Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

LICHENES (LUMUT KERAK)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Botani Cryptogamae
Dosen Pengampu:
Arbaul Fauziah,M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 6

TBIO 2A

Nihayatul Khusnah : (1860208232034)

Muhammad salman Alfarizi : (1860208232035)

Nadila Erdina Putry : (1860208232036)

Shofia Mahshuna Fithriana : (1860208232037)

Aulatul Khusna : (1860208232038)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS

TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SAYYID ALI RAHMATULAH TULUNGAGUNG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Hakikat
Peserta Didik Dalam Filsafat Pendidikan Islam dapat terselesaikan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad
Saw.

Kami Menyusun makalah ini dengan judul “Lichenes (lumut kerak)”


dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Botani Cryptogamae. Dan juga
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Abd. Aziz, M.Pd.I. Selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungangung yang telah memberikan kesempatan kepada
kita semua untuk menimba ilmu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah.
2. Ibu Arbaul Fauziah, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Botani
Cryptogamae yang telah membimbing kami.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik.
Oleh karena itu jika terdapat kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari
isi, kami memohon maaf. Saran dan kritik dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Tulungagung, 21 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Struktur Tubuh Lichenes .................................................................. 3
B. Cara Hidup Lichenes ......................................................................... 6
C. Karakteristik dan Perkembangbiakan Lichenes ............................ 7
D. Spesies Kelas Ascholichenes .............................................................. 12
E. Spesies Kelas Basidiolichenes ............................................................ 15
BAB III ............................................................................................................ 17
PENUTUP ....................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ......................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lumut Kerak atau lichens adalah simbiosis antara jamur dan
ganggang. Lumut Kerak (Lichenes) merupakan gabungan antara fungi dan
alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan.
Lumut ini hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama
di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-
gunung yang tinggi.
Lumut kerak atau lichens merupakan bentuk simbiosis mutualisme
(saling menguntungkan) antara jamur dan ganggang (alga). Jamur yang
bersimbiosis disebut mikobion, biasanya dari jenis Ascomycota dan
Basidiomycota, sedangkan ganggang yang bersimbiosis
disebut fikobion biasanya dari jenis Cyanobacteria (alga hijau biru) yang
uniseluler dan Chlorophyta (alga hijau) yang multiseluler.
Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan
dalam pembentukan tanah. Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat
masuk pada bagian pinggir batu. Dalam hidupnya lichenes tidak
memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan terhadap kekurangan air
dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada batuan dapat
menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati,
dan jika turun hujan bisa hidup kembali.
Lumut kerak juga dikenal sebagai lichenes biasanya menjadi pioner
sebelum jenis lumut lain dapat hidup di suatu tempat. Bentuknya seperti
tumbuhan, tetapi bukan golongan tumbuhan. Ia bukan satu organisme,
namun suatu ekosistem kecil yang merupakan asosiasi simbiotik dari dua
atau tiga mitra yang berbeda satu sama lain. Mitra paling dominan pada
simbiosis lumut kerak yaitu cendawan (fungi) dengan koloni ganggang
(algae) atau cyanobacteria, yang berperan memberikan makanan melalui
fotosintesis.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa struktur tubuh lichenes (lumut kerak)?
2. Bagaimana cara hidup lichenes (lumut kerak)?
3. Bagaimana karakteristik dan cara perkembangbiakan lichenes (lumut
kerak)?
4. Apa saja spesies kelas Ascolichenes?
5. Apa saja spesies kelas Basidiolichenes?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui struktur tubuh lichenes (lumut kerak).
2. Mengetahui cara hidup lichenes (lumut kerak).
3. Mengetahui karakteristik dan cara perkembangbiakan lichenes (lumut
kerak).
4. Mengetahui spesies kelas Ascholichenes.
5. Mengetahu spesies kelas Basidiolichenes.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Struktur Tubuh Lichenes (Lumut Kerak)

A. Struktur Luar Lichenes


Lichenes tersusun dari dua komponen utama yaitu alga yang disebut
fitobiont dang fungi yang disebut mikobiont. Lichenes terdiri atas
sekelompok alga hijau biru atau Cyanobacteria dan jalinan hifa jamur yang
disebut Ascomycota yang dapat menyimpan air dan mempertahankan
kelembapan.1 Lapisan atas dan bawah adalah lapisan pelindung hifa jamur
yang terbungkus rapat, tepat dibawah permukaan atas adalah alga yang
terjalin dalam jaringan hifa.
Bagian Tengah umumnya terdiri atas hifa jamur yang terjalin agak
longgar. Jalinan hifa yang ada di lapisan bawah dilengkapi denagn rizoid
untuk melekatkan diri pada tempat tumbuhnya. Dan jalinan hifa yang ada di
lapisan atas melindungi alga dari intensitas Cahaya yang berlebihan. Hifa

1
Efri Roziaty. 2016. Lichen: Karakteristik Anatomis Dan Reproduksi
Vegetatifnya. Jurnal Pena Sains Vol 3 (1).

3
jamur menyediakan air dan mineral yang diperlukan alga untuk fotosintesis.
Sementara jamur memperoleh zat organik hasil fotosintesis.
Bagian-bagian tubuh lichenes meliputi:
a. Thallus
Tubuh lichenes dinamakan thallus yang secara vegetative
mempunyai kemiripan dengan alga dan jamur. Thallus ini berwarna abu-
abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa spesies ada yang berwarna
kuning, orange, coklat, atau merah dengan habitat yang bervariasi.
Thallus dalam lichenes memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Tempat fotosintesis
Thallus mengandung alga atau cyanobacteria yang melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan energi makanan bagi lichenes.
2. Penyerapan air dan nutrisi
Thallus menyerap air dan nutrisi dari lingkungan untuk mendukung
kehidupan lichenes.
3. Perlindungan
Thallus memberikan perlindungan bagi alga atau cyanobacteria dari
lingkungan yang keras dan memberikan stabilitas structural bagi
lichenes.
4. Interaksi lingkunan
Thallus berperan dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya,
termasuk adhesi pada substrat dan respons terhadap perubahan
lingkungan seperti kelembapan dan cahaya.

b. Skor
Skor adalah bagian luar dari thallus lichenes yang berfungsi sebagai
pelindung dan perlindugan terhadap lingkungan eksternal. Fungsi skor
dalam lichenes meliputi:
1. Perlindungan
Skor melindungi thallus dari kerusakan mekanis, radiasi ultraviolet,
kekeringan, dan kerusakan lingkungan lainnya.

4
2. Permeabilitas
Skor membantu mengatur pertukaran gas dan air antar thallus
lichenes dan lingkungannya.
3. Interaksi
Skor dapat berperan dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

c. Struktur Reproduktif
Struktur reproduktif memiliki peranan yang penting dalam proses
perkembangbiakan lichenes. Fungsi struktur reproduktif yaitu:
1. Pembentukan spora
Sttruktur reproduktif seperti apothecia, perithecia, atau soralia
berperan dalam pembentukan spora yang merupakan cara
reproduksi seksual atau aseksual dalam lichenes.
2. Penyebaran
Spora yang dihasilkan struktur reproduktif membantu dalam
penyebaran lichenes ke lingkungan baru. Mereka tersebar melalui
angin, air, hewan atau manusia.
3. Regenerasi
Struktur reproduktif juga dapat berperan dalam regenerasi atau
peremajaan lichenes.

B. Struktur Dalam Lichenes

5
Struktur dalam lichenes meliputi:
a. Korteks Atas
Korteks atas berupa jalinan yang bentuknya padat yang disebut
pseudoparenchyma dari hifa jamurnya. Sel ini akan saling mengisi
dengan materian yang bentuknya seperti gelatin yang berfungsi
sebagai perlindungan.
b. Lapisan Alga
Merupakan lapisan biru atau biru hijau yang terletak di bawah
korteks atas. Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar.
c. Medulla
Medulla terdiri dari lapisan hifa yang bentuknya berjalinan yang
membentuk suatu bagian tengah yang luas dan longgar. Hifa jamur
pada medulla tersebar ke segala arah dengan dinding yang tebal.
d. Korteks Bawah
Lapisan korteks bawah terdiri dari struktur hifa yang sangat padat
dan membentang secara vertical terhadap permukaan dari thallus
atau sejajar dengan kulit bagian luar. Korteks bawah sering berupa
akar atau disebut juga rhizines.

2. Cara Hidup Lichenes (Lumut Kerak)

Ada sekitar 18.000 species Lichenes yang sudah diidentifikasi.


Lichenes ini mampu hidup pada lingkungan yang kurang baik, dapat
ditemukan di pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar kutub
utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi.2
Alga mempunyai klorofil sehingga dia mampu melakukan
fotosintesis yang akan menghasilkan makanan. Selanjutnya, makanan

2
Nisa Muliana, 150207138 (2021) Karakteristik Lichenes Di Kawasan Air Terjun
Tingkat Tujuh Desa Batu Itam Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan Sebagai
Referensi Mata Kuliah Botani Tumbuhan Rendah. Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

6
tersebut digunakan oleh jamur untuk hidup dan tumbuh. Jamur melalui hifa-
hifanya dapat menyerap dan menyimpan air dan mineral yang juga akan
digunakan oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.
Meskipun keduanya hidup sendiri-sendiri, tetapi dengan hidup pada
lumut kerak lebih menguntungkan bagi keduanya, karena mereka mampu
hidup pada substrat atau tempat yang organisme lain tidak dapat hidup,
misalnya batu. Karena mampu hidup pada batu-batuan, Lichenes ini
dikatakan sebagai organisme perintis yang mampu hidup di atas batu.
Lichenes tersebut memulai pembentukan tanah dengan melapukkan
permukaan batuan dan menambahkan kandungan zat-zat yang dimiliknya.
Lichenes dapat juga digunakan sebagai indikator pencemaran udara, karena
dia tidak mampu hidup pada udara yang sudah tercemar.
Lumut kerak tersebar luas di berbagai habitat seperti kulit pohon,
kayu yang membusuk, bebatuan, dan di atas tanah yang mempunyai
ketahanan terhadap keadaan panas, dingin, dan kekeringan seperti pada
lahan bekas aliran lahar gunung berapi, gurun, hutan bekas terbakar hingga
kutub yang bersuhu dingin.

3. Karakteristik dan Cara Perkembangbiakan Lichenes


A. Karakteristik Lichenes (Lumut Kerak)

7
Sebagian besar talus lumut kerak terdiri atas hifa jamur yang terjalin
satu sama lain dan kuat, menyerupai spons yang bisa menyerap air.3 Ada
juga rhizoid yang fungsinya menempel pada permukaan substrat yang
bisa menyerap garam mineral beserta airnya. Ganggang memperoleh
garam air dan mineral dari jamur, kemudian digunakan dalam proses
fotosintesis dan beberapa hasilnya dikembalikan ke jamur. Mikobia
jamur dapat bereproduksi dengan aksospra yang terbentuk di apotesium.
Spora yang dihasilkan akan tumbuh perlahan dan membentuk hifa. Saat
hifa memenuhi ganggang yang sesuai, mereka akan tumbuh dan
membentuk talus baru.
Reproduksi yang sering kita jumpai adalah perkembangan vegetatif
dengan fragmentasi atau soredio. Soredium terdiri dari satu atau lebih
ganggang yang dibungkus dengan hifa jamur. Takus yang patah atau
bahkan soredium bisa saja terbawa bersama dengan tiupan angin atau air
yang menuju ke tempat lain sehingga bisa tumbuh menjadi lumut kerak
yang baru. Untuk ukuran lumut kerak sendiri sangat bervariasi, dari
bentuk yang sangat kecil hingga panjang beberapa meter.
Talus lumut kerak memang sebagian besarnya terdiri dari hifa jamur
yang sangat rapat, bentuk yang menyerupai spons karena bisa menghisap
atau menyerap air. Ada rhizoid yang bertindak sebagai perekat pada
permukaan substrat dan menyerap air dan garam mineral. Ganggang
memperoleh garam air dan mineral dari jamur yang digunakan untuk
fotosintesis, sebagian diberikan pada jamur.
Jamur mikobia jamur dengan askospora terbentuk di apotesium.
Spora yang dihasilkan akan tumbuh dalam hifa. Bila hypha menemukan
alga yang sesuai maka akan tumbuh membentuk talus baru.

3
Yurnaliza. (2002). Lichenes (Karkteristik, Klasifikasi, dan Kegunaan). Medan,
Indonesia: USU Digital Library.

8
secara umum karakteristik lumut kerak sebagai berikut:
1. Terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari Ascomycota
dan Basidiomycota dengan alga biru atau alga hijau.
2. Habitat lumut kerak biasanya pada pohon, di tanah, batu karang.
Sebagai pelopor kehidupan, lumut kerak dapat tumbuh pada substrat
tempat tumbuhan lain tidak dapat hidup. Susunan thalus alga terdiri
komponen thalus. Apabila banyak polusi udara maka Lichen tidak
ada
3. Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus
terlihat bagian luar berupa miselium yang kompak dan bagian dalam
berupa hifa yang tidak kompak dan di antaranya terdapat kelompok
alga.
4. Lichenes di bagian tubuh atau sering disebut talus yang secara
vegetative ini hampir sama dan mirip dengan alga dan jamur.
Pemanjangan secara vegetatif dari tubuh adalah hifa.
5. Talus berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan, beberapa jenis
spesies ada yang berwarna kuning, orange, coklat, atau merah dengan
habitat yang bervariasi.
6. Secara garis besar susunan anatomi Lichenes dibedakan menjadi tiga
lapisan yaitu lapisan luar atau korteks (mengandung sel-sel jamur),
lapisan gonidium (lapisan yang mengandung alga), dan lapisan
empulur (lapisan yang mengandung sel-sel jamur yang tidak rapat
untuk menyimpan cadangan air dan tempat perkembangbiakan).
7. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi atau soredium
(beberapa sel ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Secara
seksual terjadi pada masing-masing anggota simbiosis (simbion).
Contoh: Physcia, Parmelia, Usnea sp.

9
B. Perkembangbiakan Lichenes (Lumut Kerak)
Lumut kerak berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara
aseksual (vegetatif) dan secara seksual (generatif). Cara berkembang
biak lumut kerak dengan cara seksual yakni dengan peran jamur dan
pada perkebangbiakan vegetatif yakni dengan fragmentasi, isidia, dan
soredia.4 Lichen adalah salah satu tumbuhan yang termasuk ke dalam
ketegori tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan ini ada yang berupa hasil
dari hubungan saling menguntungkan atau disebut dengan simbiosis
mutualisme. Namun ada pula jenis-jenis yang tidak melakukan hubungan
saling menguntungkan dengan jamur. Lichen banyak dijumpai hidup
menempel di pohon, batu, karang, dan lain-lain.

A. Perkembangbiakan secara vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif merupakan perkembangbiakan


yang tidak menggunakan bagian organ generatif seperti sel telur dan
sel sperma. Jadi pada perkembangbiakan ini tidak melibatkan gamet
pada individu. Perkebangbiakan vegetatif terbagi menjadi tiga
macam yakni fragmentasi atau pembelahan. Isidia yakni dengan
membentuk simbion dan soredia dengan membelah benang dan

4
Efri Roziaty. 2016. Lichen: Karakteristik Anatomis Dan Reproduksi Vegetatifnya.
Jurnal Pena Sains Vol 3 (1).

10
membentuk miselium berbeda dengan tumbuhan tinggi yang
memiliki ciri-ciri dapat di stek.
1. Fragmentasi
Fragmentasi adalah bagian-bagian tumbuhan lumut yang
salah satu cara perkembangbiakan dengan cara vegetatif. Pada
bagian ini dilakukan dengan cara memisahkan bagian tubuh dari
lichen yang telah memiliki umur tua. Bagian tersebut akan
dipisahkan dari tubuh induknya. Bagian ini kemudian akan
mengalami perkembangan untuk menjadi individu yang baru.
Pada bagian-bagian tubuh yang telah mengalami pemisahan akan
disebut dengan fragmen. Fragmen itu kemudian akan
berkembang menjadi individu yang baru.
2. Isidia
Isidia juga merupakan bagian yang dapat berkembang
menjadi individu baru. Pada bagian isidia ini tekadang akan dapat
tumbuh menjadi individu yang baru. Pada isidia ini akan lepas
dari thallus di bagian induk. Pada masing-masing thallus
memiliki simbion. Pada simbion di bagian thallus ini akan
mengalami pertumbuhan menjadi individu yang baru.
3. Soredia
Soredia merupakan sel yang berukuran kecil. Pada bagian sel
ganggang ini ditemukan bagian sel yang sedang melakukan
pembelahan. Sel tersebut akan menyelubungi benang–benang
pada miselium. Pada bagian yang terdapat di suatu badan ini
kemudian akan melakukan pelepasan dari bagian induknya. Pada
bagian yang mengalami robek yakni di dinding thallus. Maka
bagian soredium akan terjadi penyebaran seperti bagian abu. Abu
tersebut akan tertiup oleh angin. Kemudian soredia akan tumbuh
menjadi lichenes baru.

11
B. Perkembangbiakan Secara Seksual (Generatif)

Perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan


sendiri-sendiri. Jamur dapat membentuk askokarp atau basidiokarp
yang mengandung spora. Jika sporanya masak akan pecah dan
terlepas kemudian dibawa angin. Jika jatuh di tempat yang cocok dan
bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.

4. Spesies kelas Ascholichenes


Ascolichen, merupakan istilah yang mengacu pada lumut yang
pasangan jamurnya adalah spesies jamur ascomycete. Ascolichen
membentuk dua jenis tubuh buah: apothecia (seperti cakram) dan perithecia
(berbentuk labu).5
Jika cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales
Kelas ini memiliki tubuh buah yang menghasilkan senyawa berupa
peritesium. Contoh dari kelas ini yaitu Dermatocarpon dan Verrucaria.

5
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

12
a. Dermatocarpon Luridum
Kingdom : Fungi
Division : Ascomycota - fungi
Kelas : Ascomycota
Ordo : Verrucariales
Family : Verrucariaceae
Genus : Dermatocarpon Eschw.
Spesies : Dermatocarpon Luridum

Dermatocarpon luridum biasa disebut lumut stippleback karena


mempunyai struktur buah yang disebut perithecia yaitu struktur
berbentuk labu yang tertanam pada tubuh tidak berbuah (thallus), dengan
lubang di bagian atasnya untuk mengeluarkan spora sehingga
menimbulkan penampakan. ditutupi dengan titik-titik hitam kecil.

b. Verrucaria Fuscella
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Ascomycota
Ordo : Verrucariales
Family : Verrucariaceace
Genus : Verrucaria Schard.
Spesies : Verrucaria Fuscella

Verrucaria, genus lumut kerak dalam famili Verrucariaceae, sering


ditemukan berupa lapisan kerak hitam yang menutupi bebatuan pantai.
Seiring dengan efek pelapukan, Verrucaria membantu memecah batuan
kapur dengan mengeluarkan asam yang melarutkan semen yang
menyatukan partikel-partikel batuan. Hal ini menghasilkan lingkungan
bagi pertumbuhan lumut dan tumbuhan tingkat tinggi.

13
Jika cendawan penyusunnya berupa Discomycetales, tubuhnya
berupa apotesium. Misalnya Usnea barbata dan U. Dasypoga yang
berkhasiat sebagai obat yang dibuat menjadi ramuan dalam bentuk jamu –
jamu tradisional.

a. Usnea Barbata
Kingdom : Plantae
Divisi : Aschomycota
Kelas : Ascholichenes
Ordo : Lecanorales
Famili : Usneaseae
Genus : Usnea
Spesies : Usnea sp.

Usnea adalah genus lumut fruticose berwarna hijau keabu-abuan


pucat yang tumbuh seperti semak mini tanpa daun atau jumbai yang
menempel pada kulit kayu atau ranting. Anggota genus ini biasa disebut
jenggot orang tua, lumut jenggot, atau lumut jenggot.

b. U. Dasypoga
Kingdom : Fungi
Divisi : Aschomycota
Kelas : Ascholichenes
Ordo : Lecanorales
Famili : Parmeliaceae
Genus : Usnea
Spesies : Usnea Dasypoga

Kayu angin, Akar Angin, atau Tahi Angin (Usnea thallus), dengan
nama lain Linchen dasypogus. Berasal dari tanaman asal Usnea

14
misaminensis (Vain), Usnea dasypoga (Acharius), atau Usnea
sp. Termasuk pada keluarga Usneaceae. Zat berkhasiat utamanya
yaitu Asam usnat, zat pahit, hidrat arang. Kayu angin dapat digunakan
sebagai Astringen, obat sakit perut, antiseptik. Pemeriannya bau lemah
dan rasa pahit. Bagian yang digunakan yaitu seluruh thallus, berbentuk
benang, pada umumnya bulat memanjang, bercabang-cabang berwarna
abu-abu sampai biru kehijauan pucat.

5. Spesies Kelas Basidiolichenes


Basidiolichen, merupakan istilah yang mengacu pada lumut apa pun
yang pasangan jamurnya adalah spesies jamur basidiomycete. Hanya
sejumlah kecil basidiolichen yang ditemukan di dunia (1% dari total lumut).6
Tubuh buah basidiolichens datang dalam beberapa bentuk, tetapi pada
banyak spesies, thallus tidak segera terlihat. Sebagian besar spesies dalam
genus ini tumbuh di tanah, batu, lumut, atau batang kayu yang membusuk.
Tetapi satu spesies dari genus ini tumbuh di daun pohon.

Talusnya berbentuk seperti lembaran-lembaran. Pada tubuh buah


terbentuk sebuah lapisan himenium yang mengandung basidium, bentuknya
menyerupai tubuh buah Hymenomycetales. Manfaat Basidiolichenes ini
berguna untuk bahan dalam pembuatan obat – obatan, pembuatan zat warna.
Contoh kelas ini yaitu: Cora Pavonia dan Rocella Tinctoria untuk
pembuatan lakmus.

6
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

15
a. Cora Pavonia
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Hygrophorraceae
Genus : Cora
Spesies : Cora Pavonia

Cora adalah genus besar basidiolichens dalam keluarga


Hygrophoraceae. Penelitian filogenetik molekuler modern telah
mengungkapkan keanekaragaman hayati yang kaya dalam genus yang
sebagian besar tropis ini.

b. Rocella Tinctoria
Kingdom : Fungi
Divisi ; Ascomycota
Kelas : Arthoniomycetes
Ordo : Arthoniales
Family : Roccellaceae
Genus : Rocella
Spesies : R. Tinctoria
Roccella Tinctoria adalah spesies jamur yang mengalami lichenisasi
dalam genus Roccella. Ini digunakan untuk membuat lakmus, campuran
beberapa senyawa organik.Lichen telah digunakan selama berabad-abad
untuk membuat pewarna. Ini termasuk warna ungu royal yang berasal
dari roccella tinctoria, juga dikenal sebagai orseille

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Lichenes tersusun dari dua komponen utama yaitu alga yang disebut
fitobiont dang fungi yang disebut mikobiont. Lichenes terdiri atas
sekelompok alga hijau biru atau Cyanobacteria dan jalinan hifa jamur
yang disebut Ascomycota yang dapat menyimpan air dan
mempertahankan kelembapan. Bagian-bagian tubuh Lichenes meliputi
thallus, skor dan struktur reproduksi. Sedangkan struktur dalam
Lichenes meliputi korteks atas, lapisan alga, medulla, dan korteks
bawah.
2. Lichenes mampu hidup pada lingkungan yang kurang baik, dapat
ditemukan di pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar
kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang
tinggi. Lichenes dikatakan sebagai organisme perintis yang mampu
hidup di atas batu. Lichenes tersebut memulai pembentukan tanah
dengan melapukkan permukaan batuan dan menambahkan kandungan
zat-zat yang dimiliknya. Lichenes dapat juga digunakan sebagai
indikator pencemaran udara, karena dia tidak mampu hidup pada udara
yang sudah tercemar.
3. Lichenes terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari
Ascomycota dan Basidiomycota dengan alga biru atau alga hijau.
Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus
terlihat bagian luar berupa miselium yang kompak dan bagian dalam
berupa hifa yang tidak kompak dan di antaranya terdapat kelompok
alga.
Lumut kerak berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual
(vegetatif) dan secara seksual (generatif). Cara berkembang biak lumut
kerak dengan cara seksual yakni dengan peran jamur dan pada
perkebangbiakan vegetatif yakni dengan fragmentasi, isidia, dan

17
soredia. Lichen adalah salah satu tumbuhan yang termasuk ke dalam
ketegori tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan ini ada yang berupa hasil
dari hubungan saling menguntungkan atau disebut dengan simbiosis
mutualisme.
4. Ascolichen, merupakan istilah yang mengacu pada lumut yang
pasangan jamurnya adalah spesies jamur ascomycete. Ascolichen
membentuk dua jenis tubuh buah: apothecia (seperti cakram) dan
perithecia (berbentuk labu). Contoh dari kelas ini yaitu Dermatocarpon,
Verrucaria, Usnea barbata dan U. Dasypoga
5. Basidiolichen, merupakan istilah yang mengacu pada lumut apa pun
yang pasangan jamurnya adalah spesies jamur basidiomycete. Tubuh
buah basidiolichens datang dalam beberapa bentuk, tetapi pada banyak
spesies, thalli tidak segera terlihat. Sebagian besar spesies dalam genus
ini tumbuh di tanah, batu, lumut, atau batang kayu yang membusuk.
Tetapi satu spesies dari genus ini tumbuh di daun pohon. Contoh kelas
ini yaitu: Cora Pavonia dan Rocella Tinctoria.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang dijelaskan di atas,
diharapkan pembaca lebih mengetahui dan memahami tentang Lichenes
(lumut kerak). Apabila terdapat kekurangan dalam penulisan mohon maaf
sebesar-besarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Alexxopolous, C.J.1962.Inroductory Mycology.John Willy & Sons,Inc.New York.


Backer,C.A.and O.Posthumus.1939.Varenflora voor Java.Uitgave van’s Lands
Plantentuin,Buitenzorg.
Breed, R.S.E.G.D.Murray ,N.D. Smith,and Ninenty-four Contribous.1972.Bergey
of Determinatif Bacteriology.7th ed.The Williams &
Wilkins,Coy.Baltimore.
Efri Roziaty. 2016. Lichen: Karakteristik Anatomis Dan Reproduksi Vegetatifnya.
Jurnal Pena Sains Vol 3 (1).
Nisa Muliana, 150207138 (2021) Karakteristik Lichenes Di Kawasan Air Terjun
Tingkat Tujuh Desa Batu Itam Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan Sebagai
Referensi Mata Kuliah Botani Tumbuhan Rendah. Skripsi thesis, UIN Ar-
raniry
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Taksonomi tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Yurnaliza. (2002). Lichenes (Karkteristik, Klasifikasi, dan Kegunaan). Medan,
Indonesia: USU Digital Library.

19

Anda mungkin juga menyukai