Oleh:
Kelompok 7
AVERTEBRATA LAUT
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SYCON CILLIATUM”
dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Penulis Menyadari bahwa
tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan penulisan makalah lebih
lanjut.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikam kepada ibu Oktora Susanti,
S.PI.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Avertebrata Laut yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Tulisan ini dapat terselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan Jurusan
Perikanan yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini.
Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempurma ini ada manfaatnya.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Sycon Cilliatum........................................................................................................6
2.2 Karakteristik Morfologi dan Biologi Sycon Milliatum............................................................6
2.3 Distribusi dan Habitat Alami Sycon cilliatum..........................................................................7
2.4 Peran Ekologis Sycon cilliatum dalam ekosistem perairan.....................................................8
2.5 Interaksi Sycon Cilliatum dengan Spesies Lain Dalam Komunitas Perairan.......................8
2.6 Potensi Manfaat atau Dampak Negatif Sycon Cilliatum........................................................9
2.7 Tantangan Utama Konservasi dan Perlindungan Sycon Cilliatum......................................10
2.8 Sistem Reproduksi Sycon Cilliatum.........................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
KESIMPULAN....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian dan klarifikasi Sycon cilliatum.
2. Menjelaskan karakteristik morfologi dan biologi dari Sycon cilliatum secara
komprehensif.
3. Menganalisis distribusi dan habitat alami Sycon cilliatum untuk memahami
adaptasinya terhadap lingkungan perairan.
4. Memahami peran ekologis Sycon cilliatum dalam ekosistem perairan dan
implikasinya terhadap keseimbangan ekosistem.
5. Mengidentifikasi interaksi antara Sycon cilliatum dengan spesies lainnya dalam
komunitas perairan untuk memahami dinamika ekosistem.
6. Mengevaluasi potensi manfaat atau dampak negatif yang dimiliki Sycon cilliatum
terhadap manusia dan lingkungan.
7. Mengidentifikasi tantangan utama dalam konservasi dan perlindungan Sycon
cilliatum serta merumuskan rekomendasi untuk pelestariannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sycon ciliatum adalah spons yang tergolong dalam filum Porifera. Berikut adalah beberapa
karakteristik morfologi dan biologi dari Sycon ciliatum:
1. Morfologi
Bentuk Tubuh: Sycon ciliatum memiliki tubuh yang berbentuk silindris dengan
lubang pada bagian atas yang disebut osculum.
Stuktur Forus: Tubuhnya terdiri dari banyak pori kecil yang dikenal sebagai ostia,
yang memungkinkan air masuk ke dalam spons.
Sistem Porifera: Struktur tubuhnya terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda yang
membentuk sistem porifera yang khas. Misalnya, ostia mengarah ke saluran-
saluran kecil yang disebut radial canals yang kemudian berhubungan dengan
saluran-saluran horisontal yang dikenal sebagai prosopyle.
Sel Heterotropik: Tubuhnya terdiri dari berbagai jenis sel heterotropik, termasuk
sel-sel choanocyte yang berfungsi dalam penangkapan dan pencernaan partikel
makanan.
2. Biologi
Habitat: Sycon ciliatum biasanya ditemukan di perairan laut, melekat pada
substrat seperti batu, karang, atau bebatuan.
Reproduksi: Biasanya bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
seksual melibatkan pelepasan sperma dan telur ke dalam air, diikuti oleh
pembuahan eksternal. Sedangkan reproduksi aseksual dapat terjadi melalui
pembentukan tunas atau fragmentasi tubuh.
Makanan: Sebagai spons, Sycon ciliatum adalah hewan filter, yang berarti mereka
memakan partikel makanan yang terlarut dalam air. Partikel makanan ditangkap
oleh sel choanocyte dan dicerna di dalam sel-sel tersebut.
Sistem Pencernaan: Spons seperti Sycon ciliatum tidak memiliki sistem
pencernaan yang terpusat. Sebaliknya, pencernaan berlangsung di dalam sel-sel
individu.
sycon ciliatum adalah spesies spons yang biasanya ditemukan di lingkungan perairan laut,
terutama di perairan yang berada di wilayah Eropa Utara dan Atlantik Utara. Sycon ciliatum
tersebar luas di wilayah Atlantik Utara, termasuk perairan Eropa Utara. Mereka dapat
ditemukan dari pesisir utara Skandinavia hingga pesisir barat Irlandia dan Britania Raya.
Mereka juga ditemukan di perairan Baltik dan Laut Utara. Sycon ciliatum biasanya hidup di
perairan laut dangkal, terutama pada kedalaman yang dangkal hingga sedang. Mereka sering
ditemukan melekat pada substrat yang keras seperti batu, karang, atau bebatuan di dasar laut.
Spons ini dapat hidup baik di zona intertidal maupun subtidal, tergantung pada kondisi
lingkungan setempat.
Sycon ciliatum biasanya ditemukan di lingkungan perairan yang memiliki aliran air yang
cukup untuk membawa makanan dan oksigen ke spons. Mereka juga dapat hidup di
lingkungan dengan kadar garam yang berbeda, tetapi biasanya lebih sering ditemukan di
perairan yang relatif stabil dari segi salinitas. Kondisi habitat yang baik untuk Sycon ciliatum
mencakup perairan yang bersih dengan ketersediaan partikel makanan yang cukup, karena
mereka adalah hewan filter yang bergantung pada partikel makanan yang terlarut dalam air.
Ketersediaan cahaya juga dapat mempengaruhi distribusi mereka, meskipun mereka lebih
sering ditemukan di lingkungan yang teduh daripada yang terkena cahaya langsung. Dalam
distribusi dan habitat alami Sycon ciliatum, penting untuk memperhitungkan faktor-faktor
lingkungan seperti suhu air, ketersediaan substrat, dan interaksi dengan organisme lain dalam
ekosistem laut.
Sycon ciliatum, seperti spons lainnya, memainkan berbagai peran ekologis penting dalam
ekosistem perairan. Sycon ciliatum adalah hewan filter, yang berarti mereka mengambil
makanan dari air dengan menangkap partikel makanan yang terlarut. Dengan melakukan ini,
mereka membantu membersihkan air dari partikel organik yang terlarut, sehingga
berkontribusi pada keseimbangan ekosistem perairan. Struktur tubuh Sycon ciliatum
memberikan habitat bagi berbagai organisme mikroskopis dan makroskopis. Lubang-lubang
kecil pada tubuh spons menyediakan tempat berlindung bagi organisme kecil seperti
krustasea, larva ikan, dan organisme planktonik lainnya. Ketika Sycon ciliatum mencerna
partikel makanan yang telah ditangkapnya, mereka juga mengubah dan melepaskan nutrien
ke dalam ekosistem. Proses ini mengikuti siklus nutrien di ekosistem perairan, memberikan
makanan bagi organisme lain dan memengaruhi keseimbangan nutrien dalam lingkungan.
Beberapa organisme, termasuk bakteri dan protista, dapat hidup dalam hubungan simbiotik
dengan Sycon ciliatum. Hubungan ini dapat memberikan manfaat geg mutualisme, di mana
organisme simbion mendapat tempat tinggal yang aman sementara spons menerima manfaat
seperti pembongkaran partikel makanan tambahan. Sycon ciliatum, seperti spons lainnya,
merupakan bagian penting dari keragaman hayati di ekosistem perairan. Mereka
menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal bagi berbagai organisme laut, yang
memperkaya keanekaragaman hayati di perairan. Dengan demikian, peran ekologis Sycon
ciliatum mencakup berbagai aspek yang penting untuk fungsi dan keberlanjutan ekosistem
perairan. Melindungi dan memahami peranannya dalam ekosistem merupakan bagian penting
dari konservasi dan manajemen sumber daya alam laut.
2.5 Interaksi Sycon Cilliatum dengan Spesies Lain Dalam Komunitas Perairan
Interaksi antara Sycon ciliatum dengan spesies lainnya dalam komunitas perairan dapat
beragam, termasuk interaksi positif (symbiosis, mutualisme) dan interaksi negatif (kompetisi,
predasi). Berikut adalah beberapa contoh interaksi antara Sycon ciliatum dengan spesies
lainnya:
Symbiosis dan Mutualisme: Sycon ciliatum dapat membentuk hubungan simbiotik
dengan organisme lain, seperti bakteri atau protista. Organisme simbion tersebut dapat
hidup di dalam tubuh spons dan memberikan manfaat, misalnya dengan membantu
mencerna makanan tambahan atau memberikan perlindungan dari predator.
Kompetisi: alam lingkungan perairan yang terbatas sumber daya, Sycon ciliatum
dapat bersaing dengan spesies lain, baik dengan spesies spons lainnya atau dengan
organisme yang memanfaatkan sumber daya yang sama. Kompetisi dapat terjadi
untuk sumber daya seperti ruang hidup, makanan, dan cahaya.
Predasi: Sycon ciliatum bisa menjadi mangsa bagi berbagai predator, termasuk ikan
kecil, krustasea, dan organisme planktonik lainnya. Predator ini dapat memakan
Sycon ciliatum secara langsung atau memanfaatkan spons sebagai tempat berlindung
sementara mereka mengejar mangsa lainnya.
Fasilitas Ekologis: Struktur tubuh Sycon ciliatum dapat memberikan tempat tinggal
dan perlindungan bagi organisme lain dalam komunitas perairan. Lubang-lubang kecil
pada tubuh spons menyediakan tempat berlindung bagi organisme mikroskopis dan
makroskopis lainnya, yang mungkin memperoleh manfaat dari asosiasi ini.
Pengaruh habitat: Dalam beberapa kasus, Sycon ciliatum dapat memengaruhi kondisi
lingkungan di sekitarnya melalui aktivitas makanannya dan perubahan yang mereka
lakukan terhadap substrat tempat mereka melekat. Hal ini dapat memengaruhi
komposisi dan kelimpahan spesies lain dalam komunitas perairan.
Dampak Negatif:
Kehilangan Habitat: Aktivitas manusia seperti pencemaran, penangkapan ikan yang
tidak berkelanjutan, dan perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan populasi dan
kehilangan habitat bagi Sycon ciliatum. Ini dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem perairan dan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati.
Pencemaran: Sycon ciliatum dan spesies spons lainnya rentan terhadap pencemaran
laut, seperti limbah kimia, limbah plastik, dan polusi lainnya. Pencemaran ini dapat
Melindungi dan melestarikan Sycon ciliatum memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk
pemerintah, ilmuwan, organisasi konservasi, dan masyarakat lokal. Dengan memprioritaskan
pelestarian habitat, mengurangi tekanan manusia, dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita dapat
meningkatkan peluang keberhasilan dalam melindungi spesies ini dan ekosistem perairan secara
keseluruhan.
2.8 Sistem Reproduksi Sycon Cilliatum
Pada Sycon Cilliatum , reproduksi bersifat vivipar., setelah pembuahan, embrio berkembang
menjadi bentuk belah ketupat melalui pembelahan awal. Pembelahan sel selanjutnya
menghasilkan pembentukan embrio berbentuk cangkir (stomoblastula). Setelah inversi, silia
ditempatkan pada permukaan luar larva dan, akhirnya, larva amfiblastula bersilia bermigrasi
ke ruang radial dan berenang keluar dari indukn. Larva amphiblastula terdiri dari satu lapisan
sel embrio: mikromer bersilia di kutub anterior dan makromer granular tidak bersilia di kutub
posterior. Selama metamorfosis, sel-sel bersilia di bagian anterior mengalami transisi epitel
ke mesenkim dan membentuk massa sel bagian dalam; koanosit berdiferensiasi dari sel-sel
ini. Makromer menyelimuti massa sel bagian dalam dan secara bertahap berubah menjadi
pinakosit (pinacoderm). Setelah 24 jam setelah menetap, spikula (monaxon) diproduksi oleh
sklerosit yang telah berdiferensiasi dari massa sel bagian dalam. Ruang koanosit terbentuk di
massa sel bagian dalam dan berkembang menjadi koanoderm. Sebuah osculum terbentuk di
ujung apikal dan remaja memanjang sepanjang sumbu apikal-basal, naik menjadi bidang
tubuh syconoid
BAB III
KESIMPULAN
Sycon ciliatum memiliki potensi kegunaan dalam bidang farmasi dan bioteknologi.
senyawa-senyawa yang terkandung dalam tubuh spons ini memiliki aktivitas biologis
yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan obat-obatan baru. Meskipun memiliki
peranan ekologis yang penting, Sycon ciliatum rentan terhadap perubahan lingkungan
dan polusi laut. Oleh karena itu, perlindungan dan konservasi habitatnya perlu
ditingkatkan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan menjaga
keseimbangan ekosistem laut. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang struktur,
fungsi, dan peranannya dalam ekosistem, penelitian lebih lanjut tentang Sycon ciliatum
dapat memberikan wawasan baru yang berharga dalam upaya konservasi sumber daya
laut dan pengembangan aplikasi bioteknologi yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA