Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MEKANIKA TANAH 1

NAMA : MARIA ELISABETH BOTU

NIM : 022200030

PRODI : TEKNIK SIPIL

KELAS : A

SEMESTER : II
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mekanika tanah 1. Saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihakyang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, sehingga menjadi lebih baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan senang hati menerima setiap kritik dan saran dari
pembaca untuk kelengkapandan perbaikan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan terima
kasih.

MAUMERE,20 FEBRUARI 2021

PENYUSUN
MARIA ELISABETH BOTU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tanah dan batuan
2.1.1 Siklus batuan dan asal usul tanah
2.2.Pemadatan

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu alam perkembangan selanjutnya


akan mendasari dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi.
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari
perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan
yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Sedangkan teknik pondasi
merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Geologi yang
digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung,
jembatan, jalan, bendugan, dan lain-lain. Oleh karena itu, perkiraan dan
pendugaan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan di lapangan dari
kondisi ideal pada Mekanika Tanah sangat penting dalam perencanaan
pondasi yang benar.
Dalam pekerjaan teknik sipil, tanah memang peranan penting baik
itu digunakan sebagai bahan kontribusi maupun tanah sebagai tempat
diletakkannya struktur bangunan tersebut terutama sebagai tempat meletakkan pondasi suatu
kontruksi dan sebagai bahan kontruksi, baik dalam hal pembuatan bangunan gedung
maupun pembuatan jalan.
Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka
seorang insinyur hrus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat
tentang kondisi tanah di lapangan.
Tanah juga didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat
(butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan (terikat secara
kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang
berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruang-ruang
kosong di antara partikel-partikel padat tersebut.
Perbedaan Batu dan Tanah
Batu merupakan kumpulan butir - butir mineral alam yang saling
terkait erat dan kuat. Sehingga sukar untuk dilepaskan. Sedangkan tanah
merupakan kumpulan butir - butir mineral alam yang tidak melekat atau
melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahkan. Sedangkan
Cadas adalah peralihan antara batu dan tanah.
Jenis - jenis Tanah
Fraksi - frkasi tanah (jenis tanah berdasarkan butir) :
1. Kerikil (gravel) > 2,00 mm
2. Pasir (sand) 2,00 - 0,06 mm
3. Lanau (silt) 0,06 - 0,002 mm
4. Lempung (clay) < 0,002 mm
Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran
butir :
1. tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan
kerikil.
2. tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar tanahnya berupa lempung dan lanau.
3.tanah organik adalah tanah yang cukup mengandung bahan-bahan organik.

Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatnya :


1. tanah kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara
butir - butirnya (tanah lempung = mengandung lempung cukup
banyak).
2. tanah kohesif adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-
butirnya (hampir tidak mengandung lempung misal pasir).
3. tanah organik adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan - bahan organik (sifat
tidak baik).
Ilmu Mekanika tanah ini digunakan untuk:
1. Perencanaan pondasi
2. Perencanaan prekerasan lapisan dasr jalan
(pavement design).
3. Perencanaan struktur dibawah tanah(terowongan,basement,dan dinding penahan tanah)
4. Perencanaan galian
5. Perencanaan bendungan
Tanah jga merupakan material dasar yang sangat penting dalam konstruksi, sebab pada tanah semua
konstruksi bertumpu. Tanah sebagai dasar perletakan suatu struktur harus mempunyai sifat dan daya
dukung yang baik, karena kekuatan suatu struktur secara langsung akan dipengaruhi oleh kemampuan
tanah dasar dalam menerima dan meneruskan beban yang bekerja. Tidak semua tanah di alam ini
mempunyai sifat dan daya dukung yang baik. Beberapa lokasi sering dijumpai tanah nya kurang baik.
Tanah yang akan dipergunakan dalam pekerjaan teknik sipil memiliki beberapa kriteria, diantaranya
haruslah mempunyai indeks plastisitas lebih kecil dari 17% (Hardiyatmo, 1992), karena tanah yang
mempunyai indeks plastisitas lebih besar dari 17% dapat mempengaruhi masalah teknis, sifat tanah ini
mudah menyerap air dan menyebabkan kembang susut yang besar. Salah satu jenis tanah yang memiliki
banyak masalah dalam pembangunan konstruksi pada umumnya adalah tanah lempung ekspansif. Tanah
jenis ini mempunyai sifat kembang susut yang sangat tinggi yang tergantung pada mineral pembentuknya
(Coduto, 1994). Perilaku dari tanah ini diakibatkan peristiwa kapiler atau perubahan kadar air pada tanah
tersebut. Penambahan kadar air menyebabkan volume tanah ekspansif mengalami penambahan dari
volume awal. Ciri-ciri perlakuan nya di 2 lapangan adalah mengembang saat musim hujan dan menyusut
saat musim kemarau. Menurut Chen (1975) pada umumnya mineral tanah lempung terdiri dari tiga
komponen, yaitu montmorillonite, illite, dan kaolinite. Mineral montmorillonite mempunyai luas
permukaan lebih besar dan sangat mudah menyerap air dalam jumlah banyak bila dibandingkan dengan
mineral lainnya, sehingga tanah mudah mengembang. Kandungan inilah yang dimiliki oleh tanah lempung
ekspansif. Tanah ekspansif yang mengembang memberikan tekanan yang dapat merusak konstruksi di
atas dan di bawah tanah tersebut. Kerusakan yang akan terjadi yaitu retak pada dinding bangunan,
kerusakan pondasi, jalan patah atau bergelombang, dan sebagainya. Untuk menghindari perilaku
kerusakan akibat mengembangnya tanah ekspansif, telah banyak penelitian dengan berbagai cara salah
satunya dengan memperbaiki tanah menggunakan bahan stabilisasi, yaitu kapur. Hasil penelitian telah
menunjukkan bahwa perbaikan atau stabilisasi tanah lempung ekspansif dapat memperbaiki keadaan
mineral tanahnya, keadaan fisis, maupun mekanis dari tanah tersebut. Berdasarkan dari penelitian
sebelumnya, pencampuran bahan adiktif pada tanah lempung ekspansif dapat memperbaiki kualitas dari
tanah tersebut. Bahan adiktif yang digunakan pada penelitian ini adalah kapur. Penelitian yang telah
dilakukan terhadap tanah ekspansif dengan kapur Enita (2006), dengan penambahan kapur 0%, 5%, 10%,
dan 15% hasil pengujian menunjukkan kapur memberikan pengaruh sehingga tanah menjadi stabil.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Itu Mekanika Tanah
2. Bagaimana karakteristik fisik tanah
3. apa itu mineral lempung
4. apa itu pemadatan

1.3. TUJUAN UNTUK MENGETAHUI:


1. apa itu mekanika tanah
2. apa itu mineral lempung
3.apa itu pemadatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tanah Dan Batuan

2.1.1 Siklus Batuan dan Asal Usul Tanah

Tanah berasal dari pelapukan batuandengan bantuan organisme, membentuk tubuhunik yang
menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai
pedogenesis
. Prosesyang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan
ataudisebut sebagaihorizon tanah. Berdasarkan asal-usulnya, batuan dapat dibagi menjadi
tigatipe dasar yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku Batuan
initerbentuk dari magma mendingin. Magma batu mencair jauh di dalam bumi. Magma di
kerak bumi disebut lava. Batuan sedimen dibentuk sebagai didorong bersama-
sama atau disemenoleh berat air dan lapisan-lapisan sedimen di atasnya. Proses penyelesaian ke
lapisan bawahterjadi selama ribuan tahun. Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari
batuan yangsudah ada, seperti batuan beku atau batuan sedimen, kemudian mengalami
perubahan fisikdan kimia sehingga berbeda sifat dengan sifat batuan induk (asal)nya. Perubahan
fisikmeliputi penghancuran butir-butir batuan, bertambah besarnya butir-butir mineral
penyusun batuan, pemipihan butir-
butir mineral penyusun batuan, dan sebagainya. Perubahan kimia berkaitan dengan munculnya m
ineral baru sebagai akibat rekristalisasi atau karena adanyatambahan/pengurangan senyawa
kimia tertentu. Faktor penyebab dari proses malihan (prosesmetamorfosis) adalah adanya
perubahan kondisi tekanan yang tinggi, suhu yang tinggi ataukarena sirkulasi cairan. Tekanan
dapat berasal dari gaya beban atau berat batuan yangmenindis atau dari gerak-gerak tektonik
lempeng kerak bumi di saat terjadi
pembentukan pegunungan. Kenaikan suhu dapat terjadi karena adanya intrusi magma, cairan ata
u gasmagma yang menyusup ke kerak bumi lewat retakan-retakan pemanasan lokal akibat
gesekankerak bumi atau kenaikan suhu yang berkaitan dengan Gradien geothermis (kenaikan

temperature sebagai akibat letaknya yang makin ke dalam). Dalam proses ini terjadikristalisasi
kembali (rekristalisasi) dengan dibarengi kenaikan intensitas dan juga perubahanunsur
kimia.2.1.2 Partikel TanahUkuran dari pertikel tanah adalah sangat beragam dengan variasi yang
cukup besar.Tanah umumnya dapat disebut sebagai kerikil, pasir, lanau, lempung, tergantung
pada
ukuran partikel yang paling dominan pada tanah tersebut. Untuk menerangkan tentang tanah ber
dasarkan ukurang-ukuran partikelnya, beberapa organisasi telah mengembangkan
batasan- batasan ukuran jenis tanah yang telah dikembangkan MIT (
Massachussetts Instute ofTecnology
), USDA (
U.S. Departement of agriculture
), AASHTO (
America Association ofState Highway and Transportation Officials
) dan oleh
U.S Army Corps of Engineers dan U.S. Bureau of Reclamation
yang kemudian menghasilkan apa yang disebut sebagai USCS(
Unified Soil Classification System
)Kerikil adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-kadang juga mengandung partikel-
partikel mineral quartz, feldspar, dan mineral-mineral lain.Pasir adalah besar terdiri dari mineral
quartz dan feldspar. Butiran dari mineral yanglain mungkin juga masih ada pada golongan
ini.Lanau sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis dari tanah yang terdiri dari butiran-
butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah partikel berbentuk lempengan-lempengan pipih
yang merupakan pecahan dari mineral-mineral mika.Lempung sebagian besar terdiri dari partikel
mikroskopis dan submikroskopis yang berbentuk lempengan-
lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika, mineral-mineral lempung, dan
mineral-mineral yang sangat halus lain.
2.1.3 Berat SpesifikHarga berat spesifik dari butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhakan
dalam bermacam-macam keperluan perhitungan dalam mekanika tanah. Harga-
harga itu dapatditentukan secara akurat di laboratorium. Sebagian besar dari mineral-mineral
tersebutmempunyai berat spesifik berkisar antara 2,6 sampai denagn 2,9. Berat spesifik dari
bagian padat tanah pasir yang berwarna terang, umumnya sebagian besar terdiri dari quartz, dapa
tdiperkirakan sebesar 2,65, untuk tanah berlempung atau berlanau, harga tersebut berkisarantara
2,6 sampai 2,9.

2.1.4 Analisis Mekanis dari TanahAnalisis mekanis dari tanah adalah penentuan variasi ukuran-
ukuran partikel-partikelyang ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam persentase dari
berat kering total.Ada dua cara yang umum digunakan untuk mendapat distribusi ukuran
partikel-partikeltanah, yaitu: analisisi ayakan (untuk ukuran partikel-partikel berdiameter lebih
besar dari0,075mm), dan analisis hidrometer (untuk ukuran pertikel-pertikel berdiameter lebih
kecil0,075mm. Hasil dari analisis mekanik (analisis ayakan dan hidrometer)
umumnyadigambarkan dalam kertas semilogaritmik yang dikenal sebagai kurva distribusi
ukuran butiran. Diameter partikel digambarkan dalam skala logaritmik, dan persentase dari butir
anyang lolos ayakan digambarkan dalam skala hitung biasa.
Suatu hal yang penting pada tanah berbutir halus adalah sifat
plastisitasnya. Plastisitas disebabkan oleh adanya partikel mineral lempung
dalam tanah. Istilah plastisitas digambarkan sebagai kemampuan tanah
dalam menyesuaikan perubahan bentuk pada volume yang konstan tanpa
retak-retak atau remuk.
Tergantung pada kadar airnya, tanah mungkin berbentuk cair,
plastis, semi padat, atau padat. Kedudukan kadar air transisi bervariasi
pada berbagai jenis tanah. Kedudukan fisik tanah berbutir halus pada
kadar air tertentu disebut konsistensi. Konsistensi tergantung pada gaya
tarik antara partikel mineral lempungnya. Sembarang pengurangan kadar
air menghasilkan berkurangnya tebal lapisan kation dan terjadi
penambahan gaya tarik antarpartikelnya. Bila tanah dalam kedudukan
plastis, besarnya jaringan gaya antarpartikel akan sedemikian hingga
partikelnya bebas untuk relatif menggelincir antara satu dengan yang
lainnya, dengan kohesi antaranya tetap terpelihara. Pengurangan kadar air
juga menghasilkan pengurangan volume tanah. Sangat banyak tanah
berbutir halus yang ada di alam dalam kedudukan plastis.
Umumnya, penentuan sifat-sifat tanah banyak dijumpai dalam
masalah teknis yang berhubungan dengan tanah. Hasil dari penyelidikan
sifat-sifat ini kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi masalah-
masalah tertentu, seperti :
(1) Penentuan penurunan bangunan, yaitu dengan menentukan
kompresibilitas tanahnya.. Dari sini selanjutnya digunakan dalam
persamaan penurunan yang didasarkan pada teori konsolidasi dari
Terzaghi.

(2) Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji, guna
menghitung koefisien permeabilitasnya. Dari sini kemudian dihubungkan
dengan Hukum Darcy dan jaring arus untuk menentukan debit aliran yang
lewat struktur tanahnya.
(3) Untuk mengevaluasi stabilitas tanah yang miring, dengan
menentukan kuat geser tanahnya. Dari sini kemudian dimasukkan dalam
rumus statika.
Tanah, kecuali berfungsi sebagai pendukung pondasi bangunan,
juga digunakan sebagai bahan timbunan seperti tanggul, bendungan, dan
jalan. Untuk situasi keadaan lokasi aslinya membutuhkan perbaikan guna
mendukung bangunan di atasnya, ataupun karena digunakan sebagai bahan
timbunan, maka pemadatan sering dilakukan. Maksud pemadatan tanah
antara lain :
(1) Mempertinggi kuat geser tanah.
(2) Mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas).
(3) Mengurangi permeabilitas.
(4) Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan
kadar air, dan lain lainnya.

2.2 PEMADATAN

2.1 Alat & Metode Pemadatan Tanah

Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik
lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya. Pemadatan
tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn demikian meningkatkan
daya dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah
yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemampatan lereng timbunan.

2.2 Pemadatan dan Prinsip-prinsip Umum


Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan. Bila air
ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungsi sebagia unsur
pembasah pada partikel-partikel tanah. Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering
dari tanah akan naik bila kadar air dalam tanah meningkat. Harap dicatat bahwa pada saat kadar
air w = 0, berat volume basah dari tanah adalah sama dengan berat volume keringnya.
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama,
maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga meningkat secar
bertahapmpula. Berat volume kering dari tanah pada kadar air dapat dinyatakan:

Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya penambahan kadar air justru cenderung
menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air tersebut kemudian
menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel-partikel
padat dari tanah. Kadar air dimana harga berat volume kering maksimum tanah dicapai tersebut
kadar air optimim.
Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk mendapatkan berat
volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah proctor compaction (uji pemadatan
Proctor.

METODE PEMADATAN DI LAPANGAN

Hampir semua pemadatan di lapangan dilakukan dengan penggilas. Jenis penggilas yang
umum digunakan adalah:
1. Penggilas besi berpermukaan halus
2. Penggilas ban-karet (angin)
3. Penggilas kaki kambing, dan
4. Penggilas getar.
Penggilas besi berpermukaan halus cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar dan
untuk pekerjaan penggilasan akhir pada timbunan tanah pasir atau lempung.
Penggilas ban-karet dalam banyak hal lebih baik daripada penggilas besi bermukaan
halus. Penggilas ban-karet pada dasarnya merupakan sebuah kereta bermuatan berat dan beroda
karet yang tersusun dalam beberapa baris yang berjarak dekat.
Penggilas kaki kambing adalah berupa selinder yang mempunyai banyak kai-kaki yang
menjulur ke luar dari drum. Alat ini sangat efektif untuk memadatkan tanah lempung.
Penggilas getar sangat berfaedah untuk pemadatan tanah berbutir (pasir, kerikil, dan
sebaginya) alat getas apa saja dipasangkan pada penggilas besi permukaan halus, penggilas ban-
karet, atau pada penggilas kaki kambing untuk menghasilkan getaran pada tanah.

 Spesifikasi untuk Pemadatan di Lapangan


Pada hampir semua spesifikasi untuk pekerjaan tnah, kontraktor diharuskan untuk
mencapai suatu kepadatan lapangan yang berupa berat volume kering sebesar 90 sampai 95% berat
volume kering maksimum tanah tersebut.
Pada pemadatan tanah berbutir, spesifikasi pemadatan kadang-kadang diberikan dalam
bentuk istilah kerapatan relatif Dr. Kepadatan relatif harap jangan disamakan dengan pemadatan
relatif. Definisi dari Dr adalah:

Didapat:

Dimana:

Berdasarkan pengamatan terhadap 47 buah contoh tanah, Lee dan Singh memberikan
korelasi antara R dan Dr dari tanah berbutir:
R = 80 + 0,2Dr
2.8.9 Pemadatan Tanah Organik
Adanya bahan-bahan organikpada suatu tanh cenderung mengurangi kekuatan tanah
tersebut. Dibanyak hal pada umumnya, tanah dengan kadar bahan organik yang tinggi tidak
dipakai sebagai tanah urug.. akan ttapi, karena alasan-alasan ekonomis tertentu, kadang-kadang
tanah dengan kadar organik rendah terpaksa harus dipakai dalam pemadatan. Kadar organik (OC)
dari suatu tanah didefinisikan sebagi berikut:

Pada penyelidikan yang dilakukan oleh Franklin, Orozco, dan Semrau di laboratorium untuk
menyelidiki pengaruh kadar organik terhadap sifat komposisi tanah, dapat disimpulkan bahwa
tanah dengan kadar organik lebih tinggi dari10% adalah tidak baik untu pekerjaan pemadatan.

 Penentu Berat Volume Akibat Pemadatan di Lapangan


Pada waktu pekerjaan pemadatan berlangsung, tentunya perlu diketahui apakah berat
volume yang ditentukan dalam spesifikasi dapat dicapai atau tidak. Prosedur standar untuk
menentukan berat volume dilapangan akibat pemadatan adalah:
1. Metode kerucut pasir
2. Metode balon karet
3. Penggunaan alat ukur kepadatan nuklir
Kerucut pasir terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah kerucut logam
dipasang diatasnya. Botol plastik dan kerucut ini diisi dengan pasir ottawa kering bergradasi buruk.
Di lapangan, sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang telah dipadatkan. Bila berat
tanah basah yang digali dari lubang tersebut dapat ditentkan dan kadar air dari tanah galian itu juga
diketahui. Setelah lubang tersebut digali, kerucut dengan botol berisi pasir diletakkan di atas
lubang itu.Pasirnya dibiarkan mengalir keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut.
Sesudah itu, berat dari tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam botol ditimbang. Jadi,
W5 = W1 – W4
Dimana:
Ws = berat dari pasiryang mengisi lubang dan krucut volume dari lubang yang digali dapat
ditentukan sebagai berikut:

Dimana:
Wc = berat pasir yang mengisi kerucut saja
= berat volume kering dari pasir ottawa
Harga-harga Wc dan ᵧd(pasir) ditentukan denagn kalibrasi yang dilakukan dilaboratorium.
Jadi berat volume kering hasil pemadatan dilapangan sekarang dapat sitentukan sebagai berikut:

Prosedur pelaksanaan metode balon karet sama dengan metode kerucut pasir, yaitu sebuah
lubang uji digali dan tanah asli diambil dari lubang tersebut dan ditimbang beratnya. Tetapi volume
lubang ditentukan dengan memasang balon karet yang berisi air pada lubang tersebut. Air ini
berasal dari suatu bejana yang sudah terkalibrasi , sehingga volume air yang mengisi lubang ( sama
dengan volume lubang ) dapat langsung dibaca. Berat volume kering dari tanah yang dipadatkan
dapat ditentukan dengan persamaan diatas.
Alat ukur pemadatan nuklir sekarang telah digunakan pada beberapa untuk menentukan
berat volume kering dari tanah yang dipadatkan. Alat ini dapat dioprasikan didalam sebuah lubang
galian atau permukaan tana.Alat ini dapat mengukur berat tanah basah persatuan volumedan juga
berat air yang ada pada suatu satuan volume tanah.Berat volume kering dari tanah dapat ditentukan
dengan cara mengurangi berat basah tanah dengan cara mengutangi berat basah tanah dengan barat
air per satuan volume tanah.

 Teknik-teknik Pemadatan khusus


Beberapa tipe teknik pemadaatan khusus akhir-akhir ini telah dikembangkan, dan tipe-tipe
khusus tersebut telah dilaksanakan di lapangan untuk pekerjaan-pekerjaan pemadatan skala besar.
Diantaranya metode yang terkenal adalah pemadatan getar apung, pemadatan dinamis, ledakan,
pembebanan, dan pemompa air dari dalam tanah.

ALAT-ALAT YANG DI GUNAKAN


Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kepadatan yang akan dicapai. Pada
pelaksanaan dilapangan, tenaga pemadat tersebut diukur dalam jumlah lintasan alat pemadat dan
berat alat pemadat itu sendiri. Alat pemadat maupun tanah yang akan dipadatkan bermacam-macan
jenisnya, untuk itu pemilihan alat pemadat harus disesuaikan dengan jenis tanah yang akan
dipadatkan agar tujuan pemadatan dapat tercapai.
Macam-macam peralatan yang dipergunakan sehubungan dengan pekerjaan pemadatan
lapis pondasi jalan umumnya ada dua jenis yaitu yang dilaksanakan secara mekanik darl manual
dimana keduanya diuraikan sbb :

A. Peralatan Mekanik
Jenis peralatan ini digerakkan oleh tenaga mesin sehingga pekerjaan pemadatan dapat
dilaksanakan lebih cepat dan lebih baik.
Adapun macam-macam / type dari alat ini adalah sebagai berikut :
1. Three Wheel Roller.
Penggilas type ini juga sering disebut penggilas Mac Adam, karena jenis ini sering
dipergunakan dalam usaha-usaha pemadatan material berbutir kasar. Pemadat ini mempunyai 3
buah silinder baja, untuk menambah bobot dari pemadat jenis ini maka roda silinder dapat diisi
dengan zat cair (minyak/air) ataupun pasir. Pada umunya berat penggilas ini berkisar antara 6 s/d
12 ton.
2.TandemRoller
Penggunaan dari alat ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus. Alat
ini mempunyai 2 buah roda silinder baja dengan bobot 8 s/d 14 ton. Penambahan bobot dapat
dilakukan dengan menambahkan zat cair.

3. Pneumatik Tired Roller ( PTR ).


Roda-roda penggilas ini terdiri dari roda-roda ban karet. Susunan dari roda muka dan
belakang berselang-seling sehingga bagian dari roda yang tidak tergilas oleh roda bagian muka
akan tergilas oleh roda bagian belakang. Tekanan yang diberikan roda terhadap permukaan tanah
dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. PTR ini sesuai digunakan untuk pekerjaan
penggilasan bahan yang granular; juga baik digunakan pada tanah lempung dan pasir.

B. Peralatan Manual
Jenis peralatan ini digerakkan dengan tenaga manusia / hewan sehingga pekerjaan
pemadatan ditaksanakan lebih lambat dan hasil pemadatan kurang memuaskan tetapi sangat
berguna untuk pelaksanaan pemadatan didaerah terpencil / pedesaan dimana sulit untuk
mendatangkan peralatan pemadat mekanik karena biaya yang mahal. Ada 2 jenis alat pemadat
manual :
 Alat Pemadat Tangan AlatAlat pemadat ini dibuat dari beton cor yang diberi tangkai
untuk menumbukkan beban tersebut ke tanah yang akan dipadatkan.
 Alat pemadat silinder beton
Alat ini berupa roda yang berbentuk silinder terbuat dari beton cor. Cara melakukan
pemadatannya adalah ditarik dengan hewan seperti kerbau atau lembu dan dapat juga
mempergunakan kendaraan bermotor sebagai penariknya.
Alat Pemadat Tangan
Alat Pemadat Silinder Beton
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1).Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)mineral-mineral padat
yang tidak tersementasikan (terikat secara kimia) satusama lain dari bahan-bahan organik yang
telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruang-
ruang kosong di antara partikel-
partikel padat tersebut. Tanah berasal dari pelapukan batuandengan bantuan organisme, membent
uk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai
pedogenesis
. Dua cara yang umumdigunakan untuk mendapat distribusi ukuran partikel-partikel tanah,
yaitu:analisisi ayakan dan analisis hidrometer.

2). Apabila tanah berbutir halus mengandung mineral lempung, maka tanahtersebut dapat
diremas-remas tanpa menimbulkan retakan. Sifat kohesi inidisebabkan karena adanya air yang
terserap disekelilng permukaan
dari partikel lempung. Indeks plastis suatu tanah bertambah menurut garis sesuaidengan
bertambahnya persentase dari fraksi berukuran lempung yangdikandung oleh tanah.3)

Sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dianggap tidak memadai untuksebagian besar dari
keperluan teknik. Pada saat sekarang ada dua sistemklasifikasi tanah yaitu sistem klasifikasi
AASHTO dan Sistem klasifikasiUnified.4)

Koefisien rembesan tanah adalah tergantung pada beberapa faktor yaitukekentalan cairan,
distribusi ukuran pori, distribusi ukuran butir, angka pori,kekasaran permukaan butiran tanah,
dan drajat kejenuhan tanah. Koefisienrembesan merupakan fungsi dari berat volume dan
kekentalan air, yang berarti pula merupakan fungsi dari temperatur selama percobaan
dilakukan.5)

Tegangan efektif pada suatu titik di dalam massa tanah akan mengalami perubahan di karenakan
oleh adanya rembesan air yang melaluinya. Teganganefektif ini akan bertambah besar atau kecil
tergantung pada arah dari rembesan6)

Kenaikan tegangan pada tanah tergantung pada beban persatuan luas


dimana pondasi berada, kedalaman tanah dibawah pondasi podasi dimana tegangantersebut
ditinjau, dan faktor-faktor lainnya.7)

Untuk tanah lempung lembek perubahan volume yang disebabkan olehkeluarnya air dari dalam
pori (yaitu konsolidasi) akan terjadi
sesudah penurunan segera. Penurunan konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih besardan lebih
lambat serta lama dibandingkan dengan penurunan segera.
Indeks pemampatan yang digunakan untuk menghitung besarnya penurunan yangterjadi
dilapangan sebagai akibat dari konsolidasi dapat ditentukan dari kurvayang menunjukkan
hubungan antara angka pori dan tekanan yang didapat dariuji konsolidasi di laboratorium.8)

Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari tanah akan
naik bila kadar air dalam tanah meningkat. Kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap t
ingkat kemadatan yang dapat dicapai oleh suatu tanah.Pemadatan menimbulkan perubahan-
perubahan pada struktur tanah berkohesi.

Perubahan-perubahan tersebut meliputi perubahan pada daya rembes,kemampumampatan, dan


kekuatan tanah.

3.2 SARAN

Mohon kritik dan saran dari pembaca semua agar tersempurnya makalah mekanika tanah 1
ini.terimakasih semuanya
DAFTAR PUSTAKA
M. Das Braja, Braja M. Das, Endah Noor, B. Mochtar 1985.
Mekanika tanah (Prinsp-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I
. Surabaya: Universitas Institut teknologi 10 November.

Anda mungkin juga menyukai