Anda di halaman 1dari 20

MENGENAL LITOSFER DAN JENIS-JENIS BATUAN

Disusun guna memenuhi tugas pelajaran


Geografi

Pembimbing :
Ibu Rida Artantika S.Pd

Disusun Oleh :
Mahesa Alea Pandya
X-4
SMAN CMBBS
2022/2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt.  atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Rida Artantika S.Pd
sebagai guru mata pelajaran geografi yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pandeglang, November 2022

Mahesa Alea Pandya

ii
DAFTAR ISI
Hlm
COVER..................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Litosfer................................................................................3
2.2 Struktur dan Jenis-Jenis Batuan.......................................................................4
2.2.1 Pengertian Batuan.......................................................................................4
2.2.2 Struktur dan Jenis-Jenis Batuan.................................................................4
2.2.3 Siklus Batuan.............................................................................................11
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Geografi adalah ilmu yang mempelajari bumi beserta dengan segala
sesuatu yang berada di atasnya contohnya penduduk, fauna, flora,udara, iklim dan
interaksi. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai gejala-gejala
alamiah yang terdapat di permukaan bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat
pada lapisan air (hidrosfer), udara (atmosfer), dan tanah (litosfer) yang
berhubungan dengan kehiudpan manusia. Juga mempelajari bentang alam seperti
bentuk lahan, jenis batuan, bahan pelapukan batuan, tanah, air, udara, tumbuhan,
hewan, dan laut (Maryani, 2006).
Bumi dan segala isinya memang tidak akan pernah habis untuk dibahas.
Mulai dari struktur bumi itu sendiri sampai kehidpan didalamnya. Berangkat dari
topik inilah saya selaku penulis akan mencoba membahas mengenai salah satu
struktur bumi yaitu Litosfer. Dimana Litosfer berasal dari kata “lithos” yang
artinya batuan, dan “Spehere” yang artinya lapisan. Jadi litosfer artinya adalah
lapisan bumi yang paling luar atau bisa disebut dengan kulit bumi.
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas. Lapisan ini pada
umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2, sehingga lapisan
litosfer seringkali disebut lapisan silikat. Litosfer juga membahas proses
pembentukan batuan lapisan kulit bumi, gejala-gejala dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi. Sekarang ini masih banyak yang kurang memahami
konsep-konsep geografi khususnya materi mengenai litosfer.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka saya selaku penulis akan
memberikan pengetahuan mengenai litosfer agar nantinya orang lain dapat
memahami apa yang dimaksud dengan “litosfer”.Oleh sebab itu, kita perlu
mengkaji lebih dalam mengenai litosfer, mulai dari pengertian litosfer, proses
terbentuknya batuan, jenis-jenis batuan, serta bentuk permukaan bumi untuk
menambah wawasan kita mengenai litosfer. Oleh karena itu berdasarkan
permasalahan diatas saya akan mengambil judul “MENGENAL LITOSFER
DAN JENIS-JENIS BATUAN”.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana gambaran umum mengenai litosfer
b. Bagaimanakah struktur dan jenis-jenis batuan
c. Bagaimana siklus batuan
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai litosfer
b. Untuk mengetahui struktur dan jenis-jenis batuan
c. Untuk mengetahui siklus batuan
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti, dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil
pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu
b. Bagi pembaca, dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan cara
menangani pengangguran di Indonesia
c. Bagi SMAN CMBBS, penelitian dapat dijadikan bahan bacaan murid
SMAN CMBBS, serta dapat menjadi sebuah referensi dan acuan untuk
penelitian selanjutnya

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Litosfer
Litosfer merupakan bagian paling atas dari lapisan-lapisan penyusun bumi.
Litosfer berasal dari kata “lithos” artinya batuan dan “sphere” artinya lapisan,
litosfer diartikan sebagai lapisan batuan yang membungkus bola bumi. Menurut
Suess dan Wiechert, litosfer meliputi kerak bumi dengan tebal 30 hingga 70 km
dan selubung bumi bagian paling atas (upper most mantle). Holmes membagi
kerak bumi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
1. Bagian atas yang mempunyai tebal 15 km dengan berat jenis kurang lebih
2,7 dan mempunyai tuipe magma granit
2. Bagian tengah yang mempunyai tebal 25 km dengan berat jenis 3,5 dan
mempunyai tipe magma basalt
3. Bagian bawah yang mempunyai tebal 20 km dengan berat jenis 3,5 dan
mempunyai tipe magma peridotit dan magma eklogit

Gambar bagian bumi

Bagian atas dan bagian tengah kerak bumi disebut sial karena sebagian
besar substansinya terdiri dari silisium dan aluminium sedangkan bagian bawah
disebut dengan sima karena sebagian besar terdiri dari silisium dan magnesium.
Tebal sial dan sima pada kerak bumi tidak sama. Di bawah kontinen lapisan sial
lebih tebal daripada di dasar samudera. Kerak bumi terutama tersusun dari mineral
dan batuan. Oleh karena itu untuk selanjutnya akan dibahas mengenai mineral dan
batuan

3
2.2 Struktur dan Jenis-Jenis Batuan
Salah satu aspek yang terdapat pada litosfer adalah batuan, inilah
penjelasan mengenai struktur dan jenis-jenis batuan.
2.2.1 Pengertian Batuan
Batuan merupakan himpunan mineral, baik sejenis atau tidak sejenis,
antara satu dengan yang terikat secara pada atau gembur yang memiliki arti
penting sebagai penyusun kerak bumi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa batuan tidak harus keras sebagaimana anggapan masyarakat pada
umumnya. Pasir yang terhampar di pantai, sudah dapat di sebut sebagai batuan.
Himpunan mineral penyusun batuan bisa terdiri dari satu jenis mineral atau
bermacam-macam. Batuan yang terbentuk dari himpunan mineral sejenis
dinamakan mono mineral rock, sedangkan yang tersusun dari berbagai mineral
dinamakan poly mineral rock. Batuan gamping secara dominan tersusun dari
mineral CaCO3. Pada daerah karst banyak ditermukan diaklas/retakan-retakan
pada batuan. Aliran air yang melalui retakan tersebut akan melarutkan CaCO3 dan
mengendapkan ditempat lain seperti pada atas dan dindidng gua membentuk
kristal-kristal kalsit. Pada fenomena ini kalsit disebut sebagai mineral.
2.2.2 Struktur dan jenis-jenis batuan
Batuan dapat terbentuk dengan beberapa cara. Berdasarkan proses-proses
yang mempengaruhinya, batuan dapat terjadi dengan cara sebagai berikut :
a) Sebagai akibat proses-proses kimia – fisis, yang didalamnya tidak hanya
benda-benda yang bereaksi yang berpengaruh, akan tetapi juga
temperature dan tekanan yang tinggi.
b) Sebagai akibat proses-proses biologi, baik yang bersifat phytogin maupun
zoogin
c) Sebagai akibat proses-proses fisis, termasuk semua gerakan yang
mengakibatkan bertambah banyaknya mineral yang selanjutnya terjadi
pengkristalan pada suhu rendah, baik oleh turunnya suhu ataupun
menguapnya sebagian dari pelarutnya.
d) Karena berubahnya batuan yang telah ada oleh berbagai proses

4
e) Sebagai akibat proses-proses kimia yang menyebabkan timbulnya endapan
kimia.
Setelah mengetahui mengenai cara-cara terbentuknya batuan, sekarang ini akan
membahas mengenai jenis-jenis batuan, yaitu :
a. Batuan Beku
1) Pengertian batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.
Magma adalah bahan cair pijar dengan temperature tinggi yang terdapat di
dalam kerak bumi. magma yang telah keluar di permukaan bumi disebut
lava. Magma maupun lava jika mengalami pendinginan akan membeku
dan membentuk batuan beku
a) Klasifikasi Batuan beku
1. Berdasarkan Kandungan Silikon Oksida
Banyak sedikitnya kandungan kwarsa dalam batuan akan
menentukan tingkat keasamana batuan. Pembagiannya adalah
sebagai berikut :
 Batuan asam (Acid Rocks), batuan yang mengandung 65-75% Si
O2, Contoh : granit, riolit, liparite, obsidian
 Batuan Beku menengah (intermidiert rock)
 Batuan Ultra-Basa (ultra basic rock)
2. Berdasarkan Tempat terjadinya
Berdasarkan cara terjadinya, magma yang membeku berhubungan
erat dengan letak (kedalaman) magma tersebut membeku. Hal ini
berpengaruh terhadap struktur batuan beku yang terjadi. Sehubungan
dengan hal itu, maka batuan beku dapat dibedakan sebagai berikut :
 Batu Beku dalam
Batuan beku dalam terbentuk oleh pembekuan magma ketika
jauh di dalam kerak bumi. Batuan ini disebut juga batuan plutonik
atau batuan abisik
 Batuan Beku luar

5
Batuan Beku luar terbentuk oleh pembekuan lava (magma yang
sudah di permukaan bumi). lava ini mengalami pendinginan
mendadak akibat kontak dengan atmosfer secara langsung.
Pembekuan yang terjadi secara cepat mengakibatkan mineral-
mineral yang ada di dalam lava tidak sempat mengkristal hingga
akhirnya terbentuklah struktur gelas atau amorf, yang artinya
dalam batuan tersebut di dalamnya tidak ada mineral yang
membentuk kristal.
 Batuan Beku gang
Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang terletak pada
gang atau celah-celah antara bagian dalam kerak bumi dengan
permukaan bumi. batuan yang terletak di bagian bawah
mempunyai struktu holokristalin, sedangkan yang lebih dekat
dengan permukaan bumi bestruktur porfir. Struktur batuan yang
demikian disebut hipokristalin, yaitu sebagai mineral berbentuk
kristal yang bagus dan sebagian yang lain amorf.
b) Tekstur Batuan Beku
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,
yakni sebagai berikut :
 Fenerik, jika kristal-kristal mineral pembentuknya dapat diamati
secara jelas dengan mata telanjang.
 Afainitik, jika jristal-kristal mineral pembentuknya ukurannya
sangat lembut sehingga tidak bisa diamati secara langsung
dengan mata telanjang
 Porfiritik, yaitu gabungan dari fanerik dan afanitik
c) Nama-nama batuan beku
Untuk memahami macam-macam batuan beku akan lebih mudah jika
sudah mengenal berbagai macam sifat mineral. Berikut ini beberapa
batuan beku yang ditemukan di permukaan bumi :
 Granit, merupakan batuan plutonik dengan struktur holokristalin
dan tekstur dengan butiran sedang (medium grained).

6
 Syenit, merupakan batuan plutonik, komposisi mineralnya sama
dengan batuan granit, tetapi tidak mengandung kwarsa atau
hanya sedikit saja
 Diorit, merupakan batuan plutonik dengan struktur holokristalin
dengan tekstur coarse grained (butir kasar).
 Andesite, merupakan batuan beku luar dengan komposisi
mineral hamper sama dengan diorite
 Gabro, merupakan batuan plutonik, berstruktu holokristalin dan
teksturnya berbutir kasar.
 Obsidian, merupakan batuan beku luar yang berstruktu gelas

Contoh-contoh nama Batuan Beku


b. Batuan Sedimen
Batuan tersebut berasal dari tempat lain dan diangkut oleh gaya geologi
berupa air, angin, es, maupun karena adanya aktivitas makhluk hidup. Batuan
yang telah mengalami pelapukan akan dikikis, atau dilarutkan, kemudian
diangkut oleh air, atau gletser dan diendapkan di tempat yang lebih rendah
letaknya, seperti dataran rendah, dasar danau, laut, atau samudera. Pada
awalnya endapan tersebut merupakan batuan yang lunak. Karena adanya
proses diagenesis (pemadatan dan sementasi) maka sedimen lunak akan
menjadi keras. Pasir yang semula merupakan fragmen-fragmen yang lepas
dan gembur akan menjadi batuan pasir yang padat. Sifat utama dari batuan
sedimen yang dibentuk oleh air dalam kondisi normal ialah berlapis-lapis
secara horizontal. Aliran air yang berubah-ubah arah, terjadinya pengikisan

7
dan pengendapan silih berganti, menyebabkan lapisan-lapisan yang dibentuk
tidak lagi mendatar. Perlapisan batuan juga terbentuk oleh tenaga angin.
Pengendapan oleh angin akan mengikuti kontur topografi tempat sedimen
tersebut diendapkan dan arah lapisan sangat ditentukan pula oleh arah angin
bertiup. Batuan endapan yang dibentuk oleh aktivitas organisme pada
umumnya tidak membentuk perlapisan.

Contoh gambar Batuan beku

Berdasarkan cara terbentuknya, batuan sedimen dapat diklasifikasikan


menjadi 3 macam yaitu sedimen kimia, sedimen klastika, dan sedimen organik. 1)
Bantuan sedimen kimia
1) Sedimen kimia
terbentuk melalui pengendapan unsur-unsur yang ada pada larutan. Batuan ini
pada umumnya tersusun dari kristal-kristal dan terjadi karena proses
pengendapan, yaitu konsentrasi dan pengendapan dari larutan yang telah
jenuh. Berikut beberapa contoh batuan sedimen kimia.
 Batu Kapur (limestone), Batuan ini terdapat secara luas di permukaan
bumi.
 Marl, adalah batuan sedimen kimiawi yang tersusun dari kalsit dan
partikelpartikel tanah liat.
 Dolomit, adalah sejenis batuan sedimen yang namanya sama dengan nama
mineral yang merupakan unsur utamanya, terlihat menyerupai batu kapur

8
(limestone), perbedaannya terletak pada reaksinya yang lebih lambat
terhadap asam khlorida.
 Gipsum, adalah batuan sedimen kimia yang banyak terdapat, berupa
butiran kasar, atau halus dan kadang-kadang dalam bentuk surat-surat lain
(selenit), berwarna putih, kadang-kadang jambu, biru atau warna-warna
corak lainnya.
2) Batuan sedimen organik
Terbentuk dari larutan-larutan dengan bantuan organisme baik tumbuh-
tumbuhan maupun hewan melalui proses biokimia dan biomekanik. Batuan
sedimen yang mengandung silisium terbentuk dari asam silisium dengan
perantaraan hewan radiolaria atau tumbuh-tumbuh diatomea . Batubara
terbentuk pada kondisi air berawa dari sisa tumbuh-tumbuhan yang proses
pembusukannya tidak sempurna. Pada stadium ini tidak dapat dilihat lagi
struktur dari tumbuh-tumbuhan. Stadium terakhir dari pembentukan
batubara dinamakan grafit dengan kandungan karbon mencapai 99% dan
sangat keras. Diatome terbentuk dari akumulasi endapan kerangka
tumbuhan bersel satu diatomae yang tumbuh pada dasar laut atau danau
berair asin. Syarat hidup koral adalah dasar laut dapat ditembus oleh cahaya
matahari, yaitu dengan kedalaman kurang dari 50 meter, temperatur air
sekitar 21 26°C, dan airnya jernih. Karang tumbuh dari dasar laut menuju ke
atas.
Pada kenyataannya dapat ditemukan lapisan batuan kapur ketebalannya
lebih dari 50 meter.
3) Batuan sedimen mekanik/klastika
Sesuai namanya, batuan sedimen mekanik terbentuk melalui proses
mekanik, terdiri dari fragmen-fragmen batuan yang susunan kimianya tetap
sama dengan batuan asalnya. Berdasarkan ukuran dari bagian pecahannya,
batuan sedimen mekanik dikelompokkan menjadi 4 yaitu psephitic rock,
psaminitic rock, micro fragmental rock dan fine fragmental rock.
 Psephitic rock, terdiri dari fragmen batuan dengan diameter di atas 2
mm. Batuan yang terdiri dari fragmen-fragmen yang tidak bulat , menyatu

9
dan mengeras akibat tersegmentasi dinamakan breksi . Breksi yang
fragmen batuan penyusunnya terdiri dari batuan vulkanik dinamakan
breksi vulkanik. Ada dua jenis batuan breksi, yaitu breksi polymix jika
fragmennya lebih dari satu jenis batuan dan breksi monomix jika
fragmennya terdiri dari satu jenis batuan.
 Psammitic rock, merupakan batuan sedimen mekanik yang terdiri dari
fragmenfragmen dengan diameter antara 0,05 – 2 mm, contohnya pasir dan
batu pasir. Diantara fragmen-fragmen batu pasir, komposisi terdiri dari
kwarsa, feldspar, mika, glaukonit, dan lain-lain. Salah satu mineral yang
paling dominan sebagai penyusunnya akan menentukan nama pasir
tersebut, antara lain pasir kwarsa dan pasir feldfar.
 Micro fragmental rocks, terdiri dari fragmen-fragmen dengan diameter
0,01 mm sampai 0,05 mm. Tanah los (loess) merupakan contoh dari
batuan ini. Tanah los terbentuk secara eolus, yaitu diangkut dan
diendapkan di tempat lain oleh tenaga angin. Tanah los merupakan
endapan daratan atau endapan terrestik.
 Fine fragmental rock, adalah fragmen-fragmen batuan yang berdiameter
kurang dari 0,01 mm. contohnya adalah tanah liat. Tanah liat sebagian
merupakan produk dari akumulasi partikel-partikel mekanik yang amat
kecil dan sebagian merupakan produk penguraian unsur-unsur kimia dari
batuan lain. Kaolinit dan montmorillonit adalah mineral-mineral yang
paling khas sebagai pembentuk tanah liat.
c. Batuan Metamorf
Secara umum, batuan metamorf terbentuk karena adanya panas, tekanan,
dan aktivitas zat-zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi maupun secara
bersamasama.Batuan metamorf dapat berasal dari batuan yang sebelumnya
sudah ada, yaitu batuan beku, batuan sedimen, atau batuan
metamrf.Perubahan batuan tidak hanya terjadi secara fisik tetapi juga bisa
terjadi secara kimiawi sehingga berbeda dengan batuan asalnya.Berdasarkan
hal ini metamorfosis dapat dibedakan 3 macam, yaitu metamorfosis thermal
(sentuh), metamorfosis dinamo, dan metamorfosis regional.

10
1) Metamorfosis Sentuh
Pada metamorfosis sentuh disebut juga metamorfosis
termal. Temperatur yang tinggi ini bisa berasal dari intrusi, atau
masuknya cairan atau gas panas ke dalam lapisan batuan. Metamorfosis
sentuh terbentuk karena adanya magma yang masuk dalam lapisan
sedimen ataupun batuan lain sehingga mengubah batuan yang
dimasukinya akibat terkena panas.
2) Batuan Metamorfosis Dinamo
Pada metamorfosis dinamo, yang merupakan faktor penting adalah
tekanan. Ada dua tekanan jenis tekanan yang menjebabkan terjadinya
metamorfosis ini, yaitu tekanan statis dan tekanan dinamis. Tekanan
statis berasal dari lapisan batuan yang ada di atasnya, sedangkan
tekanan dinamis berasal dari gerakan tektonisme yang menghasilkan
patahan dan lipatan pada lapisan batuan.
3) Batuan Metamorfosis Regional
Metamorfosis regional terjadi ketika faktor tekanan dan temperatur
bekerja sama. Hal ini bisa terjadi pada kerak bumi yang dalam,
sehingga akan menyebabkan terjadinya perubahan pada batuan yang
melipti daerah luas. Tekanan yang berarah menyebabkan tumbuhnya
beberapa mineral yang disebut mineral tekanan. Batuan sedimen yang
mendapat tekanan secara terus menerus akan mengkristal dan berubah
menjadi batuan kristalin.
Berdasarkan teksturnya batuan metamorf dapat dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Granoblastic, yaitu bila hampir semua mineral penyusun batuan
berbentuk butiran yang mudah dibedakan. Semua jenis mineral
penyusunnya dapat dikenal.
2) Crystaloblastic, jika hampir semua mineral penyusun batuan
berbentuk kristal.
3) Nematoblastic, jika mineral penyusunnya berbentuk prismatik dan
berbentuk granular.

11
2.2.3 Siklus Batuan
Berdasarkan teori tentang pembentukannya, bumi berasal dari gas,
lalu berubah menjadi bola cair pijar, dan kemudian membeku di bagian
luarnya. Pembekuan pertama dari cairan tersebut merupakan batuan beku yang
tertua. Batuan beku tertua yang pernah ditemukan terdapat dalam bentuk
intrusi pada pada batuan yang lebih tua lagi. Batuan tersebut meskipun
sekarang tergolong batuan metamorfosis, sebelumnya tentu merupakan batuan
sedimen.Sedimen tua ini sebelumnya pasti berasal dari batuan beku yang lebih
tua lagi sebagai hasil penghancuran iklim atau pelapukan. Batuan beku tertua
itu merupakan dasar tempat batuan sedimen dibentuk, akan tetapi batuan dasar
demikian telah lama hilang disebabkan oleh fusi atau penelanan kembali
batuan tersebut menjadi magma. Banyak ahli berpendapat bahwa kemungkinan
besar batuan sedimen dan batuan metamorf menjadi magma karena penurunan
yang sangat dalam. Semua batuan beku berasal dari magma yang kemudian
kembali ke kerak bumi menjadi magma kembali, dengan cara disintegrasi
mineral-mineral radioaktif dan cairan-cairan panas yang memasuki
batuanbatuan beku menjadi panas dan mencair.
Jika siklus batuan dimulai dari batuan beku, maka batuan akan terbentuk
dari magma melalui proses pendinginan. Batuan beku tadi akan mengalami
proses-proses kimia fisika oleh gaya-gaya geologi. Dari ini terbentuk sedimen
klastik berupa endapanendapan yang tidak larut. Material-material yang larut
dengan pertolongan organisme membentuk sedimen organik, sedangkan
larutan lain karena proses penguapan, konsentrasi serta Pengendapan kimia
membentuk sedimen kimia. Batuan beku dan batuan sedimen tersebut karena
proses tekanan, temperatur dan aktivitas zat kimia akan diubah menjadi batuan
metamorfosis. Seluruh perubahan tersebut berlangsung dalam jutaan tahun.
Batuan metamorfosis mungkin akan menjadi magma, karena magma dapat
menelan dan menyerap kembali batuan metamorf yang berada jauh di dalam
bumi karena adanya tekanan dan panas dari magma didekatnya.Secara
sederhana, siklus batuan dapat dilihat pada gambar berikut.

12
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Litosfer merupakan bagian paling atas dari lapisan-lapisan penyusun bumi.
Litosfer berasal dari kata “lithos” artinya batuan dan “sphere” artinya lapisan,
litosfer diartikan sebagai lapisan batuan yang memiliki ketebalan 30-70 m. Bagian
atas dan bagian tengah kerak bumi disebut sial sedangkan bagian bawah disebut
dengan sima. Salah satu aspek yang terdapat pada litosfer adalah batuan, Batuan
merupakan himpunan mineral, baik sejenis atau tidak sejenis, antara satu dengan
yang terikat secara pada atau gembur yang memiliki arti penting sebagai penyusun
kerak bumi. Batuan dapat terbentuk dengan beberapa cara. Terdapat pula berbagai
jenis batuan yaitu sebagai berikut ;
 Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk dari pembekuan magma. Magma
adalah bahan cair pijar dengan temperature tinggi yang terdapat di dalam
kerak bumi.
 Batuan Sedimen, batuan tersebut berasal dari tempat lain dan diangkut oleh
gaya geologi berupa air, angin, es, maupun karena adanya aktivitas makhluk
hidup.
 Batuan Metamorf, Secara umum, batuan metamorf terbentuk karena adanya
panas, tekanan, dan aktivitas zat-zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi
maupun secara bersama-sama.

13
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar bagian bumi

Gambar Jenis-jenis Batuan Beku

Gambar Jenis-jenis Batu Sendimen

14
Gambar Jenis-jenis Batuan Metamorf

Gambar Batuan kapur yang termasuk dalam jenis batu sedimen

Gambar jenis batuan yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanisme

15
Gambar batuan beku dengan sktruktur holokristalin

Gambar batuan sedimen yang telah tesingka

Gambar siklus batuan

16

Anda mungkin juga menyukai