Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GEOLOGI TKNIK

DESKRIPSI TANAH DAN BATUAN

DOSEN: TOAR U.Y. PANGKEY, ST, MT

KELOMPOK: 4

KELAS: TEKNIK SIPIL B

ANGGOTA:

1.UDAI HALID 4.ANDIKA PURBA

2. PRAYSI BORONI 5.MARCELINO RAU

3.ABRAM MUAJA 6.FRENGKY MAXHARMIN

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geologi Teknik ini
dengan waktu yang telah ditetapkan dengan judul

DESKRIPSI TANAH DAN BATUAN

. Dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu kami ucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu makalah ini terselesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan serta penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan dalam penyajian
materi, redaksi, dan sistematikanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Mudah-
mudahan makalah ini memberi manfaat bagi para pembaca
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………...………………………………………………………..ii

BAB I Pendahuluan .………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………...2

1.3 Batasan Masalah ……………………………………………….3

1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………….4

1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………...5

BAB II Pembahasan…………………………………………………………1

2.1 Pengertian Batu dan Tanah……………………………………1

2.2 Siklus Batuan …………………………………………………...2

2.3 Proses Pembentukan Bartuan dan Tanah …………………..3

2.4 Jenis Jenis Batuan dan Tanah…………………………………4

BAB III Penutup………………………………………………………………1

3.1 Kesimpulan………………………………………………………1

3.2 Daftar Pustaka ………………………………………………… 2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG TANAH DAN BATUAN

Tanah merupakan bagian penting dalam suatu konstruksi yang mempunyai


fungsi menyangga konstruksi di atasnya. Bahan penyusun tanah berupa himpunan
mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yang relative lepas (loose) yang
terletak di atas batuan dasar (Bedrock). Berdasarkan letak geografis suatu tempat,
jenis tanah, karakteristik dan sifat tanah, tidak semua jenis tanah itu sama sehingga
belum tentu tanah tersebut baik digunakan untuk pendukung kekuatan struktur. Tidak
mengherankan apabila kita sering melihat naik turunnya tanah pada pondasi bangunan
maupun jalan raya yang diakibatkan penurunan tanah.
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan, dimana merupakan salah satu
objek yang dipelajari dalam geologi, yang mana masuk dalam kategori geologi
teknik. Tanah adalah bagian yang ada pada kerak bumi yang tersusun atas mineral
dan bahan organik dan secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh kembangnya
tanaman dengan persediaan kebutuhan air dan udara. Tanah bisa dikatakan sebagai
bagian dari kombinasi sifat fisik, kimia, dan biologi yang tersusun atas beberapa
lapisan yang terdiri dari bahan mineral dan organik, dan memiliki tingkat ketebalan
yang berbeda. (Sutanto, 2005 ; 17). Dari segi warna, tanah memiliki ragam macam
warna mulai dari hitam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu
tanah juga memiliki perbedaan warna pada setiap lapisannya sebagai akibat proses
kimia. Tanah yang memiliki warna gelap merupakan ciri yang menandakan bahwa
tanah tersebut mengandung bahan organik yang sangat tinggi. Warna tanah
kemerahan dan kekuningan disebabkan kandungan besi teroksidasi tinggi.
Terdapat berbagai macam jenis tanah yang dapat kita bedakan dari besar
butiran berdasarkan kepada analisa ayakan. Yang pertama adalah pasir yang
merupakan tanah dengan butiran yang kasar. Kemudian ada lanau yang merupakan
tanah dengan butiran kecil dan bersifat mudah menyerap air. Lalu ada lempung atau
biasa disebut tanah liat, yang merupakan tanah dengan butiran sangat halus, bersifat
plastis, mudah dibentuk, dan mempunyai daya lekat secara alami, tanah lempung
terbentuk dari pelapukan batuan granit dan batuan beku. Tanah lempung bersifat
sangat lengket pada saat kondisi basah, dan justru akan terpecah-pecah secara halus
pada saat kondisi kering. Jenis tanah ini memiliki kadar mineral lempung sangat
tinggi. Kembang – susut pada tanah lempung terjadi dikarenakan perubahan ukuran
butir tanah akibat perubahan kadar air pada tanah.secara geologi
didefinisikan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi, batuan pada
umumnya tersusun atas dua mineral atau lebih. Batuan umumnya diklasifikasikan
berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan oleh
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis
batuan tertentu.proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan
yang berbeda pula.pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku.
Batuan sedimen bisa terbentuk karna berbagai proses alamiah, seperti proses
penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis
serta proses penguapan/eviporasi. Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkam
batuan pirokklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah
terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peninkatan temperature atau tekanan yang
cukup tinggi, Namun peningkatan temperatur itu sendiri maksimal di bawah
temperature magma
Proses yang membentuk Beberapa batuan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-
hari,seperti bagian dari batuan sedimen yaitu batu gamping yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan kaptan, bahan mentah semen, karbit, bahan pemutih dalam pembuatan.
soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk, industri keramik, industri karet
dan ban, kertas, penstabil jalan raya, bahan tambahan dalam proses peleburan dan
pemurnian baja, bahan penggosok, pembuatan alumina, floatasi, pembuatan.
senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan
penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan menjadi 3
jenis batuan, yaitu beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Batuan sedimen adalah batuan dari hasil penghancuran batuan beku dan
batuan metamorf yang diendapkan pada permukaan bumi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang di perlu dirumuskan
adalah sebagai berikut:
1.faktor apakah yang menyebabkan sehingga terjadinya penurunan tanah terhadap
suatu konstruksi
2.mengapa sampai terbentuknya batuan

1.3 BATASAN MASALAH


Untuk meneliti permasalahan yang telah dirumuskan penelitian ini akan dibatasi
pada beberapa masalah berikut:
1.penyebab penurunan tanah antara lain proses-proses geologi seperti aktifitas fulkanik
dan tektonik,siklus geologi,adanya rongga di permukaan tanah;pengambilan bahan cair
dari dalam tanah seperti air tanah atau minyak bumi; adanya beban-beban berat
diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah dibawahnya
mengalami kompaksi atau kosolidasi.
2.batuan dapat terbentuk melalui proses kristalisasi magma,sedimentsi,maupun
metamorfisme.dari proses pembentukan tersebut ,jenis batu dibedakan menjadi batuan
beku,batuan sedimen,dan batuan metamorf.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan secara bertahap yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Mengetahui sifat fisika tanah mencangkup struktur porositas dan warna tanah
sebelum membangun suatu konstruksi.
2. Mengetahui sifat-sifat dan manfaat bebatuan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat penelitian tanah dan batuan adalah sebagai berikut:
1. Tanah sebagai tempat tumbuh kembangnya tanaman dengan persediaan kebutuhan
air dan udara, serta sebagai tempat membangun kontruksi
2. batuan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,seperti bagian dari batuan
sedimen yaitu batu gamping yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kaptan, bahan
mentah semen, karbit, bahan pemutih dalam pembuatan. soda abu, penetral keasaman
tanah, bahan pupuk, industri keramik, industri karetdan ban, kertas, penstabil jalan
raya, bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja, bahan penggosok,
pembuatan alumina, floatasi, pembuatan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TANAH DAN BATUAN

Tanah dan batuan merupakan bagian dari kerak bumi. Tanah berasal dari pelapukan
berbagai macam batu-batuan, sedangkan pelapukan tersebut terjadi karena suhu, air,
bahan kimia, dan juga tumbuh-tumbuhan.
Tanah merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, yang bisa diolah
sehingga bisa menghasilkan berbagai macam bahan makanan yang sangat
menguntungkan atau berguna bagi setiap makhluk hidup di bumi ini.
Batuan terbagi menjadi beberapa jenis, yang mana setiap jenisnya memiliki sifat
serta kegunaannya sendiri-sendiri.
Pengertian Tanah dan Batuan Pengertian menurut berbagai hal

a. Pengertian tanah menurut ahli geomofologi (THOMBURY) Tanah adalah bagian


dari permukaan bumi yang ditandai oleh lapisan yang sejajar dengan
permukaan bumi, sebagai modifikasi oleh proses-proses fisik, kimiawi, maupun
biologis yang bekerja dibawah kondisi bermacam-macam yang bekerja selama
periode tertentu.
b. Pengertian tanah menurut ahli geologi ( FREDRICH FALLON ) Tanah merupakan
lapisan bumi teratas yang terbentuk dari batuan yang telah lapuk.
c. Pengertian tanah menurut ahli fisika bumi ( AD. THAER 1906 ) Tanah adalah
bahan-bahan yang remah dan lepas-lepas yang merupakan akumulasi berbagai
bahan terutama terdiri atas unsur- unsur Si, Ca, Al, Mg, dan unsur-unsur lainya.
d. Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu
atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan
mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi,
yang memiliki komposisi fisik dan kimia.

1.Menurut Para Geologiwan


1.Batuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu
Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi.

2. Menurut Para Ahli Teknik Sipil Khususnya Ahli Geoteknik Istilah batuan hanya
untuk formasi yang keras dan padat dari kulit bumi. Batuan adalah suatu bahan
yang keras dan koheren atau yang telah terkonsolidasi dan tidak dapat digali dengan
cara biasa, misalnya dengan cangkul dan belincong.

3. Menurut Talobre Menurut Talobre, orang yang pertama kali memperkenalkan


mekanika Batuan di Perancis pada tahun 1948, batuan adalah material yang
membentuk kulit bumi termasuk fluida yang berada didalamnya (seperti air, minyak
dan lain-lain).

4. Menurut ASTM Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid)
berupa massa yang berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
5. Secara Umum Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda,
tidak mempunyai komposisi kimia tetap.

2.2 SIKLUS BATUAN

Pengertian siklus batuan Batuan yang berada di bumi tidak terbentuk begitu saja.
Walaupun keras, batuan tidak selamanya menjadi batu. Mereka menjalani siklus
hidupnya sendiri dalam waktu yang amat panjang dan disebut dengan siklus batuan.
Apa yang dimaksud dengan siklus batuan? Siklus batuan adalah daur hidup yang
dialami oleh batuan pembentuk bumi. Pada dasarnya, batuan di bumi terbentuk dari
magma dan seiring berjalannya waktu akan kembali ke dalam bentuk magma.
Tahapan siklus batuan Bagaimana proses terjadinya siklus batuan? Siklus batuan terdiri
dari tiga jenis utama batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Berikut adalah tahapan terjadinya siklus batuan di bumi!

-Magma
Tahapan siklus batuan dimulai dengan magma yang berada di bawah permukaan bumi.
Dilansir dari The Geological Society of Glasgow, ketika lempeng litosfer turun ke
kerak bumi di zona subduksi, lempeng tersebut akan mengalami peleburan akibat panas
bumi. Kerak yang melebur akan membentuk zat cair yang panas dan dikenal sebagai
magma. Magma kemudian akan keluar dari tempatnya melalui retakan lempeng atau
gunung berapi. Magma yang keluar ke permukaan bumi akan mengalami pendinginan
yang diakibatkan oleh lingkungan luar. Magma yang mendingin kemudian akan
mengeras dan membentuk batuan beku.

-Batuan sedimen
Batuan sedimen ini kemudian mengalami proses pelapukan sekali lagi, entah karena
erosi atau aktivitas organisme hidup.
Batuan sedimen kemudian membentu batuan jenis lain dan juga batuan metamorf.

- Batuan Metamorf:
Definisi dan Jenis-Jenisnya Batuan metamorf Dilansir dari National Geographic,
batuan metamorf adalah batuan yang telah berubah bentuk karena panas atau tekanan
yang sangat besar. Batuan metamorf kemudian terdorong jauh ke dalam permukaan
bumi. Hal tersebut membuatnya memasuki zona subduksi dan terkena panas bumi yang
membuatnya mencair kembali menjadi magma. Sehingga, siklus batuan terulang
kembali. Tidak seperti siklus hidup tumbuhan atau hewan, siklus hidup batuan berjalan
sangat lama. Keseluruhan prosesnya mungkin baru selesai dalam waktu jutaan tahun.
Siklus batuan memegang peran penting dalam pembentukan berbagai batuan di bumi.

2.3 PROSES PEMBENTUKAN BATUAN DAN TANAH

Tahap Pembentukan Batuan dan Tanah

Pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap, diawali dengan


terjadinya proses pelapukan pada batuan .Batuan yang sudah mengalami
pelapukan akan dimasuki air dan udara. Keduanya merembes masuk ke dalam
batuan . Akibatnya terjadi pelapukan di dalam batuan. Pada proses ini,
makhluk hidup akan mulai tumbuh pada lapisan permukaan batuan tersebut
karena didukung oleh air dan udara. Akan tetapi, organisme yang dapat
berkembang pada tahapan proses pembentukan tanah ini terbilang masih
sangat terbatas, misalnya lumut dan mikroba.Kemudian batuan mulai
ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil. Akar tumbuhan tersebut masuk ke
dalam batuan dan perlahan-lahan akan menghancurkannya. Lama kelamaan
batuan akan hancur dan menjadi unsur mineral pembentuk tanah.

Dengan terbentuknya humus, tanah menjadi lebih subur sehingga


tumbuh-tumbuhan yang lebih besar dapat tumbuh. Waktu yang diperlukan
untuk mengubah batuan menjadi tanah subur sangat lama bisa sampai ratusan
tahun.Pembentukan tanah yang membutuhkan waktu sangat lama ini
mengingatkan kita betapa berharganya tanah. Oleh karena itu, menjaga tanah
tetap subur jauh lebih baik daripada merusaknya.

2.4 JENIS-JENIS BATUAN DAN TANAH


Ada 3 jenis batuan penyusun litosfer yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf.

1. Batuan Beku

Jenis batuan pertama yang membentuk litosfer adalah batuan beku. Batuan beku
ini terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses
pendinginan.

Batuan beku terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan tubir, batuan leleran, dan
batuan korok.

a. Batuan Tubir

Batuan tubir disebut juga sebagai batuan kristal. Batuan tubir ini disebut
demikian karena terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya
terjadi di dalam kulit bumi. Batuan tubir memiliki bongkahan kristal
2yang berukuran besar sebagai akibat dari proses pendinginan yang
berjalan lambat. Salah satu contoh batuan tubir adalah batu granit.

Batu granit

b. Batuan Leleran

Batuan leleran memiliki nama lain yakni batuan beku luar. Batuan ini
disebut sebagai batuan beku luar karena proses pembekuannya terjadi di
bagian luar kulit bumi. Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga
terjadi sangat cepat.

Batuan leleran dapat berbentuk kristal kecil, kristal besar, maupun bahan
amorf, contohnya liparit. Salah satu contoh batuan leleran adalah batu
apung.
Batu apung

c. Batuan Korok

Batuan korok disebut juga sebagai batuan gang. Sesuai namanya, jenis
batuan yang satu ini terbentuk di korok atau gang. Karena lokasinya
yang dekat dengan permukaan, proses pendinginan batuan tersebut juga
berlangsung lebih cepat. Batuan korok dapat berupa kristal kecil dan
kristal besar. Salah satu contoh batuan korok adalah granit fosfir.

2. Batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari endapan dari struktur batuan yang mudah lepas dan
terbawa air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan
kemudian mengeras, kemudian terbentuk menjadi batuan. Oleh karena itu, nama
batuannya adalah batuan sedimen. Proses pengerasan batuan ini disebut dengan
pembaruan.

Berdasarkan tempat terjadinya pengendapan, ada 3 jenis batuan sedimen yakni:

a. Batuan Sedimen Kontinental adalah batuan sedimen yang proses


pengendapannya terjadi di laut, contohnya terjadi di tanah los dan tanah
gurun pasir.
b. Batuan Sedimen Marine. Sesuai dengan namanya, proses pengendapan
batuan sedimen marine terjadi di laut, seperti di endapan radiolaria di
laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
c. Batuan Sedimen Lakustre, adalah batuan sedimen yang pengendapannya
terjadi di danau, misalnya, tuf danau dan tanah liat danau.

Ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan


menjadi tiga macam, yaitu :

d. Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran


secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil. Setelah itu, batuan
tersebut mengalami pengendapan dan membentuk batuan endapan
klastik. Salah satu batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu
lempung (shale).
e. Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses
kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Contoh batuan
sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan sedimen
kapur, yaitu stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit tersebut dapat
ditemukan di gua-gua kapur.
f. Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dalam proses
pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, antara lain sisa-sisa
bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut, contohnya kerang dan
terumbu karang.

Batuan sedimen juga dapat dibagi berdasarkan perantara atau medium.


Berdasarkan perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3.

g. Batuan sedimen aeris (aeolis). Proses pengangkutan batuan ini dilakukan


oleh angin. Contohnya antara lain tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
h. Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan
melalui media perantara es. Contohnya antara lain moraine.
i. Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batubatu yang
sudah direkat antara satu sama lain.

4. Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan batuan
endapan yang terjadi akibat proses metamorphosis. Faktor-faktor penyebab
perubahan batuan antara lain:

j. Suhu tinggi
k. Tekanan tinggi
l. Kombinasi suhu dan tekanan tinggi
m. Penambahan bahan lain
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Batuan adalah kumpulan kumpulan atau agregat dari mineral mineralyang sudah
dalam keadan membeku atau keras.Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang
menyediakan mineral mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya
menghasilkan tanah.Proses pembentukan tanah yang berasal dari batuan batuan
besar dipengaruhi oleh banyak faktor.Akan tetapi secara umum proses ini melewati
empat tahap besar yakni proses pelapukan batuan,pelunakan struktur tumbuhnya
tumbuhan printis dan proses penyuburan.SaranSaran yang dapat diberikan adalah
perlunya tambahan materi serta penjelasan yang lebih mendetile.

DAFTAR PUSTAKA
Kodoatie, R. J. (2021). Tata ruang air tanah. Penerbit Andi.

Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah dan lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta, 237

Urip Santoso, S. H. (2015). Perolehan hak atas tanah. Prenada Media

Sutedi, A. (2007). Peralihan hak atas tanah dan pendaftarannya.

Zakaria, Z. (2009). Analisis kestabilan lereng tanah. Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Geologi. Universitas Padjajaran. Bandung.

Nurdiyanto, B., Hartanto, E., Ngadmanto, D., Sunardi, B., & Susilanto, P. (2011).
Penentuan tingkat kekerasan batuan menggunakan metode seismik refraksi.
Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 12(3).

Hynes, M. (2007). Batuan & fosil. Erlangga for Kids.

Wibowo, S. N., Hidayat, B., & Arif, J. (2017). Identifikasi Jenis Batuan Beku Melihat
Tekstur Batuan Menggunakan Metode Discrete Wavelet Transform (dwt) Dan K-
nearest Neighbor (knn). eProceedings of Engineering, 4(2).

Suharta, N. (2010). Karakteristik dan permasalahan tanah marginal dari batuan sedimen
masam di Kalimantan. Jurnal Litbang Pertanian, 29(4), 139-146.

Patonah, A., & Syafri, I. (2014). Karakteristik Batuan Metamorf Bayah di Desa Cigaber,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Bulletin of Scientific Contribution, 12(2), 92-98.

Khoo, T. T. (1975). Kejadian Dan Implikasi Korok-Korok Pegmatit Sinplutonik


Digranit Gunung Jerai, Kedah (IN MALAY), Occurrence and Implication of
Synplutonic Pegmatite Dykes is the Gunung Jerai Granite, Kedah.

Anda mungkin juga menyukai