Anda di halaman 1dari 5

Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu yang alam perkembangan selanjutnya akan mendasari

dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga para siswa disini dituntut
untuk dapat membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi.

Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan
sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang
bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan
Geologi., yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung,
jembatan, jalan, bendung dan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap
kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah
sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar.

Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang insinyur harus bisa
membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.

1. DEFINISI MEKANIKA TANA

Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas.
Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses
fisika (panas, dingin, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran
tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya: pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia
(hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari
batu aslinya.

Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat terjadinya
yang disebabkan oleh aliran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang tidak
pindah dari tempat terjadinya. Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam
dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa
menjadi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena
panas, tekanan, dan larutan.
Batuan dibedakan :

- Batuan beku (granit, basalt)

- Batuan sedimen (gamping, batu pasir). Batuan metamorf (marmer).

Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara dan
atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukan tumbuhan
atau hewan. Tanah seman oleh aliran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang
tidak pindah dari tempat terjadinya. Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-
macam dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah
bisa menjadi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain
karena panas, tekanan, dan larutan.

Batuan dibedakan :

- Batuan beku (granit, basalt).

- Batuan sedimen (gamping, batu pasir). Batuan metamorf (marmer).

Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara dan
atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukan tumbuhan
atau hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik.

a. Perbedaan Batu dan Tanah

Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat.
Sehingga sukar untuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir mineral
alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahkan.
Sedangkan Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.
b. Jenis-Jenis Tana

Fraksi-fraksi tanah (Jenis tanah berdasarkan ukuran butir)

(1). kerikil (gravel) >2.00 mm 2.00 -0.06 m

(2). pasir (sand)

(3). lanau (silt) 0.06 -0.002 mm

(4). lempung (clay) < 0.002 mm

Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir

(1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa

pasir dan kerikil.

(2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berapa
lempung dan lanau.

(3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.

Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya (1). Tanah Kohesif: adalah tanah yang
mempunyai sifat lekatan antara butir-butimya. (tanah lempungan mengandung lempung
cukup banyak). (2). Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit
sekali lekatan antara butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir). (3).
Tanah Organik adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik.
(sifat tidak baik).

Mekanika tanah pada dasarnya merupakan studi tentang tanah dan propertinya sehubungan
dengan tujuan konstruksi. Mekanika tanah adalah disiplin teknik sipil yang memprediksi
karakteristik kinerja tanah, dengan menggunakan teknik statika, teknik dinamika, mekanika
fluida, dan teknologi lainnya. Mekanika tanah meliputi studi komposisi tanah, kekuatan,
konsolidasi, dan penggunaan prinsip hidrolik, untuk menangani masalah yang menyangkut
sedimendan endapan lainnya. Mekanika tanah adalah salah satu ilmu utama untuk
menyelesaikan masalah yang juga berkaitan dengan geologiteknik. Studi mekanika tanah
sangat penting bagi insinyur sipil karena berdasarkan temuan studi mekanika tanah, struktur
rekayasa dapat dirancang-bangun. Jenis konstruksi, jenis peralatan yang akan digunakan,
jenis pondasi, bahan pendukung, dan banyak aspek pekerjaan konstruksi lainnya sangat
dipengaruhi oleh hasil dari studi mekanika tanah. Pada dasarnya mekanika tanah mempelajari
tentang proses pembentukan tanah, sifat fisik dan kimia tanah, kompresibilitas tanah,
permeabilitas, konsolidasi, dan lain sebagainya

Pengetahuan tentang penggunaan tanah sudah ada sejak zaman pra sejarah. Manusia pada
zaman itu mulai membangun dinding-dinding rumah tempat tinggal dan jalan untuk
transportasi yang memakai tanah. alami dan macam-macamnya. llmu Mekanika Tanah
khususnya dapat membantu memecahkan problema-problema dalam teknik sipil antara lain:

Perencanaan dan pelaksanaan pondasi.

Pondasi merupakan unsur penting untuk semua bangunan teknik sipil. Setiap bangunan:
Gedung, jembatan, jalan raya,terowongan, kanal atau bendungan dibangun di atas permukaan
tanah. Dalam hal ini perlu mengetahui daya dukung tanah, pola distribusi tegangan dalam
tanah di bawah daerah pembebanan,kemungkinan penurunan pondasi,

pengaruh/dampak air tanah dan getaran dan lain-lain. Macam-macam bentuk pondasi yang
sesuai antara lain: pondasi dangkal, pondasi tiang, pondasi sumuran dll. Yang tergantung dari
tanah dasar, beban dan air tanah yang terdapat pada tanah tersebut. Pengetahuan tentang
penyusutan dan pengembangan tanah di bawah pondasi tersebut juga sangat perlu

Perencanaan perkerasan.

Perkerasan lentur maupun perkerasan kaku dalam pelaksanaannya tergantung tanah dasar
yang bersangkutan. Tebal perkerasan dan komponennya tergantung sifat-sifat tanah dasar
yang akan ditetapkan sebelum perencanaan dibuat Pengetahuan tentang Teknik. Perbaikan
tanah seperti kekuatan dan stabilitas tanah sangat banyak membantu dalam melaksanakan
perkerasan pada tanah jelek. Untuk mengetahui kekuatan tanah biasanya digunakan data-
data: C.B.R., pemadatan dan daya dukung.

Perencanaan bangunan di bawah tanah dan dinding penahan.

Perencanaan dan pembangunan bangunan di bawah tanah dan dinding penahan merupakan
tahap penting untuk teknik sipil. Contoh bangunan di bawah tanah termasuk di antaranya:
Terowongan, gedung di bawah tanah, bangunan drainase dan jaringan pipa. Contoh dinding
penahan antara lain : dinding penahan tanah gravitasi, sekat penahan tanah berjangkar dan
bendungan pengelak. Pengetahuan tentang interaksi struktur tanah dan pembebanan tanah
sangat penting untuk perencanaan tersebut.

Perencanaan penggalian dan penimbunan.

Jika permukaan tanah tidak datar, komponen berat tanah condong bergerak ke bawah dan
mungkin stabilitas struktur tanah terganggu. Pengetahuan tentang kuat geser dan hubungan
sifat-sifat tanah perlu untuk merencanakan kemiringan dan tinggi timbunan atau galian.
Kemungkinan rembesan air tanah akan mengurangi kekuatan tanah ketika sedang dilakukan
penggalian. Kadang-kadang mungkin perlu mengeringkan air tanah untuk mempertahankan
kekuatan tanah yang ada dan mengurangi gaya rembesan. Untuk menjaga keruntuhan tanah
galian juga diperlukan dinding penguat lateral atau turap-turap pada kedalaman galian
tertentu.

Perencanaan bendungan tanah.

Untuk membangun bendungan tanah memerlukan sangat banyak pengetahuan mekanika


tanah. Hal-hal yang perlu diketahui ialah sifat sifat tanah alami antara lain: lndeks kepadatan,
sifat-sifat plastisitas dan berat spesifik, distribusi ukuran butir (gradasi) tanah,rembesan,
konsolidasi dan sifat-sifat pemadatan serta parameter kuat geser dalam kondisi bermacam-
macam pengeringan tanah.Menentukan kadar air optimum dan berat isi kering maksimum
pada proses pemadatan, sangat penting bagi aspek perencanaan. Sifat-sifat konsolidasi
membantu meramalkan penurunan bendungan dengan konsekuensi mereduksi tegangan air
pori. Pengaruh rembesan penting diketahui untuk mengamankan kemantapan lereng tubuh
bendungan.

Setelah kita ketahui perilaku atau sifat-sifat tanah tersebut, barulah kita dapat mengambil
keputusan apakah bangunan tersebut layak dibangun atau tidak tanpa penambahan biaya,
misalnya dengan perbaikan tanah dan konstruksi-konstruksi khusus. Sebab dengan adanya
perbaikan tanah, konstruksi khusus akan menambah besarnya biaya.

Anda mungkin juga menyukai