Anda di halaman 1dari 22

Proses Eksogenik

Materi – 3
By : Denny Eska – Djauhari Noor
Dua hal yang mempengaruhi terbentuknya bentuk
permukaan bumi adalah :
1. Proses Eksogen (Proses dari luar bumi)
Perubahan iklim akan mengakibatkan
PROSES-PROSES terjadinya proses pelapukan , pengerosian,
pelarutan dsb pada berbagai jenis batuan,
GEOMORFOLOGI mengakibatkan permukaan batuan tidak akan
menjadi rata.
2. Proses Endogen (Proses dari dalam bumi)
Merupakan gaya yang ditimbulkan dari dalam
bumi oleh proses fisika – kimia, sehingga
mengakibatkan adanya dinamika / perobahan-
perobahan pada tatanan kulit bumi.
Proses Geomorfologi (Eksogen)

PROSES EKSOGEN

EROSI GERAK MASSA BATUAN PELAPUKAN


Fluvial, Abrasi, Glasial Rayapan, Aliran, Longsoran Fisik, Kimia dan
Lahan, Terban / Amblesan Biologi

Denudasi Pembentukan Tanah

Denudasi = proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.


Bentang alam eksogenik adalah bentuk-
bentuk bentang alam yang proses
pembentukan / genetikanya dikontrol
oleh gaya eksogen.
BENTANG
ALAM
EKSOGENIK
Bentang alam eksogen dikenal juga
sebagai bentangalam destruksional
(destructional landforms).
A. Pelapukan
• Pelapukan adalah proses desintegrasi
secara berangsur dari material
penyusun kulit bumi (batuan).
• Pelapukan sangat dipengaruhi oleh
kondisi iklim, temperatur dan
komposisi kimia dari mineral-mineral
penyusun batuan.
• Pelapukan dapat melibatkan proses :
1. Mekanis (pelapukan mekanis),
2. Aktivitas kimiawi (pelapukan
kimia), dan
3. Aktivitas organisme (termasuk
manusia) yang dikenal dengan
pelapukan organis.
1. Pelapukan Mekanis
• Pelapukan mekanis adalah semua mekanisme
yang dapat mengakibatkan terjadinya proses
pelapukan sehingga suatu batuan dapat hancur
menjadi beberapa bagian yang lebih kecil atau
partikel-partikel yang lebih halus.
• Mekanisme dari proses pelapukan mekanis
antara lain adalah :
• abrasi,
• kristalisasi es (pembekuan air) dalam
batuan,
• perubahan panas secara cepat (thermal
fracture),
• proses hidrasi, dan
• eksfoliasi/pengelupasan yang disebabkan
pelepasan tekanan pada batuan karena
perubahan tekanan.
Ciri Pelapukan
Mekanis
Secara fisik batuan akan
terpecah-pecah, tetapi tidak
merubah komposisi kimianya
2. Pelapukan Kimiawi
• Pelapukan kimiawi (dikenal juga
sebagai proses dekomposisi atau
proses peluruhan), yaitu
terurai/pecahnya batuan melalui
mekanisme kimiawi, seperti hidrasi,
oksidasi dan pertukaran ion-ion
dalam larutan.
• Pelapukan kimiawi merubah
komposisi mineral mineral dalam
batuan menjadi mineral seperti
mineral lempung.
• Mineral-mineral yang tidak stabil
yang terdapat dalam batuan akan
dengan mudah mengalami
pelapukan apabila berada
dipermukaan bumi, seperti basalt
dan peridotit.
• Air merupakan agen yang sangat
penting dalam terjadinya proses
pelapukan kimia, seperti
pengelupasan cangkang (speriodal
weathering) pada batuan.
3. Pelapukan Organis
• Pelapukan organis dikenal juga sebagai pelapukan biologis
• Merupakan istilah yang umum dipakai untuk menjelaskan proses
pelapukan yang terjadi pada batuan, seperti :
• proses penetrasi akar tumbuhan kedalam batuan
• aktivitas organisme dalam membuat lubang-lubang pada
batuan (bioturbation),
• termasuk didalamnya aksi dari berbagai jenis asam yang ada
dalam mineral melalui proses leaching.
• Pada hakekatnya pelapukan organis merupakan perpaduan antara
proses pelapukan mekanis dan pelapukan kimiawi.
B. EROSI
• Erosi adalah istilah umum yang
dipakai untuk proses
penghancuran batuan
(pelapukan) dan proses
pengangkutan hasil
penghancuran batuan.
• Proses erosi fisika disebut
sebagai proses corration (erosi
mekanis) sedangkan proses erosi
kimia disebut dengan corrosion.
• Agen dari proses erosi adalah
gaya gravitasi, air, es, dan angin.
1. Erosi alur (Riil erosion)
• Erosi berlembar adalah proses pengikisan air yang terjadi
2. Erosi Berlembar pada permukaan tanah yang searah dengan bidang
permukaan tanah, biasanya terjadi pada lereng-lereng bukit
(Sheet Erosion) yang vegetasinya jarang atau gundul.
Erosi lembah adalah proses dari kerja air pada
6. Erosi lembah permukaan tanah (terrain) yang berbentuk
(valley erosion) saluran-saluran dengan ukuran lebarnya diatas
sepuluh meter.
C. Mass Wasting
• Mass wasting pada dasarnya
adalah gerakan batuan,
regolith, dan tanah kearah kaki
lereng sebagai akibat dari
pengaruh gaya berat (gravity)
melalui proses :
• rayapan (creep),
• luncuran (slides),
• aliran (flows),
• rebah (topples), dan
• jatuhan (falls).
• Mass wasting umumnya terjadi
di daratan maupun di lautan
terutama di lereng benua.
• Longsoran merupakan satu
contoh yang spektakuler dari
mass wasting.
D. Sedimentasi
• Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan
material yang ditranport oleh media air, angin,
es/gletser di suatu cekungan.
• Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah
hasil dari proses pengendapan material-material
yang diangkut oleh air sungai, sedangkan Sand
Dunes yang terdapat di gurun-gurun dan di tepi
pantai adalah hasil dari pengendapan material-
material yang diangkut oleh angin.
E. Agen Geomorfologi

Proses proses utama yang


bertanggung jawab yang terjadi
di permukaan bumi untuk
kebanyakan bentuk-bentuk
permukaan bumi adalah :
• angin,
• gelombang laut,
• pelapukan,
• mass wasting,
• air bawah tanah,
• air permukaan,
• gletser,
• tektonik dan volkanisme.
• Sungai dan cabang-cabang sungai
tidak saja hanya mengangkut air,
tetapi juga sedimen. Air yang mengalir
di saluran disepanjang saluran sungai,
mampu memobilisasi sedimen dan
mengangkutnya kebagian hilir, baik
yang berbentuk bed load (partikel
berukura kasar), suspended load
(partikel berukuran halus) atau
dissolved load (partikel yang larut
dalam air).
• Kecepatan pengangkutan sedimen
sangat tergantung ketersediaan
sedimen itu sendiri serta material
sedimen yang masuk kedalam sungai.

F. Proses Sungai (Fluvial Process)


G. Proses Angin (Aeolian Process)

• Proses Aeolian adalah proses yang disebakan


oleh aktivitas angin khususnya kemampuan
angin dalam merubah bentuk permukaan
bumi.
• Angin dapat mengikis / mengerosi,
mentranport, dan mengendapkan material- Pedestal Rock
material, terutama sangat efektif di daerah
yang vegetasinya jarang dan sebagai pemasok
material sedimen yang tak terkonsolidasi.
• Walaupun air lebih dominan dibandingkan
angin, namun proses aeolian sangat penting
terutama pada lingkungan diwilayah gurun.
H. Proses Glasial (Glacial Process)

• Secara geografis, penyebaran proses glasial


terjadi di tempat tempat tertentu dan
sebarannya terbatas. Proses glasial
diketahui sebagai agen yang sangat efekti
dalam perubahan bentangalam.
Pergerakan es yang bersifat perlahan ke
arah suatu lembah dapat menyebabkan
abrasi dan gerusan pada batuan yang
dilewatinya.
• Proses abrasi akan menghasilkan sedimen
sedimen yang halus.
• Material rombakan akan diangkut /
dipindahkan oleh proses glasial dan ketika
proses glasial terhenti, maka material yang
diendapkan dikenal sebagai Moraine.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai