Anda di halaman 1dari 31

SIKLUS BATUAN

DAN ASAL USUL


TANAH
PENGERTIAN TANAH
▪ Dalam pengertian teknik, secara umum tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang- ruang kosong di antara partike-partikel padat
tersebut (Braja M. Das, terjemahan:1995)

MEKANIKA TANAH (SOIL


MECHANICS)
▪ Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil,
disamping itu tanah juga berfungsi sebagai pendukung pondasi pada bangunan. Jadi seorang
ahli teknik sipil harus juga mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal usulnya,
penyebaran ukuran butiran, kemampuan mengalirkan air (permeability), sifat pemampatan bila
dibebani (compressibility), kekuatan geser, kapasitas daya dukun (bearing capacity) dan
lainnya.
▪ Ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut adalah Mekanika Tanah (Soil Mechanics).
KOMPOSISI TANAH
▪ Tanah adalah campuran partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berikut :
▪ Berangkal (boulders) : potongan batuan yang besar, biasanya lebih besar dari 250 sampai 300
mm. Untuk kisaran ukuran 150 sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles)
atau pebbles.
▪ Kerikil (gravel) : partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm.
▪ Pasir (sand) : partikel batuan yang berukuran 0,074 sampai 5 mm. Berkisar dari kasar (3
sampai 5 mm) sampai halus (< 1 mm).
▪ Lanau (silt) : partikel batuan yang berukuran dari 0,002 sampai 0,074 mm.
▪ Lempung (clay) : partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm. Partikel- partikel
ini merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang ”kohesif”.
▪ Koloid (colloids) : partikel mineral yang ”diam”, berukuran lebih kecil dari 0,001 mm.
SIFAT DASAR FISIK TANAH
▪ Distribusi ukuran partikel
▪ Kadar air
▪ Berat jenis
▪ Angka pori
▪ Berat unit

SIFAT FISIK TANAH YANG


PENTING
▪ Permeabilitas
▪ Kompresibilitas
▪ Kuat geser
SIFAT FISIS MINERAL
▪ Sifat-sifat fisis utama yang berguna untuk identifikasi mineral adalah :
▪ Kekerasan (hardness) : material apa yang dapat digores mineral, dan sebaliknya material apa yang
dapat menggores mineral.
▪ Warna (color) : hijau, putih, tanpa warna, kelabu dan sebagainya.
▪ Goresan (streak) : warna serbuk mineral yang terbentuk apabila permukaannya digores dengan benda
keras.
▪ Kilap (luster) : penampilan permukaan yang baru saja dipecahkan yang terlihat dalam cahaya
yang direfleksikannya (terang, berminyak, bersinar, mengkilap (metalic), redup dan sebagainya).
▪ Berat jenis(spesific gravity) : berhubungan dengan berat sejumlah mineral.
▪ Belahan (cleavage) : pecahan sepanjang bidang-bidang tertentu.
▪ Retakan (fracture) : pecahan sepanjang garis- garis retakan yang tidak teratur.
SKALA MOHS
Digunakan sebagai dasar evaluasi kekerasan mineral sebagai berikut :
▪ Talkum (paling lembut)
▪ Gipsum ▪ Skala ini ditemukan oleh mineralogis Jerman, Friedrich Mohs
▪ Kalsit tahun 1812. Mohs mendefinisikan 10 tingkatan kekerasan
mineral, yang waktu itu telah ditemukan semuanya kecuali batu
▪ Fluorit permata. Skala itu menunjukkan 1 untuk "terlunak" dan 10
▪ Apatit untuk "terkeras". Kekerasan suatu bahan diukur dengan mencari
▪ Felspar bahan terkeras yang dapat digores oleh bahan yang diukur,
dan/atau bahan terlunak yang dapat menggores bahan yang
▪ Kuarsa
diukur.
▪ Topaz
▪ Korundum
▪ Intan (paling keras)
UKURAN PARTIKEL
▪ Tanah umumnya dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) atau lempung
(clay), tergantung pada ukuran partikel yang paling dominan pada tanah tersebut. Untuk
menerangkan tanah berdasarkan ukuran partikelnya, maka beberapa organisasi telah
mengembangkan batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah (soil-separate-size limits).
▪ Organisasi tersebut antara lain :
▪ MIT (Massachussetts Institute of Technology).
▪ USDA (United State Department of Agriculture).
▪ AASSHTO (American Association of State
▪ Highway and Transportation Officials).
▪ USCS (Unified Soil Classification System), yang dikembangkan oleh US. Army Corps of
Engineer dan US. Bureau of Reclamation.
TABEL 1. BATASAN-BATASAN UKURAN
GOLONGAN TANAH
▪ Kerikil (gravels) adalah kepingan kepingan dari batuan yang kadang kadang juga mengandung
partikel partikel mineral quartz, feldspar, dan mineral-mineral lain.
▪ Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan fledspar.Butiran dari mineral yang lain
mungkin juga masih ada pada golongan ini.
▪ Lanau (silt) : sebagian besar merupakan fraksimikroskopis(berukuran sangat kecil) dari tanah yang
terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah partikel berbentuk
lempengan-lempengan pipih yang merupakan pecahan dari mineral mika.
▪ Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan sub mikroskopis (tidak dapat
dilihat dengan jelas dengan mikroskopbiasa) yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan
partikel partikel dari mineral,mineral lempung (clay materials), dan mineral-mineral yang sangat halus
lain.
KONSISTENSI TANAH
▪ Apabila tanah berbutir halus mengandung mineral lempung, maka tanah tersebut dapat
diremas-remas (remolded) tanpa menimbul retakan. Sifat kohesif ini disebabkan karena adanya
air yang terserap (adsorbed water) di sekeliling permukaan dari partikel. Pada awal tahun
1900, seorang ilmuwan Swedia bernama Atterberg telah mengembangkan suatu metode untuk
menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi. Olah karena
itu, atas dasar air yang dikandung, tanah dapat dipisahkan ke dalam empat keadaan dasar yaitu
: padat, semi padat, plastis dan cair.
BATAS ATTERBERG
SIKLUS BATUAN
Berdasarkan asal-usulnya, batuan dibagi menjadi tiga tipe dasar yaitu :
▪ Batuan beku (igneous rocks)
▪ Batuan sedimen (sedimentary rocks)
▪ Batuan metamorf (metamorphic rocks)
PELAPUKAN (WEATHERING)
▪ Pelapukan adalah suatu proses terurainya batuan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
akibat proses mekanis dan kimia. Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh memuai dan
menyusutnya batuan akibat perubahan panas dan dingin yang terus-menerus (cuaca, matahari
dan lainnya). Sedangkan pelapukan kimia, mineral batuan induk diubah menjadi
mineral-mineral baru melalui reaksi kimia. Air dan karbon dioksida dari udara membentuk
asam-asam karbon yang kemudian bereaksi dengan mineral-mineral batuan dan membentuk
mineral-mineral baru ditambah garam-garam terlarut.
▪ Pelapukan adalah suatu proses terurainya batuan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
akibat proses mekanis dan kimia.
▪ Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh memuai dan menyusutnya batuan akibat
perubahan panas dan dingin yang terus menerus (angin, air, cuaca, matahari dan lain-lain)
yang akhirnya dapat menyebabkan hancurnya batuan tersebut menjadi partikel yang lebih
kecil. Pada peristiwa pelapukan mekani sini, batuan yang besarakan terpecah-pecah
menjadi bagian yang kecil-kecil tanpa terjadiperubahan dalam komposisi kimia dari
mineral batuan tersebut.
▪ Sedangkan pada proses pelapukan kimia, mineral batuan induk diubah menjadi mineral-
mineral baru melalui reaksi kimia Air dan karbondioksida dari udara membentuk
asam-asam karbon yang kemudian beriaksi dengan mineral-mineral batuan dan
membentuk mineral-mineral baru ditambah garam-garam telarut.
Sebuah contoh pelapukan kimia dari orthoclase dan membentuk mineral-mineral
tanah lempung, silica, dan kalium karbonat.
▪ Sama dengan pelapukan batuan orthoclase, pelapukan kimia dari feldspar juga menghasilkan
mineral-mineral tanah lempung, kalium, silica, dan berjenis-jenis garam terlarut. Proses
pelapukan tidak terbatas pada batuan beku saja, tetapi juga dapat terjadi pada batuan sedimen
dan batuan metamorf.
▪ Proses pelapukan mengubah batuan padat yang besar menjadi pecahan-pecahan yang
keciIyang berkisar antara ukuran batu besar (boulder) dan partikel tanah lempung yang sangat
kecil.Agregat yang tidak tersementasi dari pecahan-pecahan tersebut dengan proporsi yang
bermacam-macam membentuk beragam tipe-tipe tanah seperti: kaolinite, illite, dan
montmorillonite
▪ Produk hasil pelapukan dapat tetap tingga ldisuatu tempat (tanah residual) atau terbawa
kesuatu tempat oleh unsure pembawa seperti es, air, angin, dan gravitasi.Tanah- tanah yang
terbaa kesuatu tempat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok :
▪ Tanah glacial (sungaies) : terbentuk karena transportasi dan deposisi oleh gletser
▪ Tanah alluvial : terbentuk karena terangkut oleh air yang mengalir dan terdeposisi disepanjang
aliran sungai.
▪ Tanah lacustrine : terbentuk karena deposisi di danau-danau yang tenang.
▪ Tanah marine : terbentuk karena deposisi di laut.
▪ Tanah Aeolian : terbentuk karena terangkat dan terdeposisi oleh angina.
▪ Tanah colluvial : terbentuk oleh pergerakan tanah dari tempat asalnya karena gravitasi seperti
yang terjadi pada tanah longsor.
TABEL BATUAN BEKU
BATUAN SEDIMEN
▪ Deposit-deposit dari tanah kerikil, pasir, dan lempung hasil pelapukan dapat menjadi Lebih
padat karena adanya tekanan lapisan tanah di atasnya dan adanya proses sementasi antara
butiran unsur-unsur sementasi. Unsur-unsur sementasi biasanya terbawa dalam suatu aliran
tanah.Unsur-unsur tersebut mengisi ruang diantara butiran dan kemudian membentuk batuan
sedimen.Batuan yang terbentuk dengan cara ini disebut batuan sedimendetrial.Contoh dari
batan sedimendetrial adalah oonglomerate,sandstone, dan mudstone.
▪ Batuan sedimen juga dapat terbentuk melalui proses kimia, dan batuan yang terjadi karena cara
ini diklasifikasikan sebagai batuan sedimenkimia. Contoh batuan sedimen yang terbentuk
karena proses kimiawi adalah batukapur, gamping, dan gypsum. Batuan sedimen mungkin juga
dapat mengalami pelapukan dan membentuktanah-tanahsedimen (endapan), atau terkena
proses peristiwa metamorfdan berubah menjadi batuan metamorf.
BATUAN METAMORF
▪ Peristiwa metamorf adalah proses perubahan komposisi dantekstur daribatuan akibat panas dan
tekanan tanpa pernah menjadi cair.dalam peristiwa metamorf, mineral-mineral baru terbentuk
dan butiran-butir mineralnya terkena geseran yang kemudian membentuk tekstur batu
metamorf yang berlapis-lapis. Pada tekanan dan panas yang besar sekali batuan metamorf
mugkin mencair menjadi magma dan siklus batuan berulang kembali.
TRANSPORTASI
(TRANSPORTATION)
▪ Produk-produk dari pelapukan dapat tetap tinggal di suatu tempat atau terbawa ke tempat lain
oleh unsur-unsur pembawa seperti es, air, angin dan gravitasi. Tanah-tanah yang terjadi oleh
penumpukan produk-produk pelapukan hanya di tempat asalnya saja disebut tanah residual.
DEPOSISI (DEPOSITION)
▪ Tanah glacial : terbentuk karena transportasi dan deposisi oleh gletser (sungai es).
▪ Tanah alluvial : terbentuk karena terangkut oleh air yang mengalir dan terdeposisi di
sepanjang aliran (sungai).
▪ Tanah lacustrine : terbentuk karena deposisi di danau-danau yang tenang.
▪ Tanah marine : terbentuk karena deposisi di laut.
▪ Tanah aeolian : terbentuk karena terangkut dan terdeposisi oleh angin.
▪ Tanah colluvial : terbentuk oleh pergerakan tanah dari tempat asalnya karena gravitasi seperti
yang terjadi pada saat tanah longsor.
JENIS TANAH
▪ TANAH RESIDU (RESIDUAL SOIL) :
Tanah yang terbentuk oleh penumpukan
produk pelapukan batuan di tempat asalnya
▪ TANAH SEDIMEN/TRANSPORTED
SOIL
a. Tanah glacial Terbentuk karena produk
pelapukan terangkut dan terdeposisi oleh es
atau oleh gletser (sungai es).
b. Tanah aeolian
Terbentuk karena produk pelapukan
terangkut dan Terbentuk karena produk
pelapukan terangkut dan terdeposisi oleh
angin
TEKSTUR DAN STRUKTUR
TANAH
▪ Tekstur tanah itu perbandingan relatif ▪ Struktur tanah adalah
berbagai golongan besar gumpalan-gumpalan kecil
partikel tanah dalam suatu massa tanah, dari tanah akibat melekatnya
terutama perbandingan antara fraksi-fraksi butir-butir tanah satu sama lain
pasir, debu dan liat.

Anda mungkin juga menyukai