Disusun Oleh:
Afidh Ridhaya (163110180)
Kelas:
III A
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan anugrahNya
penulis dapat menyelesaikan Makalah Mekanika Tanah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi syarat mata kuliah Mekanika
Tanah. Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh, baik secara
lisan maupun tertulis setelah mengikuti mata kuliah Mekanika Tanah.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan instruksi untuk mata kuliah Mekanika Tanah.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi penilaian
pada Mata Kuliah Mekanika Tanah yaitu juga agar kita semua dapat mengetaui
apa itu pembentukan tanah dan bagaimana cara pelapukan pada tanah baik tanah
endapan, dan tanah resedu.
BAB II
PEMBAHASAN
Lapisan silica
H2O + ions
K+ bonds (ikatan sangat
H Bonds (ikatan lemah)
lemah)
(a) kaolinite
(b) iIllite
(c) montmorillonite
1. Jumlah air hujan yang dapat meresap atau disimpan oleh massa tanah
2. Kedalaman air tanah
3. Besarnya erosi yang terjadi
4. Arah pergerakan air yang membawa bahan-bahan terlarut dari tempat
yang tinggi ketempat yang rendah
Dengan demikian efek langsung relief dan topografi terhadap tanah adalah
pada:
Semakin besar selisih tinggi, derajat kelerenga, dan panjang lereng maka
semakin besar tingkat erodibilat tanah.
Selain kedua golongan utama tanah asli ini, ada golongan ketiga, yaitu
tanah yang tidak asli atau yang disebut tanah dibentuk ulang (remoulded soil).
Perilaku tanah jenis ini tidak lagi sama seperti pada keadaan aslinya dan
umumnya kurang penting dibandingkan dengan tanah asli. Golongan ini
termasuk tanah yang dibentuk di laboratorium dengan memakai proses
pengendapan dan tanah yang dipadatkan.
Pada masa ini, ada istilah lain yang sering dipakai juga pada golongan ini,
yaitu destructured, artinya struktur tanah dihapuskan akibat pembentukan
ulang. Arti destructured hampir sama dengan remoulded, tetapi maksudnya
adalah struktur dihapuskan tetapi butir sendiri masih utuh. Istilah remoulded
berarti segala sifat yang berhubungan dengan keadaan aslinya dihapuskan
sama sekali. Pada tanah residu, pembentukan ulang dapat merusak struktur
namun mungkin pula menghancurkan butirnya.
Tidak seperti bahan baja atau beton, tanah merupakan bahan yang memiliki
alat yang tidak seragam. Umumnya tanah terdiri atas dua macam bahan. Akan
tetapi, tidak jarang ditemukan tanah terdiri atas tiga macam bahan. Bahan-
bahan komponen tanah ini disebut fase, dan tanah disebut bahan dua fase
atau tiga fase.
n = e/(1+e) ; e = n/(1-n)
jadi untuk tanah jenuh S=1 dan untuk tanah kering S=0
Specifik gravity = berat volume solid / berat volume air => Gs=s/w
Klasifikasi tanah :
Batas Atterberg
a. Shrinkage Limt : batas antara solid dengan semi solid
b. Plastic Limit : Batas antara semi solid denga plastis
c. Liquid Limit : Batas antara plastis dengan liquid
Plasticity Index : Liquid Limit Plastic Limit
Activity of Clay = Plastic limit / % berat Clay
Tentukan berat satuan tanah, kadar air, angka pori, dan berat jenis.
(63)
Volume contoh = V = 80 = 249,379 = 249,4 2
4
425
Kepadatan total = = 1,704 103 /3 = 1,704 /3 =
249,379
1704 /3
9,81
dan berat satuan tanah = 1704 9,81 /3 = 1704 1000 /3 =
16,72 /3
Berat air = 425 275,2 = 149,8
149,8
sehingga kadar air menjadi = 275,2 = 0,544 = 54,4%
149,8
Angka pori = = 1,504
99,6
275,2
Kepadatan butiran = = 2,76 gram/cm3
99,6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanah dibentuk oleh pelapukan fisika dan kimiawi pada batuan. Pelapukan
fisika terdiri atas dua jenis. Jenis pertama adalah penghancuran disebabkan
terutama oleh pembasahan dan pengeringan terus-menerus ataupun pengaruh
salju dan es. Jenis kedua adalah pengikisan, akibat air, angin, ataupun es
(glacier).
B. Soal:
1. Pada kondisi di lapangan, tanah mempunyai volume = 10 cm3 dan berat basah
tanah = 18 gr. Berat tanah kering oven = 16 gr, jika berat jenis tanah (Gs)=
2,71. Hitung kadar air, berat volume basah, berat volume kering, angka pori,
porositas dan derajat kejenuhannya. (Dianggap berat volume air= 1 gr/cm3).
Penyelesaian:
1816
Kadar air (w) = = = 100% =12,5%
16
18
Berat volume basah () = = 10 =1,8gr/cm3
16
Berat volume keering ( ) = = 10 = 1,6gr/cm3
16
Angka pori () = = . = 2,711 = 5,90cm3
0,69
Porositas () = 1+ = 1+0,69 = 0,41
1816
Derajat Kejenuhan ( ) = = = = 2cm3
1
2
= 4,10 100% = 49%
Penyelesaian:
0,75
Porositas () = 1+ = 1+0,75 = 0,43
(1+).. (1+0,22).2,66.62,4
Berat volume basah () = = = 115,7/ 3
1+ 1+0,75
. 2,66.62,4
Berat volume keering ( ) = = = 94,9/ 3
1+ 1+0,75
. 0,22.2,66
Derajat Kejenuhan ( ) = = 100 = 78%
0,75
3. Data dari pengujian dilaboratorium pada benda uji jenuh menghasilkan angka
pori = 0,45 dan berat jenis = 2,65. Untuk keadaan ini, tentukan berat
volume basah ( ) dan kadar airnya ().
Penyelesaian:
Benda uji dalam kondisi jenuh. jadi, seluruh ruang pori terisi dengan air.
= = 0,45
Tapi dan belum diketahui, dengan menganggap = 1, maka untuk
kondisi jenuh:
= = . =
= + . = 1+(0,45x1) = 1,45 m3
= . = 2,65+0,45=3,1 ton
3.1
= = = 2,14/3
1,45
0,45
= = = 17%
2,65
Jadi, tanah ini mempunyai berat volume basah ( ) = 2,4 t/m3 dan kadar
air () = 17%
4. Dilakukan uji batas susut pada suatu tanah dimana mineral lempung yang
paling dominan dikandungannya adalah illite. Hasil pengujian yang didapat
adalah:
Penyelesaian:
m1 m2 ( )
SL = ( ) 100 [ ] 100
m2 m2
44,632,8 (16,210,8)1
SL = ( ) 100 [ ] 100
32,8 32,8
SL= 35,916,46
= 19,50
5. Pada kondisi asli di lapangan, tanah mempunyai volume 10 cm3 dan berat
basah 18 gram. Berat tanah kering oven adalah 16 gram. Jika berat jenis
tanah 2,71, hitung berat volume basah, berat volume kering, angka pori, dan
derajat kejenuhannya.
Penyelesaian :
18
Berat volume basah ( ) = = = 1,8 gram/cm3
10
16
Berat volume kering ( ) = = 10 = 1,60 gram/cm3
16
Angka pori = . = 2,711 = 5,90 cm3
4,10
= 5,90 = 0,69
Derajat kejenuhan =
1816
= = = 2 cm3
1
2
jadi, = 4,10 = 0,4 = 49%
DAFTAR PUSTAKA
Laurence D. Wesley. 2010. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu.
Yogyakarta: Andi
http://www.sederhanagulo.com/cara-pelapukan-tanah-endapan-dan-tanah-
residu.html
http://mekanikatanah10.blogspot.co.id/2017/07/mineral-lempung.html
http://fyyfaacivil.blogspot.co.id/p/materi-mekanika-tanah-1.html
http://wenyra.blogspot.com/2012/03/faktor-pembentuk-tanah-topografi-dan.html
https://www.scribd.com/doc/87437827/Makalah-Mektan-I
https://ilmugeografi.com/geologi/proses-pelapukan