Anda di halaman 1dari 14

SYCON CILLIATUM

Oleh:

Kelompok 7

1. Ferdi Nurhidayanto 2114221028


2. Syifa Olivia Eka Putri 2314221007
3. Ana Fadia Syfa Syaharani Indawan 2314221011
4. Islahul Karimah 2314221015
5. Muhammad Daffa Satria Pratama 2314221023
6. Shafitri Arfin Novita 2314221035

AVERTEBRATA LAUT
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SYCON CILLIATUM”
dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Penulis Menyadari bahwa
tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan penulisan makalah lebih
lanjut.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikam kepada ibu Oktora Susanti,
S.PI.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Avertebrata Laut yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Tulisan ini dapat terselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan Jurusan
Perikanan yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini.
Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempurma ini ada manfaatnya.

Bandar Lampung, 10 Maret 2024

Kelompok 7
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Sycon Cilliatum........................................................................................................6
2.2 Karakteristik Morfologi dan Biologi Sycon Milliatum............................................................6
2.3 Distribusi dan Habitat Alami Sycon cilliatum..........................................................................7
2.4 Peran Ekologis Sycon cilliatum dalam ekosistem perairan.....................................................8
2.5 Interaksi Sycon Cilliatum dengan Spesies Lain Dalam Komunitas Perairan.......................8
2.6 Potensi Manfaat atau Dampak Negatif Sycon Cilliatum........................................................9
2.7 Tantangan Utama Konservasi dan Perlindungan Sycon Cilliatum......................................10
2.8 Sistem Reproduksi Sycon Cilliatum.........................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
KESIMPULAN....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sycon ciliatum adalah spesies spons yang termasuk dalam kelompok Porifera atau spons.
Organisme ini ditemukan di perairan laut hangat di seluruh dunia, terutama di daerah
yang memiliki substrat yang keras, seperti karang dan batu. Sycon ciliatum memiliki
struktur tubuh yang unik dan kompleks, dengan tubuhnya berbentuk seperti tabung dan
dilengkapi dengan banyak saluran yang berfungsi sebagai saluran air. Organisme ini
memiliki banyak pori-pori kecil di dinding tubuhnya yang berfungsi untuk masuknya air
ke dalam tubuh spons. Salah satu karakteristik utama dari Sycon ciliatum adalah
kemampuannya untuk melakukan filterasi. Organisme ini mengambil makanan dan
oksigen dari air dengan cara menyaring partikel-partikel organik dan plankton dari air
yang masuk ke dalam tubuhnya melalui pori-pori kecil. Sycon ciliatum memiliki
peranan ekologis yang penting dalam ekosistem laut. Sebagai filter feeder, organisme ini
membantu membersihkan air dari partikel-partikel organik yang tersuspensi, sehingga
memperbaiki kualitas air di habitatnya.
Selain itu, Sycon ciliatum juga memiliki potensi kegunaan dalam bidang farmasi dan
bioteknologi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa yang
terkandung dalam tubuh spons ini memiliki aktivitas biologis yang dapat dimanfaatkan
dalam pengembangan obat-obatan baru. Meskipun memiliki peranan ekologis yang
penting, Sycon ciliatum rentan terhadap perubahan lingkungan dan polusi laut. Oleh
karena itu, perlindungan dan konservasi habitatnya perlu ditingkatkan untuk memastikan
kelangsungan hidup spesies ini dan menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dengan
pemahaman yang lebih dalam tentang struktur, fungsi, dan peranannya dalam ekosistem,
penelitian lebih lanjut tentang Sycon ciliatum dapat memberikan wawasan baru yang
berharga dalam upaya konservasi sumber daya laut dan pengembangan aplikasi
bioteknologi yang berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Sycon cilliatum dan klarifikasinya?
2. Apa karakteristik morfologi dan biologi dari Sycon cilliatum?
3. Bagaimana distribusi dan habitat alami Sycon cilliatum di lingkungan perairan?
4. Apa peran ekologis yang dimainkan oleh Sycon cilliatum dalam ekosistem perairan?
5. Bagaimana interaksi antara Sycon cilliatum dengan spesies lainnya dalam komunitas
perairan?
6. Apakah potensi manfaat atau dampak negatif yang dimiliki Sycon cilliatum terhadap
manusia dan lingkungan?
7. Apa tantangan utama dalam konservasi dan perlindungan Sycon cilliatum?
8. Bagaimana system reproduksi Sycon cilliatum?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian dan klarifikasi Sycon cilliatum.
2. Menjelaskan karakteristik morfologi dan biologi dari Sycon cilliatum secara
komprehensif.
3. Menganalisis distribusi dan habitat alami Sycon cilliatum untuk memahami
adaptasinya terhadap lingkungan perairan.
4. Memahami peran ekologis Sycon cilliatum dalam ekosistem perairan dan
implikasinya terhadap keseimbangan ekosistem.
5. Mengidentifikasi interaksi antara Sycon cilliatum dengan spesies lainnya dalam
komunitas perairan untuk memahami dinamika ekosistem.
6. Mengevaluasi potensi manfaat atau dampak negatif yang dimiliki Sycon cilliatum
terhadap manusia dan lingkungan.
7. Mengidentifikasi tantangan utama dalam konservasi dan perlindungan Sycon
cilliatum serta merumuskan rekomendasi untuk pelestariannya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sycon Cilliatum


Sycon ciliatum adalah spons calcarea, yang merupakan spons dengan kerangka kalsium.
Spesies ini juga merupakan bagian dari filum Porifera, subregnum Parazoa, dan
regnum Animalia. Nama ilmiah spesies ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1780 oleh
Fabricius. Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan
permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Acanthochaetetes wellsi juga dapat menyerap
oksigen dari air melalui proses difusi.

Klasifikasi Spons Calcarea


Kerajaan : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Subclass : Calcaronea
Order : Leucosolenida
Keluarga : Sycettidae
Genus : Sycon
Spesies : Sycon cilliatum

2.2 Karakteristik Morfologi dan Biologi Sycon Milliatum

Sycon ciliatum adalah spons yang tergolong dalam filum Porifera. Berikut adalah beberapa
karakteristik morfologi dan biologi dari Sycon ciliatum:
1. Morfologi
 Bentuk Tubuh: Sycon ciliatum memiliki tubuh yang berbentuk silindris dengan
lubang pada bagian atas yang disebut osculum.
 Stuktur Forus: Tubuhnya terdiri dari banyak pori kecil yang dikenal sebagai ostia,
yang memungkinkan air masuk ke dalam spons.
 Sistem Porifera: Struktur tubuhnya terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda yang
membentuk sistem porifera yang khas. Misalnya, ostia mengarah ke saluran-
saluran kecil yang disebut radial canals yang kemudian berhubungan dengan
saluran-saluran horisontal yang dikenal sebagai prosopyle.
 Sel Heterotropik: Tubuhnya terdiri dari berbagai jenis sel heterotropik, termasuk
sel-sel choanocyte yang berfungsi dalam penangkapan dan pencernaan partikel
makanan.

2. Biologi
 Habitat: Sycon ciliatum biasanya ditemukan di perairan laut, melekat pada
substrat seperti batu, karang, atau bebatuan.
 Reproduksi: Biasanya bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
seksual melibatkan pelepasan sperma dan telur ke dalam air, diikuti oleh
pembuahan eksternal. Sedangkan reproduksi aseksual dapat terjadi melalui
pembentukan tunas atau fragmentasi tubuh.
 Makanan: Sebagai spons, Sycon ciliatum adalah hewan filter, yang berarti mereka
memakan partikel makanan yang terlarut dalam air. Partikel makanan ditangkap
oleh sel choanocyte dan dicerna di dalam sel-sel tersebut.
 Sistem Pencernaan: Spons seperti Sycon ciliatum tidak memiliki sistem
pencernaan yang terpusat. Sebaliknya, pencernaan berlangsung di dalam sel-sel
individu.

2.3 Distribusi dan Habitat Alami Sycon cilliatum

sycon ciliatum adalah spesies spons yang biasanya ditemukan di lingkungan perairan laut,
terutama di perairan yang berada di wilayah Eropa Utara dan Atlantik Utara. Sycon ciliatum
tersebar luas di wilayah Atlantik Utara, termasuk perairan Eropa Utara. Mereka dapat
ditemukan dari pesisir utara Skandinavia hingga pesisir barat Irlandia dan Britania Raya.
Mereka juga ditemukan di perairan Baltik dan Laut Utara. Sycon ciliatum biasanya hidup di
perairan laut dangkal, terutama pada kedalaman yang dangkal hingga sedang. Mereka sering
ditemukan melekat pada substrat yang keras seperti batu, karang, atau bebatuan di dasar laut.
Spons ini dapat hidup baik di zona intertidal maupun subtidal, tergantung pada kondisi
lingkungan setempat.
Sycon ciliatum biasanya ditemukan di lingkungan perairan yang memiliki aliran air yang
cukup untuk membawa makanan dan oksigen ke spons. Mereka juga dapat hidup di
lingkungan dengan kadar garam yang berbeda, tetapi biasanya lebih sering ditemukan di
perairan yang relatif stabil dari segi salinitas. Kondisi habitat yang baik untuk Sycon ciliatum
mencakup perairan yang bersih dengan ketersediaan partikel makanan yang cukup, karena
mereka adalah hewan filter yang bergantung pada partikel makanan yang terlarut dalam air.
Ketersediaan cahaya juga dapat mempengaruhi distribusi mereka, meskipun mereka lebih
sering ditemukan di lingkungan yang teduh daripada yang terkena cahaya langsung. Dalam
distribusi dan habitat alami Sycon ciliatum, penting untuk memperhitungkan faktor-faktor
lingkungan seperti suhu air, ketersediaan substrat, dan interaksi dengan organisme lain dalam
ekosistem laut.

2.4 Peran Ekologis Sycon cilliatum dalam ekosistem perairan

Sycon ciliatum, seperti spons lainnya, memainkan berbagai peran ekologis penting dalam
ekosistem perairan. Sycon ciliatum adalah hewan filter, yang berarti mereka mengambil
makanan dari air dengan menangkap partikel makanan yang terlarut. Dengan melakukan ini,
mereka membantu membersihkan air dari partikel organik yang terlarut, sehingga
berkontribusi pada keseimbangan ekosistem perairan. Struktur tubuh Sycon ciliatum
memberikan habitat bagi berbagai organisme mikroskopis dan makroskopis. Lubang-lubang
kecil pada tubuh spons menyediakan tempat berlindung bagi organisme kecil seperti
krustasea, larva ikan, dan organisme planktonik lainnya. Ketika Sycon ciliatum mencerna
partikel makanan yang telah ditangkapnya, mereka juga mengubah dan melepaskan nutrien
ke dalam ekosistem. Proses ini mengikuti siklus nutrien di ekosistem perairan, memberikan
makanan bagi organisme lain dan memengaruhi keseimbangan nutrien dalam lingkungan.
Beberapa organisme, termasuk bakteri dan protista, dapat hidup dalam hubungan simbiotik
dengan Sycon ciliatum. Hubungan ini dapat memberikan manfaat geg mutualisme, di mana
organisme simbion mendapat tempat tinggal yang aman sementara spons menerima manfaat
seperti pembongkaran partikel makanan tambahan. Sycon ciliatum, seperti spons lainnya,
merupakan bagian penting dari keragaman hayati di ekosistem perairan. Mereka
menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal bagi berbagai organisme laut, yang
memperkaya keanekaragaman hayati di perairan. Dengan demikian, peran ekologis Sycon
ciliatum mencakup berbagai aspek yang penting untuk fungsi dan keberlanjutan ekosistem
perairan. Melindungi dan memahami peranannya dalam ekosistem merupakan bagian penting
dari konservasi dan manajemen sumber daya alam laut.

2.5 Interaksi Sycon Cilliatum dengan Spesies Lain Dalam Komunitas Perairan

Interaksi antara Sycon ciliatum dengan spesies lainnya dalam komunitas perairan dapat
beragam, termasuk interaksi positif (symbiosis, mutualisme) dan interaksi negatif (kompetisi,
predasi). Berikut adalah beberapa contoh interaksi antara Sycon ciliatum dengan spesies
lainnya:
 Symbiosis dan Mutualisme: Sycon ciliatum dapat membentuk hubungan simbiotik
dengan organisme lain, seperti bakteri atau protista. Organisme simbion tersebut dapat
hidup di dalam tubuh spons dan memberikan manfaat, misalnya dengan membantu
mencerna makanan tambahan atau memberikan perlindungan dari predator.
 Kompetisi: alam lingkungan perairan yang terbatas sumber daya, Sycon ciliatum
dapat bersaing dengan spesies lain, baik dengan spesies spons lainnya atau dengan
organisme yang memanfaatkan sumber daya yang sama. Kompetisi dapat terjadi
untuk sumber daya seperti ruang hidup, makanan, dan cahaya.
 Predasi: Sycon ciliatum bisa menjadi mangsa bagi berbagai predator, termasuk ikan
kecil, krustasea, dan organisme planktonik lainnya. Predator ini dapat memakan
Sycon ciliatum secara langsung atau memanfaatkan spons sebagai tempat berlindung
sementara mereka mengejar mangsa lainnya.
 Fasilitas Ekologis: Struktur tubuh Sycon ciliatum dapat memberikan tempat tinggal
dan perlindungan bagi organisme lain dalam komunitas perairan. Lubang-lubang kecil
pada tubuh spons menyediakan tempat berlindung bagi organisme mikroskopis dan
makroskopis lainnya, yang mungkin memperoleh manfaat dari asosiasi ini.
 Pengaruh habitat: Dalam beberapa kasus, Sycon ciliatum dapat memengaruhi kondisi
lingkungan di sekitarnya melalui aktivitas makanannya dan perubahan yang mereka
lakukan terhadap substrat tempat mereka melekat. Hal ini dapat memengaruhi
komposisi dan kelimpahan spesies lain dalam komunitas perairan.

2.6 Potensi Manfaat atau Dampak Negatif Sycon Cilliatum


Sycon ciliatum memiliki potensi manfaat dan juga dapat memiliki dampak negatif terhadap
manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh potensi manfaat dan dampak
negatifnya:
Potensi Manfaat:
 Konservasi Biodiversitas: Sycon ciliatum, sebagai bagian dari ekosistem perairan,
membantu menjaga keberagaman hayati di laut. Menjaga populasi dan habitatnya
adalah langkah penting dalam konservasi biodiversitas laut.
 Penelitian Ilmiah: Spons seperti Sycon ciliatum sering digunakan dalam penelitian
ilmiah, terutama dalam bidang biologi laut, ekologi, dan farmakologi. Mereka
menjadi subjek penelitian untuk memahami perilaku, siklus hidup, dan interaksi
ekologis, serta untuk mengeksplorasi potensi farmasi dari senyawa yang dapat
diekstraksi dari spons.
 Pengobatan: Beberapa senyawa yang diisolasi dari spons laut telah menunjukkan
potensi dalam pengembangan obat-obatan baru, termasuk antibiotik, antikanker, dan
obat anti-inflamasi. Sycon ciliatum mungkin memiliki potensi untuk menyediakan
bahan-bahan alami ini untuk pengembangan obat-obatan.

Dampak Negatif:
 Kehilangan Habitat: Aktivitas manusia seperti pencemaran, penangkapan ikan yang
tidak berkelanjutan, dan perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan populasi dan
kehilangan habitat bagi Sycon ciliatum. Ini dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem perairan dan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati.
 Pencemaran: Sycon ciliatum dan spesies spons lainnya rentan terhadap pencemaran
laut, seperti limbah kimia, limbah plastik, dan polusi lainnya. Pencemaran ini dapat

 mengganggu fungsi tubuh spons, membahayakan kesehatan mereka, dan


mempengaruhi ekosistem perairan secara keseluruhan.
 Kontaminasi Makanan: Sycon ciliatum, sebagai hewan filter, dapat menumpuk
polutan dan bahan kimia berbahaya dari air ke dalam tubuhnya. Jika manusia
mengonsumsi organisme laut yang terkontaminasi, ini dapat menyebabkan risiko
kesehatan bagi populasi manusia yang bergantung pada sumber daya laut.
 Gangguan terhadap Infrastruktur: Pertumbuhan massal Sycon ciliatum atau spons
lainnya di sekitar struktur manusia seperti pelabuhan, kolam pembudidayaan, atau
instalasi perairan lainnya dapat menyebabkan masalah teknis dan biologis, seperti
sumbatan, korosi, dan pengurangan aliran air.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan potensi manfaat dan dampak negatif Sycon
ciliatum terhadap manusia dan lingkungan dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumber
daya laut yang berkelanjutan. Upaya untuk melindungi habitat dan populasi Sycon ciliatum
dapat membantu mendukung keberlanjutan ekosistem perairan.

2.7 Tantangan Utama Konservasi dan Perlindungan Sycon Cilliatum

Beberapa tantangan utama dalam konservasi dan perlindungan Sycon ciliatum:


1. Hilangnya Habitat: Salah satu tantangan utama adalah hilangnya habitat Sycon
ciliatum akibat degradasi lingkungan, pencemaran, dan aktivitas manusia seperti
penambangan, pembangunan pesisir, dan penangkapan ikan yang merusak habitat.
Rekomendasi untuk mengatasi hal ini adalah:
 Melindungi dan memperluas area konservasi laut serta menerapkan
pengelolaan habitat yang berkelanjutan.
 Mengurangi pencemaran dan merestorasi habitat yang rusak, misalnya dengan
mengurangi pelepasan limbah kimia dan plastik ke lingkungan perairan.
2. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat memengaruhi kondisi lingkungan di mana
Sycon ciliatum hidup, seperti suhu air yang meningkat dan peningkatan asam laut.
Hal ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup spons.
Rekomendasi untuk mengatasi hal ini adalah:
 Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengadopsi energi terbarukan dan
praktek pertanian yang berkelanjutan.
 Memperkuat resiliensi ekosistem perairan melalui peningkatan kapasitas
adaptasi dan mitigasi.
3. Pemanfaatan yang Tidak Berkelanjutan: Penangkapan yang tidak berkelanjutan dan
eksploitasi Sycon ciliatum untuk kepentingan komersial dapat menyebabkan
penurunan populasi dan kerusakan habitat. Rekomendasi untuk mengatasi hal ini
adalah:
 Menerapkan regulasi yang ketat terhadap penangkapan dan penggunaan Sycon
ciliatum, termasuk pembatasan penangkapan dan pembudidayaan yang
berkelanjutan.
 Mendorong pengembangan alternatif ekonomi bagi masyarakat yang
bergantung pada sumber daya laut, seperti pariwisata berkelanjutan atau
pengembangan sumber daya non-ekstraktif.
4. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan: Kurangnya kesadaran tentang pentingnya
konservasi Sycon ciliatum dan ekosistem laut secara umum dapat menghambat upaya
pelestariannya. Rekomendasi untuk mengatasi hal ini adalah:
 Meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang keanekaragaman
hayati laut, termasuk peran dan nilai ekologis Sycon ciliatum.
 Melibatkan masyarakat lokal, stakeholder, dan organisasi non-pemerintah
dalam program pendidikan dan kampanye penyuluhan.

Melindungi dan melestarikan Sycon ciliatum memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk
pemerintah, ilmuwan, organisasi konservasi, dan masyarakat lokal. Dengan memprioritaskan
pelestarian habitat, mengurangi tekanan manusia, dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita dapat
meningkatkan peluang keberhasilan dalam melindungi spesies ini dan ekosistem perairan secara
keseluruhan.
2.8 Sistem Reproduksi Sycon Cilliatum

Pada Sycon Cilliatum , reproduksi bersifat vivipar., setelah pembuahan, embrio berkembang
menjadi bentuk belah ketupat melalui pembelahan awal. Pembelahan sel selanjutnya
menghasilkan pembentukan embrio berbentuk cangkir (stomoblastula). Setelah inversi, silia
ditempatkan pada permukaan luar larva dan, akhirnya, larva amfiblastula bersilia bermigrasi
ke ruang radial dan berenang keluar dari indukn. Larva amphiblastula terdiri dari satu lapisan
sel embrio: mikromer bersilia di kutub anterior dan makromer granular tidak bersilia di kutub
posterior. Selama metamorfosis, sel-sel bersilia di bagian anterior mengalami transisi epitel
ke mesenkim dan membentuk massa sel bagian dalam; koanosit berdiferensiasi dari sel-sel
ini. Makromer menyelimuti massa sel bagian dalam dan secara bertahap berubah menjadi
pinakosit (pinacoderm). Setelah 24 jam setelah menetap, spikula (monaxon) diproduksi oleh
sklerosit yang telah berdiferensiasi dari massa sel bagian dalam. Ruang koanosit terbentuk di
massa sel bagian dalam dan berkembang menjadi koanoderm. Sebuah osculum terbentuk di
ujung apikal dan remaja memanjang sepanjang sumbu apikal-basal, naik menjadi bidang
tubuh syconoid
BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah

Sycon ciliatum memiliki potensi kegunaan dalam bidang farmasi dan bioteknologi.
senyawa-senyawa yang terkandung dalam tubuh spons ini memiliki aktivitas biologis
yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan obat-obatan baru. Meskipun memiliki
peranan ekologis yang penting, Sycon ciliatum rentan terhadap perubahan lingkungan
dan polusi laut. Oleh karena itu, perlindungan dan konservasi habitatnya perlu
ditingkatkan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan menjaga
keseimbangan ekosistem laut. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang struktur,
fungsi, dan peranannya dalam ekosistem, penelitian lebih lanjut tentang Sycon ciliatum
dapat memberikan wawasan baru yang berharga dalam upaya konservasi sumber daya
laut dan pengembangan aplikasi bioteknologi yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Adamska,M.(2016).Spons sebagai model untuk mempelajari kemunculan hewan


kompleks.Saat ini. Pendapat. Genet. Dev. 39,21-28
Adamska,M.(2018).Diferensiasi dan transdiferensiasi sel spons. Di dalamOrganisme Laut
sebagai Sistem Model dalam Biologi dan Kedokteran(ed.M. KlokDanJZ Kubiak), hal.229-
253.Cham:Penerbitan Internasional Springer.
Amiel,AR,Johnston,H.,Nedoncelle,K.,Peringatan,J.,Ferreira,S.DanRottinger,E.
(2015).Karakterisasi peristiwa morfologi dan seluler yang mendasari regenerasi mulut pada
anemon laut, Nematostella vectensis.Int. J.Mol. Sains. 16,28449-28471.
Franzen,W.(1988).Oogenesis dan perkembangan larva Scypha ciliata (Porifera,
Calcarea).Zoomorfologi 107,349-357
Friedl,P.(2004).Praspesifikasi dan plastisitas: pergeseran mekanisme migrasi sel.Saat ini.
Pendapat. Biol Sel. 16,14-23
http://animaldiversity.org/accounts/Sycon_ciliatum/
http://budisma.net/2015/04/peran-porifera-dalam-kehidupan.html
http://www.eol.org/pages/332277/overview
http://www.gbri.org.au/SpeciesList/Syconciliatum|SrishunbagasundaranBathmanathan.aspx?
moid=556&PageContentID=4638
http://www.marlin.ac.uk/speciesinformation.php?speciesID=4410
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01688170.1987.10510303
https://en.wikipedia.org/wiki/Sycon_ciliatum
https://titisswulandari.wordpress.com/2013/06/29/makalah-porifera/
https://www.google.com/imghp

Anda mungkin juga menyukai