Anda di halaman 1dari 43

Mekanika Tanah

(21KG1006 – 2 SKS)
D3 Kelas 1A-KGE Daring Tiap Selasa, jam ke-8 s/d 12 Pkl. 13.50-18.20
Durasi = 7 Kul + 1 UTS + 7 Kul + 1 UAS = 16 Minggu

Ir. Geni Firuliadhim, MT.


NIP. 196401141988031002
KBK Geoteknik
Jurusan Teknik Sipil Polban
Indonesia
Referensi
Buku Teks Mekanika Tanah Terbitan Jurusan Teknik Sipil Polban
Total Materi
1. Sifat-sifat fisik & Komposisi Tanah
2. Analisa ukuran butir & Atteberg limits
3. Klasifikasi Tanah
4. Tegangan dalam tanah
5. Penurunan tanah
6. Pemadatan tanah
7. Kuat geser tanah
8. Tekanan tanah horisontal
9. Kestabilan lereng
Materi
1. Pendahuluan
2. Pandangan Umum Tentang Tanah
3. Jenis-Jenis Tanah
4. Sifat-sifat fisik & indeks tanah
5. Komposisi & Parameter Pokok Tanah
6. Pengujian di Laboratorium
7. Hubungan Fungsional
Bab I
Pendahuluan
• Tanah ?
1. Menurut Pertanian : substansi atau bahan yang
terdapat dipermukaan bumi tempat tumbuh dan
berkembangnya tanam-tanaman.
2. Menurut Geologi : hasil pelapukan batuan akibat
proses-proses fisik, kimiawi dan biologi yang terdapat
dan menutupi kerak bumi.
3. Menurut Teknik Sipil : deposit mineral atau partikel-
partikel organik yang tidak tersementasi yang menutupi
sebagian besar kerak bumi. Dalam hal ini termasuk
bermacam-macam material mulai dari lempung yang
sangat halus (clay) sampai batu-batu besar (boulders).
• Mekanika Tanah ?
• Karl Terzaghi :
Mekanika tanah adalah aplikasi dari hukum-hukum
mekanika dan hidrolika ke dalam masalah teknik sipil
yang berhubungan dengan sedimen dan tumpukan
partikel-partikel padat lainnya yang belum terkonsolidasi,
yang merupakan hasil pelapukan atau penghancuran
batuan tanpa memperhatikan apakah tanah tersebut
mengandung bahan organic atau tidak.
• Batuan tetap telah menjadi ilmu tersendiri yaitu
mekanika batuan (Rock Mechanics).
• Ilmu Mekanika Tanah (Soil Mechanics) tidak membahas
tentang pemanfaatan tanah untuk bahan bangunan,
seperti ; genteng, bata merah, ubin, kerajinan keramik
dan sebangsanya.
• Tugas mekanika tanah sehubungan dengan keperluan
bangunan sipil adalah menentukan nilai-nilai
karakteristik tanah dan besarnya interaksi antara tanah
dengan bangunan.
• Sejarah Ringkas Mekanika Tanah
• Mekanika tanah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang masih relatif
muda, yang baru dikembangkan sejak permulaan abad ke-20 ini. Bermula dari
pelaksanaan coba-coba disertai pengumpulan data-data empiris dan kemudian
dilanjutkan dengan penelitian-penelitian laboratorium.
• Pada tahun 1925 baru terbit untuk pertama kali buku tentang mekanika tanah yang
ditulis oleh Karl Terzaghi. Oleh karena itu Karl Terzaghi disebut sebagai Bapak
Mekanika Tanah (Father of Soil Mechanics).
• Sebenarnya usaha manusia untuk memperbaiki kekuatan atau kestabilan tanah ini
telah ada sejak zaman dahulu kala. Misalnya orang-orang China berupaya
meningkatkan kestabilan tanah dengan mencampurkan kapur mentah ke dalam
tanah. Hal ini telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.
• Bidang-bidang khusus dari Teknik Sipil yang berkaitan erat dengan ilmu mekanika
tanah antara lain adalah perencanaan-perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
pondasi, jalan raya, lapangan terbang, dermaga, bangunan-bangunan di bawah
tanah, tembok penahan tanah serta bendungan dan lain-lain. Sedangkan
pembahasannya antara lain mencakup masalah :
a. Struktur dan klasifikasi tanah
b. Sifat-sifat index, fisik dan teknik dari tanah
c. Air tanah dan hal-hal yang berkaitan dengannya
d. Kekuatan geser (Shear Strength) tanah
e. Masalah tekanan tanah
f. Masalah kestabilan lereng
g. Dan lain-lain
Ilustrasi Mekanika Tanah
Dalam Teknik Sipil
Tanah Sebagai Pendukung Pondasi
G. Pelabuhan Laut & Sungai
Tanah Sebagai Bahan Konstruksi Sekilas Penyelidikan Tanah
Bab II
Pandangan Umum Tentang Tanah
Berdasarkan proses terjadinya
• Tanah Anorganik
• Tanah Organik

TANAH ANORGANIK
Terjadi melalui empat proses, yaitu perusakan / pelapukan
batuan, erosi, transportasi dan sedimentasi.

Deposit sekunder/tertier

Proses Terjadinya Tanah Anorganik


• Pelapukan berarti perubahan agregat-agregat melalui proses fisik, kimia
dan biologi.
• Proses fisik menyebabkan agregat pecah dan hancur yang menghasikan
berangkal (boulders), kerakal (Cobbles), kerikil (Gravel), pasir (Sand) dan
lanau (Silt) yang merupakan kelompok tanah Non Kohesif. Sedangkan
melalui proses kimia dan biologi menyebabkan perubahan mineral-
mineral dari agregat yang menghasilkan lempung (Clay) yang
merupakan Tanah Kohesif.
• Bila hasil pelapukan di tyempat asalnya disebut tanah pada deposit
primer, sedangkan yang telah berpindah tempat oleh air, angin, es dan
sebagainya disebut tanah pada deposit sekunder/tertier dst.
• Nama-nama tanah berdasarkan jenis pembawa & cara pengendapannya
(deposit) :
a) Tanah glacial : terbentuk karena transportasi dan deposisi oleh gletser (sungai es)
b) Tanah alluvial : terbentuk karena terangkut oleh air yang mengalir dan terdeposisi di
sepanjang aliran sungai.
c) Tanah lacustrine : terbentuk karena deposisi di danau-danau yang tenang.
d) Tanah Marine : terbentuk karena deposisi di dasar aut.
e) Tanah aeolian : terbentuk karena terangkut dan terdeposisi oleh angin.
f) Tanah colluvial : terbentuk oleh pergerakkan tanah dari tempat asalnya karena gravitasi
seperti yang terjadi pada saat tanah longsor.
TANAH ORGANIK
• Dapat berupa 100% bahan organik (organik penuh) atau tanah yang mengandung
sebagian bahan organic sebagai campuran. Substansi organic berasal dari sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang terakumulasi. Akibat pengaruh kimia, biologi dan
fisikmenyebabkan perubahan selanjutnya mengarah pada pembentukan humus, peat
/ gambut dan lumpur busuk. Lapisan tanah ini mempunyai daya dukung yang sangat
buruk.

SIFAT TANAH NON KOHESIF


• Bila lapisannya cukup tebal dan cukup padat maka merupakan landasan bangunan
yang baik.
• Tidak mempunyai kekuatan tarik. Pada lapisan yang lebih dalam, kekuatan gesernya
akan lebih besar karena tingginya overbouden yang menyebabkan meningkatnya
gesekan antara butir.
• Karena beban statis kecil dan beban dinamis besar maka terjadi settlement
(penurunan). Dalam hal ini diperlukan pemadatan terlebih dahulu sebelum bangunan
didirikan.
• Air pori pada tanah non-kohesif mudah keluar jika ada tekanan, maka settlement
akan berlangsung segera setelah pembebanan atau bangunan didirikan.
• Pasir halus (Fine Sand) dan lanau (Silt) yang berada di bawah muka air tanah dapat
menjadi pasir apung (Quick Sand), bila air keluar dengan tekanan sehingga dapat
menimbulkan bahaya piping (Failure of Piping), seperti yang terjadi pada
pemompaan air keluar galian.
SIFAT TANAH KOHESIF
• Kondisi tanah kohesif dapat berupa licin, lunak, kaku, agak keras dan keras. Oleh
karena itu daya dukungnya tergantung pada besarnya kadar air yang dikandung
tanah tersebut. Jika tanah sebagai landasan bangunan maka tanah tersebut harus
dilindungi dari kemasukan air dan di lain pihak tanah yang lembab harus dilindungi
terhadap pengeringan karena dapat menyebabkan terjadinya settlement.
• Air pori biasanya keluar / terlepas secara perlahan-lahan dalam periode waktu yang
lama. Selama proses konsolidasi ini air pori akan berada di bawah tekanan. Pada
keadaan-keadaan tertentu seluruh pembebanan dapat dipikul oleh air pori ini. Bila
tanahnya mempunyai kekuatan geser yang kecil dan mendapat pembebanan yang
tiba-tiba juga dapat terjadi bahaya keruntuhan piping.
• Kualitas tanah kohesif selalu dipengaruhi oleh fraksi butir halus (ultra halus). Oleh
karena itu tanah ini harus dibedakan antara kohesif kuat dan kohesif lemah. Tanah
kohesif kuat banyak mengandung fraksi lempung, sukar menyerap air dan sukar
melepaskan air. Secara praktis disebut kedap air. Sedangkan tanah kohesif lemah,
mengandung sedikit lanau dan lempung. Kondisinya cepat berubah oleh perubahan
kadar air. Karenanya disebut sensitive terhadap air, cepat melunak dan mudah slip.

SIFAT TANAH ORGANIK


Tanah ini mempunyai daya dukung yang sangat buruk.
Bab III
Sifat-Sifat Fisik dan Indeks Tanah
Dalam hal campuran dari
beberapa partikel tersebut
di atas penamaannya
diambil dari fraksi yang
paling dominan dan diikuti
oleh fraksi dominan kedua.
Contoh:

Masing-masing lapisan tanah biasanya terdiri atas salah satu


partikel atau campuran dari beberapa partikel berikut ini :
a) Berangkal (Boulders), partikel-partikel batuan berukuran
250 - 300 mm.
b) Kerakal (Cobbles), partikel-partikel batuan berukuran
150 - 250 mm.
c) Kerikil (Gravels), partikel-partikel batuan berukuran 5 - 150
mm.
d) Pasir (Sand), partikel-partikel berukuran 0,074 - 5 mm.
e) Lanau (Silt), partikel-partikel berukuran 0,002 - 0,074 mm.
f) Lempung (Clay), partikel-partikel berukuran 0,001 - 0,002
mm.
g) Koloid (Colloid), partikel-partikel berukuran lebih kecil dari 0,
001 mm.
Mengenali bermacam-macam
tanah di lapangan
Cara Visual/Penglihatan dengan mata :
a) Berdasarkan ukuran butir seperti diterangkan pada awal bab ini.
b) Berdasarkan warna tanah.
Cara Manual
1. Test kekuatan kering (jenis tanah)
Suatu contoh tanah dikeringkan, kemudian diperiksa kekuatan keringnya.
Tidak ada kekuatan kering, contoh tanah pecah dengan sendirinya bila disinggung dan
butir-butirnya terpisah.
Contoh : Pasir.
Kekuatan kering kecil, bila contoh tanah hancur oleh tekanan jari yang tidak seberapa.
Contoh : Lanau.
Kekuatan kering menengah, bila tekanan jari makin besar. Contoh : Campuran pasir lempung.
Kekuatan kering besar, bila tidak dapat dihancurkan oleh tekanan jari.
Contoh : lempung.
2. Test gesek
Untuk memperkirakan besarnya fraksi pasir, lanau atau lempung.
Contoh tanah digilas pada telapak tangan, bila perlu diberi air. Lempung memberi rasa licin
dan lengket pada telapak tangan, lanau terasa seperti tepung halus, dan pasir terasa
kasar/menggores di telapak tangan.
3. Test potongan
Untuk membedakan antara lanau dan lempung.
Bidang patahan dari gumpalan lempung terlihat terang dan lanau terlihat buram.
Komposisi Tanah
Berat Volume

Bila Va = 0  Tanah Jenuh


Bila Vw = 0  Tanah kering oven
Komposisi Tanah
(diagram 3 fase tanah)
Berat Volume

Bila Va = 0  Tanah Jenuh


Bila Vw = 0  Tanah kering oven
Parameter Pokok Tanah
Menurut : "Geotechnical Committee on Nomenclature for Soil Mechanics"
ada 12 parameter pokok tanah :
Parameter Pokok Tanah
Parameter Pokok Tanah
Parameter Pokok Tanah
Jawab dengan ucapan
1. Apa itu tanah menurut Pertanian, Geologi dan Teknik Sipil ?
2. Sebutkan definisi soil mechanics.
3. Apa tugas mekanika tanah ?
4. Siapa Bapak Mekanika Tanah ?
5. Sebutkan bidang-bidang khusus yang berkaitan erat dengan ilmu
mekanika tanah.
6. Sebutkan pokok-pokok bahasan mekanika tanah.
7. Sebutkan proses terjadinya tanah anorganik.
8. Tanah lempung merupakan hasil pelapukan batuan proses apa ?
9. Sebutkan nama-nama tanah berdasarkan proses terjadinya.
10. Sebutkan jenis-jenis tanah berdasarkan ukuran butir.
11. Uraikan mengenai komposisi tanah.
12. Sebutkan 12 parameter pokok tanah.
Menentukan Nilai-Nilai
Parameter Pokok Tanah
• Dalam aplikasi mekanika tanah seperti
perencanaan/perhitungan pondasi, dinding penahan tanah,
kestabilan lereng maupun pekerjaan tanah lainnya, nilainilai
parameter pokok dari tanah sangat diperlukan. Oleh karena
itu dalam pekerjaan penyelidikan tanah (Soil Test),
mula-mula yang diperiksa adalah nilai-nilai parameter pokok,
ini merupakan bagian dari sifat-sifat indeks (Index
Properties) dari tanah.
• Untuk rnenentukan nilai-nilai parameter pokok tanah ini
umumnya dapat dilakukan dengan dua cara :
a. cara langsung atau dengan pengujian-pengujian di
laboratorium
b. cara tidak langsung atau dengan hubungan-hubungan
fungsional.
Pengujian Laboratorium
1. Menentukan berat isi tanah ()
Hal ini sering dilakukan pada contoh tanah tidak terganggu (Undisturbed Sample). Umumnya
digunakan suatu ring dengan diameter dan tinggi tertentu, tergantung kebutuhan.
Caranya :
• Ring pencetak dibersihkan, diukur dimensinya dan ditimbang.
Misalnya : diameter = d ; tinggi = t ; berat = W1
• Contoh tanah dari tabung dikeluarkan dan diisikan kedalam ring percetak sampai penuh.
• Kedua ujung ring diratakan dengan hati-hati dan bagian luarnya dibersihkan kemudian
ditimbang. Misal beratnya W2, maka berat isi tanah adalah
W2  W1
  (gr/cc, kg/m3, ton/m3, KN/m3)
0.25d 2 t

Nilai berat isi tanah akan berkisar : 1,2 - 2, 5 gr/cc.


Nilai yang paling biasa ditemui : 1,6 - 2,0 gr/cc.
• Catatan
- timbangan yang dipakai berketelitian 0,01 gr
- pengukuran besaran panjang s/d berketelitian 0,1 mm
- berat contoh minimal 150 gr , atau
- volume contoh minimal 85 cc

Gambar. Ring Pencetak Contoh


Pengujian Laboratorium
2. Menentukan kadar air tanah ()
Kadar air tanah dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
Banyaknya contoh tanah yang digunakan untuk menentukan kadar air tergantung pada jenis tanahnya agar dapat
mewakili.
Untuk masing-masing jenis tanah tersebut adalah :
- Tanah berbutir halus (kira-kira lanau-lempung berpasir) sebanyak 30 gr.
- Tanah berbutir sedang (kira-kira pasir-lanau berlempung) sebanyak 500gr.
- Tanah berbutir kasar (kira-kira kerikil-pasir berlanau-berlempung) sebanyak 3000gr = 3Kg.
Caranya :
a. Cawan/dish/krus dibersihkan, dikeringkan dan ditimbang. Misal beratnya W1.
b. Contoh tanah yang representatip/mewakili dimasukan kedalam cawan secukupnya, kemudian ditimbang. Misal
beratnya W2.
c. Contoh tanah dalam cawan tersebut dioven sampai kering (berat tetap), biasanya selama 24 jam.
d. Setelah dioven contoh tanah tersebut dimasukkan ke dalam dessikator selama kurang lebih 1 jam, kemudian
ditimbang.
Misal beratnya W3.
W 2 W3
  100%
W 3  W1
e. Nilai kadar air tanah berkisar : 0 – 200% bahkan 300%. Pada tanah dalam keadaan aslinya berkisar : 15 – 100%.
Catatan
Dalam menentukan kadar air tanah dibutuhkan peralatan :
- Oven yang temperaturnya dapat diatur konstan 105-110 C.
- Timbangan yang memiliki ketelitian sampai 0, 01 gr.
- Desikator, berfungsi sebagai tempat untuk mendinginkan contoh tanah yang baru saja dioven tanpa menghisap uap
air.
- Bejana dari logam anti karat bertutup, umumnya disebut cawan/krush/dish/container.
Pengujian Laboratorium
c. Menentukan Berat Jenis Tanah /Specific Gravity (Gs)
Sebenarnya yang ditentukan secara langsung adalah berat isi butir (s).
Sehingga berat jenis Gs = dimana = dan W = density air pada temperatur 20°C (diketahui).
Untuk ini digunakan picnometer sebagai alat utama dan alat-alat bantu lainnya seperti :
- Oven yang temperaturnya dapat diatur konstan 105 - 110°C.
- Timbangan berketelitian 0,01 gr.
- Alat hotplate atau botol vacum serta alat sentrifugal (jika ada).
Caranya :
- Picnometer dan contoh tanah dikeringkan dalam oven pada temperatur 105-110°C sampai berat tetap (± 24
jam).
- Contoh tanah kering ditumbuk/dihaluskan, tidak perlu disaring bila lanau & lempung. Disaring dengan
saringan No. 40 bila mengandung pasir.
- Picnometer kering beserta tutupnya ditimbang, misal beratnya W1
- Contoh tanah kering dimasukkan ke dalam picnometer (10 gr), kemudian ditimbang, misal beratnya W2
(berat picnometer + contoh tanah kering).
- Masukkan aquades ke dalam picnometer hingga ¾ penuh dan didiamkan sampai contoh tanah jenuh.
- Udara yang terperangkap dalam larutan tanah tersebut dikeluarkan. Untuk ini dapat dilakukan dengan cara
divacumkan dalam botol vacum atau direbus di atas hotplate sampai mendidih selama tidak kurang
dari 10 menit. Kemudian diendapkan dengan alat sentrifugal atau didiamkan selama kira-kira 10 jam.
- Tambahan aquades dengan hati-hati kedalam picnometer hingga penuh. Bagian luar picnmometer
dikeringkan, kemudian ditimbang, misal beratnya W3 (berat picnometer + contoh tanah + aquades).
- Picnometer dikosongkan, lalu diisi aquades sampai penuh dan ditimbang, misal beratnya W4 (berat
picnometer + air).
Pengujian Laboratorium
4 Kondisi Picnometer :
Hubungan Fungsional
(Relation Formulas)
Tidak semua nilai parameter tanah dapat ditentukan di
laboratorium, maka untuk menentukan parameter
lainnya dapat dilakukan dengan cara tidak langsung,
yaitu dengan cara mencari hubungan-hubungan
fungsionalnya antara beberapa parameter sehingga
apabila salah satu atau sebagian dari parameter tanah
telah diketahui nilainya, maka parameter lain juga dapat
diketahui nilainya.
Parameter yang lazim didapatkan dari uji laboratorium :
- berat jenis (Gs),
- kadar air () dan
- berat isi ().
Diagram 3 Fase Tanah
Hubungan Fungsional
(Relation Formulas)
Hubungan Fungsional
(Relation Formulas)
Hubungan Fungsional
(Relation Formulas)
Rumus2 serupa :
Contoh Soal
Contoh Soal
DIAGRAM 3 FASE TANAH (Soal 1)

BERAT (GRAM) VOLUME (CC)

UDARA

AIR

BUTIR
Contoh Soal
Tabel-Tabel
Coba Kerjakan

Anda mungkin juga menyukai