Anda di halaman 1dari 10

Apa Yang Dimaksud Mekanika Tanah Dalam Kegiatan Penambangan ?

Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu
Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering
dan Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman. Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von
Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage”
(Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip
dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga
Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah”.

Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu geoteknik dalam ilmu teknik sipil, istilah mekanika tanah
diberikan oleh Karl Von Terzaghi melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher
Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), pada tahun 1952,
Buku ini membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar
studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah”.
mengenai detail selengkapnya tokoh mekanika tenah ini dapat melihat pada artkel yang khusus
membahasnya.

Tanah terbentuk berlapis-lapis karena proses fisik, kimia, dan biologi yang meliputi transformasi
bahan tanah. Di kalangan Insinyur Sipil, membagi materi penyusun kerak bumi atas dua jenis,
yakni “tanah” dan “batuan”. Tanah adalah kumpulan butiran mineral alami (ageregat) yang bisa
dipisahkan oleh suatu cara mekanis bila agregat tersebut diaduk dalam air. Sedangkan batuan
adalah agregat yang mineralnya satu sama lain diikat oleh gaya-gaya kohesif yang permanen dan
kuat, dan tidak bisa dipisahkan dengan cara mekanis sederhana. Akan tetapi di kalangan Insinyur
Geologi istilah “batuan” dimaksudkan untuk semua materi penyusun kerak bumi tanpa
mempersoalkan derajat keterikatan partikel-partikel mineralnya (batu, tanah, air). Dan yang
dimaksudkan oleh para ahli geologi sebagai “tanah” hanyalah bagian kerak bumi yang menopang
tumbuhan. Sedangkan menurut ahli pertanian bahwa yang dimaksud dengan tanah adalah medium
alam tempat tumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang tersusun dari bahanbahan padat, gas dan
cair. Dalam buku ini batasan pengertian tentang tanah, menggunakan kriteria yang dipahami di
dalam bidang ilmu teknik sipil. Istilah pasir (sand), lempung (clay), lanau (silt) , dan lumpur (mud),
digunakan untuk menggambarkan ukuran 12|Dasar-Dasar Mekanika Tanah partikel pada batasan
ukuran butiran yang telah ditentukan, sekaligus digunakan untuk menjelaskan sifat fisis tanah.
Contohnya, tanah lempung adalah jenis tanah yang bersifat plastis dan kohesif, sedangkan pasir
adalah jenis tanah yang tidak plastis dan tidak kohesif (non-kohesif). Akan tetapi hampir tidak ada
tanah di alam yang hanya terdiri atas satu macam ukuran partikel saja, melainkan tanah merupakan
pencampuran dari beberapa konsistensi partikel tanah. Sedangkan istilah tanah residual (residual
soil) dan tanah terangkut (transported soil), digunakan untuk menggambarkan tempat tanah dan
asal terjadinya proses pelapukan.Partikel material tanah dapat bervariasi antara lebih besar dari
100 mm sampai yang berukuran lebih kecil dari 0,001 mm. Interval ukuran butiran masing-masing
jenis tanah akan diuraikan lebih lanjut pada pembahasan klasifikasi tanah. Mekanika tanah pada
dasarnya merupakan studi tentang tanah dan propertinya sehubungan dengan tujuan
konstruksi.Mekanika tanah adalah disiplin teknik sipil yang memprediksi karakteristik kinerja
tanah, dengan menggunakan teknik statika, teknik dinamika, mekanika fluida, dan teknologi
lainnya. Mekanika tanah meliputi studi komposisi tanah, kekuatan, konsolidasi, dan penggunaan
prinsip hidrolik, untuk menangani masalah yang menyangkut sedimen dan endapan lainnya.
Mekanika tanah adalah salah satu ilmu utama untuk menyelesaikan masalah yang juga berkaitan
dengan geologi teknik. Studi mekanika tanah sangat penting bagi insinyur sipil karena berdasarkan
temuan studi mekanika tanah, struktur rekayasa dapat dirancang-bangun.

Bagaimana Mekanika Tanah Dalam Kegiatan Penambangan ?

Ilmu mekanika tanah digunakan pada berbagai pekerjaan penting antara lain:
 Pekerjaan perkerasan jalan raya.
 Pekerjaan galian dan timbunan tanah.
 Perencanaan pondasi gedung.
 Perencanaan bangunan dibawah tanah misalnya trowongan.
 Perencanaan galian tanah.
 Perencanaan bendungan.
 Perencanaan bangunan penahan tanah longsor.
 Pekerjaan pondasi bangunan seperti gedung bertingkat tinggi

Dengan mengusai dan mengetahui kondisi tanah yang ada maka sebuah bangunan dapat
direncanakan dengan baik misalnya pada perencanaan pondasi tiang pancang yang merupakan
jenis pondasi dalam maka perlu dilakukan tes sondor terlebih dahulu sehingga dapat diketahui
jenis tanah dan letak permukaan tanah keras sehingga kedalaman tiang pancang dapat ditetapkan.
contoh yang lainya adalah pada struktur tanah yang tidak terlalu bagus maka dapat ditetapkan
untuk menggunakan pondasi cakar ayam dengan sistem seperti akar pohon kelapa sehingga
bangunan dapat berdiri dengan kokoh

Cabang ilmu teknik sipil lain yang hampir sama adalah ilmu ukur tanah namun perbedaanya adalah
lebih memfokuskan pada bagaimana cara mengukur tanah dengan baik sedangkan ilmu mekanika
tanah mempelajari bagaimana melihat suatu kondisi tanah lalu mendesain sebuah bangunan yang
sesaui denga kondisi tanah tersebut. Dalam mempelajari ilmu mekanika tanah dibangku kuliah
terdapat sebuah buku yang cukup populer dan banyak dipakai oleh mahasiwa dan dosen dalam
kegiatan belajar mengajar yaitu buku yang berjudul “Mekanika Tanah” apabila mengalami
kesulitan dalam mendapatkanya maka dapat melihat artikel tutorial mencari buku langka teknik
sipil dalam cabang ilmu ini akan banyak menggunakan pengetahuan matematika dan teknik
gambar bangunan dalam membayangkan bentuk dan kondisi tanah.

Mengapa Mekanika Tanah Diperlukan Dalam Kegiatan Penambangan ?

Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan
sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang
bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan
Geologi. , yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung,
jembatan, jalan, bendung clan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap
kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat
penting dalam perencanaan pondasi yang benar.
Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang insinyur harus bisa membuat
perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.

Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari tanah
sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda
pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang
sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia
tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki
aspek ketataruangan dan sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan
(kartografi), geodesi dan survai tanah, serta pedometrika atau pedostatistika. Penggunaan
informatika juga melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.

Kenapa Mekanika Tanah Diperlukan Dalam Kegiatan Penambangan ?

Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena
pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, ding
in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya
tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan
menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya.
Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat terjadinya yang
disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang tidak pindah dari
tempat terjadinya.
Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu menjadi tanah
karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi batu karena proses pemadatan,
sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena panas, tekanan, dan larutan.
Batuan dibedakan

1. Batuan beku (granit, basalt).


2. Batuan sedimen (gamping, batu pasir).
3. Batuan metamorf (marmer).

Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara dan atau
air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukan tumbuhan atau
hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik.
Perbedaan Batu dan Tanah

Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat. Sehingga
sukaruntuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir min al alam yang tidak
melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahkan. Sedangkan Cadas
adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.
Jenis-Jenis Tanah Fraksi-fraksi tanah (Jenis tanah berdasarkan ukuran butir)

 kerikil (gravel) > 2.00 mm


 pasir (sand) 2.00 — 0.06 mm
 lanau (silt) 0.06 — 0.002 mm
 lempung (clay) < 0.002 mm

Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir

 Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir
dan kerikil.
 Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa
lempung dan lanau.
 Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.

Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya

 Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. (tanah
lempungan = mengandung lempung cukup banyak).
 Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara
butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir).
 Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik.
(sifat tidak baik).

Bagaimana Mekanika Tanah Dalam Kegiatan Penambangan ?

Mekanika tanah adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat fisik dan
mekanika serta perilaku masa tanah bila menerima bermacam-macam gaya.

Dalam aplikasinya tanah banyak digunakan dalam proyek-proyek sipil mapun dibidang
pertambangan sebagai pondasi untuk mendukung struktur bangunan dan tanggul-tanggul, sebagai
bahan bangunan tanah atau rancangan bangunan jalan raya, jalan masuk tambang dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat aktivitas tersebut, kita menerapkan dasar-
dasar mekanika tanah.
Pada suatu keruntuhan akibat geser, tegangan-tegangan yang timbul didalam sistem tanah melebihi
kekuatan tanah, dan ini pada umumnya mengakibatkan runtuhnya sistem tersebut. Longsornya
lereng alam dan lereng buatan serta menggulingnya dinding penahan merupakan contoh-contoh
kegagalan jenis ini.keruntuhan ini terjadi sebagai akibat meningkatnya tegangan – tegangan
sepanjang bidang runtuh atau akibat menurunnya kekuatan tanah sepanjang bidang tersebut.
Tegangan – tegangan dapat meningkat akibat perubahan distribusi tegangan karena beberapa
sebab, seperti pembuatan suatu potongan jalan raya pada kaki suatu lereng alam. Kekuatan tanah
seringkali menurun selama terjadinya gempa bumi, akibat tanah mengalami suatu kondisi
pembebanan siklus.

Deformasi yang terlalu besar dari suatu sistem besar dari suatu sistem fondasi dapat membuat suatu
bangunan menjadi tidak berguna. Besarnya penurunan yang dianggap dapat ditolerir bergantung
dari fungsi bangunan tersebut. Deformasi yang tidak diinginkan disebabkan oleh pengembangan
ataupun oleh kompresi tanah. Tanah lempung tertentu mengembang apabila kandungan air tanah
meningkat dan ini dapat menyebabkan fondasi dan dinding penehan mengalami deformasi yang
terlalu besar.

Banyak tanah sangat peka terhadap pembekuan air dan mengembang selama temperatur beku,
menyebabkan kerusakan pada jalan raya,fondasi gedung, dinding penahan, dan bangunan
bangunan lain. Karena itu, suatu tindakan yang mencukupi harus dibuat selama mendesain unntuk
mencegah kerusakan akibat tanah yang mengembang. Apabila fondasi tidak di desain secara
memadai, penurunan yang terlalu besar dari bangunan dapat terjadi sebagai akibat kompresi dari
tanah dibawahnya. Pemampatan dapat disebabkan oleh berat bangunan, oleh penurunan muka air
tanah, ada baiknya diterangkan sedikit mngenai pengertian dan genesa dari tanah tersebut.

Sebagian besar ahli berpendapat bahwa mekanika tanah sebagai suatu ilmu teknik dimulai dengan
terbitnya buku Erdbaumechanik auf bodephysikalisher Grundlage oleh karl terzaghi (Buku teks
pertama mekanika tanah) di jerman pada tahun 1925. karena buku ini, pekerjaan Terzaghi di Eropa,
Asia dan Amerika Serikat serta lebih dari 250 makalah teknik yang dibuatnya, Terzaghi sebagai
seorang insinyur tanah dan bibliografi dari sebagian besar publikasinya, termasuk yang dianggap
paling berharga, diberikan dalam buku From Theory to Practice in Soil Mechanics, oleh Bjerrum
dan kawan kawan (1960).
Dalam pengertian teknik, tanah didefenisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)
mineral – mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari
bahan bahan organik yang telah melapuk disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang –
ruang kosong diantara partikel partikel tersebut.

Berdasarkan geologi teknik, tanah adalah batuan hasil proses destruksi (pelapukan) yang bersifat
lepas, lunak ataupun terkonsolidasi yang berukuran lempung sampai brangkal.

Berdasarkan asalnya, tanah dapat diklasifikasikan secara luas menjadi tanah organik dan tanah
anorganik. Tanah organik adalah campurang yang mengandung bagian – bagian yang cukup
berarti berasal dari pelapukan dan sisa tanaman dan kadang kadang dari kumpulan kerangka dan
kulit organisme kecil. Tanah anorganik berasal dari pelapukan batuan secara kimia atau fisis.

Produk produk dari pelapukan dapat tetap tinggal disuatu tempat atau terbawa ketempat lain oleh
unsur – unsur pembawa es, air, angin dan Gravitasi. Tanah yang terjadi oleh penumpukan produk
– produk pelapukan hanya ditempat asalnya disebut tanah residu (residual soil). Tanah seperti ini
tersebar di daerah tropis, yang bisa juga disebut laterit.

Tanah yang terbawa ketempat lain dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, tergantung
dari jenis pembawa dan cara pengendapannya ditempat yang baru :

1. Tanah glasial (glacial) : Tanah ini terbentuk karena transportasi dan deposisi oleh gletser
(sungai es).

2. Tanah alluvial : Merupakan jenis tanah yang terbentuk karena tertransportasi oleh air dan
terenddapkan sepanjang aliran sungai.

3. Tanah lakustrin (lakustrine) : Merupakan tanah yang terbentuk karena terendapkan di danau
– danau.

4. Tanah marine : Yaitu tanah yang terbentuk karena terendapkan di laut.

5. Tanah aeolian : Adalah tanah yang terbentuk karena tertransportasi dan diendapkan oleh
angin.

6. Tanah colluvial : Adalah tanah yang terbentuk oleh pergerakan tanah dari tempat asalnya
akibat gravitasi seperti yang terjadi pada saat tanah longsor.
Sebagaimana diterangkan diatas, ukuran dari partikel tanah adlah sangat beragam. Tanah
umumnya dapat berukuramn kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) dan lempung (clay). Untuk
menerangkan tanah berdasarkan ukuran – ukuran partikelnya, beberapa organisasi telah
mengembangkan batasan – batasan ukuran golongan jenis tanah (soil separate size limits)
Sumber :

http://www.ilmusipil.com/mekanika-tanah-adalah

http://dapurtambang.blogspot.com/2014/03/mekanika-tanah-batuan-teknik-ilmu.html

http://mekanikatanahitm10306011.blogspot.com/2014/05/mekanika-tanah.html

https://www.researchgate.net/profile/Darwis_Panguriseng/publication/323616697_DASAR-
DASAR_MEKANIKA_TANAH/links/5aa0623c45851543e6375d6b/DASAR-DASAR-
MEKANIKA-TANAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai