Anda di halaman 1dari 2

Tinjau Struktur Rangka Batang Berikut :

Struktur tersebut mengalami penurunan vertikal di titik B sebesar e.

1. Gambar sistem penomoran elemen (terdapat 19 elemen batang)

2. Gambar sistem penomoran derajat kebebasan (terdapat 20 DOF translasi arah x dan y)

1
3. Gambar skema persamaan matriks-ya

Analisis struktur metode elemen hingga menggunakan rumus berikut:


𝑲∙𝒅=𝑷
dimana : K = Matriks kekakuan
d = Matriks perpindahan
P = Matriks beban

Skema struktur matriks kekakuan global [K]

1 2 3. . . 17 18 19 20

1 d1 0
2 d2 0
3 [K] [K'] d3 0
. . .
. . = .
. . .
17 0 P17
18 [K'] [K''] 0 P18
19 -e P19
20 0 P20

4. Berikan deskripsi operasi matriks-nya untuk mendapatkan besarnya gaya-gaya


batangnya.

Pada matriks tersebut, displacement/perpindahan pada nodal 17, 18, 19 dan 20 sudah
diketahui, sehingga matriks kekakuan [K’’], matriks {d} dan matriks {P} pada nodal 17, 18,
19 dan 20 bisa dioperasikan terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan gaya pada nodal 17, 18,
19 dan 20.

Setelah diketahui gaya pada nodal 17, 18, 19 dan 20, maka matriks kekakuan global dari
setiap elemen di transformasikan lagi ke sumbu lokal untuk bisa mendapat gaya batang
masing masing elemen nya.

5. Berikan deskripsi operasi matiks-nya untuk mendapatkan besarnya gaya reaksi di A, B


dan C.

Pada matriks tersebut, displacement/perpindahan pada nodal 17, 18, 19 dan 20 sudah
diketahui, sehingga matriks kekakuan [K’’], matriks {d} dan matriks {P} pada nodal 17, 18,
19 dan 20 bisa dioperasikan terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan gaya pada nodal 17, 18,
19 dan 20.

Hasil matriks {P} pada nodal 17 merupakan reaksi perletakan di A arah horizontal.
Hasil matriks {P} pada nodal 18 merupakan reaksi perletakan di A arah vertikal.
Hasil matriks {P} pada nodal 19 merupakan reaksi perletakan di B arah vertikal.
Hasil matriks {P} pada nodal 20 merupakan reaksi perletakan di C arah vertikal.

Anda mungkin juga menyukai