Anda di halaman 1dari 13

LITOSFER

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Gegrafi Dasar

Disusun oleh :
Agits Juhrotun N 2122.01.04.0094
Mulyadi 2122.01.04.0257
Noni Aryani R 2122.01.04.0163
Novi Ariska 2122.01.04.0164
Nurlaela 2122.01.04.0169
Repina Ayu R 2122.01.04.0179
Roni Sahroni 2122.01.04.0236
Syifa Muamalah 2122.01.04.0203

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Al-Amin
Indramayu
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah limpah
kepada pelita alam Rosulullah SAW. Tak lupa kepada para keluarganya, kepada para sahabat
serta kapada kita semua selaku umat yang mengikuti ajarannya.

Makalah ini terdiri dari beberapa sub pembahasan yang tertuju pada materi tentang
“Litosfer”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tuga terstruktur pada mata kuliah
Geografi Dasar yang dibimbing oleh Asep Andri Astriyandi, M.Pd.

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak terkait yang ikut berpartisipasi
dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran yang rekonstruktif kepada seluruh pembaca demi perbaikan dimasa
mendatang.

Majalengka, 18 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Struktur Bumi ...................................................................................................... 2
B. Pengertian Litosfer ............................................................................................... 2
C. Batuan Penyusun Litosfer .................................................................................... 3
D. Batuan Kapur ....................................................................................................... 5
E. Proses Pengolahan Batu Kapur ............................................................................ 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita sebagai makhluk yang berpijak di muka bumi ini sudah selayaknya mengetahui dan
memahami bagaimana struktur dan lapisan planet yang kita tinggali ini. Banyak hal yang tidak
diketahui dan banyak pula anggapan yang kurang tepat tentang lapisan bumi ini.
Bumi ini tersusun dari beberapa lapisan yaitu lapisan barisfer, lapisan antara dan lapisan
litosfer. Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas yang merupakan tempat kita tinggal. Lapisan
litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
maupun sungai.
Untuk memperluas pengetahuan kita tentang lapisan bumi paling luar yang merupakan tempat kita
tingal, maka kami menyusun makalah dengan judul “LITOSFER”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur bagian bumi?
2. Apa yang dimaksud dengan litosfer?
3. Batuan apasajakah penyusun litosfer ini?
4. Apa yang dimaksud batu kapur?
5. Bagaimana proses pengolahan batu kapur?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan struktur bagian bumi.
2. Mendeskripsikan litosfer.
3. Mendeskripsikan penyusun litosfer.
4. Mendeskripsikan batu kapur.
5. Mendeskripsikan proses pengolahan batu kapur.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Bumi
Bumi adalah salah satu anggota tata surya dimana matahari sebagai pusatnya. Berikut adalah
struktur lapisan bumi :
1. Lapisan inti bumi, merupakan pusat bumi dengan diameter 2.600 km. Lapisan ini tersusun dari
besi dan nikel padat dan merupakan lapisan yang paling panas.
2. Lapisan inti bumi luar, tersusun atas cairan yang sangat kental dengan ketebalan 2.200 km. Inti
bumi bagian luar terdiri dari besi dan nikel cairan dengan suhu 3.900 celcius.
3. Lapisan selimut atau selubung bumi. Memiliki ketebalan 2.900 km, yang terdiri atas cairan silikat
kental.
4. Lapisan kerak bumi (litosfer), merupakan lapisan paling atas yang dihuni oleh makhluk hidup.
Dilapisan ini terdapat banyak batuan, mineral, dan tanah dengan ketebalan 85 km.

B. Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa yunani yaitu litos artinya batu,dan sphare artinya bulatan . Secara
harfiah litosfer artinya ”lapisan batu”. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang bulat dengan
ketebalan kurang lebih 1.200km. Litosfer terdiri dari 2 bagian yaitu :

1. Lapisan sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium
dan alumunium. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit dan jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan ini dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35
km. Kerak bumi ini terbagian dari 2 bagian yaitu kerak benua dan kerak samudra.

2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam-logam
sisilium dan magnesium. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan
sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Lapisan ini merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

2
Berikut penggambaran lapisan litosfer :

C. Batuan Penyusun Litosfer


Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri atas batuan. Litosfer tersusun dari 3 macam
batuan yaitu batuan beku (igneous rock), batuan sedimen (sedimentary), batuan malihan
(metamorf). Induk dari ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma adalah larutan silikat
yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.

1. Batuan Beku (igneous rock)


Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat,
dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku, batuan beku terbagi menjadi tiga macam.Yaitu :
a. Batuan beku dalam (plutonik/abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika
masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit diotit dan
gabbro.
b. Batuan beku gang/korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan
permukaan bumi. Magma yang meresap diantara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga Kristal mineral yang terbentuk tidak semua
besar. Campuran Kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.

3
c. Batuan beku luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di
permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar yaitu
basalt, diorit,andesit, obsidin, batuan apung (bumice).

Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi dua, yaitu:


a. Batuan beku mineral ringan
Tersusun atas mineral-mineral ringan yang berwarna terang, mudah pecah dan banyak
mengandung silikat sehingga bersifat asam.
b. Batuan beku mineral berat
Tersusun atas mineral-mineral yang berwarna gelap,sukar pecah, dan kandungan silikatnya
sedikit sehingga bersifat basa.

2. Batuan sedimen (sedimentary rock)


Batu sedimen merupakan batuan mineral sedimen yang sudah terbentuk dipermukaan bumi
yang mengalami pelapukan. Bagian-bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditransportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh glister yang terendapkan dan terjadilah
proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi batuan sedimen.

Berdasarkan tempat pengendapan, batuan sedimen terbagi menjadi 3 yaitu:


a. Batuan sedimen akuatis, berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai,
danau, atau air hujan.
b. Batuan sedimen aeolis, berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angina.
c. Batuan sedimen glasial, berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh glister.

Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi menjadi 5, yaitu:


a. Batuan sedimen teristris diendapkan di darat
b. Batuan sedimen marine diendapkan di laut
c. Batuan sedimen limnis diendapkan di danau
d. Batuan sedimen fluvial diendapkan di sungai
e. Batuan sedimen glasial diendapkan di daerah es/glister.

4
Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen di bagi 3 yaitu :
a. Batuan sedimen mekanis, diendapan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya.
Contohnya batu pasir, tanah liat, breksi.
b. Batuan sedimen kiamiawi, diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan stuktur
kimia. Contohnya batu kapur, gypsum, gamping.
c. Batuan sedimen organis, diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya
terumbu karang.

3. Batuan malihan (metamorf)


Batuan malihan adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun
kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya terbentuk karena terjadinya penambahan
suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan
sedimen. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya batuan metamorf
dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu
tinggi karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya besi,
timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareous shale.
b. Batuan metamorf dynamo (metamorf kinetis): berubah karena tekanan yang tinggi,
dalam waktu yang lama dan di hasilkan proses pembetukan kulit bumi oleh tenaga
endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyababkan butiran-butiran mineral
menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur menjadi batu
tulis (slate).
c. Batuan metamorf pneoumatolitis kontak: berubah karena pengaruh gas-gas dari magma.
Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas prolin menjadi
topas (permata kuning).

D. Batu kapur
Batu kapur (limestone) merupakan salah satu bahan galian industri non logam yang
sangat besar potensinya dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia (Shubri dan Armin,
2014). Batu kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, mekanik,

5
atau kimia. sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam yang terjadi secara organik, jenis
ini berasal dari cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari
kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu-abu muda, abu-abu
tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, 2005).

Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit,
yang selanjutnya akan berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang berasosiasi
dengan batu kapur namun dalam jumlah kecil adalah Siderit, ankarerit, dan magnesit (MgCO)
(Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, 2005).

Manfaat batu kapur


Sejauh ini, batu kapur yang banyak digunakan untuk keperluan bahan bangunan seperti
tiang untuk plester, adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah. Kapur
ini juga berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi dan membedakan fondasi jalan
raya. Uniknya, batu kapur juga dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi hama, yaitu sebagai
warangan timbal dan warangan kalsium (Ca AsO 3 ) atau sebagai serbuk belerang untuk
disemprotkan. Tidak hanya itu, di dunia pertanian, bubuk batu kapur umum ditaburkan untuk
menetralkan tanah asam yang relatif tidak banyak, sebagai pupuk untuk menambah unsur
kalsium yang berkurang akibat panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga
digunakan sebagai desinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan
sebagainya.

Gambar. Foto gunung kapur yang berada di desa Gempol kecamatan Gempol kabupaten Cirebon.

6
Potensi batu kapur/gamping di Indonesia hampir di seluruh wilayah Indonesia. Data
secara umum jumlah batu kapur Indonesia mencapai 28.678 miliar ton. sebagian besar
cadangan batu kapur berada di Sumatera Barat dengan jumlah cadangan sekitar 23,23 miliar
ton atau hampir 81,02 % dari cadangan total di Indonesia (Madiadipoera dkk, 1990). Dari cukup
banyak lokasi batu bara di Indonesia, tidak banyak yang sudah dimanfaatkan.

E. Penelitian Proses Batu Kapur

Gambar . Foto batu kapur.

Yang kami teliti disini adalah batu kapur yang terletak di wilayah kabupaten Cirebon
tepatnya di desa Gempol kecamatan Gempol kabupaten Cirebon. Wilayah ini terletak di sebelah
barat kota Cirebon atau tepatnya sebelah barat Palimanan dan hanya berjarak beberapa
kilometer dari Palimanan. Disini terdapat gunung gunung kapur yang dimanfaatkan untuk
keperluan industri baik untuk pabrik kapur maupun untuk ke pabrik PT Indocement tunggal
prakarsa ( semen tiga roda ) . Namun kali ini kami meneliti pabrik kapur yang ada di desa
garawangi kecamatan sumberjaya kabupaten Majalengka .

7
Gambar . Foto pabrik kapur di desa garawangi kecamatan Sumberjaya

Proses ini bermula dari penambangan batu kapur yang berada di daerah bukit bukit
kapur yang ada di desa Gempol kecamatan Gempol kabupaten Cirebon, mula mula batu di
ambil dari gunung menggunakan alat berat , ada juga yang manual pakai alat seperti linggis ,
namun ada juga yang menggunakan bahan peledak tentu saja hal ini sangat berbahaya , tapi
tidak dapat di pungkiri masih banyak yang mengambil batu kapur menggunakan bahan peledak
seperti dinamit , dan sudah dapat di pastikan bekas penambangan menimbulkan kerusakan
lingkungan yang parah .

Kita kembali lagi ke proses penambangan batu kapur setelah di ambil batu tersebut yang
dari bongkahan besar kemudian dibuat seukuran kecil dengan berat antara 5 kilo sampai 10
kilogram karena ini sesuai permintaan dari pabrik kapur yang ada di desa garawangi tersebut .
Setelah terkumpul banyak batu kapur berukuran 5 sampai 10 kilogram tersebut diangkut
menggunakan mobil Dump truck rata rata disini menggunakan mobil jenis Hino ranger dan
Mitsubishi fighter tahun 1990 sampai tahun 2000 an dengan index bak 16 sampai 22 kubik ,
lalu kemudian di bawa ke pabrik kapur yang berada di daerah Sumberjaya majalengka tersebut.
Setelah sampai di pabrik batu kapur tersebut di proses . Disini bentuk bangunan pabrik kapur
hanya berupa bangunan yang berbentuk kotak hampir menjulang seperti menara namun tidak
terlalu tinggi dan di bagian paling bawah bangunan terdapat lubang yang lumayan besar

8
berdiameter sekitar 2 meter ini berfungsi untuk membakar kapur dan mengambil kapur yang
sudah di proses.

Gambar. Foto lubang pembakaran berada di bawah bangunan pabrik kapur.

Menurut bapak Pepen selaku pekerja sekaligus mandor pabrik kapur , awal mula proses
pembuatan kapur yaitu pertama-tama batu dibawa ke menara pabrik dan disusun dari bawah
sampai ke atas kira kira 6 sampai 8 meter nah disini maksud batu berukuran antara 5 sampai 10
kilogram adalah untuk mempermudah pekerja menaikan ke atas menara karena disini pekerjaan
rata rata manual semua menggunakan tenaga manusia , setelah terkumpul batu di pabrik kapur
tersebut yang beratnya kira kira sekitar kurang lebihnya 50 ton an sekali proses lalu proses
selanjutnya adalah penaburan garam ini dimaksudkan untuk memperlunak batu supaya cepat
menjadi kapur ( caco3) . Setelah penaburan garam maka proses selanjutnya adalah pembakaran
batu kapur , pembakaran batu dari bawah lubang menara pabrik kapur dan proses pembakaran
ini menggunakan gas PGN ( perusahan gas negara ) yang disalurkan ke pabrik tersebut dan
membutuhkan waktu sekitar 14 jam pembakaran untuk mendapatkan hasil kapur yang sesuai .
Setelah proses pembakaran selesai maka batu tersebut di siram air dan uniknya disini batu
tersebut lama kelamaan akan menjadi serbuk kapur lalu kemudian dikemas . Dan inilah yang
dinamakan kapur ( caco3 ) yang sudah jadi yang siap untuk digunakan baik untuk bahan
bangunan pertanian , peternakan dan lain lain. Itulah hasil penelitian tentang kapur dari kami
berdasarkan penelitian yang kami lakukan di daerah Gempol kecamatan Gempol kabupaten
Cirebon dan pabrik kapur yang berada di daerah garawangi kecamatan Sumberjaya kabupaten
Majalengka,

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan topik masalah sebelumnya, maka kami membuat kesimpulan
sebagai berikut :

Bumi adalah salah satu anggota tata surya dimana matahari sebagai pusatnya. Bumi ini
tersusun dari beberapa lapisan yaitu lapisan barisfer, lapisan antara dan lapisan litosfer. Litosfer
merupakan lapisan bumi paling atas yang merupakan tempat kita tinggal. Litosfer terdiri dari 2
bagian yaitu lapisan sial dan lapisan sima. Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri atas
batuan. Litosfer tersusun dari 3 macam batuan yaitu batuan beku (igneous rock), batuan
sedimen (sedimentary), batuan malihan (metamorf).

10

Anda mungkin juga menyukai