingga batu gabro atau
batu basalt.
Asisten, Praktikan,
NIM : 2009086040
Kelompok : 08 ( Delapan )
No. Urut 02
No. Peraga 02
- Tekstur : Faneritik
- Warna : Terang
- Komposisi Mineral : Mineral Felsik
Kuarsa, Muskovit, Plagioklas, dan Biotit
- Nama : Granite
- Keterangan : Granit merupakan batuan yang berasal dari
proses large intrusi, yaitu pembekuan bantuan dalam
suhu tinggi sehingga mineral-mineral penyusunnya akan
sempurna dan berukuran besar-besar.
Asisten, Praktikan,
NIM :2009086040
Kelompok : 08 ( Delapan )
No. Urut 03
No. Peraga 03
- Tekstur : Faneritik
- Warna : Gelap
- Komposisi Mineral : Mineral Mafic
Biotit, Plagioklas, Orthoklas, Olivin, dan Pyroxine
- Nama : Gabro Amigdaloidal
- Keterangan : Gabro terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan
batuan yang umum terdapat dimana-mana, berwarna
gelap karena sebagian besar mineral penyusunnya adalah
pyroxine dan olivin.
Asisten, Praktikan,
Semua batuan di bumi ini terbentuk karena sebuah proses. Kebanyakan batuan
terbentuk karena material- material yang berada di dalam bumi meluncur keluar dan
kemudian mengalami pembekuan (batuan yang terbentuk karena proses ini
dinamakan dengan batuan beku). Ada pula batuan yang terbentuk karena
perpindahan material dari satu tempat yang berkumpul di tempat baru dan seiring
dengan berjalannya waktu kemudian material- material tersebut membeku dan
membentuk sebuah batu. hal ini juga terjadi pada batu diorit dimana
pembentukannya juga terjadi karena sebuah proses. Beberapa proses terbentuknya
batu diorit antara lain sebagai berikut:
“Partial melting” dari lempeng samudera akan menghasilkan magma basaltik yang
naik dan mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua.
Terjadi proses percampuran magma basaltik dan juga magma granit yang akan naik
di lempeng benua baik secara dike maupun sill.
Lelehan tersebut akan menghasilkan komposisi antara basalt dan granit
Lelehan ini akan mengkristal secara lambat dan kemudian membentuk batu yang
dikenal dengan batu diorit
Batu diorit merupakan salah satu dari jenis batuan beku yang tersusun antara batu
granit hingga batu gabro atau batu basalt. Batu diorit ini merupakan batuan hasil
intrusi yang terjadi di kerak benua baik secara dike maupun sill. Batu diorit ini
seringkali terbentuk di atas lempeng konvergen dimana subduksi lempeng samudera
menyusup ke bawah lempeng benua. Batu diorit ini merupakan batuan beku yang
kasar atau sedang. Batu diorit berwarna campuran antara warna abu- abu dan juga
warna hitam dan seringkali memiliki corak tertentu yang nampak hitam putih.
Batuan diorit adalah nama yang digunakan untuk kelompok batuan beku berukuran
kasar-sedang, dengan komposisi antara granit sampai gabro ataupun basalt. Batuan
ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik secara dike maupun sill pada kerak benua.
Diorit sering terbentuk di atas batas lempeng konvergen, yang mana subduksi
lempeng samudra menyusup ke bawah lempeng benua.
"Partial melting" dari lempeng samudra akan menghasilkan magma basaltik yang
naik dan mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu akan terjadi
proses pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit yang
meleleh) dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun dike. Lelehan
ini akan menghasilkan komposisi antara basalt hingga granit, dan diorit akan
terbentuk jika hasil lelehan ini mengkristal secara lambat dibawah permukaan.
Diorit biasanya tersusun atas mineral plagioklas yang kaya sodium, dengan
kandungan mineral hornblende, augit, dan biotit dalam jumlah yang sedikit.
Terkadang juga diorit mengandung sedikit kuarsa. Hal inilah yang membuat batu
diorit bertekstur "coarse-grained", dengan campuran kontras dari butiran mineral
yang berwarna hitam dan putih.
Kegunaan diorit adalah batuan ini dapat digunakan sebagai batu ornamen dinding,
lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, bahkan dapat digunakan sebagai
gamestone.
Hampir semua jenis batuan di Bumi memiliki manfaatnya masing- masing. Lalu,
apakah manfaat yang dimiliki oleh batu diorit? Batu diorit lebih banyak digunakan
dalam bidang bangunan. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh batu diorit antara
lain adalah:
Pengeras jalan
Asosiasi mineral dari batu diorit umumnya terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas
dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral aksesorisnya
kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot.
Keterdapatan batuan ini banyak terdapat di daerah Banjarnegara dan Pemalang, Jawa
Tengah.
Pengertian batuan granit adalah salah satu jenis batuan beku yang memiliki warna
cerah, butirannya kasar, tersusun dari mineral dominan berupa kuarsa dan feldspar,
serta sedikit mineral mika dan amfibol. Menurut ilmu petrologi, granit didefinisikan
sebagai batuan beku yang di dalamnya terkandung mineral kuarsa sebesar 10 – 50
persen dari kendungan total mineral felseik, serta mineral alkali feldspar sebanyak 65
– 90 persen dari jumlah seluruh mineral feldspar. Sedangkan dalam dunia industri,
granit diartikan sebagai batuan yang butiran atau biji- bijiannya dapat dilihat dengan
jelas dan mempunyai kepadatan yang lebih keras dari marmer. Definisi- definisi
tersebut dijabarkan dari kata „granit‟ yang berasal dari kata „granum‟ yang
mempunyai arti butiran padi.
Seperti yang telah disebutkan pada definisi, bahwa karakteristik dari batuan granit
adalah memiliki butiran kasar dan berwarna cerah. Warna batuan granit meliputi
warna merah, abu- abu, putih dan merah muda, dengan butiran warna gelap seperti
hijau tua, coklat tua dan hitam. Warna tersebut diperoleh dari komposisi mineral yang
terkandung dalam batuan granit. Karakteristik lain dari batuan granit yaitu bersifat
asam, serta ukuran butiran kristalnya relatif sama dan besar. Tekstur butiran batuan
granit disebut tekstur phaneritic yang tidak memiliki retakan dan lubang- lubang
bekas pelepasan gas (vasculer). Batuan ini sangat masif (padat) dengan kepadatan
rata- rata 2,75 gram per centimeter kubik dan kekuatan tekanan lebih dari 200 Mpa.
Kepadatan tersebut memungkinkan batuan granit untuk tahan terhadap erosi dan
abrasi, mampu menahan beban yang berat serta tahan terhadap pelapukan batuan.
Granit merupakan batuan yang berasal dari proses large intrusi, yaitu pembekuan
bantuan dalam suhu tinggi sehingga mineral-mineral penyusunnya akan sempurna
dan berukuran besar-besar. Granit merupakan batuan beku asam, batuan dalam atau
disebut batuan plutonik. Granit ini berbutir sangat kasar dengan kombinasi warna
antara putih dengan abu – abu. Sebagai contoh granit pluton dari Pulau Karimun
berwarna abu – abu dengan butiran mineral sangat besar.
Batuan ganit termasuk kategori batuan beku intrusif, yaitu batuan beku yang terjadi
akibat proses intrusi magma. Arti dari intrusi magma sendiri adalah proses
menerobosnya magma dari dalam perut bumi melalui celah- celah kerak bumi, tapi
tidak sampai ke permukaan (baca : Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma). Proses
terbentuknya batuan granit merupakan bagian dari proses pembentukan batuan beku,
akan tetapi tidak sama dengan proses terbentuknya batuan sedimen maupun batuan
metamorf. Berikut adalah uraian yang lebih jelas tentang proses terbentuknya batuan
granit :
- Proses pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur
magma.
- Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih
ringan dari batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati
permukaan bumi.Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan
tanah karena tekanan yang diberikan terlalu kecil.
- Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami
proses kristalisasi karena suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah
daripada suhu di dalam dapur magma.
Sifat batuan granit yang keras dan kuat membuat batuan tersebut banyak
dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Masyarakat sering melakukan penambangan
batu granit. Bahkan batu granit menjadi salah satu dari jenis jenis batuan yang paling
sering dicari sebagai batuan dimensi, yaitu potongan batu alam berbentuk lembaran
tebal atau balok dengan panjang dan lebar tertentu. Saat ini batuan granit dapat
ditemukan dengan mudah oleh para penambang, padahal letaknya jauh di dalam
kerak bumi. Hal tersebut menunjukkan bahwa lapisan bumi terutama lapisan batuan
sedimen sudah mengalami pengikisan yang parah. Batuan granit diketahui
mempunyai kualitas yang lebih baik dari batuan lain seperti pasir dan marmer. Sifat
asam dari batuan granit membuat batuan ini tahan terhadap hujan asam sehingga
banyak dimanfaatkan di bidang konstruksi bangunan. Manfaat lain dari batuan granit
yaitu :
Asosiasi mineral pada batuan granite umumnya terdiri kurang lebih 60% mineral
kuarsa dan sisanya seperti muskovit, plagioklas ada juga mineral silikat gelap seperti
biotit.
Keterdapatan pada batuan granit dapat ditemukan dengan mudah oleh para
penambang, padahal letaknya jauh di dalam kerak bumi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa lapisan bumi terutama lapisan batuan sedimen sudah mengalami pengikisan
yang parah.
Gabro merupakan jenis batuan beku intrusif yang memiliki warna gelap dan tersusun
atas kristal- kristal mineral yang berukuran kasar. Batu Gabro ini memiliki warna
gelap karena mineral utama yang menyusunnya adalah jenis mineral plagioklas dan
juga pirauksen. Batu gabro seringkali di dapati di dasar samudera atau kerak
samudera. Dari pengertiannya, dapat kita ambil kesimpulan bahwa ciri- ciri batuan
gabro antara lain:
Sekilas, batuan gabro ini mirip sekali dengan batu basalt. Hal ini karena komposisi
mineral pembentukannya yang serupa. Bedanya adalah batuan basalt memiliki
mineral penyusun yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan batuan gabro. Hal
ini karena batuan basalt lebih cepat mengalami proses pendinginan daripada batuan
gabro, sehingga mineral yang terbentuk pun akan memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkan dengan batuan basalt. Maklum saja, kedua batuan ini terbentuk dari
proses pendinginan lava yang berasal dari dalam perut Bumi.
Proses pembentukan batuan berbeda- benda antara jenis batuan satu dengan yang
lainnya. Hal ini juga tidak lepas dari yang namanya material pembentuk batuan
tersebut. Seperti halnya batuan gabro yang terbentuk dari proses pendinginan lava
atau magma yang keluar dari perut Bumi. Kebanyakan orang mengemukakan bahwa
kerak samudera tersusun oleh batuan basal yang melimpah.
Namun tahukah Anda bahwa ternyata batuan basalt yang berada di dasar samudera
tersebut hanya tipis, di bawahnya justru akan kita temukan kandungan batuan gabro
yang melimpah. Lalu mengapa demikian? Hal ini karena di permukaan kerak
samudera, lava akan mengalami pendinginan yang cepat maka dari itulah mineral
yang terbentuk akan berukuran kecil. Sementara di bawahnya, mineral akan lebih
cepat berkembang karena proses pendinginan yang lambat. Hal inilah yang
menyebabkan terbentuknya batuan gabro, yakni karena pendinginan lava atau magma
yang melambat sehingga memberikan kesempatan pada mineral untuk berkembang.
Kita semua setuju bahwasannya semua jenis batuan yang ada di Bumi memiliki
manfaat yang besar untuk manusia. demikian halnya dengan batuan gabro ini. batuan
gabro juga memiliki manfaat yang besar untuk manusia dalam kehidupan sehari- hari.
beberapa manfaat dari batuan gabro antara lain sebagai berikut:
Asosiasi mineral pada batuan gabro amigdaloidal umumnya terdiri dari mineral biotit,
plagioklas, orthoklas, dan juga pyroxine
Keterdapatan pada batuan gabro seringkali di dapati di dasar samudera atau kerak
samudera.
- Kami mengamati bahwa ada batu yang bewarna hitam dan bewarna terang
tenyata kami mengetahui bahwa kandungan silica dalam batuan
mengakibatkan perbedaan warna, semakin banyak kandungan silica maka
semakin putih warnanya.
- Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik di
bawah permukan (intrusif) maupun di atas permukaan (ekstrusif). Ciri khas
batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu memiliki unut-unit
kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain.
5.2 Saran
- margin
- rata kanan kiri
DAFTAR PUSTAKA
Alfonsus, Simalango. 1986. The Geology and Geothermal Activity of The Eeast
African Rift System. Kenya.
W. T. Huang. 1962. Modul ekskursi Endapan Mineral, Program Studi Teknik Geologi.
Institut Teknologi Bandung.