• Selain pelapukan fisika dan kimiawi, ada faktor lain yang terlibat dalam cara
pembentukan tanah. Faktor terpenting adalah pengangkutan butir tanah dan
kemudian pengendapannya di lain tempat seperti laut atau danau. Proses ini
diperlihatkan pada Gambar 1.1. Tanah ynag terbentuk langsung akibat
pelapukan kimiawi disebut tanah residu (residual soil). Tanah ini tetap pada
tempat pembentukannya di atas batuan asalnya. Hujan menyebabkan erosi
dan tanah diangkut melalui sungai sampai mencapai laut atau danau. Disini
terjadi pengendapan lapisan demi lapisan pada dasar laut atau danau. Proses
ini dapat berlangsung selama ribuan atau jutaan tahun. Tanah ini disebut
tanah endapan (sedimentary soil) atau tanah yang terangkut (transported
soil).
1.2 PEMBENTUKAN TANAH, TANAH
ENDAPAN DAN TANAH RESIDU
• Selain ketiga jenis mineral lempung yang biasa ini, ada dua jenis
lagi yang sering terdapat pada lempung yang berasal dari bahan
vulkanis. Nama mineral ini adalah halloysite dan
allophane/immogolite. Walaupun merupakan jenis tersendiri,
allophane dan immogolite biasanya terdapat berdampingan.
Mineral ini terbentuk akibat pelapukan pada abu vulkanis, yaitu
bahan yang dikeluarkan oleh peletusan gunung api, khususnya
letusan “andesitic”. Abu ini terdiri atas butir sebesar lanau dan
pasir halus.
1.4 MINERAL MINERAL LEMPUNG
(CLAY MINERALS)
• Gambar skematis pada Gambar 1.3 berdasarkan pada electron micrograph menurut
Wada (1989). Sifat geoteknik pada lempung yang mengandung allophane terdapat
pada tulisan Wesley (2002).
• Halloysite berbentuk silinder atau gulungan seperti pada gambar. Allophane
berbentuk bola sedangkan immogolite berbentuk benang yang menyelip-selip antara
bola allophans. Ukuran butir allophane dan immogolite sangat kecil dibandingkan
dengan mineral lempung biasa. Ukuran butir kaolinite, illite, dan montmorillonite
umumnya kurang dari 0,002 mm (2 microns), sedangkan bola allophane seribu kali
lebih kecil. Baik halloysite maupun allophane/immogolite menunjukan aktivitas yang
tinggi. Sifat lempung yang terdiri atas allophane/immogolite sangat luar biasa; kadar
air asli dan batas Atterberg sangat tinggi (seperti diterangkan pada bab 3). Walaupun
demikian, sifat geoteknik masih baik.
1.4 MINERAL MINERAL LEMPUNG
(CLAY MINERALS)
Segumpal tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian yaitu
a) Dalam tanah yang kering, hanya akan terdiri dari dua
bagian, yaitu butir-butir tanah dan pori-pori udara.
b) Dalam tanah yang jenuh, juga terdapat dua bagian, yaitu
bagian padat atau butiran dan air pori.
c) Dalam tanah yang tidak jenuh, tanah terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian padat (butiran), pori-pori udara, dan
air pori.
1.6 DEFENISI SERTA HUBUNGAN
HUBUNGAN ANTARA JUMAH BUTIR, AIR,
DAN UDARA DALAM TANAH
III. PERALATAN
1. 6 buah piknometer kapasitas 50 ml.
2. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi hingga 115° C.
3. Neraca dengan ketelitian 0.01 gr.
4. Thermometer ukuran 0 - 100° C dengan ketelitian 1° C.
5. Saringan no.40
6. Botol berisi aquades.
7. Kompor.
8. Bak perendam.
1.7 PENGUJIAN LABORATORIUM UNTUK
MENENTUKAN BERAT SATUAN,
KADAR AIR, DAN BERAT JENIS
V. PROSEDUR
1. Sampel tanah disturbed dan undisturbed disiapkan
2. gumpalan – gumpalan tanah disturbed ditumbuk agar butiran
tanah terlepas sehingga dapat disaring pada saringan no.40
3. sampel tanah dikeringkan dalam oven suhu 110° C selama 24
jam lalu dianginkan.
4. Cuci piknometer dan keringkan.
5. Timbang peknometer dan tutupnya lalu timbang sebagai W1.
1.7 PENGUJIAN LABORATORIUM UNTUK
MENENTUKAN BERAT SATUAN,
KADAR AIR, DAN BERAT JENIS
VI. PERHITUNGAN
Berat jenis tanah (GS) dapat dihitung dengan rumus :
GS = ( W2 – W1 )/ ( W4-W1 ) – ( W3-W2 )
Dimana :
W1 = berat piknometer (gr)
W2 = berat piknometer + tanah (gr)
W3 = berat piknometer + tanah + air (gr)
W4 = berat piknometer + air pada temperatur (T° C) (gr)
1.7 PENGUJIAN LABORATORIUM UNTUK
MENENTUKAN BERAT SATUAN,
KADAR AIR, DAN BERAT JENIS
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah:
3.3.1 Volumetrik
- Menimbang sample tanah utuh beserta ring sampelnya.
- Meringkannya di dalam oven suhu 105o C selama 2 x 24 jam.
- Mengeluarkan sample tanah utuh beserta ring sample, mendinginkannya terlebih
dahulu, kemudian timbang sample tanah tanah beserta ring sampelnya yang
telah kering oven.
- Mengeluarkan tanah dari dalam ring sample, kemudian menimbang ring sample.
- Menghitung dengan rumus :
1.7 PENGUJIAN LABORATORIUM UNTUK
MENENTUKAN BERAT SATUAN,
KADAR AIR, DAN BERAT JENIS
Pada masa ini, ada istilah lain yang sering dipakai juga pada
golongan ini, yaitu destructured, artinya struktur tanah
dihapuskan akibat pembentukan ulang. Arti destructured
hampir sama dengan remoulded, tetapi maksudnya adalah
struktur dihapuskan tetapi butir sendiri masih utuh. Istilah
remoulded berarti segala sifat yang berhubungan dengan
keadaan aslinya dihapuskan sama sekali. Pada tanah residu,
pembentukan ulang dapat merusak struktur namun mungkin
pula menghancurkan butirnya.
1.9 TANAH ASLI, TANAH TIDAK ASLI
(DIBENTUK ULANG), STRUKTUR TANAH,
DAN SIFAT KEPEKAAN
Sifat tanah yang dibentuk ulang (baik itu tanah endapan atau
tanah residu) tidak lagi bergantung pada struktur. Jadi, berbeda
dari tanah aslinya. Tanah yang dipadatkan merupakan
pengecualian dari hal ini karena proses pemadatan dapat
menghasilkan struktur, walaupun pengaruhnya tidak besar.
Permeabilitas tanah yang dipadatkan bisa lebih tinggi pada arah
horizontal daripada arah vertikal, akibat cara pemadatan
dengan roda besi. Mungkin pula bahwa tanah ini lebih kaku
pada arah vertikal daripada arah horizontal.
1.9 TANAH ASLI, TANAH TIDAK ASLI
(DIBENTUK ULANG), STRUKTUR TANAH,
DAN SIFAT KEPEKAAN
3. STRUKTUR TANAH
• Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan
partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat dari
hasil proses pedogenesis.
• Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana, partikel pasir, debu dan liat relatif
disusun satu sama lain. Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan
debu dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan
kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air
dan udara juga akar tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam.
Sedangkan ruangan kosong yang kecil ( mikropori) memegang air untuk kebutuhan
tanaman. Idealnya bahwa struktur disebut granular.
1.9 TANAH ASLI, TANAH TIDAK ASLI
(DIBENTUK ULANG), STRUKTUR TANAH,
DAN SIFAT KEPEKAAN
4. KEPEKAAN TANAH
Tingkat Kepekaan Tanah Terhadap Erosi. Pengertian Kepekaan tanah
terhadap erosi, atau disebut erodibilitas tanah didefinisikan oleh
Hudson (1978) sebagai mudah tidaknya suatu tanah tererosi. Secara
lebih spesifik Young et al. dalam Veiche (2002) mendefinisikan 28
erodibilitas tanah sebagai mudah tidaknya suatu tanah untuk
dihancurkan oleh kekuatan jatuhnya butir-butir hujan, dan/atau oleh
kekuatan aliran permukaan. Negara-negara tropis seperti Indonesia,
kekuatan jatuh air hujan dan kemampuan aliran permukaan
menggerus permukaan tanah adalah penghancur utama agrerat tanah.
1.9 TANAH ASLI, TANAH TIDAK ASLI
(DIBENTUK ULANG), STRUKTUR TANAH,
DAN SIFAT KEPEKAAN