Mekanika Tanah I
Tanah dan Batuan
Komposisi Tanah
Klasifikasi Tanah
Aliran Air Dalam Tanah
Konsep Tegangan Efektif
Tegangan-tegangan pada Suatu Massa Tanah
1
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
2
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
SIKLUS BATUAN
Pemadatan Sedimentasi
Batuan Sedimentasi
sedimen Kristalisasi
Pengangkutan,
erosi, pelapukan
Peristiwa
metamorf
Batuan
Batuan beku
metamorf
Mencair
Magma
3
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Pelapukan
Pelapukan adalah suatu proses terurainya batuan menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil akibat proses mekanis dan
kimia.
Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh :
o Memuai dan menyusutnya batuan akibat perubahan panas dan
dingin yang terus menerus (akibat cuaca, matahari, dll) yang dapat
menyebabkan hancurnya batuan.
o Pecahnya batuan akibat es gleter, angin, air yang mengalir di sungai
dan gelombang air laut.
Peristiwa pelapukan secara mekanis ini tanpa terjadinya perubahan
komposisi kimia dari mineral batuan tersebut.
Proses Pelapukan Kimia :
o Mineral batuan induk diubah menjadi mineral-mineral baru melalui
reaksi kimia.
o Air dan karbondioksida dari udara membentuk asam-asam karbon
yang kemudian bereaksi dengan mineral-mineral batuan dan
membentuk mineral-mineral baru.
4
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Batuan Sedimen
Deposit-deposit dari tanah, krikil, pasir, lanau dan lempung hasil
pelapukan dapat menjadi lebih padat karena adanya tekanan lapisan
tanah di atasnya dan adanya proses sementasi antar butiran oleh
unsur-unsur sementasi seperti oksida besi, kalsit, dolomite dan quartz.
Unsur-unsur sementasi tersebut biasanya terbawa dalam larutan air
tanah lalu mengisi ruang-ruang diantara butiran dan kemudian
membentuk batuan sedimen, yang disebut dengan batuan sedimen
detrital. Contohnya : Conglomerate, breccia, sandstone, mudstone,
dan shale.
Batuan sedimen dapat juga terbentuk melalui proses kimia, yang
disebut dengan batuan sedimen kimia. Contonya : Batu kapur (lime
stone), gamping, dolomite, gypsum, anhydrite, dll.
BATUAN METAMORF
Peristiwa metamorf adalah proses perubahan komposisi dan
tekstur dari batuan akibat panas dan tekanan tanpa pernah
menjadi cair.
Dalam peristiwa metamorf, mineral-mineral baru terbentuk dan
butir-butir mineralnya terkena geseran yang kemudian
membentuk tekstur batu metamorf yang berlapis-lapis.
o Granit, diorite dan gabbro berubah menjadi gneiss pada peristiwa
metamorf tingkat tinggi.
o Shales dan mudstone berubah menjadi slates dan phyllites pada
peristiwa metamorf tingkat rendah.
o Batu pualam (marmer) terbentuk dari batuan calcite dan dolomite
yang mengalami proses kristalisasi ulang.
o Quartzite adalah sejenis batuan metemorf yang terbentuk dari
sanstone yang kaya akan mineral quartz. Quartzite adalah salah
satu batuan yang sangat keras.
o Pada tekanan dan panas yang besar sekali, batuan metamorf
mungkin mencair menjadi magma dan siklus batuan berulang
kembali.
5
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
6
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Analisis Ayakan
Analisis ayakan adalah mengayak dan menggetarkan contoh
tanah melalui satu set ayakan dimana ukuran lubang ayakan
disusun secara berurutan dimulai dari yang paling kecil berada
paling bawah.
Nomor ayakan dan ukuran diameter lubang ayakan adalah sbb :
No. Diameter
Ayakan (mm)
½” 12,700
3/8” 9,525
#4 4,750
# 10 2,000
# 40 0,425
# 60 0,250
# 100 0,150
# 200 0,075
7
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
10 2,000 0 0 100
16 1,180 9,90 2,20 97,8
30 0,600 24,66 5,48 92,3
40 0,425 17,60 3,91 88,41
60 0,250 23,90 5,31 83,10
100 0,150 35,10 7,80 75,30
200 0,075 59,85 13,30 62,00
Pan - 278,99 62,00 0
Analisis Hidrometer
8
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Analisis Hidrometer
Dari persamaan hukum Stokes diperoleh :
18 v 18 L jarak L
D dimana v
s w s w t waktu t
Analisis Hidrometer
• Bila sebuah alat hidrometer diletakkan dalam larutan
tanah pada waktu t, yang diukur dari mula-mula
terjadinya sedimentasi, maka alat tersebut mengukur
berat spesifik (Spesific Gravity) dari larutan disekitar
bola kacanya sampai sedalam L dari permukaan
larutan. (Lihat gambar).
• Selama waktu t partikel-partikel tanah yang diametenya
L > D menurut pers (1) mengendap terlebih dahulu
dibawah kolom L. Sedangkan partikel tanah yang
diameternya < D masih berada dalam larutan sampai
pada kedalaman L.
• Dengan mengetahui jumlah tanah di dalam larutan, L
dan t, kita dapat menghitung persentase berat tanah
yang lebih halus dari diameter yang ditentukan.
Dimana L adalah kedalaman yang diukur dari
permukaan air terhadap pusat berat bola kaca dari alat
hidrometer .
9
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Koefisien Keseragaman
10
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Contoh Soal
• Berikut ini adalah hasil dari analisis ayakan dari suatu contoh
tanah dengan masa 450 gram:
Masa tanah yang
No. Ayakan
tertahan pada a. Tentukan persentase butiran yang lolos
tiap ayakan dari tiap-tiap ayakan dan gambarkan
(gram)
kurva distribusi ukuran butiaran-butiran
4 0
tanah tersebut.
10 21,6 b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva
20 49,5 distribusi ukuran butiran tanah tersebut.
40 102,6 c. Hitung koefisien keseragaman, Cu.
60 89,1
d. Hitung korfisien gradasi, Cc.
100 95,6
200 60,4
Pan 31,2
Jumlah 450
11
Kuliah ke 1 Mekanika Tanah I
Solusi
4 4,750 0 0 100
Solusi
Kurva distribusi ukuran butiran tanah
100
D60
Cu
90 D10
80 0,40
Cu 4,44
0,09
70
Persentase yang loloa (%)
D60 D 302
60 Cc
D 60 x D10
50
0 , 20 2
Cc
40
0 , 40 x 0 , 09
D30
30 C c 1,11
20
D10
10
0
0,09 0,1 0,20 0,40
0,01 1 10
Diameter Butiran (mm)
12