Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

“ LICHENES ”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

1. AWELIA NASTA (2110007771003)


2. SONIA ZAKANTIRA (2110007771008)
3. CINDY NATASYA (2110007771017)
4. KURNIAWAN ISMAIL (2110007771009)
5. SHABINA FITRI ARIFAH (2110007771007)

DOSEN PENGAMPU:

SRI NENGSI, M.Pd

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah membahas tentang ”Lichenes” dengan tepat waktu.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Taksonomi
Tumbuhan Tingkat Rendah”.Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibuk Sri Nengsi, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Taksonomi
Tumbuhan Tingkat Rendah dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan – kekurangan dalam
penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Payakumbuh,06 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A.Latar Belakang Masalah...................................................................1

B.Rumusan Masalah.............................................................................1

C.Tujuan Penulisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A.Pengertian Lichenes ..........................................................................3

B.Ciri-ciri Lichenes ..............................................................................3

C.Reproduksi Lichenes..........................................................................4

D.Peranan Lichenes...............................................................................5

E.Klasifikasi Lichenes...........................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................7

A.Kesimpulan........................................................................................7

B.Saran...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tanaman Lumut Kerak (Lichenes) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang masuk
kedalam Divisio Thallophyta yang merupakan tumbuhan simbiosis antara Fungi dan Alga
sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan, dimana dua organisme
tersebut hidup berasosiasi satu dengan yang lain (Tjitrosoepomo, Gembong 2001). Tanaman
Lichenes yang lazim dikenal dengan nama Lumut Kerak merupakan jenis tanaman lumut yang
belum banyak diketahui oleh sebagian orang, dan sesungguhnya berbeda dari lumut yang biasa
dilihat. Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan
tanah. Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu. Dalam
hidupnya Lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan terhadap kekurangan
air dalam jangka waktu yang lama karena substrat kulit batang yang halus memiliki kemampuan
menyimpan air sehingga permukaan kulit pohon menjadi lembab. Permukaan kulit pohon yang
halus dan lembab dapat mempengaruhi kestabilan pertumbuhan dan kesuburan tanaman Lumut
Kerak.
Hubungan simbiosis lichen antara algae dan fungi membentuk simbiosis mutualistik yang
dapat membentuk kesatuan morfologi yang berbeda dengan spesies lain pada komponen –
komponenya. Algae memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis menghasilkan karbohidrat,
sedangkan fungi dapat memberikan air dan garam mineral lainnya dari lingkungan kepada algae.
Mereka secara bersama-sama mampu saling bersinergi sehingga mampu bertahan dan
menempati habitat yang sangat luas di muka bumi (Campbell, 2012).
Penyusun lichen terdiri atas algae dan fungi, pada algae yang ikut menyusun tubuh
lichen disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium adalah
ganggang biru (Cyanophyceae) antara lain choococcus dan Nostoc, atau ganggang hijau
(Cholorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentopohlia. Kebanyakan cendawan yang ikut
menyusun lichen tergolong ke dalam Ascomycetes terutama Discomycetales, hanya kadang-
kadang Pyrenomycetales, mungkin juga basidiomycetes mengambil bagian dalam membentuk
lichen. Tubuh lichen dinamakan dengan thalus, ini sangat penting untuk identifikasi.
Pada umumnya lichen yang menempel pada pohon memiliki warna, bentuk dan ukuran
yang beragam, warna pada thalus 2 lichen misalnya hijau keabu-abuan, kuning, hijau biru,
oranye, kuning cerah, coklat, dan bahkan hitam. Thalus lichen terdiri atas anyaman – anyaman
hifa yang renggang dan merupakan lapisan teras (lapisan empulur), dalam lapisan teras ini
terdapat sel – sel ganggang yang bergerombol di daerah yang dekat dengan permukaan
(Tjitrosoepomo, 2014). Thalus lichen menyerupai lembaran – lembaran atau semak. Biasanya
melekat dengan benang-benang menyerupai rizoid pada subtratnya dengan seluruh sisi bawah
thalus, dan mempunyai ujung thalus yang berbeda dalam udara (Tjitrosoepomo, 2014). Lichen
hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga diatas tanah. Lichen biasanya dapat
kita temukan pada lembaran daun, kulit kayu, tanah, batu – batuan, pada daerah hujan tropik,
pada daerah ekstrim, misalnya daerah kutup dan laut.
B.Rumusan Masalah

1
1. Apa itu Lichenes?
2. Apa ciri-ciri dari Lichenes? Dan pigmen-pigemen apa saja yang ada pada lichens?
3. Seperti apa reproduksi Lichenes?
4. Apa peranan Lichenes?
5. Apa saja klasifikasi dari Lichenes?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Lichenes.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Lichenes.
3. Untuk memahami seperti apa reproduksi dari Lichenes.
4. Untuk memahami peranan Lichenes.
5. Untuk mengetahui klasifikasi dari Lichenes.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Lichenes

Source: https://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-lichenes.html

Lumut kerak (bahasa latin:Lichenes, bahasa Belanda:Korstmos ) adalah suatu


bentuk asosiasi antara alga dan fungus(fungi/jamur). Bentuk asosiasi tersebut dalam
bentuk symbiosis mutualisme yang kedua penyususn asosiasi itu memperoleh
keuntungan dari symbiosis tersebut.
Algae memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis menghasilkan karbohidrat,
sedangkan fungi dapat memberikan air dan garam mineral lainnya dari lingkungan
kepada algae. Mereka secara bersama-sama mampu saling bersinergi sehingga mampu
bertahan dan menempati habitat yang sangat luas di muka bumi.
Penyusun lichen terdiri atas algae dan fungi, pada algae yang ikut menyusun
tubuh lichen disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Kebanyakan
gonidium adalah ganggang biru (Cyanophyceae) antara lain choococcus dan Nostoc, atau
ganggang hijau (Cholorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentopohlia. Kebanyakan
cendawan yang ikut menyusun lichen tergolong ke dalam Ascomycetes terutama
Discomycetales, hanya kadang-kadang Pyrenomycetales, mungkin juga basidiomycetes
mengambil bagian dalam membentuk lichen. Tubuh lichen dinamakan dengan thalus, ini
sangat penting untuk identifikasi.

B.Ciri-ciri Lichenes
Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik lumut kerak adalah sebagai berikut.
1) Terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari fungi dengan alga biru
atau alga hijau.

2) Habitat lumut kerak biasanya pada pohon, di tanah, batu karang. Sebagai pelopor
kehidupan, lumut kerak dapat tumbuh pada substrat tempat tumbuhan lain tidak
dapat hidup. Susunan thalus alga terdiri komponen thalus. Apabila banyak polusi
udara maka Lichen tidak ada

3
3) Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus terlihat bagian
luar berupa miselium yang kompak dan bagian dalam berupa hifa yang tidak
kompak dan di antaranya terdapat kelompok alga.

4) Lichenes di bagian tubuh atau sering disebut talus yang secara vegetative ini
hampir sama dan mirip dengan alga dan jamur. Pemanjangan secara vegetatif dari
tubuh adalah hifa, kalau kita perhatikan bagian permukaan dari hillus lichen selalu
ditempati oleh alga.

5) Talus berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan, beberapa jenis spesies ada yang
berwarna kuning, orange, coklat, atau merah dengan habitat yang bervariasi.

6)  Secara garis besar susunan anatomi Lichenes dibedakan menjadi tiga lapisan
yaitu lapisan luar atau korteks (mengandung sel-sel jamur), lapisan gonidium
(lapisan yang mengandung alga), dan lapisan empulur (lapisan yang mengandung
sel-sel jamur yang tidak rapat untuk menyimpan cadangan air dan tempat
perkembangbiakan).

7)  Siklus hidup dari lichen itu sangat mudah, dia dapat tahan terhadap kekeringan
dalam kurun waktu yang lama. Lichen menjadi kering disebabkan panas terik
matahari kemudian hidup lagi setelah turunnya hujan.

8)  Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi atau soredium (beberapa sel


ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Secara seksual terjadi pada masing-
masing anggota simbiosis (simbion). Contoh: Physcia, Parmelia, Usnea sp.
C.Reproduksi Lichenes
Lumut kerak berkembang biak dengan 2 cara, yaitu secara aseksual (vegetative) dan
secara seksual (generative). Berikut cara-caranya :
1) Secara aseksual (vegetative)
a) Sorelia atau soredium
Soredium merupakan filamen dari fungi yang berasosiasi dengan alga
yang menembus korteks. Soredium terlihat sebagai partikel debu pada permukaan
lichens. Talus foliosa dan talus frutikosa dapat membentuk isidia (isidium) yang
berisi komponen alga dan fungi. Isidia pada talus krustosa mudah lepas dari
talusnya, sedangkan pada talus foliosa dan frutikosa tidak mudah lepas dari
talusnya. Struktur khusus dari sorelia yaitu sel-sel alga yang terbungkus hifa,
berwarna putih seperti tepung. Sel-sel alga ini mudah terlepas, jika jatuh pada
tempat yang cocok, maka akan tumbuh menjadi lichens baru.
b) Fragmentasi
Dengan potongan lumut kerak, maka induk akan terlepas. Apabila jatuh di
tempat yang cocok akan tumbuh lichens baru.

4
2) Secara seksual (generative)
Adapun perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan sendiri-
sendiri. Jamur dapat membentuk askokarp atau basidiokarp yang mengandung spora. Jika
sporanya masak akan pecah dan terlepas kemudian dibawa angin. Jika jatuh di tempat
yang cocok dan bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.
Alga juga dapat membentuk aplanospore atau planospora dan alikinet, heterokist
atau hormogonia. Reproduksi secara seksual agak rumit berlangsungnya, alga selaku
fikobion tidak mengalami reproduksi seksual, sedangkan fungi selaku mikobion
membentuk ascospore di dalam aski yang berada di dalam askorkarp, atau membentukn
basidiospore di dalam basidium yang terdapat di basidiocarp.
D.Peranan Lichenes
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
berikut adalah peran lumut kerak bagi manusia:
1. Sebagai tumbuhan perintis Lumut kerak dapat hidup di daerah bebatuan dan mampu
mengubah wilayah tandus berbatu menjadi tempat yang subur dan ditumbuhi tumbuh-
tumbuhan lain.

2. Membantu siklus nitrogen Beberapa lumut kerak yang mengandung ganggang


cyanophyta (cynobacterium), yang tumbuh tersebar di hutan tropika, dapat hidup dengan
intensitas cahaya yang rendah. Selain itu, lumut kerak dapat menggunakan nitrogen
bebas (gas nitrogen) menjadi nitrogen organik(asamamino dan protein) Dengan
demikian, lumut kerak cynobacterium dalam ekosistem berperan untuk membantu daur
nitrogen yang penting bagi persediaan pupuk alami pada ekosistem dasar hutan hujan.

3. Sebagai indikator lingkungan Lumut kerak dapat hidup di lingkungan ekstrem, tetapi
lumut kerak sangat peka terhadap polusi. Oleh sebab itu, lumut kerak dapat dijadikan
indikator pencemaran udara, darat, hujan asam, logam berat, kebocoran radioaktif dan
radiasi sinar.  Lumut kerak sangat peka terhadap pencemaran yang paling rendah
sekalipun.  Jika pada suatu daerah tidak terdapat lumut kerak, ini memberi petunjuk
bahwa daerah itu telah terkena pencemaran.

4. Peran lain dari lumut kerak Adapun peran-peran lain dari lumut kerak adalah:  Jenis
ustenea dasypoga dan usnea miseminensis dapat dijadikan obat karena bersifat
antikanker.  Jenis Roccella tinctoria digunakan sebagai bahan dasar lakmus.
5. Peran lichenes dalam ekologi yaitu dalam ekosistem hutan lichenes dapat menyerap air
hujan dan salju yang mencair. Hal ini mengurangi kemungkinan adanya banjir dalam
musim semi, kekeringan sungai dalam musim panas, dan mengurangi hilangnya tanah
oleh erosi air (Kimbal, 1999)
6. Berperan sebagai bahan makanan untuk rusa kutub sehingga berperan dalam rantai
makanan pada wilayah tersebut
7. Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan
tanah.Tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam
jangka waktu yang lama dan pertumbuhan talus sangat lambat.

5
8. Di bidang industri sebagai bahan penyamak kulit, bahan pewarna, dan bahan kosmetik
9. Sebagai tumbuhan perintis yang sangat membantu dalam proses pelapukan batuan.
E.Klasifikasi Lichenes
Lumut kerak dapat diklasifikasikan berdasarkan habitat, jenis jamur (tempat simbiosis),
struktur talus dan distribusi komponen alga di dalam talus.
1. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Habitat
● Saxicolous, hidup di bebatuan, contohnya Peltigera.
● Corticolous, hidup di kulit kayu, contohnya Parmelia.
● Terricolous, hidup di tanah, contohnya Cladonia floerkeana.
● Lignicolous, hidup di kayu, contohnya Cyphellum.
2. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Jenis Jamur
● Ascolichen, bersimbiosis dengan jamur Ascomycota.
● Gymnocarpae, badan buah berupa apothecium, contohnya Usena.
● Pyrenocarpae, badan buah berupa perithecium, contohnya Verrucaria.
● Basidiolichen, bersimbiosis dengan jamur Basidiomycota, contohnya Dictyonema.
3. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Struktur Talus
● Leprose lichen, talus berupa sisik-sisik kecil yang menempel pada permukaan substrat,
contohnya adalah Lepraria.
● Crustose, talus seperti kerak, melekat erat pada substrat di beberapa titik. Contohnya
adalah Graphis.
● Foliose, talus berupa daun datar dan berlekuk-lekuk, melekat pada substrat di satu atau
banyak titik. Contohnya adalah Parmelia.
● Fruticose, talus bercabang, tegak atau terjumbai lebat. Contohnya Usnea.
4. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Distribusi Komponen Alga di Talus
● Homoisomerous thalli, sel alga dan hifa jamur terdistribusi secara merata di talus,
contohnya Collema.
● Heteromerous thalli, sel alga membentuk lapisan yang berbeda atau zona alga dan hifa
jamur terdapat pada lapisan yang berbeda. Contohnya Parmelia.

6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Lumut kerak (bahasa latin:Lichenes, bahasa Belanda:Korstmos ) adalah suatu bentuk
asosiasi antara alga dan fungus(fungi/jamur). Bentuk asosiasi tersebut dalam bentuk symbiosis
mutualisme yang kedua penyususn asosiasi itu memperoleh keuntungan dari symbiosis tersebut.
Algae memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis menghasilkan karbohidrat,
sedangkan fungi dapat memberikan air dan garam mineral lainnya dari lingkungan kepada algae.
Mereka secara bersama-sama mampu saling bersinergi sehingga mampu bertahan dan
menempati habitat yang sangat luas di muka bumi.
Lumut kerak berkembang biak dengan 2 cara, yaitu secara aseksual (vegetative) dan secara
seksual (generative). Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud), berikut adalah peran lumut kerak bagi manusia:
1. Sebagai tumbuhan perintis Lumut kerak dapat hidup di daerah bebatuan dan mampu
mengubah wilayah tandus berbatu menjadi tempat yang subur dan ditumbuhi tumbuh-
tumbuhan lain.
2. Membantu siklus nitrogen Beberapa lumut kerak yang mengandung ganggang
cyanophyta
3. Sebagai indikator lingkungan Lumut kerak dapat hidup di lingkungan ekstrem, tetapi
lumut kerak sangat peka terhadap polusi
4. dapat dijadikan obat
5. dll
B.Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi materi
maupun penulisannya .Oleh karena itu,kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.Dan penulis berharap setelah membaca makalah ini,pembaca dapat
memahami isi dari materi makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Handayani,desi dan Des M. Buku ajar “Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah”.Universitas


Negeri Padang.2015.

Kelaspintar.http//www.kelaspintar.id.blog/tips-pintar/kelas-10/lumutkerak-atau-lichen-
yukkenalan.com//

Wikipedia. https://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-lichenes.html

Wikipedia. https://www.biologijk.com/2018/04/lumut-kerak-lichenes.html
http://eprints.ums.ac.id/62690/3/2%20BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai