Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

Disusun Oleh :

1. Putri Chika Napira

2. Zuhratul Anwaria

3. Siti Nurhasanah

4. Hidayatun Nisa

5. Robyzul Payadi

6. Abdul Mu'in

Pemerintah Provinsi NTB

1
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SMAN 1 PRINGGABAYA

2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur, kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas karunia dan rahmat yang

dilimpahkan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam

semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi kita Nabi besar Muhammad SAW. Makalah yang

sederhana ini disampaikan untuk menggugurkan kewajiban penyusun dalam mengemban

tugas sebagai siswa, makalah ini pun merupakan bentuk ekspresi jiwa penyusun yang ingin

mengembangkan potensi dalam diri mengenai pengetahuan tentang “Litosfer dan

Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk memudahkan kami

para pelajar memahami dan mempelajari lapisan lapisan penyusun bumi. Penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak guru Saefudin, S.Pd. Selaku guru mata

pelajaran Geografi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis

berkaitan dengan tema yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak

kesalahan. Oleh karena itu, kami penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak

kesempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya

kritik dan saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Pringgabaya, November 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Pengertian Litosfer ............................................................................... 3

2.2 Batuan Penyusun Litosfer .................................................................... 6

2.3 Pemanfaatan Litosfer..............................................................................8

2.4 Susunan Bumi.........................................................................................10

2.5 Teori Terbentuknya Kulit Bumi............................................................14

2.6 Siklus Litosfer Bumi.............................................................................. 17

2.7 Dampak Litosfer Terhadap Kehidupan............................................... 17

BAB III PENUTUP .........................................................................................20

3.1. Simpulan ...........................................................................................20

3.2. Saran ................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Litosfer berasal dari bahasa yunani yakni kata lithos yang berarti batu dan sphere

(sphaira) berarti lapisan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan lapisan batuan

penyusun kulit. “Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan

dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas

yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan

SO2.”

Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke

dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon

oksida dan aluminium oksida. Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar yang

tersusun atas batuan dan mineral. Batuan penyusun litosfer adalah batuan beku, batuan

sedimen, dan batuan metamorf. Induk dari segala batuan ini adalah magma. Lapisan kerak

bumi terbagi menjadi dua macam yaitu lapisan sial di bagian atas dan lapisan sima

dibagian bawah.

Lapisan sial merupakan kerak bagian atas yang terdiri dari dua macam kerak yaitu

kerak samudra dan kerak benua. Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang

terdiri dari campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara

gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar

yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami

beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan

metamorf.

1
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk

apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses

fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan

hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang

dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis

mineral bagi mahluk hidup.

Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis

di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi sumber makanan

mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disimpulkan rumusan masalahnya yaitu:

1. Apa pengertian dari Litosfer?

2. Jelaskan manfaat litosfer !

3. Jelaskan batuan pembentuk litosfer dan macam-macamnya!

4. Sebutkan susunan lapisan bumi!

5. Jelaskan teori terbentuknya kulit bumi

6. Jelaskan siklus litosfer bumi

7. Sebutkan dan jelaskan dampak litosfer terhadap kehidupan di muka bumi!

a. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan:

a. Mampu mendeskripsikan definisi litosfer.

b. Mampu menganalisis jenis batuan penyusun litosfer.

c. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang batuan penyusun litosfer.

d. Mampu menyimpulkan informasi tentang materi litosfer dan dampaknya

terhadap kehidupan di bumi.

e. Mampu mengidentifikasi jenis batuan penyusun litosfer.

f. Mampu menjelaskan dampak dinamika litosfer terhadap kehidupan di bumi.

b. Manfaat:

Manfaat mempelajari materi listosfer antara lain adalah dapat mengetahui

kandungan mineral dalam bumi sehingga dapat dimanfaatkan untuk kehidupan

3
masyarakat, dapat mengetahui fenomena-fenomena geosfer yang berkaitan dengan

lapisan litosfer, dapat mengetahui potensi bencana yang terjadi akibat fenomena

geosfer yang terdapat di lapisan litosfer, dan lain sebagainya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Litosfer

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan litosfer?

Litosfer adalah salah satu lapisan atau kerak padat yang membentuk bagian

terluar bumi. Secara harfiah, istilah litosfer berasal dari bahasa Yunani yang berarti

‘batu.’ Dari pengertian litosfer tersebut, dapat dipahami bahwa litosfer terdiri dari

bagian atas kerak bumi dan bagian atas mantel yang keras dan padat.

Litosfer geografi adalah kulit padat bumi yang meliputi permukaan benua, dasar

samudra, dan lapisan batuan di bawahnya. Lapisan litosfer mencakup kerak

kontinental yang membentang di bawah daratan serta kerak samudera yang

membentuk dasar samudera. Di bawah kerak, terdapat lapisan litosfer juga yang

terdiri dari bagian atas mantel, yang dikenal sebagai astemosfer.

5
Litosfer memiliki ketebalan yang bervariasi. Misalnya, kerak kontinental lebih

tebal dibandingkan dengan kerak samudera. Secara keseluruhan, lapisan litosfer

memiliki ketebalan sekitar 100 hingga 200 kilometer. Namun demikian, ketebalan

lapisan litosfer bisa berbeda-beda di berbagai lokasi di bumi. Salah satu contoh

litosfer yang sangat tebal yaitu kerak kontinental di wilayah Himalaya, yang

merupakan hasil tumbukan antara lempeng India dan lempeng Eurasia.

Litosfer adalah lapisan terluar dari Bumi yang terdiri dari kerak bumi dan

sebagian atas mantel. Litosfer ini sangat penting karena merupakan tempat kita hidup

dan beraktivitas.

Litosfer terdiri dari dua jenis, yaitu Litosfer Samudra dan Litosfer Benua. Litosfer

Samudra terbentuk dari batuan basaltik dan umumnya lebih muda dan lebih padat

dibandingkan Litosfer Benua. Sedangkan Litosfer Benua terbentuk dari batuan

granitik dan umumnya lebih tua dan lebih ringan.

Litosfer ini juga bergerak dan berinteraksi satu sama lain, yang menghasilkan

fenomena geologi seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan

pegunungan.

2.2. Batuan Penyusun Litosfer

6
1. Batuan beku

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma atau lava yang

mendingin dan mengeras. Ada dua jenis utama batuan beku, yaitu:

a. Batuan Beku Dalam (Intrusif): Batuan ini terbentuk ketika magma mendingin dan

mengeras di bawah permukaan Bumi. Proses pendinginan ini berlangsung secara

perlahan, sehingga memungkinkan kristal besar terbentuk. Contohnya adalah

granit.

b. Batuan Beku Luar (Ekstrusif): Batuan ini terbentuk ketika lava mendingin dan

mengeras di permukaan Bumi atau di dasar laut. Proses pendinginan ini

berlangsung secara cepat, sehingga hanya memungkinkan kristal kecil atau tidak

ada kristal sama sekali terbentuk. Contohnya adalah basalt dan andesit.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk dari material yang tererosi

dan terendapkan di permukaan Bumi. Proses ini bisa melibatkan angin, air, atau es

yang membawa dan menumpuk partikel-partikel kecil dari batuan lain atau material

organik.

Ada tiga jenis utama batuan sedimen, yaitu:

a. Batuan Sedimen Klastik: Terbentuk dari fragmen atau butiran batuan yang sudah

ada sebelumnya. Contohnya adalah batu pasir, batu kerikil, dan batu lempung.

b. Batuan Sedimen Kimia: Terbentuk dari mineral yang mengendap dari larutan,

seperti garam yang mengendap ketika air laut menguap. Contohnya adalah batu

garam dan batu gipsum.

7
c. Batuan Sedimen Organik: Terbentuk dari sisa-sisa organisme yang mati dan

mengendap di dasar air. Contohnya adalah batu bara dan beberapa jenis batu

kapur.

2 Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah jenis batuan yang mengalami perubahan fisik dan kimia

akibat tekanan, suhu, dan/atau aktivitas fluida di dalam kerak bumi. Proses

metamorfisme ini dapat mengubah struktur, mineral, dan tekstur batuan asalnya.

Ada beberapa jenis batuan metamorf yang umum ditemukan, antara lain:

a. Batuan Metamorf Kontak: Terbentuk akibat paparan panas dan tekanan yang

tinggi dari intrusi magma di sekitarnya. Contohnya adalah marmer, yang

terbentuk dari batuan sedimen kapur yang mengalami metamorfisme akibat

kontak dengan magma.

b. Batuan Metamorf Regional: Terbentuk akibat tekanan dan suhu tinggi yang

terjadi dalam skala wilayah yang luas, seperti pada daerah pegunungan.

Contohnya adalah gneiss, yang terbentuk dari batuan sedimen atau batuan beku

yang mengalami metamorfisme regional.

c. Batuan Metamorf Dinamik: Terbentuk akibat tekanan dan gesekan yang tinggi

akibat pergerakan lempeng tektonik. Contohnya adalah serpentin, yang terbentuk

dari batuan beku atau batuan sedimen yang mengalami metamorfisme dinamik.

2.3. Pemanfaatan Litosfer

Manfaat Litosfer bagi Kehidupan

1. Tempat Tinggal Makhluk

8
Hidup Litosfer merupakan tempat tinggal bagi makhluk hidup, termasuk

manusia di dalamnya. Pada bagian atas lapisan ini, manusia dan makhluk hidup

lainnya bisa melakukan berbagaiaktivitas sehari-hari. Misalnya mencari makan,

mengolah makanan, mengolah bahan alam, dan sebagainya.

2. Tempat Dekomposisi

Litosfer memiliki manfaat sebagai tempat untuk membuang sisa-sisa makhluk

hidup yang telah mati dan mendaur ulangnya atau disebut dekomposisi.

Mendaur ulang sisa-sisa makhluk hidup ini dilakukan dengan bantuan

mikroorganisme tanahdan proses dinamika litosfer itu sendiri. Batu bara dan

minyak bumi merupakan hasil dari proses daur ulang sisa-sisa makhluk hidup

ini yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.

3. Penyedia Sumber Makanan

Litosfer tidak hanya menyediakan tempat untuk hidup, tetapi juga menyediakan

sumber makanan bagi makhluk hidup. Dengan begitu makhluk hidup bisa

hidup, tumbuh, dan berkembang. Terdapat sinar matahari dan berbagai jenis

hewan ataupun tumbuhan yang dapat mendukung ketersedian sumber makanan

yang stabil bagi makhluk hidup.

4. Sumber Bahan Galian Tambang dan Mineral

Kandungan yang ada di dalam perut bumi sangat melimpah, tidak hanya batu

bara dan minyak bumi saja. Litosfer ini kaya akan sumber bahan galian tambah

dan mineral yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya tambang emas,

tembaga, aluminium, dan lain sebagainya yang bernilai ekonomis tinggi. Meski

begitu, ketersediaan bahan galian ini tidak merata, karena dipengaruhi oleh

dinamikalitosfer dan dinamika tenaga endogen di dalam bumi.

5. Penyedia Sumber Energi

9
Litosfer memiliki ketersediaan sumber energi yang tersimpan di dalam perut

bumi dalam bentuk energi geothermal yang biasa ditemukan di daerah-daerah

vulkanis. Selain itu, pada bagian perut bumi juga terdapat sumber energi fosil

dalam bentuk batu bara,minyak bumi, dan gas alam.

6. Pelindung Inti Bumi

Bagian litosfer ini memiliki manfaat sebagai pelindung dari bahaya magma di

inti bumi. Dari inti bumi sampai menuju ke bagian kerak bumi terdiri dari

berbagai lapisan yang dapat melindungi makhluk hidup dari magma inti bumi

yang sangat panas.

7. Tempat Penampungan Air

Litosfer juga bermanfaat sebagai tempat penyimpanan air karena sebagain besar

air yang turun ke bumi disimpan di bawah tanah, sungai, danau, dan

sebagainya. Air menjadi salah satu kebutuhan makhluk hidup yang sangat

penting karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Nah, litosfer juga dapat menyimpan air yang dapat menjadi cadangan jika

terjadi kekeringan.

2.4. Susunan Bumi

Bumi yang kita tinggali ini merupakan planet yang tersusun atas lapisan

material padat dan cair. Jadi, tanah yang kita pijak hanya salah satu lapisan

terluarnya saja. Masih ada lapisan lain di bagian dalam hingga ke inti Bumi.

Total ada 4 lapisan Bumi mulai dari yang terluar hingga yang terdalam. Setiap

lapisan Bumi memiliki tingkat ketebalan yang berbeda-beda lho. Selain itu,

susunan lapisan Bumi terbagi ke dalam dua kategori, yakni berdasarkan struktur

(fisik) dan susunan kimia.

a. Lapisan Bumi Berdasarkan Struktur (Fisik)

10
Secara umum, lapisan Bumi dari yang paling luar hingga paling dalam

terdiri dari crust, mantle, dan core. Dijelaskan dalam buku Struktur Bangunan

Tahan Gempa oleh Moh Nur Sholeh, berikut penjelasannya.

1. Crust (Kerak Bumi)

Lapisan Bumi paling terluar disebut crust atau kerak Bumi. Nah,

lapisan Bumi ini merupakan tempat berlangsungnya seluruh kehidupan,

termasuk manusia.

Sebagai informasi, lapisan terluar Bumi terbagi menjadi dua

kategori, yakni kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra memiliki

ketebalan lapisan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai

ketebalan sekitar 20-70 km. Adapun suhu bagian lapisan kerak bumi

mencapai 1.050 derajat celcius.

Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,

sedangkan batuan penyusun kerak benua adalah granit, yang mana tidak

sepadat batuan basalt. Lalu, kerak Bumi dan sebagian mantel bumi

membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan kurang lebih 80 km.

2. Mantle (Mantel Bumi)

Selimut Bumi atau disebut juga mantel Bumi adalah lapisan Bumi

yang berada di tengah-tengah antara kerak Bumi dan inti Bumi. Mantel

Bumi merupakan bagian terbesar dari lapisan bumi, yang mana

ketebalannya sekitar 2.900 km dan suhunya dapat mencapai 3.700 derajat

celcius.

11
Secara umum, lapisan selimut Bumi terbagi ke dalam tiga bagian.

Yakni litosfer, astenosfer, dan mantel dalam (mesosfer). Litosfer merupakan

bagian atas dari mantel Bumi yang bersuhu dingin dan memiliki bentuk

lempengan-lempengan kaku. Pada lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 50-

100 km.

Sementara astenosfer merupakan mantel Bumi bagian tengah

berwujud kental yang terdiri dari silikon dan magnesium pada bagian atas,

lapisan magma di bagian tengah, dan bebatuan solid di bagian bawah.

Lapisan astenosfer memiliki ketebalan sekitar 100-400 km. Lalu, lapisan

paling bawah selimut Bumi adalah mesosfer yang berwujud padat yang

kaya akan silisium dan magnesium. Karena paling padat, lapisan mesosfer

juga paling tebal dengan ketebalan sekitar 2.400-2.750 km.

3. Inti Bumi Luar

Bagian lapisan Bumi yang paling dalam disebut sebagai core atau inti

bumi. Secara umum, inti Bumi terbagi ke dalam dua jenis, yakni inti Bumi

luar dan inti Bumi dalam. Inti Bumi bagian luar terdiri dari material besi

dan nikel yang berada di kedalaman sekitar 2.800-5.100 km, serta suhunya

mencapai 3.700 derajat celcius.

4. Inti Bumi Dalam

Sementara itu, inti bagian Bumi dalam memiliki bentuk seperti bola

metal dengan radius mencapai 1.220 km atau sekitar tiga perempat ukuran

bulan. Bagian ini terletak di kedalaman 3.000-5.000 km dengan suhu

12
mencapai 4.300-5.500 derajat celcius, hampir sepanas suhu permukaan

matahari.

b. Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia

Setelah memahami lapisan Bumi berdasarkan strukturnya, kini saatnya

mengetahui tentang lapisan bumi yang disusun secara kimia. Dikutip dari buku

Geografi: Menyikapi Fenomena Geosfer, berikut empat lapisan Bumi

berdasarkan susunan kimia.

1. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan Bumi yang memiliki sejumlah fungsi

penting, yakni untuk melindungi Bumi dari benda angkasa yang jatuh,

menjaga kestabilan suhu udara di Bumi, serta mengatur siklus cuaca dan

iklim di Bumi.Ketebalan lapisan atmosfer diprediksi bisa mencapai 1.000

km. Dengan tebalnya lapisan tersebut, atmosfer terbagi lagi ke dalam lima

kategori. Yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Simak

penjelasannya di bawah ini.

2. Troposfer

Merupakan lapisan udara paling bawah dan paling dekat dengan

permukaan Bumi yang berada di ketinggian hingga 12 km. Lapisan ini

memungkinkan manusia untuk bisa bernapas.

3. Stratosfer

Merupakan lapisan udara yang terdapat lapisan ozon, yakni sebuah

lapisan yang berfungsi sebagai tirai pelindung dari radiasi ultraviolet

matahari. Lapisan stratosfer terletak di ketinggian 12-50 km.

4. Mesosfer

13
Lapisan udara ini berfungsi untuk menyalurkan gelombang radio

sebab memiliki muatan listrik. Mesosfer berada di ketinggian sekitar 50-70

km.

5. TermosfeR

Lapisan udara ini disebut juga sebagai ionosfer karena terjadi proses

ionisasi antara molekul dan atom yang bergesekan dengan plasma matahari.

Termosfer memiliki ketinggian sekitar 70-400 km.

6. Eksosfer

Lapisan udara eksosfer merupakan lapisan paling terluar atmosfer

yang membentang di angkasa dan menyatu dengan radiasi matahari. Lapisan

ini berjarak 800-3.000 km dari permukaan Bumi.

7. Hidrosfer

Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan Bumi. Lapisan

Bumi ini termasuk samudera, laut, danau, sungai, air, dan uap air. Sedikit

informasi, komposisi bumi terdiri dari 70 persen air dan 30 persen daratan.

8. Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak paling luar bumi yang terdiri dari

bebatuan. Lapisan ini berbentuk lempengan yang bergerak sehingga dapat

menimbulkan pergeseran benua. Secara umum litosfer terdiri dari dua

bagian, yakni litosfer atas dan litosfer bawah. Perlu diketahui, litosfer atas

merupakan daratan sementara litosfer bawah adalah lautan.

9. Biosfer

Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup di Bumi. Oleh

karena itu, biosfer turut mencakup udara, daratan, air, dan keseluruhan

ekosistem di muka Bumi. Lalu, di lapisan ini juga atmosfer, hidrosfer, dan

14
litosfer saling berinteraksi. Nah, itu dia penjelasan mengenai lapisan Bumi

terluar hingga terdalam berdasarkan strukturnya. Semoga artikel ini dapat

membantu detikers dalam menambah wawasan tentang lapisan Bumi.

2.5. Teori Terbentuknya Kulit Bumi

Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli

antara lain sebagai berikut:

a. Teori kontraksi (Contraction theory)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh rene Descartes, yaitu seorang

filsuf prancis, ia dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern. Ia menyatakan bahwa

bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh

terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya berbentuk

relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi didukung pula oleh

James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Mereka berpendapat bahwa

bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian

dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut

membentuk pegunungan dan lembah-lembah.

b. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory)

Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward

Zuess pada 1884. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas

dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan

Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian

bergerak perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah

menjadi benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa

15
dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia

dan Amerika Selatan.

c. Teori pengapungan benua (Continental drift theory)

Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada

1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha

besar yang disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah

pecah dan terus bergerak melalui dasar laut.Gerakan rotasi bumi yang

sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat

menuju equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis

pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya

kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.

d. Teori konveksi (Convection theory)

Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry

H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa

di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus

konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya.

Sehingga ketika arus konveksi yang membawa material berupa lava

sampai ke permukaan bumi di Mid Oceanic Ridge (punggung tengah

samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang

baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudra

(Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge.

Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan

bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua.

Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic Ridge ke arah

16
berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah

kulit bumi.

e. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic theory)

Teori ini dikemukakan oleh Tozo Wilson. Berdasarkan teori ini, kulit bumi

terdiri atas beberapa lempeng tektonik. Lempeng-lempeng tektonik tersebut

berada diatas lapisan astenosfer. Lempeng-lempeng tersebut aktif bergerak

karena adanya pengaruh arus konveksi yang berasal dari inti bumi.

Lempeng-lempeng tersebut terus bergerak dan saling mendesak satu sama

lainnya. Lempeng tektonik bagian bawah disebut lempeng samudra dan

lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng benua. Kedua lempeng tersebut

memiliki sifat yang berbeda. Lempeng benua memiliki ketebalan 40 kilometer

dengan struktur yang keras. Sedangkan lempeng samudra memiliki ketebalan

10 kilometer.

2.6. Siklus Litosfer Bumi

Siklus litosfer, juga dikenal sebagai siklus batuan, adalah proses alami yang

terjadi di Bumi yang melibatkan pembentukan, perubahan, dan penghancuran batuan.

Ini adalah proses yang sangat penting karena membantu membentuk dan

mempertahankan permukaan Bumi.Siklus ini dimulai dengan pembentukan magma di

bawah permukaan Bumi. Magma ini kemudian mendingin dan mengeras untuk

membentuk batuan beku, atau batuan igneus. Batuan ini bisa muncul ke permukaan

melalui aktivitas vulkanik.Kemudian, batuan ini terpapar pada cuaca dan erosi, yang

mengubahnya menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen ini bisa terkubur di bawah

lapisan batuan lain dan berubah menjadi batuan metamorf melalui tekanan dan panas.

Akhirnya, batuan ini bisa meleleh lagi menjadi magma, dan siklusnya dimulai lagi.

17
2.7. Dampak Litosfer Terhadap Kehidupan Di Bumi

Litosfer memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. Berikut

adalah beberapa cara bagaimana litosfer mempengaruhi kita:

1. Sumber Daya Alam: Litosfer adalah sumber dari banyak sumber daya alam yang kita

gunakan setiap hari, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan berbagai jenis

mineral dan batuan. Tanpa litosfer, kita tidak akan memiliki akses ke sumber daya ini.

2. Pertanian: Tanah yang kita gunakan untuk pertanian berasal dari litosfer. Tanah adalah

hasil dari proses pelapukan batuan yang terjadi selama ribuan tahun. Tanpa litosfer, kita

tidak akan memiliki tanah untuk menanam makanan.

3. Perubahan Iklim dan Cuaca: Aktivitas litosfer, seperti gunung berapi, dapat

mempengaruhi iklim dan cuaca di Bumi. Misalnya, letusan gunung berapi dapat

melepaskan gas-gas seperti sulfur dioksida ke atmosfer, yang dapat menyebabkan

pendinginan global.

4. Bencana Alam: Litosfer juga bertanggung jawab atas berbagai jenis bencana alam,

seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Meskipun ini bisa sangat

merusak, mereka juga merupakan bagian penting dari siklus alam Bumi.

Berikut beberapa bencana alam yang terjadi akibat litosfer :

a. Seisme

Pergerakan litosfer pertama adalah seisme. Seisme biasa dikenal sebagai gempa

bumi.Dinamakan gempa bumi karena terjadi getaran pada permukaan bumi yang

disebabkan oleh pelepasan energi.Gempa bumi ini disebabkan oleh gelombang elastis

akibat energi yang dilepaskan oleh sumber gempa. Jika energi yang dilepaskan

besar, maka semakin kuat juga gempa yang akan ditimbulkan.

b. Vulkanisme

18
Dinamika litosfer selanjutnya adalah vulkanisme. Vulkanisme erat kaitannya

dengan pergerakan magma yang naik hingga permukaan yang lebih tinggi. Bahkan

aktivitas magma tersebut bisa mencapai permukaan bumi.Magma terdiri dari gas dan

zat-zat padat atau batuan. Magma tersebut terletak pada dapur magma. Jarak dapur

magma tersebut berpengaruh pada besar atau kecilnya proses vulkanisme.

c. Tektonisme

Dinamika litosfer yang terakhir adalah tektonisme. Tektonisme dapat merubah

bentuk dan letak kulit bumi. Potongan-potongan kulit bumi biasa disebut sebagai

lempeng tektonik.

19
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Kesimpulannya, litosfer adalah lapisan terluar dari Bumi yang terdiri dari

kerak bumi dan bagian atas mantel. Litosfer berasal dari kata lithos yang berarti

batu dan sphere (sphaira) berarti lapisan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan

lapisan batuan penyusun kulit bumi.

Litosfer sangat penting bagi kehidupan di Bumi karena berbagai alasan:

1. Litosfer adalah sumber dari banyak sumber daya alam yang kita gunakan

setiap hari, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan berbagai jenis

mineral dan batuan.

2. Litosfer memberikan tanah yang kita gunakan untuk pertanian dan produksi

makanan.

2. Aktivitas litosfer, seperti gunung berapi, dapat mempengaruhi iklim dan cuaca

di Bumi.

3. Litosfer juga bertanggung jawab atas berbagai jenis bencana alam, seperti

gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi.

4. Jadi, meskipun litosfer bisa menjadi sumber bencana alam, itu juga adalah

bagian penting dari siklus alam Bumi dan kehidupan kita sehari-hari.

3.2. Saran

Saran dari kami untuk mengurangi dampak negatif litosfer adalah penting

untuk menjaga keseimbangan ekosistem Bumi, Seperti mengurangi penggunaan

20
sumber daya , daur ulang dan mendaur ulang untuk mengurangi limbah, kurangi

penggunaan plastik, memperhatikan penggunaan tanah, dan berkontribusi dalam

upaya pelestarian.

Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan kontribusi positif

dalam mengurangi dampak negatif terhadap litosfer. Ingat, setiap tindakan

individu penting dalam menjaga keberlanjutan Bumi.

21
DAFTAR PUSAKA

Agung Budi Raharjo, 2016. Geografi untuk SMA kelas 1. Surakarta: Mediatama

https://images.app.goo.gl/Es7WhM3JAPXf9AZf9

https://www.gramedia.com/literasi/litosfer/

https://amp.kompas.com/sains/read/2022/04/10/150200423/jenis-jenis-batuan-yang-

menyusun-litosfer https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/02/160000269/5-teori-

pembentukan-kulit-bumi?page=all

https://amp.kompas.com/skola/read/2022/01/20/173751969/siklus-batuan-pengertian-dan-

tahapannya https://amp.kompas.com/skola/read/2022/01/20/173751969/siklus-batuan-

pengertian-dan-tahapannya https://m.kumparan.com/amp/berita-terkini/dampak-dinamika-

litosfer-terhadap-kehidupan-makhluk-hidup-1zeI1AKTiie

https://www.ciciai.com/bot/ZOMQ6P4CVGMTS3WVEEH3MMUXAE

22

Anda mungkin juga menyukai