Anda di halaman 1dari 4

 Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua,pada kesempatan kali ini saya akan

mempersentasikan penugasan metodelogi penelitian saya dgn judul ANALISA TEBAL


PERKERASAN JALAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN PADA RUAS JALAN
BATAS KOTA MAEMERE – WAIPARE STA 152 + 085 - 152 + 400
 Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri
. Nama maria elisabeth botu dengan nim 022200030 dari jurusan teknik sipil.
 Pada kesempatan ini Saya juga mau berterima kasih kepada ibu anastasia
merdekawati noralita soludale,s.t.,m.t selaku dosen pembimbing mata kuliah
metodelogi penelitian, dan juga kepada semua orang yang terlibat dalam
penugasan metodelogi penelitian saya ini.
 Adapun pokok bahasan dalam presentasi ini yaitu pendahuluan,tinjauan
pustaka,dan metode penelitian.
 Langsung saja pada bagian pendahuluan. peneliti dalam menulis tugas
metodologi penelitian ini di latar belakangi oleh berbagai masalah khusnya
masalah kerusakan jalan.
 Selanjutnya rumusan masalah.berdasarkan latar belakang sebelumnya dapat
disimpulkan permasalahan yg ada pada penelitian ini yang pertama adalah:
 Untuk batasan masalah pada penelitian ini yaitu membatasi masalah
pengaruh kerusakan perkerasan lentur pada jalan, jenis kerusakan jalan pada
ruas jalan tersebut.
 Selanjutanya adalah tujuan peneltian
 Selanjutnya tinjauan pustaka
 Angka Ekivalen (E) beban sumbu kendaraan Angka Ekivalen
 Lalu lintas harian rata-rata (LHR) dapat dihitung dengan rumus :

LHR awal UR = LHRo x (1+i)UR ………………….…………….(2.4)


Dimana :
i = Nilai pertumbuhan lalu lintas.
UR = Lamanya pelaksanaan perkerasan jalan.
LHRo = Lalu lintas harian rata-rata sebelum perkerasan dikerjakan.
 LHR akhir UR = LHRawalUR x (1+i)UR ……………….………(2.5)

 Dimana :
 i = Nilai pertumbuhan lalu lintas.
 UR = Lamanya pelaksanaan perkerasan jalan Lintas ekivalen permulaan (LEP) dapat
dihitung dengan rumus
 LEP = LHR awal UR x C x E ……………….…………………….(2.6)
 Dimana :
 C = Koefisien kendaraan
 E = Angka ekivalen kendaraan
 Lintas ekivalen akhir (LEA) dapat dihitung dengan rumus
 LEA =LHR akhir UR x C x E ……………………………………(2.7)
 Dimana :
 C = Koefisien kendaraan
 E = Angka ekivalen kendaraan Lintas ekivalen tengah (LET) dapat dihitung dengan
rumus

 LET = ……………………………………………………………...(2.8)
 Lintas ekivalen rencana (LER) dapat dihitung dengan rumus:
 LER =LET × FP.......................................................................(2.9)
 Dimana:
 LER = Lintas ekivalen rencana
 LET = Lintas ekivalen tengah
FP = Faktor penyesuaian

FP = ……………………………………………………………….(2.10)
Dimana:
UR = Umur rencana

 Konstanta
3.1 Metode Penelitian

Metode penelitianadalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam
rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang
telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian
yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya
diolah dan dianalisis.

3.2 Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini jenis penelitian yang digunakan berdasarkan


rumusanmasalah adalah jenis penelitian deskriptif dan kuantitatif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai status suatu gejala yang ada, Proses dari penelitian deskriptif ini haruslah
urut dari awal sampai dengan akhir, sehingga mendapatkan hasil penelitian yang bagus.
(Sugiyono, 2005), sedangkan metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang memandang realita/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian kuantitatif merupakan
jenis penelitian dengan mengunakan data-data tabulasi, data angka sebagai bahan
pembanding maupun bahan rujukan dan menganalisis secara deskriptif.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan disepanjang Ruas Jalan Batas Kota Maumere - Waipare STA
152 + 085 - 152 + 400 di Kabupaten Sikka.

3.4 Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian disepanjang Ruas Jalan Batas Kota
Maumere - Waipare STA 152 + 085 - 152 + 400 di Kabupaten Sikka adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dengan melakukan pengamatan
langsung dilokasi penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait
didalam penelitian ini. Data sekunder biasanya berasal dari instansi pemerintahan maupun
swasta.

1. Data Primer

Data primer data yang didapatkan dengan melakukan pengamatan langsung dilokasi
penelitian. Data primer seperti :
a. Data inventori jalan, memiliki fungsi sebagai penentu titik stasiun awal (STA),
mengetahui ada tidaknya median jalan dan jenis-jenis pekerasan jalan juga mengetahui
dimensi jalan seperti panjang dan lebar serta untuk mengetahui jenis perkerasan.
b. Data lalu lintas harian, memiliki fungsi untuk mengetahui volume kendaraan.
c. Data kerusakan jalan, berfungsi untuk mengidentifiksi jenis kerusakan jalan.

2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintahan yang terkait didalam
penelitianini,data-data tersebut yaitu data STA Ruas jalan Batas Kota Maumere –
Waipare Kabupaten Sikka, yang diperoleh dari kementrian pekerjaan umum dan
perumahan rakyat kabupaten sikka.
3.5 Cara Pelaksanan Survei Inventori dan Kerusakan Jalan

Adapun tahapan proses pelaksanaan survei inventori yaitu :

a. Menentukan titik awal STA, penentuan titik STA 0.000 berlokasi di Ruas Jalan Batas
Kota Maumere - Waipare . Jarak titik STA dilakukan dengan jarak interval 100 meter.
b. Pengukuran dimensi jalan untuk mengetahui lebar lajur, lebar bahu jalan, lebar
perkerasan, dan lebar drainase.

Tahapan dari proses pelaksanaan survei inventori jalan adalah Mengidentifikasi jenis
kerusakan ruas jalan yang ditinjau sampai akhir STA.

Anda mungkin juga menyukai